Daftar Isi [Tampilkan]
Siapa yang sudah pernah berkunjung ke Museum
Layang-Layang? Kebetulan saya pernah ke sana, baru satu kali. Pada
tanggal 24 Desember 2013 lalu bersama kedua anak saya yaitu teteh Rafa dan
Fakhri plus sahabat saya berserta kedua anaknya juga. Sahabat saya ini teman
se-SMUN dulu, namanya Winda.
Anak-anaknya bernama Ghavin dan Ziya. Bisa
dibilang kami lumayan sering pergi bersama karena merasa cocok di hati, selera
dan kantong hehehe. Pada waktu itu kami memang niat ke Museum Layang-Layang
dengan alasan penasaran kan belum pernah, jadilah akhirnya 'ngasuh anak'
sekaligus refreshing.
Di sini kami bukan cuma banyak kata, tapi juga banyak gaya
;) Sebagian kecil foto-foto kami beserta informasi tentang Museum Layang-Layang
adalah....jreeeeeeng!
Pose Keren Saya dan Anak-anak di Ruang Utama Museum Layang-Layang Jakarta |
Museum
Layang-Layang beralamat di Jalan H. Kamang No. 38 Pondok Labu Jakarta Selatan.
Waktu berkunjung yaitu pukul
09.00 hingga 16.00 WIB. No telepon yang bisa dihubungi adalah 021-7658075 dan
021-7505112.
Ternyata lokasi museumnya terbilang dekat dengan rumah kami yakni di Jagakarsa. Dari Jagakarsa ke museum kira-kira memakan waktu hampir satu jam menggunakan kendaraan pribadi. Saya ke rumah Winda di bilangan Warung Silah dahulu untuk menjemput dia dan anak-anaknya. Kemudian perjalanan kami melewati Jalan Paso, Jalan Margasatwa lalu sampai di pertigaan Pasar Pondok Labu. Di sana ada hambatan klasik ya seperti biasa lah, macet.
Ternyata lokasi museumnya terbilang dekat dengan rumah kami yakni di Jagakarsa. Dari Jagakarsa ke museum kira-kira memakan waktu hampir satu jam menggunakan kendaraan pribadi. Saya ke rumah Winda di bilangan Warung Silah dahulu untuk menjemput dia dan anak-anaknya. Kemudian perjalanan kami melewati Jalan Paso, Jalan Margasatwa lalu sampai di pertigaan Pasar Pondok Labu. Di sana ada hambatan klasik ya seperti biasa lah, macet.
Dari
pertigaan Pasar Pondok Labu kami berbelok ke kanan yaitu Jalan RS. Fatmawati.
Nah, dari situ tidak terlalu jauh di sisi kiri jalan nanti kelihatan Jl. H.
Kamang. Terlihat jelas ada plang tertulis Museum Layang-Layang, lalu masuk ke dalamnya.
Tidak jauh kemudian sampai lah kami di lokasi museum yang berada di sisi kanan.
Awalnya
kami membeli tiket masuk terlebih dahulu. Kalau tidak salah waktu itu Rp 10.000
atau Rp 15.000 deh, sudah lupa ;) Kemudian kami diarahkan petugas ke ruangan
khusus untuk menonton video tentang layang-layang. Ada yang menarik ketika kami
berkunjung ke sini. Kami ditemani seorang bapak pemandu yang menceritakan kisah
dan sejarah layang-layang yang kami temui di ruang pameran.
Menurut
cerita sang pemandu, si empunya Museum Layang-Layang ini bernama Ibu
Endang Ernawati. Beliau adalah penggemar barang antik dan mulai mendalami
segala sesuatu hal yang berbau layang-layang sejak tahun 1985. Beliau juga
turut serta berpartisipasi dalam berbagai lomba. Festival layang-layang di
dalam dan luar negeri juga telah beliau ikuti. Konon, Museum Layang-layang ini
didirikan pada tahun 2003.
Winda dan Anak-anaknya di Ruang Pameran Museum Layang-Layang Jakarta |
Di ruang
utama banyak benda seni lain yang bisa dibilang kuno, antik dan unik. Ada pin,
gantungan kunci dan lain sebagainya, berasal dari mancanegara lho.
Mejeng di Ruang Lukis Museum Layang-Layang Jakarta |
Teteh Rafa pose tunggal
dulu di dekat lukisan karikatur yang lucu. Ini masih di ruang khusus menonton
video Saat itu teteh Rafa masih duduk di bangku kelas 3 SD, sedangkan
Fakhri di TK B. Fakhri tidak mau difoto di sini, tumben hehehe.
Persahabatan Hingga Museum Layang-Layang Jakarta |
Setelah
puas menonton videonya, kami langsung menuju ruang utama tempat layang-layang
dipamerkan. Waaaah, keren sekali semua koleksinya!
Berbagai
koleksi layang-layang bisa kita jumpai di sini. Ada yang tradisional dan modern
dari berbagai pelosok Nusantara dan negara-negara lainnya. Mulai dari ukuran
kecil hingga sangat besar. Museum ini tidak hanya menarik perhatian orang
dewasa saja, melainkan juga anak-anak begitu antusias.
Museum Layang-Layang ini
tidak hanya memperlihatkan aneka koleksinya saja, tetapi juga menawarkan
berbagai pilihan kerajinan tangan yang cukup membuat kita semakin kreatif.
Main-main di Museum Layang-Layang Jakarta |
Main Layang-Layang di Museum |
Bapak pemandunya baik lho. Kami boleh memegang dan
memainkan benda yang ada di ruang pameran. Contohnya, yang sedang dipegang Rafa
dan Fakhri di foto itu. Ya seperti kepala naga ya atau apa hehehe. Ada juga
benda yang bisa mengeluarkan suara. Sayang tak sempat terfoto.
Layangan Bentuk Perahu di Musem Layang-Layang Jakarta |
Nah, ada nih layang-layang berbentuk
kapal laut. Layar terkembang berwarna dasar hijau, bagus sekali. Biar kelihatan
keren anak-anak dan si kapal ini kelihatan, Rafa dan Fakhri pose berdiri di
bangku lho. Pintar kan mamanya😃
Tak
lama setelah berfoto-foto, kami diajak belajar membuat dan melukis
layang-layang oleh pemandu di suatu tempat disebut Rumah Budaya. Anak-anak dan
dewasa sedang asyik dan sibuk dengan layang-layang buatan mereka masing-masing.
Kalau sedang beruntung, hembusan angin mendukung, anak-anak bisa menerbangkan
layang-layangnya sendiri.
Kita
juga bisa mengikuti kegiatan lain seperti membuat dan melukis keramik, melukis
baju (kaos), melukis wayang mini, melukis payung serta membatik. Menonton video
dan membuat layang-layang itu gratis loh sudah termasuk harga tiket masuknya.
Namun jika ingin membatik, harus terkumpul minimal 10 peserta.
Selain itu
kegiatan lain akan dikenakan biaya tambahan sebesar mulai Rp 35.000 sampai Rp
50.000 per jenis kegiatan. Senangnya, hasil karya kita pun boleh dibawa pulang
sebagai kenang-kenangan bahwa kita sudah pernah berkunjung ke Museum Layang-Layang.
Membuat Layang-Layang Gratis di Pendopo Museum |
Pola dan rangka layang-layang sudah disediakan.
Anak-anak bebas mewarnainya dengan krayon yang tersedia juga. Jadi, tinggal
kita yang pilih, mau ikutan atau tidak, begitu, teman-teman. Tampak jelas raut
wajah anak-anak yang bersemangat menyelesaikan layang-layang sebagus mungkin.
Bangga dong, hasil karyanya boleh dibawa pulang.
Membuat Pola Layang-Layang |
Mewarnai Kertas Layang-Layang di Museum |
Layang-Layang Sudah Jadi dan Bisa Diterbangkan |
Teman-teman,
sekian dahulu cerita saya tentang berkunjung ke Museum Layang-Layang. Berhubung
perut terasa lapar, kami memutuskan makan di Mal Cinere, tidak jauh dari
lokasi. Setelah itu kami pun pulang ke rumah dengan perut kenyang, hati senang.
Alhamdulillaah.
Tips Berkunjung ke
Museum Layang-Layang:
1.
Orangtua bisa membawakan bekal makanan dan minuman ke museum untuk dimakan
setelah melakukan kegiatan sambil duduk-duduk santai di sekitar taman. Pada
waktu itu memang tidak ada kafetaria maupun penjual makanan di dalam lokasi.
2. Bila
ingin lebih lebih leluasa atau nyaman beraktifitas, pilih saat hari libur
seperti Sabtu dan Minggu. Biasanya Senin hingga Jumat banyak sekolah mengadakan
field trip ke museum, sehingga rombongan anak-anak sangat ramai.
3. Agar
lebih yakin, silakan hubungi ke 021-7658075/ 021-7505112 menanyakan ada atau
tidak rombongan sekolah yang akan berkunjung ke museum. Jadi kita bisa
menikmati kebersamaan keluarga terutama buah hati kita dengan santai dan
nyaman.
Masih
penasaran? Ayo ke Museum Layang-Layang!
Terima kasih sudah mampir dan membaca tulisan saya. Wassalam.