Kebun Raya Bogor (KRB) tak hanya memiliki koleksi tanaman saja, tetapi juga beberapa bangunan bersejarah panjang seperti gedung, tugu dan komplek pemakaman. Salah satu peninggalan yang masih abadi adalah Tugu Lady Raffles. Tugu tersebut dibangun sebagai bukti cinta pemimpin pemerintahan Hindia-Belanda, Thomas Stamford Raffles kepada istrinya, Lady Olivia Mariamne.
Pada Sabtu, 31 Oktober 2020 lalu, aku sekeluarga berkunjung ke Kebun Raya Bogor dan menemukan monumen Lady Raffles yang berbentuk tugu. Ternyata banyak orang termasuk aku yang ga ngeh dengan keberadaan tugu ini. Padahal ternyata Tugu Lady Raffles menyimpan kisah sangat romantis di balik bangunan kuno peninggalan pemerintah kolonial Hindia-Belanda tersebut.
Berkunjung ke Kebun Raya Bogor Bersama Keluarga |
Aku baru tahu kisah cinta di balik keberadaan Tugu Lady Raffles di KRB beberapa jam ketika aku menceritakan kembali di blogku ini. Sungguh, awalnya ga terpikir olehku menjadikan satu judul khusus di sini. Namun sepertinya sayang dilewatkan jika aku ga mencari tahu hal yang tersembunyi ini 😃
Sekilas Tentang Lady Raffles
Lady Raffles merupakan istri dari Sir Thomas Stamford Raffles, Letnan Gubernur Inggris di Pulau Jawa yang memerintah sejak tahun 1811 hingga 1816. Menurut sumber dari Kemendikbud.go.id, Lady Raffles memiliki nama asli Olivia Mariamne Raffles. Olivia dan Raffles menikah pada tahun 1805, yang merupakan pernikahan kedua dari Olivia setelah suami pertamanya wafat pada 1800.
Lokasi Tugu Lady Raffles
Tak jauh dari pintu utara Kebun Raya Bogor kita dapat melihat Tugu Lady Raffles. Dari papan panduan wisata yang berada di sisi kiri, teman-teman lihat arah kanan. Di sana ada bangku dengan pohon besar di atasnya. Dari situ Tugu Lady Raffles langsung terlihat deh, ga jauh dari tempat penyewaan sepeda, tepatnya dekat area Danau Gunting.
Kebun Raya Bogor |
Tugu Lady Raffles, Bukti Cinta Gubernur Jenderal Hindia-Belanda untuk Sang Isteri Tercinta
Tugu monumen cinta Lady Raffles merupakan persembahan Sir Thomas Raffles untuk mengenang sang istrinya tercinta. Lady Raffles meninggal pada tanggal 26 November 1814 di di Buitenzorg (sekarang Bogor) di usia 43 tahun karena menderita penyakit malaria. Tanggal 4 Januari 1970, tugu ini mengalami kerusakan akibat angin dan direkontruksi kembali pada tanggal 17 Agustus 1970.
Bangunan Tugu Lady Raffles memiliki denah lingkaran yang mirip sebuah gazebo. Terdapat delapan pilar mengelilingi bangunan terbuka ini. Tugu ini menggunakan atap beton, diwarnai dengan cat berwarna putih dan dihiasi dengan ukiran kasik Eropa.
Di bagian tengah terdapat tugu berbentuk persegi dengan ornamen berbentuk cawan di atasnya. Kalau diperhatikan secara saksama, kita bisa membaca kata-kata puitis dalam bahasa Inggris klasik, hasil karya Olivia Madamne sendiri.
Tugu Lady Raffles |
Puisi Lady Raffles
“Oh thou whom neer my constant heart, one moment hath forgot, tho fate severe hath bid us apart, yet still – forget me not”.
yang berarti:
“Kamu yang selalu berada di hatiku, tak pernah sedikitpun kulupakan, walaupun takdir memisahkan kita, janganlah pernah lupakan aku”.
Lady Raffles, Sosok Reformis Sosial di Pulau Jawa
Setelah Hindia-Belanda jatuh ke tangan Inggris, Raffles dipercaya untuk memimpin Pulau Jawa. Pada tahun 1811, Raffles beserta istrinya bertolak ke Hindia-Belanda. Pada saat itu, otomatis Olivia menjadi first lady di Pulau Jawa.
Olivia Mariamne memperkenalkan reformasi sosial kepada masyarakat Jawa saat Raffles menjabat di Hindia Belanda. Sementara sosok Thomas Stamford Raffles sendiri dikenal sebagai tokoh yang menentang perbudakan pribumi. Ia mencetuskan berbagai usaha reformasi sosial di setiap wilayah yang dipimpinnya.
Kala itu, kaum kulit putih membatasi diri dalam bergaul dengan rakyat pribumi. Berbeda dengan Olivia, dia menggebrak batasan itu dan mau bersosialisasi dengan berbagai etnis lainnya. Banyak pihak menyukai Olivia yang supel dan tak membeda-bedakan masyarakat.
Semasa menjadi ibu negara, Olivia juga mendapatkan pujian atas reformasi sosial yang digagasnya. Ketika sang suami melakukan kunjungan-kunjungan penting ke berbagai penguasa lokal, dia pun turut menemani. Konon hal tersebut merupakan suatu gerakan baru yang belum pernah dilakukan first lady sebelumnya.
Akhir Hayat Lady Raffles
Setelah tiga tahun sang suami memimpin pemerintahan di Pulau Jawa, Olivia terserang penyakit malaria. Gigitan ganas nyamuk malaria di wilayah iklim tropis yang menggerogoti membuat kondisi tubuhnya memburuk.
Enam bulan sebelum akhir hayatnya, Olivia bersama suaminya memutuskan untuk tinggal di Buitenzorg (Bogor) untuk beristirahat dari kepenatan pemerintahan. Sejak saat itulah Olivia dan Thomas menjalani hidup seperti pasangan umumnya tanpa terbebani tugas sebagai pemimpin Hindia-Belanda.
Oh ya, konon, Lady Raffles sering menampakkan diri saat sore menjelang
malam hari setelah Kebun Raya Bogor tutup. Sosok noni Belanda berpakaian khas Belanda yang dipercaya sebagai Lady Raffles sering terlihat berjalan di pinggir Danau Gunting. Katanya juga, sosok tersebut sedang menikmati pemandangan tempat favorit. Kata petugas kebersihan yang bertugas bebersih di malam hari sih begitu plus kata mbah gugel hehehe soalnya aku belum lihat sendiri 😂
Teman-teman juga belum tantu tahu semua kan, kalau monumen ini dikira makam dari Olivia Mariamme Raffles? Makamnya berada di pemakaman Belanda di Tanah Bang No, 1 Jakarta, dikenal dengan Museum Taman Prasasti. Tetap sih diriku bertanya-tanya kenapa Tugu Lady Raffles didirikan di Kebun Raya Bogor kalau memang dia dikubur di Batavia/ Jakarta?
Peta Kebun Raya Bogor |
Seandainya aku menjadi tour guide Kebun Raya Bogor, barangkali ga hanya cerita sejarah tempat ini saja yang dituturkan pada para pengunjung. Kemungkinan besar aku juga ingin berbagi kisah kasih percintaan kedua makhluk ciptaan Allah tersebut. Meskipun iya sih mereka bangsa penjajah negeri tercinta. Hhmm…. Kelar corona, balik lagi ah mengunjungi Kebun Raya Bogor! Ada yang mau ikutan? 😍
Eh iyaaa jd penasaran yaaaa. Ato di saat meninggal di bawa ke RS di JKT ? Makanya dimakamkan di sana. Walopun first lady tinggal di Bogor :D. Nebak sih
ReplyDeleteAku jd tau kalo KRB banyak cerita di dalamnya, dan bukan cuma kebun besar doang plus rusa. Kayaknya setelah pandemi, aku jg mau kesana tp LBH cari tau cerita2 sejarahnya mba. Menarik loh, apalagi ditambah cerita mistis si lady hahahahah
Masih menyisakan misteri buat kita yang be;um tau nih tentang makam si lady hehehe :D Iyaaaa yach mbak, ternyata kalau kita jalan2 sembari ngulik kisahnya tuh semakin seruuuuu!
DeleteBenar kata Mbak Fanny Mbak...
DeleteFoto yang berjudul makam Lady Raffles (dengan watermark IDN) sebenarnya bukan makam wanita itu Mbak. Itu adalah pemakaman Belanda Kuno dimana beberapa orang penting di masa Belanda di Bogor dimakamkan.
Makam Lady Raffles sendiri ada di pemakaman Belanda yang ada di Tanah Abang dan tidak dimakamkan di Kebun Raya Bogor.
Ya, memang kan kutulis makam sebenarnya di Tanah Abang, bukan di KRB, mas. Hanya belum tahu aja mengapa demikian, masih harus digali lagi kisahnya. Tq.
DeleteLady Raffles meninggal di Bogor. Jadi, bukan pada saat sakit dibawa ke Jakarta.
DeleteDugaannya adalah karena pemakaman yang ada di Bogor dianggap tidak cocok untuk memakamkan orang tercinta. Raffles diketahui sangat menyayangi istri pertamanya ini dan kematiannya membuatnya sempat depresi berat beberapa lama.
Dugaan lainnya adalah karena pada tahun 1814-1815, mungkin Raffles lebih banyak berada di Batavia mengingat perang di Eropa mendekati akhir (Perang Napoleon). Jadi ia menempatkan makam istrinya supaya lebih dekat dengan posisinya saat itu. Pada tahun 1815 Raffles meninggalkan Indonesia.
Banyak cerita beredar, tetapi kalau ditanya literaturnya, sulit menemukannya.
Wah, makasih mas, cerita bisa mencerahkan nih :) Memang ya kalau diulik lebih jauh bisa seru juga kita jadi tau sejarahnya.
DeleteKawan yang suka heritage pasti senang melihat ada makam seperti itu. Dulu pernah diajak kawan jelajah sesaat, dan menurutku benar-benar menyenangkan
ReplyDeleteKalau yang di KRB bukan makam, tapi tugu. Makamnya di Jakpus hehehe :D
Deleteya yaaa kisah kasih Lady Olivia Raffles dan Sir Thomas Stamforod Raffles ini ternyata ya yang menjadikan Bogor memiliki prasasti yang SEHARUSNYA DILESTARIKAN
ReplyDeleteKadang sedih lihat prasasti atau tugu yang tergeletak begitu saja,
ditambah dengan mirisnya (baca : jorok) kondisi bangunan di sekitar. Indonesia padahal banyak memiliki penggalan sejarah, ya Nurul... seandainya dipelihara dengan apik, kita ga usah jauh jauh ke Singapore segala, ke Kebun Raya Bogor aja udah cukup banyak wisata sejarahnya
Betul :) Menyenagkan sebenarnya kalau kita wisata ke tempat2 bersejarah seperti KRB ini dll. Banyak wawasan bertambah kita jadi lebih mencintai negara kita.
DeleteGa kalah romantis sama Taj Mahal ya mbak Nurul. Mungkin memang dibuat di tempat yg paling menyenangkan hatinya lady Olivia.
ReplyDeleteIya hehehe, mungkin seperti itu :D
DeleteKisah dibalik Lady Olivia Raffles dan Sir Thomas Stamforod Raffles indah dan romantis, btw kalo ke kebun raya bogor aku malah gak mampir ke sini, entah karena lupa atau emang kelewatan.
ReplyDeleteMungkin terlewat hehehe. Kapan2 kalau berkunjung ke KRB lagi bisa mampir lihat Tugu Lady Raffles deh.
DeleteSaya suka dengan suasana Kebun Raya Bogor. Waktu kecil lumayan sering diajak ke sini. Adem tempatnya. Betah untuk berlama-lama
ReplyDeleteIya, buat santai2 dan olahraga juga oke :)
Deletewah daku sering banget ke kebun raya selama kuliah ternayta juga gak ngeh ada tugu ini, keterlaluan
ReplyDeleteHihihihi...maybe next time, bun :D
DeleteKereeeen, aku belum pernah masuk ke Kebun Raya Bogor euy ternyata bagus banget ya ada cerita ttg Lady Raffles juga disana
ReplyDeleteYoi, mbak :) Kelar corona main2 ya ke KRB hehehe :D
DeleteAiih mbaak, bikin aku merinding aja nihhh. Bener gitu ada penampakan lady Raffles berjalan di tepi Danau Gunting? Jangan-jangan itu cosplaynya lagi hehehe...becandaa, biar nggak berasa serem hehe. Tapi KRB ini memang jadi tempat rekreasi favoritku kalo ke Bogor. Mungkin karena hawanya yang sejuk, suasananya yang teduh dan asri juga bangunan-bangunan historis masih dipertahankan dan nampak terpelihara.
ReplyDeleteIyaaaa, seneng deh bisa main di Kebun Raya Bogor menikmati suasana yang natural gini. Bisa tau sejarahnya juga jadi nyenengin tentunya.
DeleteIya mbak, jadi kangen nih main ke KRB lagi. Sekalian ke kuburan Belanda juga hehe.
DeleteSip mbak :D
Deletembak nurul asik banget ya
ReplyDeletejalan jalan ke kebun raya bisa bikin banyak konten
aku jadi bisa nostalgia pas pernah pacaran sama suami di kebun raya bogor, ternyata ada juga sisi romantisnya dari kebun raya ini ya mbak
Hihihihiiii iya mbak :) Sayang aja kalau ga ditulis. AKu juga jadi mencari tahu kisah romantisme Lady Raffles dan berbagai cerita sejarah Kebun Raya Bogor :)
DeleteSo romantic indeed .. I have come to this lovely garden several times but I don’t remember visiting is very spot. I think I need to go back
ReplyDeleteMaybe next time when covid is over, you can visit KRB again and take picture in front of this monument :D
DeleteYa ampuun, ternyataa aku baru tau lho, sejarah yg super romantic ini
ReplyDeletemenyenangkan banget kalo dikau jadi tour guide-nya, mbaaa
Hahahaha yuk, aku pandu :) Mau ke mana duluuuuu?
DeleteIndahnyaa...
ReplyDeleteKisah cinta yang diabadikan dan sampai kini bisa dinikmati jika berkunjung ke Kebun Raya Bogor.
Kak Nurul uda megang banget yaa..Kota Bogor.
Asiik niih...kalau ke Bogor, hehhe..
Hihihihi ga megang banget lah, secara udah 12 tahun lamanya baru Oktober 2020 datang lagi ke KRB wkwkwkwkw :) YUk, kapan2 janjian!
DeleteMungkin Raffless membangun Tugu di KRB dulunya untuk mengenang. Karena mereka menghabiskan waktu di situ.
ReplyDeleteSoal pemakaman kenapa di Tanah Bong No. 1 Jakarta, kayaknya dulu para kaum bangsa putih, tempat pemakamannya di situ. (Ini kesoktahuan saya, sih). Semoga ada informasi yang tepat. 😊
Bisa jadi seperti itu, saking teramat cinta sama isterinya. Iya ya, kemungkinan begitu. Ntar kita cari tau lebih lanjut hehehe.
DeleteWah, jadi pengin suatu saat berkunjung ke sini mba. Dulu waktu ke Bogor cuma lewat saja, belum sempat masuk euy..
ReplyDeleteSip..sip mbak Juli bisa ngelilingin KRB kalau sanggup hihihi.
DeleteAku gak ngeh nih dengan Tugu Lady Raffles di Kebun Raya Bogor. Bagus banget ya berkunjung ke KRB bisa sekaligus belajar sejarah kaya gini. Kayanya sih aku pernah lihat tapi gak ngeh dengan namanya ya mbak. Wah ada sewaan sepeda juga ya di Kebun Raya, enak banget buat jalan-jalan nih gak harus jalan kaki
ReplyDeleteIya donk, sambil menyelam minum air hehehe :) Iya, kita bisa sewa sepeda 1 jam 20K, mbak.
DeleteIkuuuutttt...Duh dah lama pengen ke Kebun Raya bogor bareng bocah...Disana tuh selain rekreasinya dapet, edukasinya juga dapet banget ya... Apalagi ada aroma-aroma horornya hahaha anakku demen nih yang begini...
ReplyDeleteMantap deh pokoknya jalan2 ke Kebun Raya Bogor, dapat semua hahaha :D
Deleteaku dong belum pernah ke Kebun Raya Bogor padahal beberapa kali ke Bogor dan emang punya keinginan untuk liburan kesini sesekali. Baca tentang cerita Kebun Raya Bogor ini jadi senang deh dan menambah rasa penasaranku
ReplyDeleteWah, kudu disempetin tuh kapan2 masuk ke dalam area KRB mbak, biar ga penasaran hihihihi :D
DeleteAku dari dulu pingin banget jalan jalan ke Kebun Raya Bogor. Nggak taunya dalam KRB ada tugu Lady dan sejarahnya. Menarik sekali ya mbk. Semoga setelah corona pergi, bisa kesampaian main kesini
ReplyDeleteIyaaaa. In sya allah yaaaa.
DeleteMauuu ikuttt... Aku kayaknya nggak ketemu atau nggak ngeh ya kalau ke kebun raya bogor. Monumen kayak gini nggak nyangka ada di Kebun Raya, kirain taman doang sama pohon-pohon.
ReplyDeletePadahal ga jauh dari penyewaan sepeda dan peta KRB loh si Tugu Lady Raffles ini hehehe.
DeleteOh tugu lady Raffles ini dibangun sir Thomas Raffles untuk mengenang istrinya yang meninggal ya mbak. So sweet, mirip dengan Taj Mahal di India ya.
ReplyDeleteIyaaa, Mas Agus. Biar ada sweet memories gitu :D
DeleteTerakhir main ke Kebun Raya Blogor itu waktu sebelum ada corona, kalau ke sana biasanya hanya jalan-jalan aja. Padahal bisa belajar sejarah di sana ya, Mbak
ReplyDeleteBener banget mbak hehehe :D
DeleteWaah berkali-kali ke Kebun Raya Bogor aku malah gak ngeh loh Mbak sama Lady Olibia Raffles ini. Baru mudeng pas baca artikel ini. Biasanya main ya main aja , adem liat ijo-ijo. Ternyata banyak cerita juga ya. Tengkyu
ReplyDeleteIya sama2. Kan sekarang mbak jadi tau hihihih :D
DeleteHuhuhu makin pengen tapi pandemi
ReplyDeleteDan sebagai Islam ga bisa atur atur saya
Jadi, perhatikan hal yang sangat urgent untuk sekadar foto
Oh gitu hehehe sip mbak :D
DeleteWaa romantisnya, padahal sering lewat kebun raya bogor ini tapi baru tahu kisahnya, langsung bucin hihi
ReplyDeleteHihihihi.... :D
DeleteBeneran deh pengen jogging di KBR tuh belum kesamapaian. Semacam wishlish dari awal pandemi. Menikmati semua pemandangan duh kepengen banget.
ReplyDeleteNanti kalau sikon sudah aman terkendali baru deh kita ke KRB lagi :)
DeleteMak, kayanya keren banget deh kalau foto ala masa kolonial Belanda di Tugu Lady Raffles ini. Cocok banget tempat dan vibe-nya. Konsep foto ala Eropa pasti oke banget kalau diambil di sana :))
ReplyDeleteIyaaa bagus tuh :D
DeletePuisnya romantis banget.
ReplyDeleteKayaknya boleh dipake buat ngerayu gebetan nih. 🤣
Walau monumennya terlihat sederhana, tapi kalo dilihat dari kisahnya, luar biasa juga ya Mbak.
Hahahahaha, buat gebetan bikin sendiri donk mas :D :D Iyaaaa.
DeleteAh keren sekali cerita cinta ini teh. Barangkali Habibi Ainun terinspirasi dari kisah none Belanda dan tuan Belanda ini kali hehee, atau jangan - jangan sir Thomas Rafles terinspirasi dari kisah klasik Taj Mahl di India. Entahlah, namun pesan penting dari tulisan ini, bagi saya tentang kesetianan dan ekspresi cinta yang teramat dalam. Inspirasi sekali teh...
ReplyDeleteIya ya romantis banget, kecintaan yang mendalam pasangan Raffles ini sungguh menggetarkan hati :)
DeleteUps maaf teh lupa, pakai tempklete apa dan nama di header pakai aplikasi apa teh?
ReplyDeleteSerius nanya ne teh, desainnya keren bangat...
Dipasangin sama temen, ini hehehe :D Template Sophie. Namaku dibikinin sama Mbak Ria Gia.
DeleteWah keren sekali eu, saya juga mau ganti templete tapi takut hehhee... rumah baru sudah pasti memberi semangat baru, tetap semangat dan terus berkarya teh...
DeleteMakasih, Mas Martin 😍 Iya donk kan blogku istanaku hehehe.
DeleteAhh,cerita yang so sweet banget dibalik kisah Tugu Lady Raffles ini.Sampai dibuatkan sebuah tugu karena kecintaan dan kesetiannya si Tuan.
ReplyDeleteSayang banget hiks, beliau meninggal karena malaria,memang benar adanya penyakit yang mematikan yaa.
Next,aku pengen ke KRB, ekot jalan2 explore semua yang ada di sanaa.
Udah lama banget ga pernah ke sini.
Iya, kasian ya padahl siapa tau masih muda hehehe :D Iya, aku juga mau ke KRB lagi setelah pandemi usai, teh.
DeleteTernyata makamnya pun ada di sana ya. Pernah ke Kebun Raya Bogor, tapi gak sampe kelilingin banget gini deh dan udah lama banget. Kalau pagi atau sore ke sini, jauh lebih adem kali ya, Mba Nurul.
ReplyDeleteMakam.Lady Raffles sih bukan di KRN, katanya gitu... Itu senagai monumen aja. Iya, enakan pagi sekalian, belum rame ga belum turun hujan.
DeleteTerima kasih mbak Nurul, untuk kisah sejarah tentang Lady Raffles dan Kebun Raya Bogor secara sekilas. Agak tragis ya kisah cinta mereka, cuma berlangsung beberapa tahun saja sebelum terpisah maut. Pun Lady Raffles harus meninggal di negeri yang jauh dari kampung halamannya.
ReplyDeleteSalut juga untuk pengelola KRB yang merawat peninggalan sejarah. Bagus untuk wisata edukasi dan sejarah.
Sama2, Mas Agung. Iya ya.... bagus nih KRB sebagai destinasi wisata yang edukatif dan sarat akan nilai2 sejarahnya.
DeleteBahagia nya Lady Raffles ya?
ReplyDeleteDapat cinta mati dari suaminya seperti Taj Mahal
Bikin iri 😀😀😀
Iya hehehe.
DeletePengiiinn banget explore Bogor dan utamanya Kebun Raya yg famous ini
ReplyDeleteTrus mengagumi kisah yg terkuak dari Tugu Lady Raffles
Super uwuwuuwwu
Sip mbak... kapan2 ke KRB lagiiiii 🤩
DeleteIni kali ya yang namanya Love till end of time.
ReplyDeleteSampai dibuatkan tugu. Ditunggu tulisan tentang kisah cintanya itu, Kak🤩
Sepertinya begitu 😊😊
DeleteSeru banget dehh Mak Nurul, aku berasa lagi wisata virtual baca artikelnya. Efek dirumah aja hampir setaun kayanya jadi rindu berredar wisata haha
ReplyDeleteHehehehehe :) Iya nih ntar kelar corona hajarrrr langsung jalan2nya :) Thanks, mbak Rafa.
DeleteBelum banyak diangkat ya kisah Lady Raffles ini. Atau mungkin cuma sebentar, keburu sakit. Wesss...ada penampakan juga. Aku pernah ke KBR ya cuma di pinggirnya engga lengkap menjelajahnya. Mau aaah kalau udah aman, jalan² ke KBR
ReplyDeleteIya hihihi. Banyak kisah sedih dan romantis tentang si Lady Raffles ini ternyata ya.
DeleteMengelilingi kebun raya Bogor. Ihhh jadi rindu, suasana yg adem dan asri. Disitu juga kita bisa banyak belajar mengenai flora, mengenai monumen aku sempat tau, tapi ga terlalu detail ternyata Olivia seorang bangsawan yg memiliki jiwa sosial tinggi
ReplyDeleteAdem, asri, natural banget piknik seru tipis2 di KRB hihihih :) Iya, dia berjiwa sosial tinggi.
Deletewah keren Raffles ini..
ReplyDeletedibalik sosoknya yang rasional ternyata menyimpan sisi romantis juga
sayangnya pas ke kebun raya sama suami aku kok g sempat foto di depan tugu ini
IYa mbak.Besok2 deh mbak Dian pepotoan di depan tugunya hehehe :D
DeleteSebelum merit aku bolak balik ke KRB mba, tp ya udah cuma jalan2 doang tp pelajari sejarahnya, ya ampun teryata banyak kisah di dalamnya ya mba, termasuk kisah mistisnya si lady.
ReplyDeleteNanti deh selesai pandemi aku mau ajak anakku kesana hihihi
Yoiiii hahaha sip mbak, biar makin seru yach.
Delete