Daftar Isi [Tampilkan]
Cerita berikut ini adalah sambungan dari judul “Ini Dia Tentang Khitan, Manfaat dan Rumah Sunatan”. Hari Minggu, 25 Desember 2016.
Tepat sehari sesudah anak-anak terima raport semester ganjil. Sebelum pukul
10.00 WIB kami sudah tiba di Rumah Sunatan Margonda.
Sambil menunggu antrian,
Fakhri duduk santai dahulu, ngobrol-ngobrol supaya tenang pada saat proses
sunat nanti. Di Rumah Sunatan, tersedia fasilitas tablet atau Ipad untuk digunakan
bermain game. Sebenarnya fungsi utamanya menurut saya adalah untuk mengalihkan
perhatian anak saat tindakan sunat berlangsung.
Dunia memang sempit. Di ruang tunggu kami bertemu dengan dua orang teman yang ternyata anak-anaknya akan disunat dan yang satu lagi akan kontrol lepas tabung klamp. Oooohhh, ternyata mereka ke sini juga. Memang betul, rupanya masa liburan sekolah merupakan waktu yang tepat untuk khitanan.
Ramai sekali suasana di sana. Sampai-sampai kami ga
kebagian tempat duduk. Akhirnya saya dan teteh Rafa duduk manis saja di lantai.
Banyak kok mereka yang ga tahan berdiri akhirnya mengambil posisi nyaman
seperti kami.
Di Ruang Tunggu Rumah Sunatan Depok |
Pas
hari H Fakhri disunat, kita nih anggota keluarga pada ngintil semua. Semua
memberikan support buat si kasep. Aya engki dan enin (urang Sunda), teteh Rafa
juga ikut nemenin pastinya. Eh... enin na kamana nya?
Tau ga, saking ramainya,
sebelum kita bisa duduk nyaman di sini, saya dan Rafa duduk di lantai lho.
Beberapa orang lainnya juga begitu. Cuek aja lah, dari pada capek kelamaan nunggu.
Fakhri dan Neneknya Santai di Ruang Tunggu Rumah Sunatan Depok |
Ooohhh....ternyata Fakhri dan eninnya ada di sini. Grogi dia,
antara berani tapi ada rasa takut...main-mainin bola aja deh sama enin. Oh ya,
sebelumnya kita juga sudah bertanya pada dokter, apakah si anak boleh ditemenin
saat disunat atau ga. Alhamdulillaah ternyata boleeeh bangets. Di hari yang
sama, rata-rata usia anak yang disunat berkisar 8, 9, 10 tahun.
Pukul 11.25 WIB nama anak kami
dipanggil. Si gempal senyum-senyum kecut hehehe apa ya yang ada di pikirannya?
Seperti di awal kontrol pra khitan, Dr. Komarudin menyapa kami semua dengan
sangat ramah dan bersahabat. “Apa kabar, bang? Sehat ya? Sudah makan belum?”. Ditemani
seorang asisten, dilaksanakan lah proses khitan tersebut. “Bismillaahirrahmaanirrahiim”.
Proses khitan metoda klamp yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Proses khitan metoda klamp yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Dokter
memberikan tanda/ gambar pada penis untuk menentukan aderah yang akan dikhitan
menggunakan skin marker.
2. Pemberian
anestesi lokal dengan cara disuntik sebanyak dua kali.
3. Penis
diberikan cairan antiseptik untuk membersihkan area yang akan dikhitan agar
higienis.
4. Pemasangan
kain penutup steril sekali pakai.
5. Pengukuran
gland penis untuk mengetahui ukuran alat klamp yang akan dipasang.
6. Kepala
penis dibuka lalu dibersihkan dari kotoran/ smegma yang
menempel.
7. Pemasangan
tabung. Tabung dipasang untuk saluran buang air kecil dan melindungi luka dari
air seni.
8. Dilanjutkan
dengan pemasangan kunci klamp.
9. Jika
posisi penis dan alat klamp sudah benar, maka kan dilakukan pembuangan kulit
kulup.
10. Diperoleh
hasil khitan secara kosmetik lebih baik. (sumber: Rumah Sunatan)
Selamat Buat Fakhri, Sudah dikhitan di Rumah Sunatan |
Dr.
Komarudin memberi selamat kepada anak kami dan bersalaman juga. "Selamat
ya,
bang Fakhri. Semoga lekas pulih dan jadi anak shaleh". "Terima
kasih banyak ya dokter", ucap kami semua.
Fakhri dapat sertifikat dan goody bag berupa tas dan boneka
bola dari Rumah Sunatan. Alhamdulillaah.
Bebas dong? Eeeiiits jangan seneng dulu.
Ternyata masih ada PR buat orang rumah untuk perawatan pasca lepas klamp.
Siapa ya orang rumah yang dimaksud? Hihihihi...ya saya lah. Itu kalau hari
kerja. Kalau hari libur ya papanya kan bisa. Tapiii nih...tapi lagi. Si papa
kurang punya nyali untuk hal beginian. Akhirnya ya saya aja, habis mau siapa
lagi? Engkinya sih mengerti juga bagaimana cara perawatannya.
Kit Perawatan Pasca Khitan dari Rumah Sunatan |
Ini
adalah Kit Perawatan Pasca Khitan (KPPK). Paket ini tidak termasuk dalam biaya
sunat sih tapi kami tetap beli karena isinya lengkap. Harganya Rp 150.000,- .
Jadi kami gak pelu cari-cari di luar lagi. Sampai rumah langsung istirahat.
Celana Sunat Rumah Sunatan |
Seperti ini lho celananya. Memakai celana ini, anak saya
merasa lebih nyaman dan tidak takut kalau jatuh atau tersenggol, kena benturan,
gesekan dan lain-lain. "Pada beberapa hari pertama, kepala penis akan
sangat sensitif bila terkena sentuhan, kain bahkan tertiup angin
sekalipun", begitu kata dokternya.
Lima hari kemudian yaitu Jumat (30/12/16), Fakhri kontrol kembali untuk dibuka klamp nya. Kebetulan yang menemani hanya saya, Rafa dan engkinya. Maklum, rasanya kurang pede kalau ga ditemenin engki. Sesuai perjanjian sehari sebelumnya, jadwal kontrol yaitu pukul 10.00 WIB.
Keunggulan celana ini antara lain dapat melindungi luka pasca
khitan, mempercepat proses penyembuhan luka, bahan nyaman menyerap keringat dan
hypoallergic, cangkang pelindungnya juga kuat dan memungkinkan
pertukaran udara. Ukurannya beragam mulai S, M, L, XL hingga XXL.
Bagusnya lagi, celana sunat ini mudah perawatannya. Bisa
dicuci beberapa kali dan dijemur hingga kering. Cucinya menggunakan tangan saja
cara manual, jangan dimasukkan ke dalam mesin cuci. Kebetulan saya beli dua
buah celana ini karena khawatir belum kering mengingat sedang musim hujan.
Ibarat pepatah, sedia payung sebelum hujan. Kalau cuma beli satu, belum kering
pula, anak saya gak pakai apa-apa dong hehehe.
Kalau celana mandi yang berwarna oranye saya beli satu saja. Berbahan plastik
mudah kering diangin-anginkan saja setelah dipakai mandi. Cara mencucinya sama
seperti celana sunat di atas ditambah dengan tidak disetrika saja.
Perawatan
pasca khitan yang dilakukan yaitu:
- - Minum obat pengurang rasa sakit
sesuai dosis yang diberikan dokter.
-
- Dianjurkan mengenakan celana sunat dan
celana mandi.
- - Mandi seperti biasa. Tidak perlu khawatir
jika klamp terkena cipratan air.
- - Setelah mandi seluruh tabung klamp
dikeringkan menggunakan tissue atau cotton bud
- Begitu pula setelah buang air kecil
maupun besar, tabung dikeringkan plus pemberian obat tetes sebanyak tiga kali
sehari sebanyak satu tetes di dalam tabung dan satu tetes di kulit luka khitan.
Obat tetes ini berfungsi untuk melindungi
area genitalia dan luka khitan dari bakteri yang bisa menyebabkan infeksi.
Oh ya, ada obat berbentuk kapsul panjang dan agak besar yang
dimasukkan ke dalam (maaf) lubang dubur Fakhri begitu akan berangkat ke Rumah
Sunatan pada saat hari H pelepasan tabung klamp. Saya gak berhasil karena
kurang tega dan nyali hehehe maka dilakukan olek engkinya dan
taraaaaa....berhasil.
Lima hari kemudian yaitu Jumat (30/12/16), Fakhri kontrol kembali untuk dibuka klamp nya. Kebetulan yang menemani hanya saya, Rafa dan engkinya. Maklum, rasanya kurang pede kalau ga ditemenin engki. Sesuai perjanjian sehari sebelumnya, jadwal kontrol yaitu pukul 10.00 WIB.
Nama anak saya dipanggil, kami naik tangga menuju ruang
tindakan. Seperti biasanya sang dokter bersikap ramah sekali dan murah senyum.
"Mamanya boleh di samping Fakhri, kakeknya di sini", ucap dokter
sambil mengarahkan posisi yang nyaman buat kita semua. Rafa dekat engkinya.
Dokter memanggil dua petugas medis kemudian mereka bersikap siaga.
Hehehe...serem amat ya pakai kata 'siaga' 😉
Ga pake lama, hanya beberapa menit saja, akhirnya alat klamp
yang selama ini menggantung, terlepas juga. Sudah lebih enak. Alhamdulillaah
lagi. Dokter Komarudin bilang,"Kalau ada keluhan atau apa pun silakan
datang kembali untuk kontrol ya."
Berapa kali pun kedatangan kontrol, kami tidak usah membayar
lagi, jadi sudah termasuk dalam paket seperti sudah disebutkan di paragraf
sebelumnya.
Itulah cerita singkat pengalaman sunat anak saya tercinta. Eh
kok kayaknya lebih panjang dari yang diperkirakan ya? Hahaha. Semoga Fakhri menjadi anak yang shaleh, pintar, rajin belajar
dan ibadahnya, patuh pada orang tua, membela bangsa dan negara, aamiin YRA. 😄
Terima kasih sudah menyempatkan diri membaca tulisan saya ini. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang tepat maupun kurang berkenan. Semoga pengalaman khitan jagoan kasep (ganteng) kami bermanfaat bagi putera/ puteri bapak/ ibu sekalian. Indahnya berbagi. Alhamdulillaah 😊
Terima kasih sudah menyempatkan diri membaca tulisan saya ini. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang tepat maupun kurang berkenan. Semoga pengalaman khitan jagoan kasep (ganteng) kami bermanfaat bagi putera/ puteri bapak/ ibu sekalian. Indahnya berbagi. Alhamdulillaah 😊