Daftar Isi [Tampilkan]
Jembatan Kota Intan berada di kawasan Kota Tua Jakarta. Merupakan jembatan tertua di Indonesia yang dibangun pada tahun 1628 oleh Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), atau masyarakat kita lebih familiar dengan sebutan Kumpeni. Masyarakat Jakarta menyebut Jembatan Kota Intan dengan sebutan Jembatan Pasar Ayam. Bentuk jembatan ini unik seperti jungkit, konstruksi bangunannya terbuat dari bahan besi dan kayu.
Cerita kali ini adalah lanjutan dari kisah seru sebelumnya 😊 Masih tentang walking tour murid-murid kelas bilingual MTsN 4 Jakarta bersama Jakarta Good Guide lho. Mungkin teman-teman masih 'meraba-raba', tentang apaan sih?
Nah, boleh deh baca dulu: Walking Tour Wisata Kawasan Kota Tua Bersama Jakarta Good Guide.
Setelah anak-anak kelas 7.1 dan 8.1 berkumpul dan dibagi menjadi beberapa kelompok di Stasiun Jakarta Kota, baru deh kita berkeliling. Satu kelompok terdiri dari 15 anak dengan satu tur guide. Kebetulan anak saya si teteh Rafa kebagian Mas Farid sebagai pemandu wisatanya. Jadi deh saya 'ngintil' kelompok tersebut.
Kelompok Rafa didampingi oleh Ketua Program Kelas Bilingual, Pak Ade Nur Rohim. Kalau Wali Kelas 7. 1 sih, Ma'am Tengku Hantamah ikutan kelompok Moya. Maunya sih mengikuti semua kelompok dan ambil fotonya, tapi kan ga mungkin lah ya. Kan ada jupa Kak Laly-Papa Moya sang fotografer andalan yang ngikutin anaknya bersama kelompok masing-masing. Pokoknya seru banget deh 😚
Setelah anak-anak kelas 7.1 dan 8.1 berkumpul dan dibagi menjadi beberapa kelompok di Stasiun Jakarta Kota, baru deh kita berkeliling. Satu kelompok terdiri dari 15 anak dengan satu tur guide. Kebetulan anak saya si teteh Rafa kebagian Mas Farid sebagai pemandu wisatanya. Jadi deh saya 'ngintil' kelompok tersebut.
Kelompok Rafa didampingi oleh Ketua Program Kelas Bilingual, Pak Ade Nur Rohim. Kalau Wali Kelas 7. 1 sih, Ma'am Tengku Hantamah ikutan kelompok Moya. Maunya sih mengikuti semua kelompok dan ambil fotonya, tapi kan ga mungkin lah ya. Kan ada jupa Kak Laly-Papa Moya sang fotografer andalan yang ngikutin anaknya bersama kelompok masing-masing. Pokoknya seru banget deh 😚
Pak Ade, Maam Tamah Beserta Wali Korlas Kelas Bilingual MTSn 4 Bersiap Naik Kereta di Stasiun Lenteng Agung (Foto: Salah Satu Murid MTSn 4) |
Tap Kartu-Tiket Kereta Api di Stasiun Lenteng Agung (Foto: Laly Andi Nahri) |
Rafa dan Kawan Kawan (Foto: Nurul Sufitri) |
Pasukan 7.1 Antusias Mendengarkan Penjelasan Kawasan Kota Tua dari Pemandu Wisata Jakarta Good Guide (Foto: Laly Andi Nahri) |
Sejarah Jembatan Kota Intan
Pada tahun 1900-an di sisi jembatan pernah dijadikan pasar ayam yang ramai. Jembatan ini merentang di atas ujung Kali Besar yang airnya keruh. Jembatan ini dulu berfungsi sebagai penghubung antara Benteng Belanda dan Benteng Inggris, yang berseberangan dibatasi oleh Kali Besar. Oleh karena itulah jembatan ini disebut Engelse Brug atau Jembatan Inggris.
Jembatan Kota Intan (Foto: Nurul Sufitri) |
Jembatan tersebut sempat rusak ketika Banten dan Mataram menyerang Benteng Batavia pada tahun 1628 dan 1629. Setahun kemudian dibangun kembali oleh Belanda, saat itu dikenal dengan nama de Hoenderpasar Brug (Jembatan Pasar Ayam), karena lokasi di sekitarnya jadi tempat perdagangan ayam.
Jembatan Kota Intan adalah nama terakhir yang diberikan karena letaknya dekat dengan salah satu bastion Kastil Batavia yang bernama Bastion Diamant (berarti intan). Kastil Batavia yang merupakan kota tua Batavia disebut juga sebagai Kota Intan.
Dahulu ada banyak jembatan sejenis di Batavia yang dibangun dengan gaya tradisional Belanda. Banyak kanal dibangun Belanda di Batavia, sebagai pengaturan tata air maupun transportasi sungai. Akibatnya, banyak juga dibutuhkan jembatan penghubung.
Tahun 1655 jembatan ini kembali diperbaiki karena kerusakan akibat banjir dan korosi air laut. Nama jembatan pun berganti menjadi Het Middlepunt Brug. Kapal-kapal besar yang mengangkut barang perdagangan hilir-mudik dari dan ke Pelabuhan Sunda Kelapa.
Pada April 1938 diubah menjadi Jembatan Gantung supaya dapat diangkat untuk lalu lintas perahu dan mencegah kerusakan akibat banjir. Namun bentuk dan gayanya tak pernah diubah. Lalu dinamakan Ophalsbrug Juliana atau Juliana Bernhard karena pada waktu itu Ratu Juliana yang menjadi Ratu Belanda. Sebelumnya bernama Jembatan Wilhelmina (Wilhelmina Brug), ibunda Juliana. Saat ini Jembatan Kota Intan merupakan satu-satunya yang tersisa dari jembatan sejenis yang pernah dibangun oleh Belanda.
Mas Farid - Jakarta Good Guide Sedang Menjelaskan Sejarah Jembatan Kota Intan (Foto: Nurul Sufitri) |
Murid-murid MTsN 4 Antusias Mendengarkan Cerita Tentang Jembatan Kota Intan (Foto: Nurul Sufitri) |
Jembatan yang Tersisa-Jembatan Kota Intan (Foto: Nurul Sufitri) |
Kronologi Bangunan
Tahun 1628: Pembangunan oleh VOC, disebut Engelse Brug
Tahun 1630: Pembangunan kembali oleh VOC, menjadi de Hoenderpassar Brug
Tahun 1655: Menjadi Het Middlepunt Brug (Jembatan Titik Pusat)
Tahun < 1938: Wilhelmina Brug (Jembatan Wilhelmina)
April 1938: Menjadi Jembatan Gantung bernama Ophalsbrug Juliana
7 September 1972: Penetapan sebagai cagar budaya Jembatan Kota Intan oleh Gubernur DKI Jakarta.
Data Bangunan
Lokasi: Antara Jalan Kalibesar Timur dan Jalan Kalibesar Barat, Roa Malaka
Fungsi awal: Jembatan penghubung antara Benteng Belanda dan Benteng Inggris
Fungsi saat ini: Objek wisata
Luas area: Panjang 30m – lebar 4, 43m
Jarak dari Lapangan Fatahilah ke Jembatan Kota Intan tebilang cukup dekat. Jadi tinggal jalan kaki deh, apalagi ini kan walking tour ya. Jadi ga ada deh yang bermanja-manja kecapekan hihii..baru juga mulai perjalanan hehehe. Oh ya, di sini ada juga pohon beringin yang kabarnya sih menyeramkan.
Ki-Ka: Pak Ade Nur Rohim dari MTsN 4, Saya dan Mas Farid-Jakarta Good Guide (Foto: Nurul Sufitri) |
Sebagian Murid Kelas Bilingual 7.1 MTsN 4 Pose Bersama Pak Ade Nur Rohim dan Mas Farid JGG di Jembatan Kota Intan (Foto: Nurul Sufitri) |
Murid-Murid Kelas Bilingual 7.1 Bersama Pak Ade Nur Rohim dan Mas Farid di Jembatan Kota Intan (Foto: Nurul Sufitri) |
Murid-Murid Kelas Bilingual 7.1 MTSn 4 Bersama Wali Kelas Maam Tengku Hantamah dan Mas Candha Jakarta Good Guide Pose Keren di Jembatan Kota Intan (Foto: Laly Andi Nahri) |
Pemandangan di Sekitar Jembatan Kota Intan (Foto: Laly Andi Nahri) |
Sisi Jembatan Kota Intan (Foto: Nurul Sufitri) |
Namanya juga tempat zaman doeloe ya, biasanya kan sering kita dengar mitos maupun cerita mistis. Nah, di Jembatan Kota Intan ini ternyata ada kisah seramnya juga lho. Katanya sih ada noni Belanda bernama Maria yang suka menampakkan dirinya. Silakan cek sendiri deh hehehe 😄
Jembatan Kota Intan terdaftar sebagai bangunan cagar budaya berdasarkan Keputusan Gubernur No. 475 Tahun 1993 Tentang Penetapan Bangunan Cagar Budaya di Wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Undang-Undang No. 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya Pasal 81 Ayat (1) menyatakan bahwa, ”Setiap orang dilarang mengubah fungsi ruang situs cagar budaya ini atau kawasan cagar budaya peringkat nasional, peringkat provinsi, atau peringkat kabupaten/ kota baik seluruh maupun bagian-bagiannya kecuali dengan izin menteri gubernur atau bupati sesuai dengan tingkatnya”.
Banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang mengambil gambar dengan latar belakang Jembatan Kota Intan ini. Pada malam hari, pemandangan jembatan menjadi tampak lebih indah dengan cahaya yang terpancar. Lampu sorot sudah terpasang di sisi jembatan Ada juga yang melakukan foto pre-wedding lho, makin keren deh ada antik-antiknya gitu.
Jembatan Kota Intan di Malam Hari (Foto: Web Kabar Wisata) |
Sebagai destinasi wisata yang ramah di kantong alias ga pake bayar HTM segala, Jembatan Kota Intan memiliki cerita unik tersendiri. Buka selama 24 jam non stop, kita bisa keluar masuk lokasi ini. Meskipun jembatan ini sudah tampak tua namun masih memiliki daya tarik tersendiri. Kini pemprov DKI mengupayakan kebersihan, pemeliharaan sehingga air kali menjadi lebih bersih, jauh dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Jadi dong, teman-teman berwisata ke Kawasan Kota Tua atau Jembatan Kota Intan dan sekitarnya? Nantikan cerita seru berikutnya ya. Sampai jumpa! Wassalam.
Jembatannya antara serem tapi eksotik deh. hihi. Semoga tetep awet dan terjaga sampai cucu cicit kita nanti ya
ReplyDeletePenasaran deh kepengen datang malem2 ke sana hehehe... Iya semoga masih ada ya Jembatan Kota Intan sampai nanti 😊
DeleteHalo teh Nuru, minal aidin walfaidzin ya. Mohon maaf kalau ada salah kata selama ini. Btw sejak terakhir membaca postinga jalan2 bersama Jakarta Good Guied, aku jadi tertarik banget pengin pakai pemandu untuk pelajari Jakarta. hehehe, tapi bisa perorangan gak ya?
ReplyDeleteHalo mbak Damar apa kabar? Sama2 ya mohon maaf lahir batin 🤗😘 Bisa kok kita private walking tour cuma ya biasanya lebih tinggi hehe kontak aja tanya2 langsung biar ga penasaran 😊
DeleteYa ampuuuun, ini jembatan sering amat ganti nama yaaak :D. Tapi malu aku, masa baru tau sekarang ttg jembatan ini.. Pdhl lokasinya ga jauh2 amat sebenernya.
ReplyDeleteSeru banget mba walking tour nya bisa ama anak2 sekolah. Prasaan zaman aku sekolah dulu, mana ada tour begini bareng orang tua :D
Mbak Fanny mesti jalan2 ke daerah siniiiii... hayuk 😍 Aku dan mama2 lain tuh koordinator kelas jadi memang bisa ikutan wkwkwkw.. sambil menyelam minum air. Alhamdulillaah jadi nambah wawasan dan ditulis di blog kan sekalian berbagi hehehe 😀😘
DeleteWaah mantaap ini kak .. ulasannya detil banget dilengkapi sejarah panjang tentang jembatan merah yang fotogenik 👍.
ReplyDeleteAku suka membaca artikel tentang wisata yang dilengkapi keterangan tentang sejarah,jadi kita bisa belajar sejarah dibalik suatu lokasi..
Wuiiiih kan belajar dari tulisan2 mas Hino yg keren 😍 Iya sip mesti diinfoin tentang sejarahnya ya biar makin pinter hehehe dan tau tempat yang kita kunjungi.
DeleteXixixi .. jadi malu dipuji kak Nurul😊
DeleteBetul,kak sebagai blogger kita wajib kritis di lokasi. Kritis tanya2 ke nara sumber agar dapat informasi detil untuk dituliskan di artikel kita.
Jangan maluuuu dong, kan pake baju wkwkwkwk 😆 Setuju banget sama Mas Hino yang tulisan jalan2nya selalu cetarrr membahana hahaha.
DeleteSaking jauh dari rumah ya. Coba kalau dekat pasti udh aku samperin main deh. Kalau malam indah banget, pantesan yg preweed betah dan ga salah milih lokasi. Btw baca artikel ini berasa baca sejarah bangsa di jaman penjajahan Belanda haha. Lengkap banget infonya mbak. Galfok juga sama nama wali kelas teteh Rafa Maam yg berasa bukan org Indonesia hehe
ReplyDeleteJeng febriiii... Mungkin jauh..tapi kan bisa jadi deket hehe naik KA aja langsung ke Stasiun Jakarta Kota. Sekali2 baca2an sejarah biar seru 😘 Ma'am itu kayak madam alias bu 😊
DeleteWaktu ke Kota Tua ga tau ada obyek wisata Jembatan Kota Intan. Kapan2 harus ke sana lagi nih :)
ReplyDeleteHai mbak Sugi... ayuk lah jalan2 ke Kota Tua dan sekitarnya. Siapa tau nemuin lagi tempat berlebaran lainnya 😊
DeleteHalo Mas Bimo 🙂 Wah... Aku juga baru pertama kali berkunjung ke jembatan ini. Hehehe.. jadi tau kan.. ada sejarahnya ternyata 😀
ReplyDeletejembatan tua yang kokoh ya, sekarang jembatan lebih terlihat cantik, kalau ini terlihat kokoh
ReplyDeleteMalam hari kelihatan lebih cantik dengan sinar lampu kuning yaaa 😊
Deletebisa nostalgia kalau aku kesana, mau prewed disana dulu cuma ada beberapa kendala huhuhu. Kawasan Kota Tua bagus untuk belajar sejarah, belajar bagaimana pendahulu merawar dan membangun Kota Jakarta
ReplyDeleteBetul banget, mamih. Ajak anak2 jangan ngemall mulu ya haha. Walking Tour kayak gini kan refreshing plus plus plus 😘 kenali kota kita tercinta.
DeleteMbak Nurul, mau dong diajak kesana. Tempatnya bagus banget, apalagi banyak sejarahnya yg terpendam. Asik ya kalau ada kegiatan positif seperti ini
ReplyDeleteHayuuuukkk, mbak Elva... aku juga minat walking tour ke tempat lain bareng JGG ini :)
DeleteOk mbak Nurul. Kabar2in aja ya. Tapi bawa pasangan boleh kan ya?😁
DeleteYa boleh dong mb Elva hihihi 😀
DeleteMenyenangkan ya bagi anak-anak mengikuti tour jalur sejarah seperti ini. Dan aku membayangkan ketika Batavia jadi kota yang sibuk dan belum jadi milik Indonesia. Ia diturun naikan saat kapal-kapal dilalui, para tuan belanda, pribumi dan kaum china sebagai penghuni. Kotanya berjaya dan iarnya mungkin masih bersih :)
ReplyDeleteHaloo uni Evi :D Iyaaa betul banget deh tour kayak gini ke tempat bersejarah mengingatkan dan membayangkan seandainya kita berada di masa lampau Batavia hehehe.
DeleteSebuah kota atau negara boleh aja ikutin perkembangan zaman ya tapi tidak meninggalkan jejak sejarah nyata buat generasi mudanya.
ReplyDeleteIya, betul, mbak Gita. Sesekali ajak keluarga dan teman2 buat seseruan menyusuri sejarah Kota Jakarta yuk!
DeleteOgah ah kesana malam hari darioada ada penampakan maria.. tau maria siapa. Tetep aja ngeri.. hiiii..
ReplyDeleteBtw, ini sisi disebelah mana ya dari kota tua? Kalau kita solo touring mau kesana bisa ga ya?
Itu dulunya pasar ayam, baunya kayak apa yaa.. xixixi. Trus jembatannya masih berfungsi ga buka tutupnya?
Hahaha.... ga lah. Jgn sampai lihat yg serem2. Kira2 keluar dari lapangan Fatahilah dulu nyeberang jalan rata2. Pokoknya ikutan guide ajalah. Aku juga baru pertama kali wkwkwkwk 😆😆😅 Ya boleh kalo mau berkunjung sendiri ke sana. Bebas kok dan gratis. Bajunya dulu ya kayak bau ayam hehe. Coba ntar dicari tau dulu... mudah2an buka tutup Ya masih berfungsi Ya, mbak Ade 😊
DeleteSeru yaa belajar sejarah dengan cara walking tour seperti ini. Pasti teteh Rafa sama teman-teman bisa lebih menyerap ilmunya ya karena melihat dan merasakan langsung. Kalau cuma lihat foto sama baca buku pasti bosan kan. Selain itu kegiatan outing seperti ini juga bikin murid jadi mandiri ya mbak.
ReplyDeleteHalo madam Tya 😊 Iyaaa... belajar langsung turun ke lapangan ibaratnya ya. Jadi ga bosen gitu..apalagi bisa sekalian praktekin Bahasa Inggris nya. Soalnya ini kan kelas bilingual 😊
DeleteTapi pas ke sana enggak liat penampakan Maria Kan Mba Nuruuul? Hiiiyyy.. Pasti deh ya kalo tempat atau bangunan tua ada acmja cerita mistisnya.. :D Cakep banget kalo pas malem ya, Ada lampu-lampunya tapi atuuut kalo ke sana malem liat yang aneh-aneh.. Hehe.. Mba Nurul kapan yuk ajak aku jalan-jalan sama Jakarta Good Guide.. Aku belum pernah, niih.. :D
ReplyDeleteHai bubu Dita...😊 Mungkin itu hanya mitos hehehe semoga ga ketemu dia hihihi. Iyaa malam2 view nya bagus buat pemotretan. Hayuk lah kontak aja langsung JGG. Jalan private bareng keluarga juga bisa loh.
DeletePas aku nemanin keluarga ke kotatua sempat terpikiranke jembatan tua ini mba. Tapi trus nggak jadi karena mengingat tanteku dan temannya kayaknya udah capek. Senangnya bisa belajar sejarah dengan cara yang asyik seperti ini
ReplyDeleteJajan duluuu beli makanan dan minuman di sekitar lapangan Fatahilah trus baru deh keliling2 wisata Kota Tua hehehe. Iya asiiik pokoknya deh 😘😍
DeleteKalau aku lewat jembatan kota intan ini nggak nahan sama bau kalinya. Padahal spotnya sudah bagus dan mengesankan. Sukanya karena bisa melihat langsung tempat sejarah di Jakarta.
ReplyDeleteWaktu itu sih ga bau kali... biasa aja. Sudah dibersihkan kayaknya jadi seru2an aja ga ketauan hehehe
DeleteWah nostalgia banget ya Kota Tua ini
ReplyDeleteJadi kayak masuk ke novelnya Remy Silado.
Bisa bikin kisah percintaan juga di jembatan ini, mbak Ley hihihi :)
DeleteBaru tau kalau ada Jakarta Good Guide nih mba. Dulu aku eksplore Kotu, termasuk ke Jembatan Kota Intan ya sekedar aja gitu, eksplore, liat2. Kalau ada guidenya lebih enak y, jadi kita tahu sejarahnya juga. Pingin dong ekplore kotu lagi, ajak ajak mba...
ReplyDeleteHaloo, bu guru Amel :) Iya dong kan memang tujuan field trip ini belajar buat nambah wawasan dan pengetahuan dan paling penting bisa mempraktekkan Bahasa Inggris nya gitu. Yuk, ikutan!
Deletekayaknya saya kurang explore nih, udah pergi ke kawasan tua, tapi ga kemari, numpang eksis di jembatan oke juga tuh,
ReplyDeleteAyuklah mampir ke mari hihihih... Bisa foto2 cantik di jembatannya kaaan :D
Deletesaya baru kedaerah ini mba bareng teman-teman dtraveler.padahal sering lewat daerah kota karena kantor di ancol.
ReplyDeleteKapan2 pas lewat, turun deh sebentar. menikmati sejuknya udara di Jemabatan Kota Intan :)
DeleteWah, aku malah belum tahu ada jembatan ini. Jadi oengen ke sana dan mengenang sejarah yang pernah ada
ReplyDeleteHayoooook.. pas nih liburan sekolah anak2 😍😍
DeleteMba.. enaknya menemani anak sambil belajar juga ya Mba.. kompak banget juga para Ibu menemani putra putri tercinta. Sebenarnya memang banyak tempat di Indonesia untuk di eksplorasi ya Mba.. ngga jauh2 deh Jakarta atau Depok juga punya banyak tempat yang sangat baik untuk di eksplore! jadi tertarik mau walking tour juga deh
ReplyDeleteTernyata yang dekat dengan kita pun belum terjamah. Mari2 main2 wisata Kota Tua 😊 Eksplorasi bareng temen2 dijamin lebih seruuuuu loh.
Deletewaah mau coba ah.. kayanya seru banget udah lama gak main ke daerah sana
ReplyDeleteNyoooook! Main sampe puas keliling Kota Tua 😘
Deleteklo aku ajak mada ke jembatan intan kira2 dia bakal 'berisik' gak ya ? soale klo mada liat 'sesuatu', dia suka berisik "buk, itu ada yg lagi liatin mada buk" ato "buk, itu ada hantu duduk di atas toilet buk" (trus ibunya elap keringet)
ReplyDeleteaku baru tau penampakkannya jembatan kota intan, klo kesitu kayaknya jangan bawa anak kecil yak
Mada punya indera keenam ya? 😆😘 wwwwiiiiihhhh hehehe ga apa2 ya Selama ga gangguin kita sih. Bismillaah aja dulu...namanya juga bangunan tempo doeloe..bisa jadi ada penguin halusnya hehehe.
DeleteAku belum pernah ke jembatan ini padahal bolak balik main ke kota tua. Kapan2 cobain ah kesini. ulasan mama raffa mah selalu lengkapsss
ReplyDeleteAyolaaah mbak Eska...main2 foto2 di Jembatan Kota Intan hehehe 😍 Makasiiiih.
DeleteSeruu jalan jalannya niih apalai ke bangunan tenpo doeloe,,
ReplyDeletePenasaran sama noni belandanya eehh , atuut ahh..
Jangan atuuut ah 😆😆😆 cari seru2annya aja hihihi. Asiiik loh.
Deleteartifak yang amat bersejarah..
ReplyDeleteharus dijaga dengan sebaiknya yang mungkin
Setuju sekali dengan Mas Hanafi. Menjaga kelestarian bangunan bersejarah itu kewajiban kita 😊
Deletesering main ke kota tua sih, tapi paling cuma sekedar foto-foto.
ReplyDeletelebih enak kayak gini ya, pake guide tour jadi bisa sambil belajar tentang sejarah kota tua
You.. mbak Endah. Biar anak2 cucu2 kita mengenal sejarah bangsa 😊 Apalagi ada guide-nya makin asik deh.
DeleteWalaah... Udah beberapa kali ke Kota Tua tapi belum tahu soal Jembatan ini.
ReplyDeleteNice info. Biar jadi tempat kunjungan berikutnya
Siiip..Bang Said 😊😊 Yuk..yuk..jalan2 sekeluarga bareng temen2 juga 😚
DeleteSelain untuk wisata sejarah, area foto2nya pun keren ya, Mba Nurul. Plus wisata olah-raga juga nih, haha... karena jalan kaki ya. Wah kapan2 guide diriku ke sana dong, Mba Nurul, haha...
ReplyDeleteIya...berwisata sekalian olahraga hihi kan jalan kaki 😀 mantap lah.
Delete