Daftar Isi [Tampilkan]
Hampir semua anak di berbagai belahan dunia kini sibuk melaksanakan Learn From Home atau lebih akrab disebut Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Indonesia. Alhamdulillah anak-anakku telah memperoleh sekolah yang didambakan dan memulai tahun ajaran baru sejak 13 Juli 2020. Masih teringat keriuhan PPDB online pada bulan Juni hingga Juli 2020 lalu.
Kali ini aku mau berbagi drama pencarian sekolah untuk kedua buah hati
tercinta yang penuh drama. Melankolisnya begitu terasa di jiwa setelah wisuda virtual dan kelulusan mereka beberapa waktu lalu.
Aku ga akan berpanjang lebar mengenai kebijakan atau apapun tentang PPDB online ya, teman-teman. Di sini aku hanya ingin menulis momen bersejarah kami yang pasti diingat sepanjang usia. Mungkin jika suatu hari nanti tulisan ini dibaca kembali, air mata bisa otomatis jatuh di pipi karena teringat kisah anak-anakku lulus-lulusan saat pandemi corona 😀
Potret Kelulusan Rafa dan Fakhri |
Cerita Pencarian Sekolah Teteh Rafa
Dapat sekolah itu ibarat jodoh. Berusaha keras dan berdoa tiada habisnya. Teteh Rafa memang sudah diterima di Madrasah Aliyah di wilayah Lenteng Agung, 12 Juni 2020 lalu. Bersyukur, bangga, tentu iya, sangat. Namun ternyata takdir berkata lain.
Pada 8 Juli 2020 pas di siang hari sekitar pukul 12, tanpa direncanakan alias dadakan, kuajak dan kutemani 'my little lady' daftar PPDB DKI jalur 'Tahap Akhir'. Hanya pilih 1 sekolah saja di SMUN 49 kelas IPA, tersedia 13 bangku. Ga minat dia kelas IPS.
Di tahap ini usia bukan sebagai patokan, hanya nilai rerata raport 5 semester aaja yang dikalikan dengan nilai akreditasi sekolah (MTsN 4), 85,64 x 95. Berada di urutan ke-8 dari 13, Rafa dinyatakan lolos, diterima di sekolah yang dekat dari rumah, jaraknya 1,6-1,9 km tergantung lewat jalan mana. Alhamdulillaah wa syukurillah 😇
Waktu itu, 18 Juni 2020 adalah Rabu penuh drama. Aku sebenarnya sedang menemani papahku fisioterapi di RS. Siaga sejak pagi. Duduk manis di kursi tunggu tapi pikiran melayang ke mana-mana, aku ceki2 website PPDB online-nya dan belum terpikir mendaftar.
Kelar terapi papah kemudian kami jemput mamah dari Prodia Pasar. Minggu, aku lekas pulang, menyetir penuh berpikir. Aku harus sampai rumah secepatnya. "Rafa, tunggu mamah!", kataku melalui Whatsapp. Papanya memang belum tau soal ini. Jadi nanti aja dibicarakan di rumah sekaligus daftar online dadakan.
Anakku takut dimarahi habis-habisan oleh papahnya jika mendaftar, karena sang papa maunya Rafa di MAN. Memang sih usia anak sulungku ini terbilang usia muda, ga bakalan lolos kalau ikut jalur zonasi. Masuk SD Pelita dulu aja usianya masih 5 tahun 10 bulan.
Alhamdulillaah, Allah SWT pemberi rezeki, nikmat dan barokah telah membuat hati kami begitu bahagia. Teteh Rafa sudah diterima di MAN di wilayah Lenteng Agung kelas IPA melalui PPDB online jalur madrasah. Daftar 8 Juni, pengumuman 12 Juni, benar2 mendebarkan!
Nilai rata-rata raport Rafa 85,64 menjadi 88,94 setelah dikalkulasikan dengan nilai akreditasi sekolah asal MTS 4 yakni 95. My little lady ini berada di urutan ke-54 dari 57 jalur madrasah pilihan IPA.
Sebenarnya sih memang anak sulungku ini sudah mengikhlaskan dirinya dan tentu senang diterima di madrasah aliyah. Namun entah kenapa kuperhatikan wajahnya ga ceria seperti biasanya. Seperti ada sesuatu yang tersimpan di lubuk hatinya tapi ga terungkapkan.
Singkat cerita, akhirnya jadi juga daftar di tahap akhir. Tiba saat cetak formulir pendaftaran, tinta habis. Printer pun kupinjam punya papahku karena punyaku memang error. Beliau lekas kuantar dan jemput ambil dari rumah dan mengisinya dengan yang baru, untung ada. Benar-benar drama di siang bolong.
Hingga saatnya pukul 15.00 penutupan dan pengumumannya pukul 17.00 akhirnya bisa bernapas lega. Kamis pagi cetak form lapor diri dan malam 21.00 kira-kira, anakku di-invite WAG SMUN 49 dan Alhamdulillaah.
PPDB Online Rafa |
Rafa Diterima di SMUN 49 |
PPDB Online Rafa |
Sebagai orang beradab sopan santun, kubuat surat pengunduran diri Rafa secara resmi dibubuhi materai. Aku dan Rafa datang ke sekolah tersebut dan menyerahkan suratnya. Datang baik-baik, pulangnya juga harus dengan baik. Jangan seperti jalangkung, pergi dijemput, pulang tak diantar 😁
Jika bukan jodohnya, dikejar sampai ujung dunia pun takkan didapat. Mungkin ini yang namanya 'Kalau rezeki ga akan ke mana'. Ini rezeki dari Allah buat Rafa yang sholehah, alhamdulillaah. Terima kasih banyak maam Yenni Ruzianah, wali kelas Rafa di kelas 9.1 atas informasinya di WAG. Pas kebetulan aku baca informasi tersebut sehari sebelumnya.
Note: Jangan tanya kenapa. Kedua sekolah ini sama baiknya, sama bagusnya. Karena hidup harus bisa memilih. In sya allah my lady sukses ya, nak. Mamah, papah dan Fakhri serta enin, engki, mamang, bibi selalu mendoakan dan mendukungmu. Harus diingat terus dan diamalkan segala ilmu agama yang telah diperoleh di MTsN 4.
Cerita Pencarian Sekolah Ayang Fakhri
Alhamdulillah, ayang Fakhri pun sudah diterima di MTsN 4 jalur regular. Daftar 17 Juni, pengumumannya 22 Juni 2020. Nilai rata-rata raportnya 90,25 dan nilai akreditasi SD Pelita Pasar Minggu yakni 97 sehingga nilai akhir saat muncul di PPDB online adalah 92,95.
Sejak tanggal 8 hingga 22 Juni ga bisa bobo nyenyak urusan si little lady dan si gempal ini. Cek urutan nomor setiap saat yang bisa turun tiba-tiba. Anakku berada di nomor 76 dari 102. Nilai terendah 92,40 dan tertinggi 97,38. Wow bingits deh deg-dean, persaingan super ketat beda koma doang.
Waktu itu aku sedang megikuti rapat korlas di ruang serba guna MTsN 4. Zaman Rafa bersekolah di situ lho.
Fakhri Diterima di MTsN 4 |
Waktu itu kami membicarakan perpisahan atau biasa disebut tasyakuran. Mata dan telinga sih menyimak para guru dan panitia acara. Ga bisa dibohongi kalau kepalaku pusing memikirkan si bungsu yang ternyata turun nomornya di urutan PPDB online tujuan sekolah MTsN 4.
Peminat yang daftar di madarsah benar-benar luber hingga ratusan malah jika ditotal secara keseluruhan mencapai angka ribuan dari berbagai jalur. Bangun tidur cek website, mau makan, mandi, sholat, masak dll pokoknya ceki-ceki melulu bikin sport jantung. Zaman Rafa tiga tahun lalu, murid lulusan MIN maupun SD swasta dan negeri dibarengi dalam satu jalur.
Perubahan terjadi mulai tahun lalu. Lulusan MIN didahulukan daftar MTS melalui jalur madrasah, sedangkan lulusan SD swasta dan negeri melalui jalur reguler. Dengan begitu, kesempatan masuk ke MTS kan jadi berkurang. Wajar aja kalau kepalaku pusing dan mata makin berkunang-kunang.
Di Lawang Sewu |
Semangat ya, anak-anakku sayang. Jalan masih panjang, lebih dari rel kereta api. Masih banyak hal-hal yang mesti dihadapi. Mamah dan papah in sya Allah selalu berusaha, berdoa dan selalu berusaha memfasilitasi kalian, aamiin yra. Madrasah hebat bermartabat.
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Senin, 13 Juli 2020 Teteh Rafa mulai MPLS virtual kelas 10 SMUN 49 Jagakarsa via Zoom, dimulai pk 06.30 WIB. Ooooh..ternyata MPLS itu singkatan dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah tooh? Hihihi….Menurut instruksi di Whatsapp Group sih harus ada pendampingan orangtua.
Rafa masuk di kelas MIPA 4 dengan mata pelajaran bahasa wajib adalah Bahasa Inggris dan Perancis. Suka ngomong sendirian di depan laptop sambil berlatih pengucapannya. Aku tawari kursus bahasa Perancis online, belum sreg dia.
Mungkin lebih enak bertatap muka aja nanti jika situasi dan kondisi sudah normal kembali. Semangat sekali anak sulungku ini. Kepengen bimbel, kursus bahasa Inggris, les gambar dan lukis, selain les piano privat yang biasanya dijalani. Keinginannya banyak namun apa daya waktu dan fisik kurang memungkinkan karena kan sekolah sampai sore jadi sudah capek.
Rafa masuk di kelas MIPA 4 dengan mata pelajaran bahasa wajib adalah Bahasa Inggris dan Perancis. Suka ngomong sendirian di depan laptop sambil berlatih pengucapannya. Aku tawari kursus bahasa Perancis online, belum sreg dia.
Rafa Menjalani PJJ di Masa Pandemi Corona |
Mungkin lebih enak bertatap muka aja nanti jika situasi dan kondisi sudah normal kembali. Semangat sekali anak sulungku ini. Kepengen bimbel, kursus bahasa Inggris, les gambar dan lukis, selain les piano privat yang biasanya dijalani. Keinginannya banyak namun apa daya waktu dan fisik kurang memungkinkan karena kan sekolah sampai sore jadi sudah capek.
Ayang Fakhri juga MPLS di MTS 4 tapi namanya Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (MATSAMA). Semangaaaaattt ya, nak kasep! Bikin nama panggilan ditaruh di kepala supaya kelihatan saat nge-zoom kayak gini seru banget.
Si bungu mah beda keinginannya. Fakhri berencana mau ikut les bulutangkis lagi seperti ketika dia duduk di bangku kelas 5 dulu. Bisa jadi les bahasa Inggris juga atau lainnya. Lihat sikon aja deh semua. Sebagai mama bertangan gurita, in sya allah aku siap menemani, antar jemput dan menyiapkan makanan favorit mereka 😍
Fakhri Ketika Matsama dan PJJ MTsN 4 |
Si bungu mah beda keinginannya. Fakhri berencana mau ikut les bulutangkis lagi seperti ketika dia duduk di bangku kelas 5 dulu. Bisa jadi les bahasa Inggris juga atau lainnya. Lihat sikon aja deh semua. Sebagai mama bertangan gurita, in sya allah aku siap menemani, antar jemput dan menyiapkan makanan favorit mereka 😍
Alhamdulillah anak-anakku mampu mengikuti berbagai mata pelajaran sedikit demi sedikit saat PJJ ini. Semua pihak merasakan ada kesulitan baik dari guru, murid maupun orang tua. Ya namanya juga ikhtiar, berusaha sambil berdoa, mudah-mudahan kita semua bisa melakukan yang terbaik.
Cerita-cerita seperti ini memang penting ditulis, Mak. Buatmu sebagai kenangan, buat pembaca seperti aku jadi seperti penyemangat dan banyak info di dalamnya. Terima kasih ya Mak sudah berbagi cerita yg manis ;)
ReplyDeleteBetul sekali, mak Maria :) Terima kasih kembali.
DeleteHahaha, setuju sekali. Memang kalau datang baik-baik, berpamitan juga harus dengan baik :) Lancar-lancar ya PJJ nya. Sekarang aku bimbing 1 keponakan saat PJJ, jadi tiap pagi dia ke rumahku (kebetulan rumah kami berdekatan) lalu belajar lewat layar di sini. Kalau dulu meski ortunya bekerja keponakanku itu bisa ditinggal di sekolah, tapi sekarang kondisinya lain. Untung saja kami enjoy dengan PJJ. Mungkin kalau sekolah sudah kembali dibuka perasaannya jadi campur aduk, kangen tapi senang :'D
ReplyDeleteHehehe iya, Mbak Indi. Adab bersopan santun :) Aamiin in sya allah lancar jaya PJJ-nya. OOOh mbak ngajarin keponakan ya? Mantap deh, sukses yaaa. Anak2ku gemes kepengen sekolah beneran hihi... Bakalan kangen untel2an di rumah PJJ nanti kalau sekolah sudah normal, pasti ituuuu :D
DeleteSenengnya liat Ayang Fakhri online :)
ReplyDeleteSepertinya Teteh Rafa diberikanNya terbaik, Insyaallah, cita-cita Teteh jadi Dokter berjalan lancer. Amin!
Bener Mbak, jangan seperti jelangkung...hahaha
Thanks :) IYa, bener mbak, jadinya di SMUN 49. Aamiin in sya allah yang terbaik buat anak2ku.
DeleteAlhamdulillah..selamat buat putra-putrinya Mbak Nurul, semoga Rafa dan Fakhri jadi anak solehah/soleh menjadi permata kebanggaan keluarga. Aku aja cuma 1 yang PPDB sudah kelimpungan apalagi 2 ya..kwkw. Memang jadi sejarah tahun ini ya. Insya Allah ke depan anak-anak kita jadi kuat menghadapi tantangan dan kesuksesan pun di tangan. Aamiin.
ReplyDeleteTerima kasih, Mbak Dian :) Aamiin. Doa yang sama buat anak mbak ya. Sesuatu banget pokoknya lulusan tahun ini, angkatan corona hehe :D
DeleteTahun ini memang menguras tenaga ya untuk pendaftaran sekolah. Semuanya daring dan penuh lika-liku yang tak habis untuk diceritakan. Selamat sudah diterima anaknya mbak, sukses untuk kita semua
ReplyDeleteSangat menguras tenaga dan pikiran bererot mas, mulai si anak sampai nenek kakeknya ikutan stres hahaha :D Alhamdulillaah iya mas Sitam, terima kasih.
DeleteAlhamdulillah yaa mbak..Rafa dan Fakhri sudah diterima di sekolah barunya masing-masing. Semoga betah dan makin semangat belajarnya. Aihh saya salah fokus sama makanan di piringnya Fakhri nih hahahaha
ReplyDeleteMakasih, Mbak Andy :D Iyaaaaa....in sya allah betah :) Semangat, yang penting urusan perut terjamin hahahaha :D
DeleteAsiik, alhamdulillah yaa, cerita di balik PPDB online ini selalu seruu buat dikenang kelak, Maak. HAhhaa, perjuangan Emak2 biasanya yang bikin heboh tapi da khawatir kalo ga masuk sesuai dengan harapan anak.
ReplyDeleteTurut bahagia, teteh Rafa dan Ayang Fakhri udah masuk ke sekolah barinya, semoga betah dan dilancarkan. Btw bisa barengan gini ya, masuknya..
Seru banget hehehe :) Akhirnya jadi tulisan juga. Sayang aja kalau terlewatkan, kan bisa jadi kenangan :D Algamdulillaah, terima kasih tentae Hanie :) Aamiin.
DeleteBaru nyadar, keduanya rupanya angkatan 2020 ya.
ReplyDeleteSelamat Rafa dan Fakhri, masya Allah ... anak-anak shalih dan shalihah, in syaa Allah akan terus jadi penyejuk mata dan hati kedua orang tua
Iya :D Makasih tante Mugniar. Alhamdulillaah aamiin yra.
DeleteTeteh Rafa dan Ayang Fakhri selamat ya, akhirnya setelah melewati drama bisa juga lolos diterima di sekolah yang diinginkan, sudah melewati MPLS juga.
ReplyDeleteWalau belum bisa ketemu secara langsung dengan guru dan teman-teman baru, tetap semangat ya...
Iyaaa makasiiiih :) Betul sekali, tante Nanik. Nanti ada reuni in sya allah setelah sikon normal.
DeleteAlhamdulillah ya mbak, akhirnya anak-anak bisa diterima di sekolah yang diinginkan. Kebayang deh ini deg-degannya waktu PPDB karena di grup keluarga dan beberapa yang aku ikuti juga membuat para ortu degdegan saat PPDB ini.
ReplyDeleteAlhamdulillaah iya mbak Chi :) Deg2an super wow.... pokoknya istimewa hehehe.
DeleteAku blm pernah ngurusin secara lgs sekolah anak2, Krn selama ini papinya semua. Dia lebih telaten kalo soal urusan sekolah. Aku LBH milih ngajarin dan dampingin mereka pas belajarnya mba :D. Jadi blm ngerasain gimana rempong dan ribetnya nyari sekolah gini.
ReplyDeleteSelamat utk anak2nya yaaa mba. Dimudahkan semuanyaaa. Iyalaah hrs mengundurkan diri baik2 juga kalo udah begitu. Jd Rafa sbnrnya LBH sreg kalo masuk SMUN 49 ya? Papanya kepengin di MAN soalnya kan?
Hehehehe, iya Mbak Fanny :D Makasih :) Alhamdulillaah. Anak2ku lagi PJJ nih yaa dibetah2in aja walaupun serba online yang penting dilancarkan aja aamiin. Iya, sekarang di 49 mungkin sudah jalannya dan rezeki Rafa.
DeleteHaaa, aku kebayangnya sekarang kalau mau masuk sekolah favorit gitu memang bikin heboh ya dan bikin was-was orang tua kayaknya....
ReplyDeleteJadi bayangin nanti kalau udah waktunya anak masuk SD/SMP/SMP...
Btw selamat Kakak Rafa dan Kakak Fakhri...semangat belajar di sekolah barunya
Betul3x hihihihihi hebohnya super duper uwowww pokoknya semua rasa menjadi satu. Alhamdulillaah , makasih tante Ainun.
DeleteAlhamdulillah.. Keren ceritanya. Bagusloh mak seperti ini ditulis di blog. Jadi suatu saat nanti ada kenangannya. Anak2 kalo baca blognya bakal senyum2 deh. Hehe
ReplyDeleteThanks mbak Utari. Iya hihihihihih buat kenangan yang terus diingat sepanjang masa.
DeleteBener mba, ini memang momen bersejarah yg harus kita abadikan.
ReplyDeleteApalagi mrk dg pengalaman lulus dan jd murid baru di kondisi pandemi ini.
Sukses ya buat Ka Rafa dan Bang fakhri
Iyes, bener banged :D IYa tante Ophi makasih banyak, udah disalamin.
DeleteIni kayaknya anakku besok gini, Teh. Satu masuk SMA satu masuk SMP. Banyak yg bilang bakal berat (biayanya) apalagi kalau satu kuliah satu SMA. Hehe tapi atuhlah bismillah aja. Semangat ya Teteh Rafa n Ayang Fakhri :D
ReplyDeleteJadi dobel ya hehehe sama dong kita :) Mulai direncanakan aja semua termasuk biayanya supaya ga terlalu berat. Iya semangat aamiin. Makasih mbak Rani.
DeleteHaru banget memang dampak pandemi ini, termasuk bagi anak-anak sekolah. Momen bermain dan belajar di sekolah bareng teman hilang seketika. Ditambah lagi momen lulus2an ya berasa kurang seru kalo nggak rame2 :)
ReplyDeleteDadakan pula, semua tiba-tiba berubah total :) Banyak sedihnya mbak tapi tentu ada kebahagiaan tak terkira juga alhamdulillaah :D
DeleteWah beruntung ya, anaknya pinter pinter jadi gak susah cari sekolah. Zonasi ini memang ada untungnya namun kalau sekolah tidak merata juga ada ruginya untuk siswa yang tinggal di daerah
ReplyDeleteAlhamdulillaah :) Anak2ku ga ikutan jalur zonasi sih. Yang bungsu jalur reguler madrasah di bawah Depag dan si sulung jalur tahap akhir :)
DeleteAlhamdulillah ya, semangat pjj di sekolah baru ya... Ada home visit enggak mak?
ReplyDeleteAlhamdulillaah makasih tante Lia. Ga ada home visit, semua daring :)
DeleteJadi belum pernah tatap muka langsung sama guru barunya ya... Semangat :)
DeleteBelum tante hehehe. Siap, semangat PJJ 😊😊
DeleteMasyaAllah, sungguh banyak drama yang diterima dua anak sholih sholihah ini, ya Mbak. Semoga ilmu mereka kelak bermanfaat untuk orang lain dan betah belajar di sekolah yang sekarang :)
ReplyDeleteIya tante Tia hehehe. Terima kasih yaaa in sya allah ilmu yang diperoleh selama ini bermanfaat semua yang terbaik aamiin :D
DeleteMasya Allah mbk, aku baca ini sambil deg degan hahaha. Alhamdulillah, sesuai yang diharapkan. Selamat menempuh jenjang baru, sekolah baru Kak Rafa dan Fakhri
ReplyDeleteHihihihihi...berasa naik roller coaster yah :D :D Alhamdulillaah iyaaa tante Hana makasih doanya :)
DeleteSalut mbak sama perjuangannya buat cari sekolah putra-putrinya di masa pandemi ini. Semoga tetap semangat yaa Kaka Rafa dan adik Fakhri walau belajarnya online. Semua pasti berlalu, ada waktunya nanti sekolah offline ketemu teman-teman dan guru-guru. Ini bakalan jadi kenangan nggak terlupakan nantinya.
ReplyDeleteAlhamdulillaah semua indah pada waktunya. Makasih tante Laras :) Semangat terus itu haruuuuusss demi mencapai cita2 aamiin.
DeleteAlhamdulillah selamat buat de Fakhri. Sekarang semuanya jadi serba online ya mba.
ReplyDeleteIya, makasih teh Lis alhamdulillaah. Iya.
DeleteAlhamdulillah ya, Mba PPDB online berjalan lancar. Semangat buat Teteh Rafa dan Ayang Fakhri, walau masih online belajarnya. Insyallah Corona segera berlalu.
ReplyDeleteIya. Makasih mbak Erin. Aamiin.
DeleteCerita sekolah putra-putri Mbak Nurul ini terbilang seru lho. Mulai kelulusan hingga pencarian sekolah ini penuh warna-warni. Saya sendiri belum ada pengalaman mencari sekolah kecuali pas Najwa mau masuk SD negeri 3 tahun yang lalu. Itu juga lumayan deg-degan karena usianya masih muda. Gak kebayang 3 tahun lagi Najwa masuk SMP. Simbok kudu rajin update info dan diskusi sama anak nih.
ReplyDeleteMakasiiiih mbak Damar mengikuti cerita anak2ku selama ini hehehe :) Iyaaaa..... nanti mbak bakalan merasakan juga kalau anak2 lulus2an hihih semoga sistemnya ada perubahan yang lebih baik dan adil yaaa aamiin. Betul, paling ga 1,5 tahun sebelum anak lulus, kita udah mencari tau info2 deh. Good luck :D
Deletedrama school of children nih as unique . But then it will be a part of the moment to remember. We can remember this moment next. i hope our kids still get information and study best
ReplyDeleteDefinitely unique and full of such a heart attack hahahaha :D Aamiin. Thanks for your support and pray for our kiddos, Mbak Milda.
DeleteAlhamdulillah semuanya berjalan lancar ya Mbak, anakku mendaftar masuk SMP Islam akhirnya setelah lama direncanakan pengen SMP negeri..tapi tengah jalan rencana berubah Alhamdulillah semoga anak-anak bahagia dan semangat belajar yaa
ReplyDeleteIya alhamdulillaah. Beneran pengalaman ga terlupakan buat kami nih. Iya, sudah ada jalannya dari Allah Yang Maha Kuasa. Aamin tetap semangat anak2 kita ya.
DeleteDuh, aku pun ngerasain hal yang sama nih. Drama juga aku saat PPDB online anak kedua. Awalnya, karena nilai aku rasa bagus, aku daftarin anak ke sekolah favorit. Eh ternyata gak keterima. Nah pas pendaftaran zonasi, karena aku kira rumahku cukup dekat, aku daftarin ke sekolah favorit di deket rumah. Eh ternyata gak keterima juga. Katanya sih, karena banyak yang curang saat isi jarak rumah. Banyak yang korupsi jarak. Akhirnya anak kedua masuk ke sekolah swasta. Penuh drama banget deh PPDB online ini.
ReplyDeleteSemua di luar rencana kita ya teh Nia. Kita masih sangat bersyukur dengan keadaan ini anak2 diberikan segala kebaikan dari Allah. Banyak anak2 yang mungkin terlalu kecewa ga memperoleh sekolah yang didambakan. Semoga anak2 kita selalu semangat belajar ya aamiin.
DeleteAlhmdulillah semua diterima di sekolah yang diinginkan... semoga lancar dan sukses.. Masa pandemi ini memang banyak banget menorehkan drama ya..
ReplyDeleteAlhamdulillah. Iya, sedih dan bahagia menjadi satu hehehe.
DeleteSelamat kakak-kakak yang sudah diterima di sekolah terbaik.
ReplyDeleteSemoga prestasi dan ilmu bermanfaat yang diperoleh ketika menimba ilmu di sekolah tersebut.
**ikut happy
Terima kasih tante Lendy, alhamdulillah. In sya allah lancar semua aamiin yra.
DeleteEuleuh ketegangan saya buyar ketika lihat foto Matsama nya di akhir artikel. Eta kostum, sama aksesoris dan camilannya... Super...
ReplyDeleteSelamat ya akhirnya bisa bernafas lega setelah melalui berbagai drama
Makasih teh Oktiiii 😊 Alhamdulillaah.... iyaaa da bari deg2an sabulanan leuwih soal PPDB iyeu wkwkwkwkwkwkw...
Deletemasya alloh, emak2 bertangan gurita wkwkwk, iya sih pasti apapun aktivitas anak, pasti emang emaknya deh yg turun tangan. selamat ya kakak kakak soleh solehah, semoga jadi pelajar berprestasi ya
ReplyDeleteAlhandulillaah iyaaa makasih tante. Aamiin 😍
DeleteAlhamdulillah anakku sudah besar semua Bun. Jadi bisa handle sendiri walau belajar dari rumah. Agak repot kalau memang yang masih sekolah dasar dan TK
ReplyDeleteIya bener mbak. Apalagi kalau udah sekolah menengah, bisa dipercaya mandiri belajarnya alhamdulillaah 😍😍
DeleteSetelah drama pencarian sekolah, Alhamdulilah akhirnya bisa keterima ya Bun... Semoga selalu diberikan kenyamanan di sekolah baru bersama teman-teman baru dan makin rajin belajar.
ReplyDeleteAlhamdulillaah iya mbak Dessy 😍 Aamiin. Makasih doanya.
DeleteKakak Rafa kek daku yak, masuk SD nya umur 5 tahun, hihi. Eh sama juga lagi milihnya IPA. Nanti lulus SMA nya semoga kakak Rafa nggak digodain temen sekelas juga karena KTP baru jadi, hihi. Biarlah itu semua, yang penting SemangatCiee belajarnya ya kak.
ReplyDeleteIya tante Fenny 😍 Toss hehehe. Iya cieee banget dong belajarnya 😘
DeleteAku belum punya pengalaman soal ini nih mom, makasih sharingnya kemungkinan tahun depan si kakak baru masuk SD
ReplyDeleteAgak ribet ya kalau belum tau . Tapi sharing pengalaman begini membantu bgt nih buat yg belum pernah punya pengalaman kaya sku. Makasih mom
Oya sama2 mom 😍😍 Good luck ya mudah2an berjalan lancar anak mbak masuk SD nanti.
DeleteAku ikut mengikuti drama pencarian sekolah buat kakak Rafa dan Fahri ini di facebook. Ikut deg-degan juga. Alhamdulilah semua berakhir indah yaa. Anak-anak mendapat sekolah terbaik meski harus melepas sekolah satunya. Ikut senang dan bangga dengan putra-putri yang pinter-pinter mbak
ReplyDeleteMakasih mbak Nunung 😍🤗 Iyaaaa drama bangeeed yak hehehe alhamdulillaah. Memang harus dipilih 1 aja jadinya SMUN 49 ya semoga ini pilihan terbaik dari Allah aamiin.
DeleteWah senangnya ya mba, Alhamdulillah. Selamat buat putra dan putri nya Mba. 😊 Mulai belajar di sekolah baru dg PJJ ya.. Semoga makin betah di sekolah baru dan menjadikan mereka putra putri yg hebat dan sholeh 😍
ReplyDeleteTerima kasih mb Thessa alhamdulillaah 😍😍 In sya allah betah, sudah memilih sekolah masing2 😀
DeleteKeren emang perjuangan emak2 untuk dapetin yg terbaik untuk anak2 mereka. Senam jantung msh biasa y
ReplyDeleteHehe iya senam jantung sehat ngeri2 sedap hihi... 😍 Thanks mb Lina.
DeleteBanyak sekali aku baca cerita dag dig dug ppdb online, hehehe benar benar bikin sport jantung ya bund... Masya Allah, alhamdulillah anak-anak masuk di sekolah yang baik... Semoga tetap semangat belajarnya
ReplyDeleteIya mbak hihihihi serem2 gitu deh :D Alhamdulillaah bahagia tak terkira ending-nya uwow pisan :)
DeleteAku yg cuma pjj aja da pusing, g bayangin klo hrs ppdb juga...
ReplyDeleteAh...
Penuh drama pastinya ya mba, tapi senang jika hepi endingnya
Hahaha iyaks mbak PJJ aja udah merinding disko wkwkwkw :) Iya bener PPDB online menguras pikiran dan badan hihihih. Alhamdulillaah selesai juga akhirnya seruuu.
Delete