Daftar Isi [Tampilkan]
Menyebut ‘Ambarawa’ ingatan kita tertuju pada sebuah kota kecil di Jawa Tengah yang sarat akan sejarah dan perjuangan para pahlawan Indonesia serta keindahan alamnya yang memesona. Pernah dengar Fort Willem I atau Benteng Pendhem Ambarawa? Benteng yang dibangun pada tahun 1834 dan selesai di tahun 1845 ini berada dekat dengan Museum Kereta Api Indonesia atau lebih sering disebut Museum Kereta Ambarawa.
Teteh Rafa, Fakhri dan Papa Berada di Fort Willem I Ambarawa (Foto: Nurul Sufitri) |
Benteng Fort Willem pernah menjadi lokasi syuting film garapan sutradara Hanung Bramantyo. Ingat ga apa nama filmnya? Ya, betul! Film Soekarno. Selain itu juga pernah sebagai tempat syuting Mr. Tukul Jalan-Jalan. Meskipun baru pertama kali menginjakkan kaki sebentar aja, ada kesan tersendiri bagi saya dan keluarga tentang bangunan bersejarah ini.
Berkunjung ke Museum Kereta Ambarawa (Foto: Nurul Sufitri) |
Sejarah Benteng Fort Willem I atau Benteng Pendhem
Benteng Fort Willem I atau lebih dikenal dengan sebutan Benteng Pendhem Ambarawa adalah bangunan peninggalan kolonial pemerintahan Belanda yang berada di Kelurahan Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.
Kalau kata orang Jawa, pendhem itu artinya ya pendam. Dulu bangunan kuno ini berada di bawah tanah atau terkubur sebagai siasat perang. Sepertinya benteng ini memang ga terlihat secara umum dan jauh dari pemukiman warga.
Dulu
Ambarawa merupakan kota militer, kota yang dijadikan basis militer oleh
pemerintahan Belanda, basis pertahanan, logistik dan perhubungan antara
kota satu dengan kota lainnya. Lokasi Ambarawa sangat stategis, berada
di antara Semarang, Yogyakarta dan Solo. Bahkan dibangun pula
benteng-benteng lain di beberapa tempat dan dijadikan kamp-kamp
militer.
Belanda
juga membangun benteng di sekitar Semarang, Ungaran, Salatiga dan
Surakarta agar dapat terus berhubungan dengan Kerajaan Mataram. Pada
tahun 1827-1830 terdapat barak militer dan penyimpanan logistik militer
di bawah kekuasaan Kolonel Hoorn. Namun baru di tahun 1834 Fort Willem I
ini dibangun dan selesai di tahun 1845.
Adapun
fungsi benteng Pendhem ini adalah untuk kepentingan VOC dan mengamankan
hasil bumi yang melimpah. Maka dibangunlah benteng yang dilengkapi
dengan tentara yang cukup banyak dan benteng yang cukup besar. Kurun
waktu 1853 hingga 1927, benteng ini digunakan sebagai barak militer
KNIL.
Pada waktu itu barak tersebut terhubung dengan jalur kereta api antar kota Magelang, Yogyakarta dan Semarang. Sedangkan pada masa penjajahan Jepang sekitar tahun 1942 hingga 1946, benteng ini berfungsi sebagai kamp sekaligus penjara bagi tawanan Belanda.
Pada waktu itu barak tersebut terhubung dengan jalur kereta api antar kota Magelang, Yogyakarta dan Semarang. Sedangkan pada masa penjajahan Jepang sekitar tahun 1942 hingga 1946, benteng ini berfungsi sebagai kamp sekaligus penjara bagi tawanan Belanda.
Di Benteng Fort Willem Ambarawa (Foto: Nurul Sufitri) |
Riwayat Benteng Pendhem
Menurut Wikipedia, riwayat Fort Willem I atau Benteng Pendhem ini adalah sebagai berikut:
1834 - 1845 : Pembangunan benteng
1865 : Terjadi gempa bumi besar yang menyebabkan beberapa bagian benteng hancur
1927 : benteng Willem I disesuaikan dari penjara tawanan anak-anak menjadi penjara tahanan politik dan tahanan dewasa.
1942 - 1945 : Benteng dikuasai oleh Jepang dan difungsikan sebagai kamp militer
1945 : Sebagai Markas Besar TKR (Tentara Keamanan Rakyat)
1950 : Digunakan sebagai penjara dewasa dan barak militer
1985 : Sebagai penjara anak-anak dan barak militer
1991 : Penjara kelas IIB dan barak militer
2003 - sekarang : Lapas kelas IIA dan barak militer
Lokasi Benteng Pendhem
Lokasi Fort Willem I persis di belakang RSUD Ambarawa dan berada di kompleks Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kabupaten Semarang serta Instalasi Tahanan Militer Kodam IV Diponegoro.
Rute Menuju Fort Willem I
Kalau dari Kota Semarang, teman-teman dapat menempuh jarak kurang lebih 40 km untuk tiba di Benteng Fort Willem ini. Kalau dari kediaman kami di Jagakarsa Jakarta Selatan, sekitar 479 km jika melalui tol Cikopo Palimanan. Waktu itu kami keluar tol Batang untuk menunaikan sholat maghrib dan beristirahat sebentar.
Memang sih kami ga tau kalau sebenarnya ga usah keluar tol Batang. Masih bisa melanjutkan perjalanan hingga tol Bawen. Ya, anggap aja jadi tau jalan kampung saat keluar tol Batang. Ternyata suasana pedesaan Batang itu syerem lho, sepi dan gelap. Kondisi kendaraan harus fit tanpa gangguan apapun tuh.
Oh ya, sebelum ke Fort Willem, kami berkunjung dahulu ke Museum Kereta Ambarawa. Dari museum, saya dan anak-anak mencari tahu rute menuju benteng menggunakan google maps. Ternyata jalan yang ditunjukkan oleh mbah gugel adalah jalan alternatif dekat RSUD Ambarawa.
Jalanannya tampak sepi, hanya berupa jalan kecil yang bisa dilaui oleh kendaraan beroda dua seperti sepeda motor dan sepeda, namun kelihatannya ditutup. Apa karena pas liburan lebaran? Begitu pikir kami.
Ada Jalan Setapak Menuju Fort Willem atau Benteng Pendhem (Foto: www.menggapaiangkasa.com) |
Parkir Mobil di Benteng Pendhem (Foto: Nurul Sufitri) |
Akhirnya kami menemukan jalan masuk melalui penjagaan seorang petugas militer. Suami saya memperlihatkan identitas berupa KTP, disimpan sementara oleh petugas yang nantinya dikembalikan saat pulang dari benteng. Ternyata kami memasuki benteng melalui Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Ambarawa.
Jalan Masuk ke Benteng Melalui Lapas (Foto: Nurul Sufitri) |
Desain Arsitektur yang Unik
Benteng
Pendhem terlihat begitu eksotis, cocok banget buat pencinta fotografi.
Bangunan yang kokoh meskipun sudah berusia lebih dari satu abad ini
sangat vintage, unik dan artistik. Teman-teman yang senang difoto dan memburu foto cocok sekali berada di sini, instagrammable lho.
Baca: Kosmetik Halal Amalia untuk Traveling
Di dinding benteng ada tulisan dilarang naik ke lantai 2. Wah, saya penasaran, kenapa ya ada larangan seperti itu? Apa karena takut terjamah para pengunjung, kotor atau apa? Karena ga ada satu pun petugas hilir-mudik maupun yang bisa ditanyai, jadi kami cuma bisa bertanya dalam hati.
Sore itu sepi, paling banyak 10 orang aja. Setelah mereka pulang, tinggal kami berempat deh di sana hihihi. Owww…ternyata di lantai 2 itu merupakan tempat tinggal para penjaga lapas Ambarawa. Lho, memangnya ada penjaranya? 😅
Baca: Kosmetik Halal Amalia untuk Traveling
Gaya Loncat Indah Bersama Fakhri (Foto: Nurul Sufitri) |
Berada Dekat Jembatan Tua di Benteng Pendhem (Foto: Nurul Sufitri) |
Teteh Rafa di Benteng Pendhem (Foto: Nurul Sufitri) |
Kondisi Benteng yang Ironis (Foto: Nurul Sufitri) |
Lantai 2 Tempat Tinggal Petugas Lapas Ambarawa (Foto: Nurul Sufitri) |
Dinding Benteng Kotor dan Rusak Terabaikan (Foto: Nurul Sufitri) |
Di dinding benteng ada tulisan dilarang naik ke lantai 2. Wah, saya penasaran, kenapa ya ada larangan seperti itu? Apa karena takut terjamah para pengunjung, kotor atau apa? Karena ga ada satu pun petugas hilir-mudik maupun yang bisa ditanyai, jadi kami cuma bisa bertanya dalam hati.
Di Sore Hari Benteng Sepi Pelancong (Foto: Nurul Sufitri) |
Sore itu sepi, paling banyak 10 orang aja. Setelah mereka pulang, tinggal kami berempat deh di sana hihihi. Owww…ternyata di lantai 2 itu merupakan tempat tinggal para penjaga lapas Ambarawa. Lho, memangnya ada penjaranya? 😅
Ada Masjid Kuno di Fort Willem
Ada Masjid Kuno di Benteng (Foto: Nurul Sufitri) |
Masjid di Benteng Pendhem (Foto: Nurul Sufitri) |
Teman-teman, di benteng ini ada masjidnya lho. Perhatikan warna hijau di sisi kanan "Masdjid'. Bangunan di bagian pojok timur dulunya memang digunakan umat muslim beribadah. Kayu-kayunya sudah keropos, bangunan sudah sangat terabaikan.
Kami juga sempat mencari toilet, siapa tau ada. Tapi ga jadi ah, anak saya juga takut, ga mau buang air kecil di sana. Menyeramkan, katanya. Padahal jika banteng Pendhem ini memungkinkan untuk dilestarikan, diperbaiki dan sebagainya, tentu akan menjadi destinasi wisata yang ga hanya bersejarah namun juga unik dan indah.
Kami juga sempat mencari toilet, siapa tau ada. Tapi ga jadi ah, anak saya juga takut, ga mau buang air kecil di sana. Menyeramkan, katanya. Padahal jika banteng Pendhem ini memungkinkan untuk dilestarikan, diperbaiki dan sebagainya, tentu akan menjadi destinasi wisata yang ga hanya bersejarah namun juga unik dan indah.
Bangunan Benteng yang Unik (Foto: Nurul Sufitri) |
Benteng Fort Willem yang Indah dan Artistik (Foto: Nurul Sufitri) |
Ada Lapas di Fort Willem I Ambarawa
Awalnya kami memang belum ngeh ternyata di sekitar benteng terdapat lembaga pemasyarakatan lho. Di sore hari suasana sangat sepi, hanya terlihat dua ibu sedang duduk di bangku sisi rerumputan. Kami ga bertanya-tanya sih. Padahal bisa aja mereka memberikan informasi tentang panjara ini ya 😄
Konstruksi bangunan lapas ini sudah teramat rentan terhadap berbagai perubahan. Pemerintah lebih selektif menempatkan narapidana ke tempat-tempat yang memenuhi syarat. Warga binaan di penjara sudah melampaui kapasitas.
Saya baca di website nasional republika, sebenarnya daya tampung napi di lapas Fort Willem ini hanya sebanyak 122 orang. Kenyataannya terdapat sekitar 405 orang yang terdiri dari narapidana dan tahanan titipan.
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah belum memiliki solusi penempatan para tahanan ini. Jumlah penghuni sel sudah overload sebanyak 283 orang. Satu ruangan sel ditempati oleh 30 hingga 40 orang. Padahal idealnya satu sel cukup dihuni 10 tahanan aja.
Konstruksi bangunan lapas ini sudah teramat rentan terhadap berbagai perubahan. Pemerintah lebih selektif menempatkan narapidana ke tempat-tempat yang memenuhi syarat. Warga binaan di penjara sudah melampaui kapasitas.
Saya baca di website nasional republika, sebenarnya daya tampung napi di lapas Fort Willem ini hanya sebanyak 122 orang. Kenyataannya terdapat sekitar 405 orang yang terdiri dari narapidana dan tahanan titipan.
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah belum memiliki solusi penempatan para tahanan ini. Jumlah penghuni sel sudah overload sebanyak 283 orang. Satu ruangan sel ditempati oleh 30 hingga 40 orang. Padahal idealnya satu sel cukup dihuni 10 tahanan aja.
Lapas Kelas IIA Kabupaten Ambarawa (Foto: Nurul Sufitri) |
Instalasi Tahanan Militer Kodam IV Diponegoro (Foto: Nurul Sufitri) |
Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Benteng Pendhem ini terdapat tiga blok yaitu blok tindak pidana narkotika, tindak pidana umum dan blok pengasingan. Ga terbayang ya, tahanan titipan itu seperti apa. Ternyata ada juga yang berasal dari Mako Brimob Kelapa Dua Depok yang dititipkan melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Aa Rahmad di Area Luar Lapas Fort Willem (Foto: Nurul Sufitri) |
Rumah Tahanan Benteng Pendhem (Foto: Nurul Sufitri) |
Lapas Benteng Pendhem Ambarawa (Foto: Nurul Sufitri) |
Ada Bangunan Seperti Rumah di Area Luar Lapas Ambarawa (Foto: Nurul Sufitri) |
Begitulah selayang pandang Fort Willem I atau Benteng Pendhem Ambarawa yang menyedihkan, menakutkan, terabaikan namun tetap terlihat eksotis, indah dan unik. Seandainya ada dana khusus dari negara kita tercinta ini untuk merenovasi, tentu benteng ini akan menjadi destinasi wisata yang mengagumkan, unik dan semakin indah. Ga melulu soal mistis dan menyeramkan. Seandainya....... 😐
iya yaaa mba. seandainya ini direnov, dicat ulang, baguuus aku yakin. kayak lawang sewu tuh, jd ga serem penampilannya. kalo kayak benteng pendem ini, akupun ga bakal berani masuk toilet ato jelajah bentengnya sendiri :D. udh merinding duluan hahahah
ReplyDeleteYoi, mbak Fanny 😊 Biar ga kelihatan suram dan menyeramkan ya hehehe... Btw aku belum pernah ke Lawang Sewu... ntar mau ah. Kali aja ada yg punya nyali jelajah benteng sendirian yak ada yang colek tau2 hahaha 🤣
Deletewisata sejarah yg kayak gini aku suka banget
ReplyDeleteapalagi selain berwisata itu bisa nambah wawasan
kadang sering ngebayangin klo lagi berkunjung ke tempat bersejarah gini, jaman dulu kayak gimana suasana disini :D
Iya yaaa..kita jadi ngebayangin peristiwa pada zaman itu pasti banyak kisah dukanya...kasian para pahlawan kita penuh perjuangan membela negara 😊
DeleteKl dirawat dan di cat ulang kali tambah keren yah bangunannya... Secara kl gak dijajah Blanda kita ga ada benteng ato bangunan bersejarah. Tpnya gak mau jg dijajah sih 😁😁
ReplyDeleteAmit2 hihi ogah dijajah lagi 😎 Seharusnya sih dilestarikan dengan baik benteng ini..kan bagian dari sejarah bangsa ya.
DeleteCocok juga nih bikin video perjalanan kesini :D
ReplyDeleteIyaaaa..yuk coba bikin video di Fort Willem 😘
DeleteYa ampun mbak, lapas dan benteng tua...kombinasi dua tempat yang serem... btw foto loncatnya super keren
ReplyDeleteHahaha makasiiih.. loncat2 terus nih biar dapat view n gaya yg mendingan 🤣 Iya ada lapasnya di benteng ini. Sunyi..sepi hihihi.
DeleteAku belum kesini dan kayaknya mau kesini ah karena aku suka banget wisata sejarah :)
ReplyDeleteYuk mariiiii mbak Al jalan2 ke Fort Willem 😘 Cocok banget buat trevelers yg demen sejarah.
DeleteDuh aku penasaran dg benteng ini..beberapa kali lewat gak tahu masuknya dari mana..ternyata lewat Lapas ya? TFS mba..mudah2an bisa ke sana juga kapan2..
ReplyDeleteIyq mbak Mecta, kita masuk ke Fort Willem bisa lewat depan penjagaan petugas militer. Nah itu berarti lewat lapasnya. Mobil muat, luas hehehe 😁
DeleteIya, rasanya akan lebih gagah kalau bangunan ini direnovasi, kasian ih temboknya sudah banyak panunya gitu.
ReplyDeleteBicara soal lapas di Fort Willem ini, sedih juga ya, sudah kelebihan "pengunjung". Berarti daerah Ambarawa dan sekitarnya ini banyak juga pelaku kriminalnya.
Makasih ya mbak infonya. Lengkap banget :)
Iya, kasihan bangunan benteng ini terabaikan gituuuuu 🙄 Pelaku kriminal ga semua berasal dari Ambarwa dan sekitarnya. Bisa transferan dari kota2 lain hihihihi... ngeri yaks wkwkwkwk. Iya, sama2, mas 😊
DeleteSayangnya ya, kak ... di lantai keduanya pengunjung kok ngga diperbolehkan naik.
ReplyDeletePernah aku iseng diem-diem nyoba naik tangganya, eh tau-tau muncul penghuni rumah yang mau menuruni tangga .. aku kaget dianya melotot.
Jadinya kubatalin wkkkwwwkk ..
Wkwkwkwkwkk antara mau ngakak dan kaget 😂😂😂 Kesannya syerem gitu yak. Kok melotot itu penghuni benteng? Mas Hino kudu pakai kacamata hitamnya dunk boar doi siwer hahaha.
DeleteAgak serem ngak rasanya masuk situ? Buat foto2 pasti keren neh hasilnya. Ternyata prnh jd lokasi shooting film ya.
ReplyDeleteSuasanya sejak awal masuk ya spooky2 gitu sih tapi dilanjutin kan emang niat mau tau benteng ini. Udah sore juga jadi sepi deh. Iyaaa... 😁😁
DeleteKalau melihat bangunan bersejarah yang seperti itu saya suka mikir kenapa gak direnovasi, ya? Tentunya jangan sampai mengubah bentuk. Tetapi, cukup dibikin cantik aja. Lagian kan sayang gitu kalau sampai roboh.
ReplyDeleteBetul3x dipercantik tanpa mengubah aslinya ya 😘 Entahlah dananya mungkin antara ada dan tiada, ga paham juga. Pasti mahal ya renovasi bangunan seluas ini hehehe.
Deletebaru tau nih tempat, padahal deket dari semarang. makasih mba artikelnya
ReplyDeleteIyaaa mampir sini dooong 😄 Sama2.
DeleteAku suka dengan bangunan benteng ini. Dari mana aja terlihat artistik dan menarik.
ReplyDeleteAda benteng lagi, yang nampak kalo kita berkendara di jalan lingkar Ambarawa. Sering banget aku lewat sana, tapi kalo mau mampir mikir, mobilnya parkir di mana.
Cakep juga kaya benteng yang ini.
Halo mbak Dini :) Iya, dari kejauhan sebelum sampai benteng ini pun kelihatan indah pemandangannya. Begitu masuk, antara indah dan serem hihihi... Aku ga lama kok di sini, Parkir sendirian tuh samping benteng dekat lapasnya :D
DeleteWisata sejarah seperti ini amat mengesankan yah mbak, tambah suka dan banyak wawasan
ReplyDeleteBetuuul :) Apalagi buat anak2 mudah tentu harus tau sejarah perjuangan para pahlawan kita melawan penjajah.
DeleteAku enggak kebayang, deh, kalo malam tempat ini seremnya kayak apa, ya? Hihi.. Bangunannya gak terawat ya mba, tapi mungkin justru disitu letak keunikannya. Temboknya jadi keliatan instagramable gitu.. Cakep banget buat background foto-foto.. Tapi kayaknya tetep perlu direvitalisasi, deh, ya.. Enggak nyangka aku tahanannya di sana banyak banget, ngelebihin kapasitas.. :(
ReplyDeleteTembok benteng sudah lumutan, jamuran, ada yang ditempel stiker dll, benar2 ga terawat. Padahal ya, para petugas lapas itu kan diperbolehkan tinggal di benteng. Mbok ya bebnah kerja bahti gitu rame2. Eh ya mungkin udah bebersih juga kali ya? Kan kita ga tau hihihi. Udah sumpek ruang tahanannya sih, begituuuu. Mudah2an orang2 ga berbuat kriminal lah biar ga menuh2in lapas :D
DeleteBentengnya terkesan gagah banget ya mba, di zamannya pasti keren binggo ini bangunan
ReplyDeleteIya, dulu sepertinya kuat, gagah, terbayang stok makanan dll di benteng ini penuh penjagaannya.
DeleteAduuuh lihat fotonya aja ngeri. Kebayang, penjaga Lapas bertempat tinggal di sana? Begidik aku sih. Ada penampakan ga sih. Yang dititipkan di Lapas juga kayaknya nyesel-nyesel kali yah melanggar hukum. Mau kabur, takut ada yg nempel. Halah, aku mendramatisir...
ReplyDeleteBtw...baru tahu ada obyek wisata lain di Ambarawa. Soalnya sempet wisata naik keret api dari stasiun Ambarawa ke Tuntang.
Ya donk, kudu nyesel tuh para tahanan transferan dari kota lain maupun sekitar Ambarawa. Semoga angka tingkat kejahatan pidana maupun perdata semakin berkurang ya. Hayuk mb Hani jalan2 ke Ambarawa. Abis coba naik kereta wisata, langsung mampir ke Fort Willem kayak aku nih hehehe.
DeleteDuuh nyesel pas ke Ambarawa gak kesini .bagus tempatnya yaa .ngeri2 sedap main ke tempat wisata sejarah yg masih berfungsi sebagai penjara jugaa
ReplyDeleteBanyak liburan mendatang, mas. Bisa mampir ke sini menikmati Fort Willem rame2 hehehe sambil foto2 artistik.
DeleteBaca komen tentang ketemu penghuni rumah itu maksudnya makhluk haluskah? Hihi. Lengkap pisan ni nulis tentang sejarah bentengnya Mbak, ternyata dibangun tahun 1800 an yaaa
ReplyDeleteIyaaaaa.... penghuni rumah lapas ada, ada juga mungkiiiiiin makhluk halusnya. Serem soalnya, apalagi pas sepi hiiiii.... :D
DeleteToo old ya mba bangunannya. Ya iyalah, secara peninggalan Belanda. Tapi apa nggak dirawat ya mbak itu bangunannya? Nggak ada pengelolanya gitu yang stay jaga di sana?
ReplyDeleteGa jelas juga sih, ga ketemu petugas seorangpun. Cuma foto2 bentar udah deh aku lanjut ke Jogja hehehe...
DeleteAyuk yuuuuks, uji nyali hehehe..mau di lantai 2? Hiiiiii...... 😱
ReplyDeleteJadi, masuk benteng pendhemnya lewat lapas? Tapi sebetulnya ada jalan masuk lain kan? Kok agak-agak seram ya.
ReplyDeleteAda 2 jalan masuk sih tapi aku masuk lewat depan yg ada petugas jaganya. Nah itu lewat lapas depan. Kalau jalan satunya lagi muatnya motor, sepeda, becak kayaknya hehehe... serem kan seru hihihi 😘😘
DeleteWaktu itu saya kesana malah diusir mbak... Wkwkw
ReplyDeleteDuh, kaciaaan pisan hihihi. Diusir sama siapa? Emang datang jam berapa? 😁😁
DeleteDuh, anak2 pun dipenjara, ya.
ReplyDeleteItu jembatannya bisa dinaiki, enggak? Kayaknya udah rapuh banget.
Ga tau deh, belum pernah coba naik jembatannya hahaha :D
DeleteKalo di Jawa tengah aku baru nyoba di benteng van der wijck yang ada di gombong karena memang deket banget sama kebumen. Kalo benteng fort willem belum kak, next time mau coba deh, serius ini mah hehe.
ReplyDeleteOooooh :D Benteng Van Der Wijck aku belum pernah datengin tuh di Jawa Tengah. Tukeran kunjungan deh kita hahaha :D
DeleteWohoo, cerita jalan2 keluarga yg super duper assoy gebooyy
ReplyDeleteapalagi poto lompat indah levitasinya, mantuuul
Aku blum pernah ke sini
pengin juga ahh, explore destnasi ini bareng keluarga
seru buangettt ya
Serunya bukan maiii hahaha bisa luluncatan dan pepotoan mumpung lagi sepi wkwkwkwkwk :D
DeleteSuka dengan foto gaya loncat indahnya, Mbak Nurul
ReplyDeleteBenteng ini masih difungsikan jadi Lembaga Pemasyarakatan maka tidak berada di bawah Balai Pelestarian Cagar Budaya. Kalau sudah dikelola mereka, biasanya akan direvitalisasi dan menjadi cagar budaya yang dilindungi dan dibuka sebagai tempat wisata resmi
Hahahaha thanks MBak Dian :) Iya, waktu itu kaget juga aku. Ternyata di sisi lain benteng ini eh ada penjaranya hiiiiy ngeriiiii :D Heheheh...
DeleteBenteng Ambarawa simbol kerajaan san bangunan sejarah di masa lampau, selalu menarik dilihat dan dibuat belajar serta wisata.
ReplyDeleteBener banget. Kita bisa nambah wawasan sejarah juga dengan berkunjung ke sini :)
Deleteternyata ada tempat sekeren ini di Ambarawa
ReplyDeleteselama ini Ambarawa cuma saya lewatin, atau malah cari makanan di sini
next ke sini ah, berpetualang, kali aja ketemu "penunggu" nya ^^
Adaaaa donk :D Hahahaha kayak berani ajah wkwkwkwk :D
DeleteWah mupeng pengen ngebolang ke Benteng Ambarawa semoga kesampaian deh ya ..keren nih saya suka banget dengan sejarah geduang dan bagunan tua seperti sedng nostalgia hehehe
ReplyDeleteKeren, kita berasa kembali ke masa lampau deh :) Sepi waktu itu, jadi gimanaaaa yach hahaha :D
DeleteMirip nih dengan benteng di Bengkulu. Benteng Marlborough. Cuma kok aku agak ngeri ya liat dindingnya yang udah mulai ngelupas. Apalagi ini dijadikan lapas. Semoga nggak semengeri yang aku fikirkan. Hehe
ReplyDeleteNgeri mistis atau bukan nih? 🤣🤣 Yang penting rame2 aja kalo mampir ke sini hahaha...
Delete