Daftar Isi [Tampilkan]
Pada Hari Rabu, 20 September 2017 lalu saya menghadiri sebuah talk show dengan tema "Peran Teknologi dalam Pembentukan Karakter Anak Usia Dini" sekaligus memperkenalkan games terbaru Agate bernama "Anak Sholeh". Acara ini bertempat di Yello Hotel Manggarai, Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan.
Setelah melakukan registrasi, saya dan beberapa teman blogger yang sudah tiba dipersilakan menikmati menu coffee break dan santai sejenak menunggu acara dimulai. Acaranya sih diagendakan mulai pukul 10.00 hingga 13.00 WIB, namun ternyata sepertinya pihak penyelenggara, para pembicara maupun peserta lain tidak dapat 'on time' alias tepat waktu. Sebuah kebiasaaan masyarakat yang masih menjadi budaya 'ngaret' padahal kami sudah berada di ruang seminar sekitar pukul 09.20 lho 😄
Bersama Mbak Leyla Hana, Editor dan Penulis lebih dari 20 Buku (Foto: dokpri) |
Saya antusias mengikuti talk show ini karena memang saya ingin mendengarkan langsung dari para narasumber yang terpercaya mengenai anak dan teknologi, sesuai dengan temanya. Anak saya kelas 7 MTs dan 4 SD. Saya tidak memberikan kebebasan bermain game begitu saja kepada anak-anak saya. Kalau hari libur nasional, libur sekolah maupun di akhir pekan, biasanya saya izinkan bermain gadget, itu pun ada aturan jamnya.
Senin hingga Jumat, memegang handphone disesuaikan dengan kebutuhan. Biasanya sih tidak saya izinkan, khawatir menjadi game addict. Di MTs 4 anak saya belajar pun handphone dikumpulkan di ruang guru jika sedang kegiatan belajar. Alhamdulillaah mereka tidak seperti itu. Mengerikan sekali lah jika anak-anak saya seperti zombi. ooohh..no..no...no!
MC Membuka Acara (Foto: dokpri) |
Akhirnya acara pun dimulai, taraaaaa... sekitar pukul 11.00 WIB MC membuka talk show ini. Saat ini teknologi berkembang makin pesat. Membawa banyak perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk perkembangan anak. Memang tak dapat dipungkiri bahwa di era digital ini banyak dampak negatif terhadap masyarakat, terutama anak yang terpapar oleh penggunaan gadget seperti handphone dan tablet. Bahkan anak-anak batita (bawah tiga tahun) pun sudah seperti mahir memainkannya kan?
Sebenarnya teknologi ini banyak membawa pengaruh positif dalam berbagai bidang. Adakalanya kita sebagai orang tua zaman sekarang mesti memahami terobosan terbaru dalam hal teknologi dan bisa memanfaatkannya untuk edukasi anak. Contohnya adalah melalui permainan atau game yang bisa membangkitkan rasa ingin tahu anak-anak akan sesuatu serta kreativitas mereka.
Pendiri Agate, Bapak Wiradeva Arif Kristawarman (Foto: dokpri) |
Agate
merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang pengembangan game
multi platform seperti web, mobile
games dan PC. Agate didirikan
pada tahun 2009 oleh Arief Widhiyasa
beserta rekan-rekannya yang berkantor pusat di Bandung, Jawa Barat. Agate
memiliki moto “Live The Fun Way” . Mulai dari studio kecil kini usahanya
berkembang dan telah menjadi salah satu perusahaan pengembang game terbesar di Indonesia.
Bapak Arief Widhiyasa dan Kawan-Kanwan Telah \menciptakan Lebih dari 200 Jenis Game (Foto: dokpri) |
Agate mempunyai
berbagai macam produk dan servis untuk pasar lokal maupun internasional. Saat
ini Agate telah menciptakan lebih dari 200 game serta 90 kru yang beroperasi di
tiga negara yakni Indonesia, Singapura dan Malaysia.
Suasana Ruang Seminar (Foto: dokpri) |
Peserta Acara Talk Show (Foto: dokpri) |
Narasumber acara talk show ini antara lain:
- Ibu Firesta Farizal M. Psi.,Psikolog (Direktur Mentari Anakku)
- Ibu R. Ella Yulaewati R., M. a., Ph. D (Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia)
- Bapak Wiradeva Arief Kristawarman (Co Founder of Agata Studio)
Ibu Firesta Farizal mengatakan bahwa banyak efek positif yang diperoleh dari bermain game asalkan disesuaikan dengan perkembangan usia anak, tidak mengandung unsur SARA, memberikan edukasi serta melibatkan interaksi dengan orangtua.
Aturan dasar:
- Tetapkan aturan dan batasan sejak awal
- Durasi materi yang ditonton/ dimainkan
- Mudah, dalam arti dapat mengaktifkan sensori anak terutama sensori (bergambar, berwarna, bergerak) dan sensori auditori bersuara.
Para Narasumber Talk Show (Foto: dokpri) |
Karakter seperti apa yang dapat dibentuk pada anak-anak? Ada 2 macam karakter yaitu karakter yang positif dan negatif.
Karakter negatif:
- Cenderung ingin/ mengharapkan sesuatu yang mudah dan cepat. Mudah menyerah saat berhadapan dengan sesuatu yang butuh 'usaha' lebih.
- Kurang peka terhadap apa yang terjadi di sekitarnya.
- Berkembangnya nilai-nilai negatif yang terpengaruh dari konten game/ tontonan yang tidak tepat seperti agresivitas, konsumerisme dan lain-lain.
Karakter positif:
- Memiliki keingintahuan yang besar.
- Disiplin dan bertanggung jawab akan aturan yang sudah disepakati.
- Berkembangnya nilai-nilai positif yang terpengaruh dari konten game/ tontonan yang tepat (kejujuran, bertanggung jawab, menghargai orang lain, mau membantu orangtua, peduli terhadap lingkungan dan sebagainya.
Karakter Positif dan Negatif yang Terbentuk pada Anak (Foto: dokpri) |
Para Narasumber Talk Show (Foto: dokpri) |
Ada beberapa risiko mengenai game maupun gadget di antaranya yakni:
- Materi yang tidak pantas untuk anak, bertemu dengan orang yang tidak dikenal dan tidak aman untuk anak (risiko cyber bullying, sexual predator).
- Pengembangan nilai-nilai yang tidak sesuai misalnya agresivitas, komersialisme).
- Terlalu lama berinteraksi dengan layar/ screen sampai pada risiko adiksi terhadap gagdet maupun game online.
Talk Show Anak dan Teknologi (Foto: dokpri) |
Hal Penting Tentang Gadget pada Anak-anak (Foto: dokpri) |
Para Narasumber Talk Show (Foto: dokpri) |
Agate melihat hal ini sebagai tantangan untuk menyediakan aplikasi permainan berbasis edukasi dan hiburan. Game Anak Sholeh sarat akan nilai-nilai Islami, dikemas dalam cerita yang menghibur. Di dalam game
ini terdapat pendidikan dasar agama Islam meliputi pengenalan huruf
hijaiyah, doa harian, surat-surat pendek, tutorial sholat, kisah nabi
dan rasul dan pengetahuan Islam lainnya.
Game
ini sesuai untuk anak usia 7 hingga 10 tahun, namun tidak menutup
kemungkinan usia di bawah maupun diatasnya dapat mulai memainkannya.
Terdapat 'Parent App' pendamping anak sholeh bagi orangtua muda kisaran usia 30 hingga 40 tahun, dual income family, urban dan sub urban area.
Parent App-Pendamping Anak Sholeh (foto: dokpri) |
Pendamping Anak Sholeh adalah aplikasi pelengkap Game Anak Sholeh yang digunakan oleh orangtua untuk memantau perkembangan anak selama bermain game. Melalui Pendamping Anak Sholeh, kita dapat melihat laporan aktivitas anak. Selain itu, ada berbagai kegiatan yang membutuhkan persetujuan orangtua juga agar anak dapat memainkan seluruh konten seru di Game Anak Sholeh.
Zaskia Adya Mecca Senang dengan Kehadiran Game Anak Sholeh (Foto: dokpri) |
Zaskia Adya Mecca, artis yang juga termasuk salah satu orangtua millennials mengungkapkan kerinduannya akan permainan yang memberikan pengetahuan anak dan bukan sekadar kesenangan semata.
"Saya merasa senang dengan adanya Game Anak Sholeh, karena saya bisa mengajarkan nilai-nilai agama sambil bermain bersama Sybil dan Kala. Dengan bermain games ini, tanpa disadari mereka juga menyerap suatu ilmu. Sybil paling suka main puzzle hijaiyah, buatnya permainan ini sangat menantang dan melatihnya dalam menghapal doa serta surat pendek", tutur isteri Hanung Bramantyo ini.
Di dalam Game Anak Sholeh terdapat fitur-fitur yang dapat membantu anak dalam mengenal Islam yaitu berupa petualangan, mini games, ensiklopedia Islam dan pengetahuan umum, koleksi, kisah teladan dan Augmented Reality (AR).
Fitur-fitur di dalam Game Anak Sholeh (Foto: dokpri-brosur Agate) |
Cara Install Game Anak Sholeh:
- Buka aplikasi Google Play dan search "Game Anak Sholeh".
- Install "Game Anak Sholeh" pada perangkat.
- Buka aplikasi Game Anak Sholeh.
- Jika belum memiliki akun Pendamping Anak Sholeh, tap 'download' kemudian install aplikasi "Pendamping Anak Sholeh". Keterangan cara register dapat dilihat di bagian "Pendamping Anak Sholeh".
- Jika sudah memiliki akun Pendamping Anak Sholeh, masukkan email dan kata sandi di form yang tersedia.
- Kini anak sudah dapat memainkan Game Anak Sholeh.
Pendamping Anak Sholeh, Cara Install Aplikasi Pendamping Anak Sholeh, Cara Redeem Kode VIP Member Cardf dan Cara Install Game Anak Sholeh (Foto: dokpri-brosur Agate) |
Game Anak Sholeh Agate (Foto: dokpri) |
Game Anak Sholeh ini jauh dari kata membosankan karena ada variasi konten dan mini games edukatif lho. Selain itu ada karakter-karakter di dalamnya juga turut memperkaya cerita seperti Ali Si Bocah Laki-laki yang Periang, ada teman-temannya yaitu Jana, Abro, Danis serta Muza makhluk mirip kucing yang lucu nan menggemaskan.
Game Anak Sholeh (Foto: dokpri) |
Saya Mencoba Memainkan Game Anak Sholeh (Foto: Peserta Talk Show/ Media) |
Pendamping Anak Sholeh, Paket VIP Game Anak Sholeh (Foto: dokpri) |
Brosur Game Agate (Foto: dokpri) |
Product Manager Agate (Foto: dokpri) |
Silakan
kunjungi website Agate di agate.id ya untuk lebih detilnya. Untuk informasi
lebih lanjut, teman-teman bisa menghubungi Product Manager yaitu Ibu Aldia
Faulinasari dengan nomor handphone di 081806154914 serta email yaitu aldia@agate.id
Menu Santap Siang di Yello Hotel (Foto: dokpri) |
Mendapatkan Member Card VIP Voucher Berlangganan Selama 3 Bulan (Foto: dokpri) |
Tanda Mata dari Agate Berupa Kartu Member, Voucher Belanja Supermarket Beserta Brosur dan Lain-lain (Foto: dokpri) |
Teman-teman, sebagai kesimpulan ada beberapa hal yang sangat penting mengenai teknologi terutama gadget pada anak-anak kita yaitu:
- Gunakan teknologi sesuai kebutuhan.
- Yang paling utama dalah berinteraksi dengan anak melalui berbagai aktivitas, salah satunya bisa dengan teknologi, namun teknologi bukan satu-satunya pilihan aktivitas.
- Pastikan orangtua mendampingi dan paham game apa yang dimainkan anak, halaman apa yang sedang dibuka oleh anak kita dan seterusnya.
- Maksimalkan penggunaan children-mode, resrticted-mode dan filter.
Sekian dulu cerita saya mengenai parenting kali ini. Semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat buat kita semua. Mudah-mudahan anak-anak kita maupun yang berada di lingkungan sekitar dapat memperoleh lebih banyak karakter positif dalam permainan/ game yang membangkitkan rasa ingin tahu dan kreativitas anak. Wassalam.