Rumah Makan Sunda Malayang merupakan restoran masakan khas sunda yang dikenal dengan tagline ‘Sangu Liwet Sawaregna’, artinya makan nasi liwet sepuasnya. Di tempat ini kita bisa menikmati beraneka ragam nasi liwet dengan paket maupun terpisah. Rasa daging ayam, gepuk, sayur asam, sambal dadaknya lezat dan harganya pun terjangkau.
Sebelum berangkat ke Puncak pada 21 Desember 2020, aku sengaja browsing dulu, mencari kira-kira makan siangnya mau di mana. Memang kami berencana pilih masakan sunda, bukan ala Korea, Arab dan lain-lain. Padahal kepengen juga nyobain salah satu restoran masakan Arab di Puncak. Cuma kalah voting sama anak-anak dan papanya hahaha 😂
Lokasi
Warung Sunda Malayang beralamat di Jalan Raya Puncak KM. 79 No. 478, RT 01 RW 02, Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, Bogor, Jawa Barat 16750. Rumah makan ini tepatnya berada di sebelah kiri sebelum Pasar Cisarua. Jam operasional mulai pukul 09.00 sampai 22.00 WIB. Nomor telepon yang bisa dihubungi adalah (0251) 8253955.
Sesampainya di RM. Sunda Malayang, kesan pertama yang kami dapatkan adalah restoran ini menarik. Spanduknya terpampang nyata di depan restonya. Kita bisa pilih mau makan ala lesehan atau duduk di kursi biasa. Area meja dan kursi biasa terpisah dengan tempat makan lesehan.
Fasilitas
Lucu juga sih area lesehan ada kesan kempingnya. Jadi desain garis segitiga seperti tumpeng berada di atas kepala orang yang duduk manis di tempat tersebut. Ada lampu-lampunya juga, dibayangkan ketika sore hingga malam pasti semakin syahdu suasananya menggunakan lampu sinar kuning.
Tempat parkirnya cukup luas. Protokol kesehatan 3M juga oke. Begitu masuk restoran, tersedia wastafel dan sabun cairnya. Para pelayannya juga menggunakan masker dan menyapa kami dan pengunjung lainnya dengan ramah.
Oh ya, lumayan juga restoran ini memiliki mushola, toilet, tempat cuci tangan. Kami ga masuk ke dalam musholanya sih, kan sudah salat di Atta’awun. Ya, dibilang bersih banget sih ga, cukup bersih lah wastafel dan wadah sabunnya.
Aku ga tau kenapa restonya bernama ‘Malayang’. Ada juga Gunung Manglayang. Aku baca info si mbah gugel, Gunung Manglayang adalah gunung yang terletak di antara Kota Bandung dan Kabupaten Sumedang dengan ketinggian sekitar 1818 mdpl.
Pemandangannya cukup indah, tetapi karena relatif ga terlalu tinggi sehingga kurang dikenal oleh para pendaki gunung pada umumnya. Walaupun begitu, gunung ini tetap menawarkan pesona alamnya tersendiri. Ada hubungannya ga sih nama gunung ini dengan nama warung makannya?
Fasilitas di Warung Sunda Malayang Puncak |
Menu
Waktu itu makan siang yang kesiangan hahaha 😃 Kami sengaja menyempatkan salat zuhur dulu di Masjid Atta’awun. Setelah itu mampir dulu ke Cimory sebentar aja langsung belanja snack pilihan Rafa dan Fakhri, kami mencicipi es krim gelato, baru deh makan di RM. Sunda Malayang.
Aku dan Rafa masih kenyang, sementara Fakhri dan papanya sih oke aja pesan duluan. Rafa beneran ga makan di tempat, akhirnya kita pesenin buat dibawa pulang. Awalnya begitu yach. Tapi aku berubah pikiran, jadi ngiler hihihi.
Samaan deh pesanan kami bertiga yakni paket nasi liwet gepuk untuk dan ayam. Karena merasa sambalnya kurang, jadi pesan lagi deh sambal terasi kampung dan sambal dadak. Minumannya standar aja deh paling teh tawar panas, es teh manis dan jus jambu.
Di sini kita bisa pesan per porsi maupun paket. Paket nasi liwet untuk 4 orang harganya Rp 189.090,- ada juga untuk 5 orang Rp 236.363,- dan paket 6 orang Rp 283.636,- Isi paketnya ada nasi liwet, ikan asin kapas, tahu, bakwan jagung, lalapan dan sambal. Pilihan menu ayam goreng atau gepuk atau cumi atau udang. Bumbunya bisa dipilih yakni saus padang, lada hitam, goreng mentega, karedok, tumis toge tahu, kangkung balacan.
Nasi timbel komplit gepuk Rp 37.272,- dan nasi timbel komplit ayam Rp 36.363,- isinya nasi liwet, bakwan jagung tahu, sayur asem, ikan asin kapas, lalapan dan sambal. Tambah sambal dadak Rp 2.272,- dan sambal terasi kampung Rp 3.636,- Kalau mau tambah nasi liwet per satuan harganya Rp 5.909,- atau nasi putih biasa juga sama. Es teh manis Rp 6.818,- teh tawar Rp 2.272,- dan jus jambu Rp 10.909,-
Nasi Liwet
Meskipun nasi liwet berasal dari Solo, namun nasi liwet khas Sunda ga kalah nikmatnya lho. Nasi liwet banyak diminati karena ada tambahan bumbu dan rempah dengan cita rasa yang khas. Biasanya ditambahkan ikan asin yang digemari hampir semua orang.
Bahan-bahan membuat nasi liwet diantaranya beras, bawang merah, daun salam, serai, penyedap rasa jika perlu, air, garam ikan asin atau teri secukupnya. Kebetulan nasi liwet per porsi yang kami coba di RM. Warung Sunda Malayang ini terpisah ikan asin dengan nasi liwetnya. Ga apa-apa deh, rasa nasinya tetap legit kok hehehe.
Si nasi biasanya ada tempe, tahu, sambal, ayam bakar atau ayam goreng, lalapan lengkap seperti selada air, tomat, mentimun dan sebagainya. Nasi liwet sangat pas disajikan selagi hangat. Orang Sunda seringkali makan bareng-bareng keluarga di momen spesial, duduk ala lesehan seperti kami di sini. Makannya pelan-pelan, dinikmati sekali.
Sambal Dadak
Sambal khas Sunda yang rasanya benar-benar membangkitkan selera makan adalah sambal dadak. Biasanya bahan-bahan yang digunakan adalah cabai rawit merah, cabai rawit hijau, bawang merah, tomat, gula pasir, jeruk limau, terasi (dibakar dulu), boleh juga ditambah kaldu. Rasa pedas dan aroma khas terasi sambal dadak ini menjadi favorit semua orang.
Kualitas rasa sambal dadak khas Sunda tergantung pada beberapa hal. Jenis bahan, pemilihan bahan segar sampai cara membuat dan menyajikannya juga berbeda-beda. Ga semua orang bisa membuat sambal dadak selezat atau ideal yang diidamkan, termasuk aku hahaha.
Sambal dadakan selain nikmat juga praktis, karena bahannya ga perlu ditumis. Sambal dadak ini dibuat dadakan ketika pesanan tiba. Sesuai dengan namanya kan, dadakan untuk menjaga kesegaran sambal.
Sambal Terasi
Ada dua jenis sambal terasi khas Sunda yaitu sambal mentah dan matang. Untuk sambal terasi mentah menggunakan bahan mentah seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting, cabai rawit merah, gula, terasi dan garam. Sambal terasi versi matang perlu dimasak terlebih dahulu bahan-bahannya. Sebelum disuguhkan keduanya bisa ditambah dengan kucuran air jeruk limau agar rasanya lebih segar.
Santap Siang di Warung Sunda Malayang |
Gepuk
Gepuk adalah salah satu masakan Sunda yang terbuat dari daging sapi, rasanya sedikit manis dan gurih. Paling enak menyantap gepuk dengan nasi hangat dan sambal. Cara membuatnya yakni daging sapi yang diiris searah dengan serat daging dan direbus setengah matang, lalu dipukul-pukul hingga agak empuk.
Setelah itu, daging direndam ke dalam bumbu yang dicampur dengan santam, kemudian direbus kembali hingga air santan menyusut. Baru deh digoreng hingga kecokelatan dan angkat. Gepuk di RM. Sunda Malayang okelah, bikin pengen nambah hehehe.
Sayur Asam/ Asem
Tiap daerah memiliki keunikan dan ciri khas sayur asem masing-masing. Kalau di Jawa Tengah dan Jawa Timur biasanya rasa kuah sayur asem terasa ada manis-manisnya. Nah, kalau sayur asem ala Sunda beda lagi. Aku pribadi sih kurang suka sayur yang berkuah manis ya, mendingan gurih asin gitu.
Sayur asam/ asem di Warung Sunda Malayang ini bahannya ada jagung, buah melinjo, daun melinjo, kacang panjang, kacang tanah, daun salam, labu siam, lengkuas, air, nangka. Menikmati sayur asam/ asem akan lebih enak jika ditemani sambal dan ikan asin hhmmm….. 😀
Ayam Goreng/ Ayam Bakar
Sebenarnya ayam goreng atau ayam bakar Sunda ya mirip dengan menu ayam pada umumnya. Kalau urang Sunda menyajikan ayam biasanya ada kemangi dan lalapan lengkap di sebuah wadah. Bahan-bahan membuat ayam goreng atau bakar biasanya ada bawang merah, bawang putih, kunyit, ketumbar, air, gula, garam, merica, minyak goreng, lengkuas, daun salam dan boleh ditambah bumbu rempah lain sesuai selera.
Aku suka banget ayam goreng di Warung Sunda Malayang ini. Daging ayamnya empuk, mencuil dan mengunyahnya ga pakai berantem sama si ayam hehehe. Mungkin ada trik khusus seperti dipresto dulu atau diapakan ya, aku ga tanya. Pokoknya lezat banget deh cita rasa ayam di restoran ini.
Kocak juga nih harga makanan dan minumannya, nominalnya ada angka ganjil dan genap begini hihihi. Sambil makan kita bisa menikmati pemandangan gunung yang jauh hehe. Nasi liwetnya beneran enak. Poin utama, harga makanan dan minumannya terbilang murah, terjangkau, rasanya enak. Kalau ditanya mau lagi atau ga makan di RM. Sunda Malayang? Jawabanku, mau dong!
Membayangkan nikmatnya Nasi Liwet dan Lauk Gepuk yang empuk dan disuwir suwir plus Sambal Dadak. Jadi pengin nyoba ke sana Bu, terima kasih infonya.
ReplyDeletePas banget nasi liwetnya masih panas hhmmm nyam3x hihihi :) Sama2, Pak Eko.
DeleteCisarua berarti masih di bawah ya Nur? Deket sama Cimory Riverside?
ReplyDeleteNasi Liwet memang paling ringkes dan enak ya. Paket lengkap. Jadi gak riweh nyomot ini itu. Aahh jadi pengen sayah
Deketan :) Iya, Mbak Annie. Udah harum, legit pula rasa nasi liwet ini ditemenin gepuk, ayam goreng dll sedap pisan :)
DeletePenyajian nasi liwet dan aneka lauknya unik ya, piringnya oval gitu, biasanya pakai piring rotan gitu. Kamipun suka sekali loh, menikmati nais liwet kalau ada di pucak atau tempat yang bernuansa alam
ReplyDeleteOkelah warung sunda melayang puncak yaa, cocok untuk rekomendasi
Cocok :) Asik makan siang nasi liwet paket komplit sambil menikmati pemandangan alam :D
DeletePengin comot semuaaaaa!
ReplyDeleteYa ampuunn, masakan SUnda itu baik tampilan maupun rasanya sungguhlah paripurnaaa
aku mupeeenggg main2 ke sana
Kayaknya, untuk sementara, ya udin aku melipir ke resto Sunda di Surabaya dulu aja dah wkwkwk
Iyaaa hahaha di Surabyaa juga banyak warung makan sunda :D Kapan2 kalo ke Puncak mampir ya di RM. Sunda Malayang :D
Deletewah viewnay indah banget ya, jalan-jalan ke bawah puncak, cimacan, di sana juga banyak wisata dan kuliner
ReplyDeleteIya bun :D Yuk, sini makan siang bareng!
DeleteUwaaa lihat ini aku jadi kangen makan di warung Sunda. Yang khas itu sambel dan lalapannya banyak dan macem-macem. Ini RM Sunda Melayang tempatnya adik banget ya, terus komplit pula ada musholanya.
ReplyDeleteMupeng euy lihat nasi timbel
Pastinyaaaa :) Sambalnya bikin nambah nasi hahaha :D
DeleteUwuwuu sejak pindah ke Jawa, jadi lama nggak menikmati masakan Sunda. Kayaknya di Jawa pun, resto warung sunda juga langka. Meuni ini menunya enak-enak semua pulaaa...
ReplyDeleteKalau di Jawa Tengah dan Timur, masakan sundanya jadi agak manis ya hihihi :D
DeleteFiuuuuh...jadi kabita ...
ReplyDeleteSempet lima tahun tinggal di Bandung, jadi mayan akrab sama menu2 resto sunda.
Di Makassar ini sepertinya pernah lewat resto dengan nama bahasa sunda. tapi belum pernah nyoba si :)
Mesti dicoba kapan2 kalo ngelewatin rumah makan sunda ya mbak hehehe :D Bakalan nambah deh wkwkwk.
DeleteMbak Nurul, aku baru 2 kali ke resto masakah sunda yg ada di MOI, trs aku udah bbrp kali beli lauk di warung sunda, semacam warteg gitu dan ternyata lidahku kurang cocok sama masakan sunda, entah kenapa ada yg ga pas aja hahhahaa
ReplyDeleteOh yaaach, Mbak Meta? Wkwkwkwkwk..mungkin kurang cocok rasa pedasnya di lidah hihi ga apa2 atuh :)
Deletesayur asem plus sambal dan ikan asin, wih bayanginnya aja udah bikin ngiler. Ditambah nasinya nasi liwet pula.
ReplyDeleteeh tapi kenapa harganya pakai pecahan semua gitu ya, napa nggak utuh aja sih dalam ribuan. 000 dibelakang gitu
Hahaha iya tuh unik gitu angka2nya ya ga bulet :D
DeleteMbaa aku tuh suka deh makan di warung sunda seperti ini. Apalagi bersama keluarga. Dan pas lagi lapar pula. Hahaha. Smoga kesampaian deh . Makasih rekomendasinya mbaa
ReplyDeleteIya, sama2...Kapan2 coba maksi di sini mbak.
DeleteOh di daerah Cisarua pantes view nya bagus,,, tapi keliatannya makannya juga enak ya mba,, kapan-kapan main deh pas ke Bogor, udah lama banget ga wisata kesana terkahir Des 2019 hehehe
ReplyDeleteIya, biar sama2 manjain mata dan perut hahaha makan masakan sunda :D
DeleteApalah artinya makanan Sunda tanpa sambal dan lalap, ya hehehe. Wajib ada deh. Enak banget pastinya. Apalagi suasana dan viewnya mendukung banget
ReplyDeleteAlhamdulillaah, iya mbak perut kenyang, hati pun senang :D
DeleteKalau kelar pandemik, kita kesini yuk, Ruuul.. xixixi.. mau nyobain sambal dadak. Kayak apa yaa rasanya. Nama Malayang beda kan sama gunung Manglayang. Malayang mungkin artinya melayang kaliii.. hahaha.. maksa deh.
ReplyDeleteHayuk hihihih :D Enak pokoknya sambal dadak ituuuuu :) Ho'oh :D
Deletekebayang makan menu khas sunda di restoran yang berlokasi di puncak dengan udara yang sejuk dan dingin, wah bisa nambah aku mah hehehhe
ReplyDeletePastinyaaaa :) Kalap loh xixixixi :D
DeletePasti deh, makanan khas Sunda jadi pemenangnya. Kalau jalan bareng keluarga, pasti lebih pas di lidah warung makanan daerah deh. Rasanya emang cocok di lidah kita. Hehehe.
ReplyDeleteNasi Liwet, sayur asem, sambel dadak, uughh itu sih menu yang uenak banget. Bisa makan teruus.
Komplit deh semua masuk ke dalam perut :D
DeleteKayak kemping gitu ya mas? Hahaha :D
ReplyDeleteOh nasi liwet aslinya dari solo ya mbak, kirain aku tuh dari Sunda, tapi memang kalo orang jawa masak nasi itu namanya di liwet.
ReplyDeleteHarga harganya itu wow, maksudnya harga nasi timbel komplit gepuk 37.272, kenapa tidak dibulatkan saja 38 ribu ya biar gampang ngasih kembaliannya, misalnya uang 50k, kembalinya 12.728, itu nyari 728 gimana, pakai koin zaman pak Karno kali ya yang ada uang 1 rupiah, 2 rupiah dan 5 rupiah.😁
Iya hihihihi :D Iya, unik ya bikin nominalnya begitu hahaha :D
DeletePaling juga kembaliannya 12 ribu kalo uang 50k, yang 228 nya buat amal.😁
DeleteHahahahaaaaaa :D Iya bisa begitu juga, Mas Agus.
DeleteWah enak nih kalau restonya outdoor gtu. Maklum zaman copid gini msh agak khawatir kalau makan di resto yg indoor.
ReplyDeleteAbis baca ini aku jd kepengen makan sayur asem sama ayam goreng mbak Nurul hehe
Aku baru tahu ada sambal namanya sambal dadak.
Nah, itu juga menjadi salah satu alasan, mamamnya tanpa AC hehehe :D Enak loh sambal dadak ini. Yuk, mari ke rumahku aja ada nih ayam gorengnya wkwkwkwk :D
DeletePemandangannya gunung yang cantik, udara sejuk, makanan lezat, lengkap sudah ya benar-benar hari yang berkesan dan indah..kangen makan masakan Sunda dakuu...
ReplyDeleteMakannya makin lahap deh 😂😂
DeleteTempatnya enak juga ini ditambah dengan menunya yang pas banget dengan situasi dingin ya. Makanan sunda dengan sayur asam dan sambal, nikmat banget ini pasti jadi menggugah selera makan juga.
ReplyDeleteBeneran membangkitkan nafsu makan 😀😍
Deletewah tempat makannya bagus mbak, viewnya gunung ya
ReplyDeleteenak itu makan nasi liwet anget anget aambil menikmati segarnya udara puncak
Menikmati kuliner sunda sambil mandangin gunung yang jauh 😀😀
DeleteMasya Allah nikmatnya. Udah kanget banget makan nasi timbel begitu saya loh Mbak. Di sini nggak ada warung makan sunda euy.
ReplyDeleteKapan2 kalo mampir ke Puncak, makan siang di sini aja mbak 😍
DeleteWaduh, aku ngiler deh dengan sayur asemnya. Udah lamaaaaa banget aku gak makan. Bikin pun gak pernah. Orang2 rumah pada gak suka.
ReplyDeleteOh yaaa? Padahal enak loh sayur asem 😀
DeleteUntung aku udah kenyang baca ulasan sedetail.ini ttg makanan hahahah jadi ga ngiler banget tp jujur masakan sunda emang endolita ya mba smg ntar pas ke Luncak bisa mamlir sini ah
ReplyDeleteHahahaha.... sebelum ke RM. Sunda Malayang, dibayangin aja dulu menu2nya 😀
DeleteTempatnya asyik banget mbak, makan bisa sambil melihat pemandangan dan paket nasi liwetnya terjangkau buat 4 orang.
ReplyDeleteIya, hemat banget kalau pilih nasi paketannya.
DeleteWahh suasana warungnya kalo di Puncak emang nyenengin banget ya.. Menunya juga khas.. Jadi pengen jalan2 ke Puncak dan mampir juga ke warung ini
ReplyDeleteKapan2 kalau sikon lebih aman deh realisasikan ya hihihi.
DeleteMakanan Sunda ini lama-lama sudah jadi kewajiban buat aku. HIhii...secara dulu masih terkaget-kaget melihat orang Sunda makan lalapan dengan lahap.
ReplyDeleteSekarang aku merasa ada yang kurang kalau makan gak pake lalapan.
Juara banget ini restonya.
Tempatnya oke, sajian makanannya pun mantap.
Pastinyaaaa 😍😍 Makanannya lezat, tempatnya nyaman. Mau lagi makan bareng keluarga di sini.
Deleteaku kayaknya tahu deh restoran ini mba... perasaan pernah ngelewatin :D.
ReplyDeletekenapa yaa makanan sunda itu memanggg uenaaaaak apalagi kalo dimakan di tempat dengan view terbuka... udara sejuk... makanan sambelnya yg pedes dan lalapan thok pun udah nyenengin hati hahahaha ..
pokoknya kalo udah makan sunda, aku mah pasti hrs pesen lalapan dan sambel... udh kesukaanku bangetttt. lauk lainnya hanya pelengkap hahaha
Sambal dan lalapan yang utama ya mbak hehehe..apalagi pakai nasi liwet hhmm memggugah selera banget 😍
Deletelho termasuknya murah ini
ReplyDelete4 orang under 200 k...ya myrceu sekaliiih hihi
aku bookmark dulu mba nurul...siapa tau ada kesempatan halan halan kemari
dan nyobain si nasi yang dibungkus daun pisang yang kelihatannya wangi itu...huahahahha
Murce dengan harga yang unik angka2nya hehehe... Sip2, nasinya haruuum deh.
Deletewow...pemandangannya membuat suasana menjadi apik...
ReplyDeleteditambah makanan yang enak enak, perut kenyang jadi lapaar...
pulang pulang jadi "gembul".... hehehe
# Thank you for sharing
Yang bikin kita nambah nasi tuh ya si sambal dan lalapannya hahahha... Iya, pemandangannya alami.
DeleteRestoran seperti ini yang paling pas adalah lalapannya mesti lengkap banget. Jadi bisa memilih sesuai yang disukai sebagai pelengkap lauk
ReplyDeleteBetul banget 😊😊 Perintilannya suka bikin kepo, jadi pesen deh 😀
DeleteSampai hari ini, lidah kami belum bisa menerima masakan Sunda yang unik.
ReplyDeleteBahkan untuk lingkup lidah orang Bali sekalipun, rata-rata sama pengalamannya.
Bisa bilang gini, karena salah satu resto besar Sunda di Denpasar Bali, malah menutup gerai mereka lantaran gak banyak yang jadi pelanggan disitu. Kasian juga sih... dan itu terjadi jauh sebelum masa pandemi.
Halo Kak Panda. Salam kenal ya 😊 Ternyata orang Bali ga doyan pedas ya hehehe...kontra banget sama sundasese hehehe... tapi kalau dipadukan maskaan Bali dan Sunda kayaknya bisa 😁😁 Btw sayang amat restonya sampai tutup gituh hhhmm...
DeleteWah, ngiler banget liat foto2 makanannya malam2 pula huhu. Sambel dadak memang debest lah yaaa
ReplyDeleteApalagi terasinya dibakar haaaa
sayur asem dan gepuk? kebanyang banget nikmatnya hahaha
Iyaaach, sambal suka bikin nambah nasi panas hahahaha :) enak semua pokoknya :)
Deleteeh, sambal dadak dikasih gula? setahuku kok nggak ada dikasih gula ya mbak, hihi
ReplyDeletejadi kangen makan masakan khas sunda. aku orang sunda yang belum pernah makan gepuk nih, katanya yg khas banget itu di cirebon yaa..
Iya. Tapi tergantung selera sih. Menurut chef2, gula bisa mekin melezatkan masakan, kasih sedikit aja :)
DeleteSaya jadi iriiiii bu. Jalan jalan terus nih pengen. Penat juga diibukota apalagi liat kuliner dan lokasinya nyaman begini
ReplyDeleteHihihihihi :) Geser body dikit ke Puncak. Cepet kok via tol dari Jakarta :D Yuk!
DeleteKalau lagi di puncak dan lapar, kyknya wajib buat makan di sana. Makanannya pasti enak-enak
ReplyDeleteKudu pokoknya makan khas sunda tuh bikin ketagihan :D
DeleteHiyaaa salah liat malam2 dan kemecer sama sambelnya, duuhh. Enaknya makan siang sehabis hujan *mbayangin
ReplyDeleteEnak banget pastinyaaaaa :D Nambah donk wkwkwkwk :D
Delete