Daftar Isi [Tampilkan]
Siapa tak terpana melihat payung-payung cantik nan indah di pelataran Masjid Nabawi? Masjid Nabawi atau Al-Masjid an-Nabawi adalah sebuah masjid yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW setelah beliau hijrah ke Madinah. Berlokasi di Haram, pusat Kota Madinah di Arab Saudi, Masjid Nabawi merupakan masjid utama kedua umat Islam setelah Masjidil Haram. Inikah rasanya diundang Allah SWT beribadah ke Tanah Suci?
Saya Berada di Bawah Payung Pelataran Masjid Nabawi (Foto: Nurul Sufitri) |
Pertama kalinya saya menginjakkan kaki ke Masjid Nabawi ini pada Rabu, 1 Mei 2019 lalu, hati bahagia tak terkira. Rasanya tak percaya kok saya bisa berada di tempat suci dan sarat akan sejarah Islam ini? Dini hari menjelang pagi ketika pesawat Turkish Airlines TK 98 akan landing di Bandara Madinah, seketika itu pula tetesan air mata jatuh mengalir di kedua pipi.
Detak jantung hati saya semakin kencang. Apalagi saat benar-benar tiba di bandara baru Turki dan meneruskan perjalanan selama 30 menit menuju hotel. Menggunakan sebuah bus, saya bersama suami dan rombongan jamaah umrah Al Hijaz lainnya begitu menikmati perjalanan religi ini 😄 Sumber tulisan ini diambil dari buku panduan umroh Al Hijaz dan travel.detik.com. Yuk, kita simak bareng-bareng!
Di Depan Pintu Emas Masjid Nabawi (Foto: Nurul Sufitri) |
Sejarah Masjid Nabawi
Masjid Nabawi (Foto: TripAdvisor) |
Sebelum menjadi masjid termegah dan termewah seperti sekarang, dahulu Nabawi merupakan lahan kosong yang ditumbuhi oleh pohon-pohon kurma. Tanahnya adalah milik dua anak yatim Sahl dan Suhail bin Amr yang kemudian dibeli oleh Rasulullah SAW untuk dibangun masjid dan rumah beliau.
Arsitektur Masjid Nabawi
Tempat pemberhentian pertama unta yang ditunggangi Nabi Muhammad SAW ketika beliau tiba di Madinah mejadi lokasi pembangunan masjid ini. Awalnya Masjid Nabawi berukuran 50 x 50 m dengan tinggi atap sekitar 3,5 m. Oh ya, sekitar 150 tahun yang lalu, kubah masjid ini berwarna ungu. Kenapa begitu? Kabarnya warga Arab di wilayah Hijaz sangat menyukai warna ungu.
Rumah-rumah yang berada di Timur Tengah umumnya berbentuk kotak dengan pelataran luas di dalamnya. Sama halnya dengan kediaman Nabi Muhammad SAW, pelatarannya sering digunakam beliau mengadakan rapat atau diskusi bersama para sahabatnya. Di sisi selatan pelataran dibuat serambi beratap yang ditopang oleh tiga deret tiang dari batang pohon palm.
Struktur arsitektur Nabi dalam masjidnya yang memiliki pelataran terbuka ternyata kemudian menjadi bentuk dan struktur masjid yang disukai di dunia muslim termasuk Masjid Istiqlal di Jakarta. Kita juga dapat menemui payung-payung indah seperti di Masjid Nabawi di Semarang yakni di Masjid Agung, Jawa Tengah, Indonesia.
Renovasi Masjid Nabawi
Perbaikan Masjid Nabawi pertama kali dilakukan pada masa Khalifah Umar bin Khattab tahun 17 H dengan menambah sebidang tanah di bagian utara, kemudian dilanjutkan semasa Usman bin Affan menjadi Khalifah. Renovasi selanjutnya dilakukan pada zaman pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik dari Dinasti Umayyah. Umar bin Abdul Aziz yang ketika itu menjabat sebagai gubernur Madinah Al Munawwarah memerintahkan pembangunan kembali Masjid Nabawi. Dalam kesempatan itu, Umar bin Abdul Aziz menambahkan mihrab di dalam masjid.
Mihrab
Mihrab merupakan bagian dari masjid yang digunakan imam untuk memimpin salat. Pada umumnya, masjid hanya mempunyai satu mihrab, namun berbeda dengan Masjid Nabawi yang dilengkapi hingga tiga mihrab. Mihrab yang satu dipakai untuk imam memimpin salat berjamaah. Mihrab kedua adalah Suleymaniye yang dibangun atas perintah Sultan Suleyman untuk Imam Hanafi memimpin salat. Sedangkan satu mihrab lagi yaitu untuk imam Maliki yang dulu sering ditempati Rasulullah untuk memimpin salat.
Proyek Besar Perluasan Masjid Nabawi
Di zaman modern, Raja Abdul Aziz dari Kerajaan Arab Saudi memperluas masjid ini menjadi 6.042 m2 pada tahun 1372 H. Perluasan ini kemudian dilanjutkan oleh penerusnya yakni Raja Fahd. Pada Bulan Shafar 1405 H atau November 1984 M, beliau meletakkan batu pertama proyek perluasan Masjid Nabawi yang paling signifikan dan termegah sepanjang sejarah.
Proyek besar ini dengan menggusur bangunan hotel-hotel bertingkat, pasar, dan kompleks pertokoan di sekitarnya yang berdiri di atas tanah seluas 100.000 m2.
Kemudian di atas tanah tersebut dibangun masjid baru seluas 82.000 m2 yang mengitari dan menyatu dengan masjid yang sudah ada. Dengan tambahan bangunan baru ini, luas lantai dasar Masjid Nabawi kira-kira 98.000 m2 yang dapat menampung 167.000 jamaah. Lantai atas digunakan untuk salat seluas 67.000 m2 yang menampung sebanyak 90.000 jamaah.
Masjid Nabawi kini memiliki 10 menara setinggi 105 m2, 26 kubah, 59 pintu gerbang, 6.800 keran tempat wudhu, 560 pipa keran air minum, dan 2.500 toilet. Masjid ini juga dilengkapi dengan tempat parkir bawah tanah yang dapat menampung 4.500 mobil. Pada musim biasa, masjid ini dapat menampung 650.000 jamaah secara bersamaan. Sedangkan pada musim haji atau bulan Ramadan, lebih dari 1.000.000 jamaah.
Langit-Langit Atap Hiasan Ukiran Masjid Nabawi (Foto: Nurul Sufitri) |
Payung-Payung Tercantik Nan Memesona di Pelataran Masjid Nabawi
Payung Cantik Masjid Nabawi (Foto: pixabay) |
Khusus area pelataran masjid untuk kenyamanan jamaah beribadah terdapat payung-payung raksasa berdiameter 20 m yang akan terbuka setiap pukul 06.00 dan menutup pukul 18.00 waktu setempat. Banyak blower air yang secara otomatis berfungsi menambah kelembaban. Payung-payung ini merupakan hasil perpaduan arsitektur modern dan teknologi canggih.
Pelataran Masjid Nabawi - Shalat Jumat (Foto: Nurul Sufitri) |
Pelataran Masjid Nabawi - Shalat Jumat (Foto: Nurul Sufitri) |
Keindahan Arsitektur Masjid Nabawi (Foto: Nurul Sufitri) |
Shalat Jumat Bersama Teman Sekamar Umroh di Masjid Nabawi (Foto: Nurul Sufitri) |
Pada saat menutup, payung-payung yang berjumlah 250 tiang ini membentuk menara-menara kecil menambah kemegahan Masjid Nabawi. Tahukah teman-teman, payung-payung raksasa di pelataran masjid ini merupakan kerjasama perusahaan Jerman dan Jepang lho 😃 Proyek tersebut melibatkan berbagai pihak termasuk arsitek SL-Rasch, Menteri Perekonomian Arab Saudi, pabrik payung Jerman yaitu Liebherr serta perusahaan Jepang yakni Taiyo Kogyo.
Kalau diperhatikan dengan seksama, di pinggir payung terdapat pita biru yang mengelilinginya. Ternyata pita yang dibuat dari material khusus tersebut bisa membuat suhu di bawahnya turun 8 derajat Celcius secara otomatis. Wah, keren ya! 😀 Terutama pada suhu tinggi seperti 45 derajat Celcius, banyak jamaah yang senang berlindung di bawah payung, termasuk saya.
Senang Berteduh di Bawah Payung Cantik Masjid Nabawi (Foto: Nurul Sufitri) |
Aa Rahmad di Antara Payung Cantik dan Indah di Pelataran Masjid Nabawi (Foto: Nurul Sufitri) |
Ada Makam Rasulullah dan Para Sahabat
Selain keistimewaan dari segi arsitektur dan teknologi, masjid ini memiliki keistimewaan di sisi Allah SWT dan Rasulnya. Di sini ada tempat makam Rasulullah dan dua sahabat utamanya yakni Abu Bakar as Shiddiq dan Umar bin Khattab. Ada juga Raudhah yang menjadi taman surga di mana tempat yang mustajab untuk berdoa.
Raudhah
Raudhah (Foto: umroh.com) |
Alhamdulillaah waktu itu saya berkesempatan masuk ke dalam Raudhah, bisa shalat mutlak 2 rakaat dan sujud doa. Ya Allah, itu masuknya susah sekali, penuh perjuangan dari bagian depan pelataran. Semua jamaah perempuan berlomba-lomba agar mampu berada di Raudhah.
Seorang muthowifah muda dan cantik asal Indonesia yang bersekolah dan tinggal di Madinah yaitu Ustadzah Rahmah membantu menggiring kami mulai shalat isya hingga selesai Raudhah. Saya dan ketiga teman sekamar serta dua jamaah lainnya berhasil masuk ke Raudhah. Awalnya banyak jamaah rombongan kami yang ikutan juga termasuk ibu lansia, namun akhirnya tinggal berenam saja.
Pintu Raudhah khusus perempuan hanya
dibuka pada jam-jam tertentu. Seperti waktu itu misalnya hanya pada
pukul 22.00 hingga 22.15 waktu Madinah. Jamaah laki-laki sih beda, bisa
ke Raudhah 24 jam. Suami saya sempat 2 kali berada di dalamnya,
alhamdulillaah.
Semua berpegangan erat, jangan sampai terlepas karena kalau sudah terpisah bakalan susah bersama lagi. Saya begitu terengah-engah dengan keadaan histeria ini. Lari bersama, menangis bareng, beristighfar ramai-ramai. Baru kali ini rasanya bagai pertarungan antara hidup dan mati, tentu selain ketika berjuang ketika dahulu melahirkan anak-anak secara normal 😀 Kesannya hiperbola yak hihihi... silakan teman-teman mencoba sendiri deh.
Bersama Teman Sekamar Umroh Al Hijaz (Foto: Nurul Sufitri) |
Mari Salat di Masjid Nabawi!
Teman-teman, salat di Masjid Nabawi lebih besar pahalanya dari seribu kali salat di masjid yang lain kecuali Masjidil Haram, ibadah arbain sesuai dengan hadist Nabi SAW “Barangsiapa melakukan salat di masjidku sebanyak empat puluh kali tanpa luput satu kali salat pun, maka akan dicatat kebebasannya dari neraka, kebebasan dari siksa dan terhindarlah ia dari kemunafikan”.
Berfoto Bersama Suami Tercinta Sebelum Meninggalkan Kota Madinah Menuju Mekah (Foto: Nurul Sufitri) |
Oh ya, perlu diketahui bahwa tempat pertama yang menikmati listrik yaitu Masjid Nabawi di tahun 1909. Kerajaan Ottoman lah yang memperkenalkan listrik di Jazirah Arab. Dulu properti Nabi Muhammad SAW disimpan di kamar Fatimah.
Pada saat Madinah dikepung saat Perang Dunia I, panglima Ottoman memerintahkan unruk memindahkan barang-barang milik Rasulullah ke Istanbul. Mau lihat benda peninggalan beliau? Datanglah ke Museum Topkapi di Istanbul, Turki.
Berada di Bandara Baru Internasional Turki (Foto: Nurul Sufitri) |
Demikian cerita singkat tentang Masjid Nabawi Al Munawwarah di Kota Madinah. Nantikan judul-judul selanjutnya berdasarkan kisah perjalanan saya dan suami beribadah umrah plus city tour Turki 29 April hingga 8 Mei 2019. Terima kasih dan sampai jumpa! Wassalam 😃
Payung raksasa itu yang menginspirasi masjid yang ada di semarang. Hampir mirip.
ReplyDeleteKapan saya bisa kesana ya, ingin ke ziarah ke makam nabi.
Kubahnya ungu, unik juga ya. Apa yang menyebabkan warga disana suka warna ungu?
In sya Allah suatu hari nanti Mas Djangkaru bakal diundang ke Tanah Suci aamiin 😊 iya, payung2nya cantik, infah dan kuat banget. Coba kita interogasi warga di sana kenapa suka warna ungu yak hihihi 😅
Deletejadi rindu ke sana lagi, memang mesjid nabawi ini mewah dan megah ya
ReplyDeleteTermewah dan termegah sepanjang masa ga bisa dibandingin dengan masjid apapun.
DeleteMasya Allah, ternyata selain menambah keindahan, payung2 itu bisa untuk menurunkan suhu juga ya. Biar makin nyamanlah orang2 yang beribadah di sana. Ternyata warna ungu pun sejak dulu menjadi warna favorit di Madinah ya. Undangan yang luar biasa, Mba Nurul ya bisa ke sana :)
ReplyDeleteIya, miss Nita, alhamdulillaah sebuah undangan istimewa 🤩 Aku pun baru tau tentang manfaat payung2 ini. Makanya ketika beribadah di sana nyaman kan banyak blower juga. Panasnya terhalau lah hehehe.
DeleteMasjid yang di Semarang yang memiliki payung mungkin terinspirasi dari Nabawi kali y kak.
ReplyDeleteAku kapan ya bisa menginjakkan kaki di Masjid Suci tersebut, berharap bisa seperti mba
Sepertinya begitu 😘 Jadi mau lihat yang di Semarang nih hihihi. In sya Allah akan tiba waktunya 🤗
Deleteiya mba, Masjid agung di semarang memang terinspirasi dari masjid di nabawi
DeleteIya, indah juga ya..jadi kepengen lihat dari dekat payung2 Masjid Agung di Semarang 😊
Deletemasha Allah... bikin kangen pengen ke sana lagi. di mesjid nabawi aku jg pertama kali seumur hidup ikutan shalat jumat. kalo berjuang di raudah wah heboh pisan. alhamdulillah bisa dapet walo pulangnya mencar temen2ku pada ilang :D
ReplyDeleteWaduh heboh pisan nya di Raudhah mah, ceurik2 lulumpatan hehehe bahagia weh nya udah berhasil 😘🤗 Toss, sekali jumatan di Nabawi.
DeleteMasya Allah, travelling keluar negeri yg paling berbobot ya wisata religi ini. Itu sblm puasa Ramadan ya? Arsitektur payung dibuat unik gitu utk menurunkan suhu, spt pohon sj ya. Mhn doanya jg Insya Allah sy bisa ke sana. Aamiin. Nice article..
ReplyDeleteAlhamdulillaah dapat 2x shalat tarawih di Masjidil Haram 😊 Aku berangkat 29 April ke Turki dulu tour seharian, sampai Jakarta 8 Mei hehehe. Iya semoga Mas Vicky segera diundang ke Tanah Suci oleh Allah SWT aamiin.
Deletekngen sih pgn ke tanah suci lg.. kmrn itu pas masuk raudhah, akupun ngalamin yg namanya chaos itu mba. untungnya rombonganku pada sigap, lgs bikin lingkaran kecil melindungi yg solat. trus gantian. bersyukur banget bisa solat di raudhah.. pgn balik lg ksana :)
ReplyDeleteSama mb, kita juga bikin lingkaran kecil minimL berdua atau bertiga 😀 Iya ya baru paham kenPa orang yg udah pernah umroh maupun haji, pasti kangen kepengen ke Tanah Suci lagi. Aamiin.
Deletepengalaman yang tidak bisa di lupakan ya mbak bisa datang ke masjid nabawi :)
ReplyDeleteAlhamdulillaah ga akan pernah terlupakan seumur hidup. Kalau dikasih kesempatan dan rezeki aku kepengen ajak anak2 juga in sya allah aamiin 😊
Deleteamin, semoga mbak bisa dateng ke masjid nabawi lagi bareng anak-anak entah itu kapan, dan moga saya juga di ajak ya hehe :D
DeleteAamiin yra 😍 hehehe berikhtiar aja kita ya mudah2an mimpi jadi kenyataan.
DeleteWah, Ade baru tau kalau pita warna biru itu ada fungsinya. Lumayan juga ya bisa menurunkan suhu sampai 8°C. Pantas saja, kmrn pas kesana itu suhu normal 36°C jadi berasa sejuk. Duh, jadi mau kesana lagi.. kangeeen
ReplyDeleteLumayan bangeeed dong... secara di Indonesia aja 36 37 udah hot hot hot hehe apalagi di sana 40 ke atas weeehhh muka merah2 akyuuuh 😁 Kangen juga...
DeleteKalau ade pas prralihan dari dingin ke panas. Jadi udaranya sejuk disana plus pas ada badai debu. Duuh..
DeleteBtw itu baca endingnya baru tau kalau Madina kota pertama yang masuk listrik. Tahun 1909. Ga kebanyang jaman dulu macam mana ya penerangannya? Sekarang kan dah indah banget dengan hamparan cahaya yang terang benederang kalau malam hari.
Ooooh ya beda bulan/musim ya kita pas umroh hehehe. Enak pas sejuk. Wah ada badai debu? Kudu maskeran hidung dan mulut tuh. Iyaaa dulu gimana ya belum ada listrik buat beribadah.... 🙄😁 Alhamdulillaah zaman kita udah terang benderang dan cantik pemandangan payung2nya.
DeleteWah ceritanya lama tak kelihatan, ternyata habis umroh ya, kak ...
ReplyDeleteSelamat ya kalau gitu .
Cakep desain payungnya, terlihat instagramble hehehe
Haloooo Mas Hino 😘 Iya alhamdulillaah. Makasih ya. Tungguin aja selanjutnya ada cerita2 lain di Arab Saudi dan Turki 😁
DeleteSami-sami, kak 🙏
DeleteSiap meluncur ke post berikutnya 🙂
Asikkkk. Sip2 mas Hino :) Ga mo kalah sama postingan mas yang halan2 ga habis2nya. Sekali2 ikut dong wkwkwkwk :D Tapi jangan candi mulu hihihihi.
DeleteIkhhhh Bunda rezeki banget ya bisa ke sana. Ya Allah ngeliat payung-payung itu, bangunan-bangunan yang ada di sana apalagi suasana di sana bkin aku pengen juga ke sana huhuhu. Doakan ya bun semoga suatu hari nanti bisa ke sana juga aku ama suami
ReplyDeleteIn sya allah aamiin bun 😊 Banyak kisah haru, mendebarkan, mencengangkan dll. Siiiip bun. Makasih 🤗
DeleteWah, pengalaman yang sangat berkesan ya. Ternyata payung-payung itu teknologi yang canggih ya.
ReplyDeleteBenar sekali, mb Dyah. Awalnya aku ga tau ternyata payung2 di Masjid Nabawi itu bisa menurunkan suhu juga.
DeleteAlhamdulillah...jadi banyak tahu nih soal payung raksasa cantik..
ReplyDeleteUdah lama banget pengen ke sana tapi belum kesampaian, doakan ya mbak biar ada kesempatan bsa ikutan berteduh di bawah payung,,,sembari mengenang artikel yang sedang saya baca ini..=)
Alhamdulillaah juga aku bisa berbagi kisah nyata pengalaman umroh, merasakan berada di bawah payung-payung cantik dan megah. Aamiin mbak in sya allah kesampaian juga ke Tanah Suci 😊
DeleteSungguh ku rindu Masjid Nabawi setelah membaca tulisan ini. Makin rindu :(
ReplyDeleteSemoga rindu mbak ALida ke Masjid Nabawi nanti akan terealisasi (lagi) ya jadi yang ketiga aamiin yra :)
DeleteAamiin doanya mba Nurul. Aku baru ngerasa beneran kangen setelah merasakan umrah. Rindu banget. MasyaAllah
DeleteIya ya mb Al. Baru tau arti rindu setelah pengalaman pertama umroh 😍😍
DeleteIkut seneng kamu udah menunaikan salah satu Rukun Islam, kak.
ReplyDeleteJadi payungnya nggak cuma melindungi dari panas tapi juga dapat menurunkan suhu di bawahnya ya. Sangat cocok untuk iklim Arab Saudi yang terik di musim panas.
Alhamdulillaah makasih Mas Matius 😀😀 Iya ya ada fungsi istimewa juga tuh payung2 cantik di pelataran Masjid Nabawi 🤩
DeleteMasyaAllah kak indah banget ternyata yaah. Terima kasih yaah kak sharingnya tentang Masjid Nabawi. Doakan aku segera bisa ke Masjid Nabawi yaah kak. Aamiin yaa Allah
ReplyDeleteIndahnya luar biaaa ya, mas. Alhamdulillaah 😘 Aamiin semoga segera ke Tanah Suci juga. Sama2.
DeleteMasyaAllah kak... pengalaman yang luar biasa. Semoga segera saya bisa kesana juga bersama keluarga. aamiin
ReplyDeleteTerima kasih 😊 Aamiin in sya allah mb Putri nanti dimudahkan jalannya menuju Baitullah ya.
DeleteMesjid Nabawi itu ngademin ya suasananya selain indah juga bikin betah. Sayang sekali kalau tidak sholat disana
ReplyDeleteIya, kita harus bisa memaksimalkan waktu ibadah selama di Nabawi, mas 😊
DeleteBesar banget ya lahan Masjid ini. Nggak kebayang gimana mereka menyusun marmernya.
ReplyDeleteOh ya, bicara soal payung, saya sudah pernah lihat langsung yang model begini di Indonesia, tepatnyabdi Masjid Agung Jawa Tengah dan Masjid Baiturahman Aceh. Namun sayangnya saya belum pernah melihat payung-payung itu terbuka seperti yang ada di postingan ini :)
Iya, besar, luas banget 😊 Oooh iya kan di Masjid Agung Semarang bikin payung2 model begini juga. Oooh di Aceh juga ada? Pasti bagus banget dan indah ya.
DeleteMeskipun aku non muslim
ReplyDeleteArtikel-artikel seperti ini adalah salah satu bacaan favorit
Apalagi ditambah foto-foto cantiknya
Jadi meski gak ke sana, aku juga bisa menikmati perjalanan ibadahnya
Selamat mbak
Semoga ibadahnya membawa kebaikan
Iya mbak Putu. Terima kasih udah mampir dan menikmati isi plus foto2 di tulisanku ini 🤩🤗 Aamiin yra. Berkah juga buat mbak ya.
DeleteMasyaAllah..
ReplyDeleteSemoga suatu hari nanti kesampaian juga saya menginjakkan kaki di sana...
Kalau tidak salah di Indonesia pun sdh ada masjid dengan payung2 seperti ini ya?
Iya ada masjid di Semarang yang payung2nya dibuat karena terinspirasi dari payung2 di Masjid Nabawi. Aamiin in sya allah mb Rita akan diundang juga ke Tanah Suci ya 😊
DeleteAamiin ya Allah... Terima kasih doanya mbak☺🙏
DeleteSama2. Aamiin 🤗
DeleteDua kali ke Madinah, kalau ke Raudah asa kurang puas. Diburu-buru, diusir-usir askar. Walaupun boleh salat 2 rakaat, kurang khusu'...baru salam udah diusir. Hiks. Pengennya kaan mengamati ruangnya, merenung perjuangan Rasulullah saw...
ReplyDeleteMasya Allah, mbak Hani udah 2x ke Madinah ya. ALhamdulillaah ya. Ke Raudhah itu istimewa banget, susahnya minta ampyuuun ternyata ya. Kalau perempuan dikasih waktu beberapa menit aja di jam2 tertentu, sedangkan laki2 bisa raudhah 24 jam kan :)
DeleteAlhamdulillah ya meski penuh perjuangan namun sudah menginjakkan kaki dan melaksanakan 2 roka'at di Raudhah. Semoga kami segera menyusul. Amin...
ReplyDeleteIya mb Okti, alhamdulillaah 😘😊 Sesuatu banget bosa ke Raudhah. Aamiin semoga mbak bisa umroh juga ya.
DeleteAlhamdulillah mba, bahagia sekali bisa mengunjungi dan beribadah di Masjid Nabawi ya nggak kebayang dulunya kebun kurma. Masjidnya indah dan megah, semoga ada kesempatan kesana lagi aamiin...
ReplyDeleteIya mbak Dedew, alhamdulillAh. Semoga kita kelak diundang lagi oleh Allah untuk umroh atau haji qamiin 😊😊😊
DeleteAku jadi terbawa ke dalam mesjid Nabawi baca artikel ini. Merasakan suasana teduh berada disana. Ibadah yang sangat mengharukan ya mba. Semoga aku terpanggil kesana. Banyak ikhtiar.
ReplyDeleteAamiin semoga Laras juga diundang Allah SWT beribadah umroh 🤩🤩😏 Iya, kangen kepengen ke Masjid Nabawi lagi dan Ka'bah tentunya 😀
Deletepengen banget beneran di bawah payung mesjid nabawi, pernah foto di bawah payung ky gtu tapi di KL, bukan di mesjid nabawi.
ReplyDeleteAda di masjid tertua di KL payung2 begini ukuran kecil beberapa aja ya..terinspirasi dari Masjid Nabawi. Siiiippp aamiin 😀
DeleteJepang dan Jerman, 2 negara yang juara banget urusan teknologi. Kebayang deh kualitasnya kayak apa itu payung. Kalau saya bisa ke sana, baru lihat masjidnya aja kayaknya udah terharu banget, ya
ReplyDeleteIya, mbak Myra 😊 High tech banget deh fungsi payung2 di pelataran Masjid Nabawi ini. Ga hanya indah dipandang mata. Kamgen jadinya.
DeleteNikmatnyaaa badah di Masjid Nabawi ya Mba Nurul. Jadi makin termotivasi juga buat ke sana.. :) Aku sampe tergugah lho baca perjuangan gimana sampe bisa masuk Raudhah. Alhamdulillah ya bisa masuk ke sana mba. Nggak nyangka juga ternyata tiangnya banyak ya sampe 250, kebayang sih pasti adem banget ada di bawahnya. Di Masjid Agung Jateng, Semarang juga adopsi tiang kayak di Masjid Nabawi ini ya.. Baru liatnya yang di Semarang, semoga bisa kesampaian ke Nabawi... Aamiiin... :D
ReplyDeleteHalooo bubu Dita 😘 Alhamdulillaah sesuatu banget deh semua yang dilakukan di Tanah Suci. Semoga Dita dimudahkan segera menyusul ke sana aamiin yra. Moga2 bisa masuk ke Raudhah juga.
DeleteSubhanalloh, alhamdulillah bisa menginjakkan kaki di tanah suci ya mbak. Insya Allah aku tahun depan.
ReplyDeleteAamiin mb Mutia 😘 Semoga dilancarkan umroh tahun depan ya.
Deleteselalu terpesona dan terharu kalau baca tulisan tentang Tanah Suci...
ReplyDeletesemua pengalaman yang diceritakan itu makin menambah rindu beribadah khusuk di sana
In sya allah kita bisa kembali lagi berinadah di Tanah Suci aamiin 😊 kak Monda pasti kangen juga ya kepengen ke Masjid Nabawi lagi 😍
DeleteYa Allah, pengeeen, undang kami ke sana juga ya Rabb... Madinah itu emang teduh katanya ya mba, setiap orang yg abis umroh pasti pada terpesona sama keindahan dan keteduhan Madinah... Jadi semakin rinduuu untuk bertemu, semoga soon
ReplyDeleteNanti ada waktunya in sya Allah mbak Shine berumroh juga aamiin. Supaya bisa merasakan keteduhan payung2 cantik di Masjid Nabawi ini ya 😍
DeleteMerinding liatnya.. selama ini cuma lihat dari postingan teman teman yang sudah kesana.. ditambah dengan tulisan pengalaman pribadi mba nurul, jadi terasa berada disana juga mba.. sungguh nikmat yang sangat luar biasa ya mba.. doakan aku dan keluarga untuk segera merasakan nikmat yang sama seperti yang mba nurul rasakan ya.. aamiin
ReplyDeleteLuar biasa nikmatnya, bisa berqda di Masjid Nabawi ini. Meskipun hanya beberapa hari, tentu bahagia banget aku dan suami 😀😍 Iya mbak Elly semoga dimudahkan jalan untuk umroh aamiin 🤗
DeleteBarokallah Mba Nurul dan suaminya. Semoga aku dan suamiku juga bisa bulan madu ke sana. Beribadah sekaligus mentafakuri negeri Nabi ya
ReplyDeleteMakasih mb Leyla 😘🤩 Aamiin mudah2an mbak menyusul ya.
DeleteMesjid Nabawi memang teristimewa. Apalagi ada Makam Rasulullah SAW & Raudhah nya. Bikin merindu
ReplyDeleteBetuuuul, teristimewa 😍 Jadi tau qrti merindu ke sana ya mas, kalau udah pernah. Semoga di lain kesempatan kita bisa balik lagi ke Tanah Suci. Naik haji, aamiin 😊
DeleteMegah banget ya masjidnya mbak. Dari yang dibangun awal cuma 50x50 m menjadi 6000an meter. What a great!!!
ReplyDeleteDesain 250 payungnya itu keren sik. Idola banget kayanya foto di sana saat umroh. Padahal manfaatnya luar biasa juga ya bisa mengademkan. Perpaduan kinerja Jepang dan Jerman memang tak perlu diragukan lagi sik.
Btw selamat mbak sudah menjalankan ibadah rukun Islam, umroh.
Makasih 😘 Alhamdulillaah. Iya payung2nya indaaah banget. Baguuus banget tiada duanya deh. Bermanfaat juga buat para jamaahnya. Senang bisa berfoto di sini 😘
DeleteSubhanallah kapan ya bisa menginjakkan kaki di Mesjid Nabawi dan berziarah ke makam Rosululloh SAW
ReplyDeleteAkan ada waktunya nanti ketika mbak/mas Dede diundang oleh Allah umroh yaaaa aamiin 🤩
DeletePengen banget sholat di Raudhah mba, doakan ya... Ditunggu kisah selanjutnya
ReplyDeleteHarus siap fisik dan mental ternyata masuk ke Raudhah dan katanya sih itu rezeki2an karena sulit sekali. Banyak ikhtiar, istighfar in sya allah bisa mbak. Iya nanti ada lagi judul2 baru makasiiih 🤩🤗
DeleteBarakallah mba. Smg kami semua bisa ke sana juga
ReplyDeleteAlhamdulillaah. Aamiin 😊
DeleteBarakallah mba. Semoga saya bisa singgah juga :)
ReplyDeleteAlhamdulillaah 😊 Terima kasih, mas. Aamiin.
Delete