Daftar Isi [Tampilkan]
Indonesia memiliki banyak keindahan alam yang begitu memesona dan sangat beragam dari ujung barat hingga timur. Nusantara kaya akan wisata pantai, hutan, gunung, danau dan lainnya yang semakin dikenal turis lokal dan mancanegara. Terpesona dengan hutan-hutan di Papua yang masih hijau dan terjaga kekayaan hayatinya? Aku ingin mewujudkan mimpi bisa menginjakkan kaki ke berbagai destinasi wisata hijau di Tanah Papua terutama Raja Ampat dan Lembah Baliem.
Tempat di Papua yang ingin aku kunjungi
sebenarnya banyak sekali. Destinasi wisata hijau di Papua sungguh
membuatku kesulitan memilih yang mana dahulu. Namun kalau boleh memilih
dua saja, aku kepengen banget bisa bertandang ke Raja Ampat dan Lembah
Baliem.
Wisata Raja Ampat Papua (Foto: Nurdrajat Sumadyana) |
Adik bungsuku, Nurdrajat sudah pernah, ketika dia dan beberapa teman
karyawannya dinas dari kantor. Bahagia dan bangga katanya, bisa
merasakan keindahan alam Papua beserta kulinernya yang unik. Tentu
aku ga mau kalah dong, meskipun saat ini memang belum memungkinkan
berwisata alam ke Tanah Papua, tapi suatu hari ingin mimpiku menjadi
kenyataan.
Burung Cendrawasih Papua (Foto: News Detik) |
Terbayang-bayang aku bisa menikmati kopi Wamena yang termahsyur hingga ke luar negeri langsung di lokasi pembuatannya di Papua, menyaksikan acara Festival Lembah Baliem yang tiada duanya, bertemu wajah dengan Suku
Dani dan sebagainya. Aku juga ingin melihat burung cendrawasih,
menyelam, merasakan menginap di Rumah Honai dan masih banyak lagi. Sebelum bercerita tentang mimpiku ini, aku mau berbagi sedikit tentang pengembangan sektor pariwisatanya.
Pengembangan Sektor Pariwisata dengan Investasi Hijau
Memang benar, pemerintah kini semakin memerhatikan pengembangan sektor pariwisata di Provinsi Papua dan Papua Barat. Kalau kita simak berita di berbagai media, pariwisata di Indonesia harus
memperhatikan konsep ramah lingkungan agar bisa menjadikan destinasi
ekowisata terbaik dunia. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,
Angela Tanoesoedibjo mengungkapkan bahwa keanekaragaman yang
dimiliki Papua dan Papua Barat harus dipelihara dan dimanfaatkan dengan
memperhatikan aspek kelestariannya.
Teman-teman sudah tahu belum ya, ternyata konsep investasi hijau ini lebih menyasar pada aktivitas inveastasi pada hasil pertanian dan perikanan yang berpotensi untuk diekspor serta sektor ekowisata. Tanaman kopi, pala, kakao misalnya, inilah yang mesti dikembangkan lebih jauh sehingga hasilnya dapat dinikmati masyarakat asli Papua.
Baca: Khasiat Mengonsumsi Jamur Tiram Putih sebagai Pangan dari Hutan di Indonesia
Investasi Hijau di Papua dan Papua Barat
Pengembangan ekowisata di Papua dan Papua Barat bisa ditempuh dengan cara investasi hijau yang dapat membawa dampak positif, diantaranya peningkatan kehidupan masyarakat setempat serta melahirkan wirausaha baru. Nah, berarti kekayaan dan keindahan alam yang terdapat di dalamnya harus sama-sama dijaga oleh semua pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat, swasta, kelompok adat, kelompok agama, kelompok pemuda hingga masyarakat.Teman-teman sudah tahu belum ya, ternyata konsep investasi hijau ini lebih menyasar pada aktivitas inveastasi pada hasil pertanian dan perikanan yang berpotensi untuk diekspor serta sektor ekowisata. Tanaman kopi, pala, kakao misalnya, inilah yang mesti dikembangkan lebih jauh sehingga hasilnya dapat dinikmati masyarakat asli Papua.
Baca: Khasiat Mengonsumsi Jamur Tiram Putih sebagai Pangan dari Hutan di Indonesia
EcoNusa, Sumber Daya Alam dan Orang Asli Papua
Papua dan Papua Barat memiliki banyak kekayaan alam, budaya dan manusianya. Aku baru tahu lho, ternyata orang-orang Papua bisa hidup sepenuhnya bergantung pada alam karena mereka menghormati alam, itu kata Pak Bustar Maltar. Untuk itulah EcoNusa mendukung masyarakat Papua bisa bebas mengelola sumber daya alam dengan baik.EcoNusa Mendukung Anak Muda Papua Berkarya
Menurut Bustar Maltar, tahun 2020 merupakan momentum yang tepat dan penting bagi EcoNusa untuk membangun kapasitas kaum muda di Tanah Papua, demi mewujudkan kedaulatan masyarakat adat untuk mengelola sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan.
EcoNusa mengajak anak muda Papua yang belajar di luar pulau untuk kembali ke Papua untuk berkarya, mendedikasikan ilmu pengetahuan dan wawasan yang dimiliki untuk memajukan daerah asalnya. Misalnya ada asosiasi homestay Raja Ampat yang dikelola anak Papua.
Nah, mereka diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan yang berkunjung. Tentu benefit yang diperoleh bisa dirasakan langsung oleh mereka dan bisa merasa bangga dong. Apalagi sudah pasti paham benar seluk-beluk daerahnya sendiri, bisa menjadi pemandu wisata yang hebat.
Wilayah Hutan Papua
Wilayah berhutan di Tanah Papua dan Maluku mempunyai potensi besar sekaligus menjadi garda terakhir hutan di Indonesia. Selain itu, di kedua tempat ini merupakan pusat masyarakat adat terbesar di Indonesia yang melahirkan segala budaya dan praktik-praktik terbaik yang sudah dan sedang dilakukan oleh orang Papua asli untuk menjaga hutan.
Hutan Sungai Papua (Foto: Detik Travel) |
Ritual Orang Asli Papua (Foto: hutanhujan.org) |
EcoNusa juga membangun gerakan kelautan untuk ikut memperbaiki tata kelola dan praktik pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan. Pernah mendengar ‘Ekspedisi Mangrove’? Nah, kegiatan tersebut telah dilakukan oleh EcoNusa pada Desember 2019 lalu.
Ekspedisi tersebut menyusuri pesisir selatan Papua Barat dengan jarak tempuh sekitar 1.000 kilometer dengan total areal mangrove yang diteliti seluas 419,8 hektare. Ekspedisi ini meneliti kawasan mangrove, survei vegetasi dan keanekaragaman hayati dan potensi sosial ekonomi masyarakat lokal di kawasan tersebut.
Hutan Bakau Bintuni (Foto: arfaknews) |
Teman-teman mungkin sedikit mengernyitkan dahi, sejak tadi kok disebut-sebut EcoNusa dan Bustar Maltar? Apa dan siapakah dia?
Pak Bustar Maltar adalah seorang tokoh penggiat lingkungan yang lahir dan besar di Papua. Beliau merupakan CEO dan pendiri Yayasan EcoNusa yang digagas pada tahun 2017 lalu. Ini mengapa Yayasan EcoNusa menjadikan Indonesia Timur sebagai pusat kegiatan yang meliputi Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara.
Mengapa kok hanya kawasan tertentu yang dipilih EcoNusa? Hal ini disebabkan tutupan hutannya yang masih terjaga utuh. Total tutupan hutan di keempat provinsi Ini seluas 3866080542 hektare atau 44% dari total tutupan hutan di Indonesia seluas 8845851408 hektare.
Yayasan Ekosistim Nusantara
Berkelanjutan (EcoNusa Foundation) merupakan organisasi nirlaba yang
bertujuan mengangkat pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan dan
berkelanjutan di Indonesia dengan memberi penguatan terhadap
inisiatif-inisiatif lokal. Untuk itu, EcoNusa mendorong pembangunan dan
pengembangan kapasitas kelompok masyarakat madani, bekerja sama dengan
mereka untuk mengembangkan strategi untuk advokasi, kampanye, komunikasi
dan pelibatan pemangku kepentingan.
Yayasan EcoNusa mengorganisir kaum muda khususnya di kawasan perkotaan untuk mendukung gerakan kedaulatan pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan melalui Sekolah Eco Diplomacy (SED). SED didirikan sejak tahun 2018. Memiliki lebih dari 47 alumni yang diberi pelatihan serta pengenalan arti pentingnya hutan bagi manusia.
Baca: Keseruan Talhkshow WALHI Forest Cuisine Blogger Gathering dan Masak Bersama Chef William Gozali
Baca: Keseruan Talhkshow WALHI Forest Cuisine Blogger Gathering dan Masak Bersama Chef William Gozali
Teman-teman, itulah sekilas tentang pengembangan sektor pariwisata dengan investasi hijau dan EcoNusa di Papua. Sekarang, yuk kita jalan-jalan sejenak ke Raja Ampat dan Lembah Baliem, meskipun masih dalam angan-angan tak mengapa, bukan? 😍
Raja Ampat, Kepulauan Elok Nan Memesona
Siapa tak terpukau akan pesona keindahan Raja Ampat? Tempat wisata di Papua yang satu ini sudah begitu popular di kalangan pelancong, baik yang datang dari Indonesia maupun mancanegara. Raja Ampat merupakan daerah yang terdiri dari gugus-gugus pulau kecil dan besar yang terbentang sangat elok keindahannya.
Kawasan Raja Ampat terdiri dari empat pulau besar yaitu Waigeo, Misool, Salawati, Batanta dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Gugusan pulaunya sangat indah, begitu juga kekayaan biota laut yang bisa dinikmati saat menyelam. Ada sekitar 1.511 jenis ikan dan penyu laut di dalamnya.
Awalnya, Raja Ampat merupakan satu kesatuan dengan Kabupaten Sorong, hingga akhirnya di tahun 2004 menjadi Kabupaten Raja Ampat. Raja Ampat telah menjadi destinasi wisata kepulauan yang memiliki pemandangan bawah air yang indah. Raja Ampat telah dikenal banyak turis lokal maupun luar negeri. Raja Ampat termasuk salah satu warisan dunia dengan pemandangan terindah di dunia.
Menyusuri Keindahan Lautan Papua (Foto: Nurdrajat. S) |
Aku ingin sekali bisa berjalan-jalan di sekitar pulau ini. Membayangkan bisa menaiki kapal atau menginap di salah satu resort di kepulauan Raja Ampat, rasanya luar biasa. Tempat yang luar biasa indahnya ini cocok bagi pasangan yang sedang berbulan mad, keluarga maupun siapa saja yang ingin menikmati dan menyukuri ciptaan Allah SWT.
Resort di Raja Ampat (Foto: tripadivisor) |
Bagi pencinta air dan angin, pasti ada keinginan untuk menyelam, bukan? 😃 Ada waktu terbaik untuk menyelam lho, biasanya pada Bulan Oktober dan November. Cuacanya bagus dan air kelihatan sangat jernih, sehingga jarak pandang ketika kita menyelam sangat ideal.
Raja Ampat Scuba Diving (Foto: befreetour) |
Banyak penyelam yang antusias melihat beragam terumbu karang dan hewan laut di Raja Ampat. Teman-teman ingin menyelam bersamaku? Memang sih saat ini aku belum bisa menyelam, namun aku bisa berenang karena memang menjadi hobiku berolahraga.
Kalau ga bisa berenang lalu bengong aja gitu melihat pemandangan? Hehehe, tentu ada cara lain untuk bisa menikmati keindahan Raja Ampat. Teman-teman bisa trekking di setiap pulau-pulau yang ada.
Kita bisa pula main-main di pantai berpasir putih, gugusan pulau-pulau karst, flora dan fauna endemik seperti cendrawasih dan anggrek. Jangan risau bakalan tersesat, gunakan aja jasa pemandu wisata warga setempat. Katanya sih profesi sehari-hari mereka adalah nelayan.
Oh iya, ada hal lain yang begitu menarik dari pulau Raja Ampat. Kita bisa melihat peninggalan prasejarah di kawasan gugusan Misool. Di sana ada cap-cap tangan pada dinding batu karang yang diyakini telah berusia 50.000 tahun. Cap-cap tangan tersebut ga ada di dalam gua sih, tapi dekat sekali dengan permukaan laut. Selain itu, ada juga bekas peninggalan pesawat udara yang karam peninggalan Perang Dunia II di Pulau Wai.
Baca yuk! Layanan Mobile Service Klinik Asiki untuk Masyarakat Pedalaman Papua
Baca yuk! Layanan Mobile Service Klinik Asiki untuk Masyarakat Pedalaman Papua
Lembah Baliem, Penghasil Kopi Wamena dan Rumah bagi Suku Dani
Lembah Baliem Papua (Foto: Phinemo) |
Salah satu kota di Papua yang mempunyai potensi wisata adalah Wamena. Wamena merupakan sebuah kota yang berada di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua sekaligus sebagai ibu kota kabupatennya. Wamena juga merupakan satu-satunya kota terbesar yang terletak di pegunungan tengah Papua.
Kopi Wamena, Nikmatnya Tiada Tara Hingga Mancanegara
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Tanah Papua sangat kaya akan barang tambang, hasil laut dan keindahan alam yang memesona tiada duanya. Tapi kenapa ya aku kok baru sadar ternyata Papua juga memiliki perkebunan yang menghasilkan biji kopi yang nikmat? Wah, mesti lekas mencari tahu nih, ada di mana aja sih perkebunannya?
Aku memang bukan penggila kopi. Tapi aku senang minum kopi saat sore menjelang. Sesekali kopi dengan creamer menjadi menu sarapan pagi, tentu ditemani roti bakar favoritku. Kuseruput perlahan, masih panas air kopinya. Gulanya sedikit saja, biar terasa aroma alami kopinya.
Kopi Wamena dari Papua terkenal unik sekali dengan rasanya yang seimbang dan lembut. Mulai dari aroma yang dihasilkan bernuansa cokelat dan floral yang cukup harum, body yang medium, manisnya yang sedang dan keasamannya yang rendah. Menurut coffee addict, kopi ini terasa sensasi herbalnya. Di kalangan roaster dan cafe, green bean dari Papua Wamena sering digunakan sebagai campuran house blend karena aroma floral yang jarang ditemui.
Ada dua kawasan penghasil kopi terbesar di Papua yang terkenal yaitu di Nabire dan Wamena. Nah, perkebunan kopi Papua di Wamena berada di sepanjang lembah yang mengelilingi Kota Wamena, namanya Lembah Baliem. Lembah Baliem ini berada di sisi timur Gunung Jayawijaya dengan panjang kurang lebih 80 km.
Teman-teman tahu kan, kalau di Pegunungan Jayawijaya itu saljunya abadi lho. Pegunungan Jayawijaya adalah rangkaian pegunungan tertinggi di Indonesia dengan puncak tertingginya yakni Puncak Jaya (4.884 meter dari permukaan laut). Namun kini jumlah salju semakin menipis akibat pemanasan global.
Tanaman kopi di Lembah Baliem ditanam pada ketinggian 1.200 hingga 1.600 mdpl. Tanah perkebunannya merupakan tanah vulkanik dan suhunya mencapai 15 ◦C saat malam hari. Rupanya kondisi alami seperti ini baik sekali untuk bercocok tanam. Jenis tanaman kopi yang dibudidayakan di sini adalah arabika. Jadi secara umum semakin tinggi tanah tempat tanaman kopi tumbuh, semakin baik pula kualitas buahnya.
Lembah Baliem berada di dataran tinggi di pegunungan tengah Papua pada ketinggian 1.600 meter di atas permukaan lalut. Lembah cantik yang merupakan rumah bagi Suku Dani, Yali dan Lani ini dikelilingi oleh dinding gunung hijau yang curam. Lembah Baliem memiliki panjang 72 km dan lebar 15 km hingga 31 km. Wow, begitu luas ya? 😄
Ternyata lembah ini dipotong oleh Sungai Baliem yang bersumber di Gunung Trikora Utara, mengalir ke Grand Valley, berlika-liku ke bawah dan selanjutnya mengalir ke selatan menjadi sungai berlumpur besar yang perlahan bermuara di Laut Arafura. Teman-teman mungkin ada yang masih ingat tentang Operasi Trikora? Operasi Trikora adalah konflik dua tahun yang dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah Irian Barat pada tanggal 19 Desember 1961.
Kembali lagi ke Lembah Baliem. Kok, bisa ada lembah tersebut ya? Oh, ternyata ada orang luar pertama yang menemukannya, bernama Richard Archbold. Ceritanya, pada 23 Juni 1938 silam, orang Amerika tersebut sedang melaju di pesawat amfibi. Tiba-tiba dilihatnya lembah yang indah dihiasi lading hijau ubi jalar bertingkat yang rapi dengan latar puncak gunung yang terjal.
Lembah Baliem didiami oleh Suku Dani yang dikenal dengan sebutan ‘Pejuang yang Lembut’. Ada pula Suku Yali dan Lani di lembah ini. Suku Dani menanam tanaman berakar, mengolah pisang, jahe, tembakau, mentimun, talas dan ubi jalar, dan memelihara babi. Mereka juga mendirikan pos-pos dan menara pengintai untuk mempertahankan lembah mereka dari suku yang bermusuhan.
Di Lembah Baliem kita bisa melihat dan berinteraksi langsung dengan suku asli yang masih memakai koteka bagi pria dan rok rumbai bagi perempuannya. Rumah Honai dibuat dengan atap jerami tebal yang menjaga pondok mereka tetap sejuk di siang hari dan hangat pada malam yang dingin.
Festival Lembah Baliem di Papua
Ini dia hal menarik yang membuat para wisatawan ingin berkunjung ke Papua! Setiap tahun diadakan Festival Baliem lho. Sekitar sekitar seribu orang berduyun-duyun datang untuk melihat perang-perangan yang diselenggarakan oleh Suku Dani dan suku-suku di sekitarnya.
Perang Damai di Festival Lembah Baliem (Foto: Benar News) |
Tarian Papua di Festival Lembah Baliem (Foto: Republika) |
Keriuhan Festival Lembah Baliem Papua (Foto: netz.id) |
Acara ini berlangsung 3 hari di Bulan Agustus biasanya di tanggal 10 hingga 17. Ada tarian tradisional, balapan babi, dan pementasan perang suku. Salah satu alasan utama wisatawan mengunjungi Papua adalah ke festival ini. Souvenir yang bisa dibeli seperti pisau batu, gelang rotan, kalung, gelang lengan, rok rumput, dekorasi kepala dan lain-lain.
Memang sih, ga sedikit yang bilang kalau perjalanan menuju Lembah Baliem termasuk sulit. Namun begitu tiba di sana, pemandangan indah bisa dilihat di sepanjang perjalanan. Dengan pesawat dari Kota Jayapura, kita langsung menuju Kota Wamena, kota utama di Lembah Baliem. Kita bisa berjalan kaki atau naik sepeda untuk menikmati keindahan Lembah Baliem ini.
Ada pemandangan yang menggambarkan peradaban pada zaman batu dahulu kala. Pedesaan di sekitar lembah bisa menjadi tempat wisata utama, karena kita bisa trekking sambil mengintip kehidupan masyarakat Baliem yang masih sangat menjaga citra tradisional. Mau melihat mumi berumur 400 tahun di daerah Akima, 20 kilometer dari Wamena? Yuk, teman-teman, wujudkan mimpi berkunjung ke Papua! Semoga suatu hari nanti doaku ini terkabul, aamiin 😃
Sumber materi:
beritasatu.com, kumparan.com, pedomanwisata.com, wikipedia, tempatwisataunik.com, republika.co.id
#BeradatJagaHutan #PapuaBerdaya #PapuaDestinasiHijau #EcoNusaXBPN #BlogCompetitionSeries
Papua emang menggoda banget wisatanya.
ReplyDeleteKapan ya bisa ke sana? 🤔
Berusaha dan berdoa yang kenceng supaya kita diberi umur dan kesempatan berkunjung ke Papua, Mas Rudi, aamiin :)
DeleteSemoga wisata papua makin mendunia ya, pastinya akan mendongkrak ekonomi setempat
ReplyDeleteSemoga aja :) Usaha yang kompak oleh semua pihak, pasti bisa, aamiin.
DeleteYa ampuuunn mbak, it's soooo beautiful!
ReplyDeleteIni mah, mimpiku juga datang ke sini...
Toss yuk! Mudah-mudahan mimpi kita menjadi kenyataan bisa berkunjung ke Papua aamiin :D
Deleteluar biasa indahnya tanah air beta....
ReplyDeleteKopinya kelihatan menggiurkan….hehehe
Iya, indah sekali tiada duanya Papua kita ya. Yuk, minum kopi Wamena bareng2! :D
DeleteRaja Ampat. Dengernya aja udah ngiler sama keindahan alamnya. Semoga suatu saat kita... eh maksudnya impian Mba Nurul serta impian saya ke sana bisa tercapai hehehe
ReplyDeleteNgilernya kebawa mimpi, ga? Hihihihi :D Aamiin. Semoga yaaaa.
DeleteMantaaaap..... Jadi pengen mampir ke Raja Ampat. Trus saya jadiin konten di blog saya wkwkwkwk. Makasih infonya mbak, bermanfaat bgt 😁🙏
ReplyDeleteYoi hehehe... iya dong, kan bangga 😍😍 Sip, sama2.
Deletealamnya yang eksotis bikin penasaran aku , pingin bisa ke sana
ReplyDeletePastinyaaaaa 😍😍 Yuk, buuuun.
DeleteIndahnya alam Papua, semoga suatu saat bisa kesana
ReplyDeleteAamiin. Nabung yang kenceng dulu kita ya, mbak 😘
DeletePapua memang indah dan memukau ya mbak. Lihat fotonya aja sudah benar-benar jatuh hati.
ReplyDeleteApalagi kita melihat langsung di depan mata ya 😘😘
DeletePapua memang menarik untuk dikunjungi. Kalau aku pribadi malah pengen ke Raja Ampat dan Danau Sentani. Entahlah, sepertinya dua tempat tersebut benar-benar menggodaku.
ReplyDeleteAamiin 😍 Semoga kita kesampaian bertandang ke Papua ya in sya allah.
DeleteDibalik keindahan dan pesona wisata alam di Papua masih banyak persoalan di sana, misalnya masalah deforestasi perkebunan kelapa sawit di Boven Digul. Belum lagi masalah keamanan disana dengan adanya gerakan bersenjata disana.
ReplyDeleteTapi apapun itu, Papua memang sangat layak dijadikan destinasi wisata baru di Indonesia, ada Raja Ampat, lembah Baliem, dan juga Danau Sentani dengan 21 pulau ditengahnya.
Jadi kapan aku ke Papua?
Kapan-kapan saja kalo ada duit, ke candi Borobudur saja belum pernah padahal sama sama di Jawa.🤣
Kalo gitu Mas Agus kudu ke Candi Borobudur dulu hihihi 🤣🤣 Iya, masih banyak permasalahan di Papua. Semoga bisa diatasi dengan baik2 win2 solution aamiin.
DeletePapua adalah wisata ter-eksotis di Indonesia menurutku pribadi.
ReplyDeleteBerharap banyak jangan sampai pakaian adat dan unsur pelengkapnya hilang begiti saja, diganti dengan kostum modern.
Betul. Jangan sampai moderenisasi menggerus kekayaan dan sejarah suatu adat-istiadat kita ya.
DeleteSemoga ada rezekinya bisa ke Papua ya Mbak
ReplyDeleteAamiin yra. Mauuuu 😍
DeleteRaja Ampat dan Lembah Baliem salah 2 dari hal yang indah dari papua ya.
ReplyDeleteBiasanya orang paling kenal Raja Ampat, tapi ternyata lembah baliem juga tak kalah mempesona.
Rasanya, keduanya jadi wish list banget untuk dikunjungi :)
Betul sekali. Saking banyaknya destinasi wisata di Papua jadi bingung deh tujuan mana duluan yg bakal disambangi 😁😁😁
Deletesaya juga bercita2 ke Raja ampat.. kayaknya udah jadi mekkahnya para traveler indonesia ya mbak... apalagi buat yang demen laut dan surga bawah laut kaya aku..
ReplyDeleteIya 😊😘 Aku juga demen air dan angin. Kepengen deh bisa scuba diving di Raja Ampat.
DeleteMeski saya bukan penyuka kopi, moga kopi lokal bisa bersaing dan mendunia. Raja Ampat adalah salah satu destinasi impian saya di Papua, tanah hijau yang menjadi surganya Indonesia dari Timur
ReplyDeleteAamiin 😍 Toss kita yuk! Mimpi hampir semua orang, kayaknya nih 😘
Delete
ReplyDeletePapua itu eksotis banget. Kapan ya bisa jalan2 ke sana. Ke raja ampat. Pengen deh. Kalau lihat lembah baliem rumah2nya kayak bentukan jamur ya dr atas. Masih alami banget.jd kepo lihat langsung ke sana
Iya, rumah honai itu kayak jamur, unik yach? Iya, eksotis banget kekayaan dan pemandangan alam di Papua.
DeleteAku juga ingin sekali je lembah baliem mbak..
ReplyDeleteBagus bgt wisata alamnya..
Setujuuuu 😊😍 Indah semua.
DeleteRaja Ampat lebih populer karena keindahan alamnya. Ternyata Lembah Baliem juga cantik. Semoga tetap natural dan selalu terjaga.
ReplyDeleteBener banged..... semoga ya aamiin. Kita semua harus bisa memelihara kekayaan alam yg dimiliki 😍
DeletePapua yang eksotis ternyata bukan hanya ada keindahan raja Ampat saja ya Mba.. ada banyak tempat yang menyuguhkan keindahan alami Papua
ReplyDeleteSemoga Papua tetap terjaga agar suatu saat nanti kalo saya bisa berkunjung bisa menikmati keaslian Papua yang menawan..
Iya, masih banyak destinasi wisata hiua lainnya yang begitu memesona.
Deleteinginnya aku k Papua itu sama kayak mimpi aku yang besar gitu, karena memang butuh biaya banget pergi kesananya mbaa. Lembah Baliem ini most destination euy, papahku juga kalo pulang suka bawa kopi khas Papua
ReplyDeleteWow, enaknya dibawaian papahnya kopi Papua. Iya, semoga mimpi kita menjadi kenyataan aamiin.
DeleteAku pertama kali baca tentangbPapua kalau ga salah SMP atau SD lupa deh. Tentang Lembah Baliem dimana suku Dani tinggal dan masih sangat primitif banget. Aku baca dari buku kakak yang lengkap banget ngulas suku Dani sampai aku ngimpi ke sana, ketemu suku Dani yang kala itu masih sangat primitif. Ingat deh, kepala suku bobonya pakai bantalan kepala tengkorak manusia
ReplyDeleteWah, mamah Eni ini bisa bermimpi berkunjung ke Papua ya. Awesome deh :D Oya, aku juga penasaran kepengen melihat langsung Suku Dani dll di Papua.
DeleteLihat Raja Ampat ini bagus banget mbak dan lembah baliem merupakan salah satu destinasi wisata yang menyenangkan banget. Semoga bisa berkunjung ke tempat ini suatu saat nanti mbak.
ReplyDeleteSemoga saja ya. Pemandangan yang tiada duanya.
DeleteAku juga ingin sekali berkunjung ke Raja Ampat & wisata Papua lainnya. Alamnya masih permai. Pengen nyoba kopi Wamena juga...
ReplyDeleteToss! Semoga kita kesampaian menginjakkan kaki di Papua aamiin.
Deleteluar biasa indahnya, berharap bisa menikmatinya juga
ReplyDeleteIya, samaan kita ya :D
DeleteAh Papua! Di antara pulau2 besar lainnya tinggal Papua yang belum kujejaki nih :')
ReplyDeletebeneran yah hutan d Papua itu masih hijau banget, Masih terjaga. Plus wisata baharinya .Semoga selamanya bakal terjaga, jangan sampai tercemari :')
Salut sama komitmen EvoNusa mendukung anak Papua dan keasrian alam & budaya Papua
Betul sekali, EcoNusa begitu mendukung kegiatan2 SDA dan SDM asli Papua sana. Semoga berkesinambungan segala program2nya.
Deleterencananya pertengahan tahun nanti lebih tepatnya setelah lebaran. saya dan beberapa rekan saya ingin berkunjung ke raja ampat, tapi berhubung kondisi negara saat ini sedang diterpa virus covid 19. jadi belom tau lagi kelanjutannya huhuhu... semoga lekas pulih Indonesia-ku
ReplyDeleteWow, keren amat! Nanti setelah corona usai, mas langsung cuuuuzz ke Papua. Share foto2 bagusnya yaaaaa.
DeleteAku juga belum pernah, suami yang pernah dinas dan dulu sempat mau ditempatkan di sana tapi gak jd krn akhirnya diputuskan yang masih lajang aja yang penempatan di sana hehe. Pengen juga liburan ke sana mbak, khususnya ke Raja Ampat, semoga Papua makin maju pembangunannya tentu saja dengan tetep memperhatikan aspek lingkungannya ya shgn wisatwan domestik jg makin mudah dan murah ke sana
ReplyDeleteOh, begituuuu :D Seandainya Mbak April tinggal di Papua sampai sekarang, gimana ya ceritanya? Bakalan seru banget tuh hihihihi :D Iya, wisata hijau di Tanah Papua sangat concern terhadap SDA dan SDM nya.
DeleteSaya kang penggila kopi, saya lebih penasaran dan merasa tertarik dengan cita rasa kopinya
ReplyDeleteWah asek sekali ya yang sudah bisa kesana.
Pemadangannya indah dan menawan hati.
Sama dong, aku juga kepo bener nih sama rasa kopi asli Papua. Minumnya di perkebunan kopi wih..nikmat pisan :)
DeleteKeindahan Alam di Papua memang menjadi salah satu bucketlist liburan aku Dan keluarga, khususnya Raja Ampat Mba..
ReplyDeleteSetuju :) Semoga kita kesampaian berkunjung ke Raja Ampat dll ya :)
DeleteDari dulu emang pengen banget ke raja Ampat alamnya masih alami banget
ReplyDeleteRaja AMpat sudah tersohor hingga mancanegara sampai kini. Iya alami banget :)
DeletePas ke Papua belum sempat ke Raja Ampat. Padahal pengen banget karena alamnya indah sekali ya mba
ReplyDeleteWah iyaaa ya, Mbak ALida udah pernah ke Papua. pasti kangen kepengen ke sana lagi menelusuri wisata hijau yang belum tersentuh.
DeleteLembah Baliem, tempat yg aku pengeeeeen banget datangin, gara2 band idola SLANK pernah bikin lagu dengan judul lembah Baliem :). Sejak itu terpatri bangettttt tempat ini. Suatu saat harus bisa DTG ke Papua dan melihat lembah Baliem :)
ReplyDeleteOoooh iya ya ada lagu Slank tentang Lembah Baliem :D Semoga ya aamiin. Foto2 yang banyak mbak di sana hehehe...buat kenang2an.
DeleteKalau ke Papua, Raja Ampat gak boleh kelewat dong ya. Belum afdol rasanya ke Papua kalau belum ke Raja Ampat
ReplyDeleteBetul banget. Abis dari Raja AMpat trus merambah ke tempat wisata lainnya dan kepengen deh mempir ke desa2nya.
DeleteRaja ampat ini salah satu tempt yang wajib dikunjungi nih. Lihat suami pernah ke sana rasanya pengen ikut juga. Keindahannya gak bohong.
ReplyDeleteWah, enaknya suami pernah ke Papua. Coba mbak ikutan juga hehehe :D
DeletePapua destinasi impianku juga kak, semuanya lengkap keindahan alamnya punya, pantainya bersih biru putihnyaa vitamin c banget, sayangnya jauh banget harus nabung banyak nih, mau belajar nyelem juga biar puas berenang disana
ReplyDeleteSiapa tau kalau kita menabung dari sekarang, bisa kesampaian berkunjung ke Papua ya aamiin.
DeleteTemenku ada yang tinggal di Papua, kak..
ReplyDeleteKalau cerita suka seru...sekaligus aga merinding juga siih...
Semoga keadaan alam di Papua senantiasa terjaga keindahannya.
Kaguum...
Jadi penasaran apa keseruan tinggal di Papua dan apa yang bikin merinding 😁😁 Aamiin.
DeleteTanah papua sangat alami apalagi kalau di dukung insfratruktur dan pendidikan masyarakat. Pasti maju
ReplyDeleteBetul sekali 😊😊 Semoga sehala kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, perekonomian dll di Papua bisa merata dan meningkat dirasakan orang2 asli Papua.
DeleteBener-bener indah. Tulisan bagus gini yang harus sering dipost dan disebarkan untuk menunjukkan potensi indonesia.
ReplyDeleteAlhamdulillaah 😍 Terima kasih. Iya ini mimpiku dan orang2 lain juga.
DeleteSomeday moga ada rezeki bagi kita untuk mengunjungi timurnya Sumatera. Tengok pantai yg cantik, rumah honay, plus kulineran papeda kuah kuning dan ngopi Papua.
ReplyDeleteAamiin 😍 Maunya lihat semua yang ada di Papua deh. Semoga kesampaian ya.
Delete