Kawasan Puncak memiliki beragam atraksi menarik yang sayang jika terlewatkan. Jalur yang berkelok dan menanjak, pemandangan kebun teh yang sangat indah serta lokasinya yang tak jauh dari Puncak Pass, menjadikan Taman Wisata Alam Telaga Warna semakin menarik hati wisatawan. Ada apa aja sih di area danau yang konon memiliki legenda mistis ini?
Selama ini destinasi wisata Puncak, Jawa Barat yang ditawarkan identik dengan kebun tehnya. Padahal di sini juga terdapat wisata Telaga Warna yang begitu memesona. Tak jarang mayoritas warga Jakarta mengunjungi Puncak saat akhir pekan sekadar berlibur tipis-tipis atau menepi dari rutinitas harian yang padat.
Pada hari Senin, 21 Desember 2020 lalu aku, Rafa, Fakhri dan si papa sengaja berkunjung ke Telaga Warna sekitar jam 10 pagi. Sebenarnya kami niat mampir ke telaga ini pada Selasa keesokan harinya. Akibat gagal tea walk karena hujan yang tak reda juga dan akhirnya terdampar di Tea Café, jadi dadakan deh main hujan-hujanan dan pepotoan di Telaga Warna ini.
Wisata Telaga Warna Puncak yang Indah Panorama Alamnya |
Lokasi dan Jam Buka
Taman Wisata Alam Telaga Warna berada di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur, tepatnya di Jalan Raya Puncak Gadog No.KM 90, Telaga Warna, Desa Utara, Bogor, Jawa Barat 16750. Menuju Telaga Warna, kita mulai perjalanan dari tol Ciawi ke arah Puncak, Bogor. Tempat ini dibuka mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB dan nomor telepon yang bisa dihubungi yakni 0812-1280-1020.
Objek wisata Telaga Warna berada di dekat kawasan perkebunan teh PTP VII Gunung Mas, di mana pemukiman penduduk pun menjadi pelengkap panorama yang indah. Di sepanjang jalan kanan dan kiri kita akan disuguhi perkebunan teh dan persawahan yang begitu hijau dan berkabut. Telaga Warna Puncak menempati lahan seluas 5 hektar dan telaganya memiliki seluas 1,5 hektar.
Rute
Setelah memasuki kawasan kebun teh, kita akan melewati Masjid Atta’awun yang berada di sisi kanan jalan. Kurang lebih 2 kilometer setelah masjid tersebut atau sekitar 250 meter sebelum restoran Rindu Alam yang sudah tutup, perhatikan sisi kiri. papan petunjuk objek wisata di sebelah kiri. Sampailah kita di tujuan objek wisata Telaga Warna Puncak.
Teman-teman yang menggunakan kendaraan umum ga perlu khawatir ya. Dari arah Bogor, ambil kendaraan jurusan Cipanas kemudian minta diturunkan di Telaga Warna. Perjalanan dapat ditempuh sekitar 1 jam, tergantung kondisi lalu lintas apakah lancar atau macet.
Harga Tiket Masuk
Dari pinggir jalan besar yang terdapat pos penjagaan dan tiket masuk, terlihat papan objek wisata Telaga Warna ini. Bahkan beberapa ATV terparkir rapi menunggu dinaiki pelancong. Beberapa orang petugas menghampiri mobil kami yang berhenti tepat di depan mereka.
Setiap orang yang berkunjung ke Taman Wisata Alam Telaga Warna dikenakan biaya karcis per orang sebesar Rp 21.000,- (Senin-Jumat) dan Rp 25.000,- (Sabtu-Minggu), asuransi Rp 1.000,- serta parkir mobil Rp 5.000,-. Total bayar untuk kami berempat menjadi Rp 93.000,- dan petugas berpesan agar tiket mesti disimpan rapi jangan sampai hilang.
Setelah bayar, ternyata kami masih melaju sekitar 200 meter dengan kondisi jalanannya bebatuan. Waktu itu rintik hujan semakin tinggi, tetapi kepalang tanggung masa mau pulang. Akhirnya kami jadi foto-foto dengan pemandangan kebun teh sambil kedinginan berhujan-hujanan, kecuali Rafa yang mager ogah keluar dari mobil.
Kami terus menyusuri jalan menuju telaga dan melihat sebuah restoran, namanya Restoran Telaga Warna Indah, kemudian memarkirkan mobil. Di depan pintu masuk kedua, terlihat seorang petugas yang berjaga. Kami diminta memperlihatkan semua tiket yang sudah dibayar di pintu pos pertama tadi.
Oh ya, bagi teman-teman yang membawa kamera DSLR akan dikenakan biaya sekitar Rp 250.000,- Seandainya dirasa terlalu mahal, titipkan saja kameranya pada petugas. Berbekal dua payung lebar, kami pun masuk Telaga Warna sambil berpikir,”Kok bisa ya hujan makin deras, kekeuh weh masuk ke telaga, mana sepi pisan. Bakalan ada apa aja sih di tempat ini?”.
Begitu masuk berjalan kaki, di sisi kiri terlihat toilet umum, kemudian ada 4 patung singa besar berwana hitam legam yang seolah-olah menyambut kedatangan kami yang baru pertama kali mampir di sini, hiiiiiyyy hihihi. Agak merinding juga sih sedikit. Ada dua pasang remaja yang sedang menikmati pemandangan yang sangat berkabut.
Telaga Warna Puncak, Hujan dan Berkabut Tebal |
Tentang Telaga Warna
Aku baca di Wikipedia, ternyata Telaga Warna Puncak Pass Cisarua Bogor ditetapkan sebagai kawasan taman wisata pada tahun 1972. Sebelumnya, tempat ini merupakan bagian dari Kawasan Cagar Alam hutan Gunung Mega Mendung dan hutan Gunung Hambalang.
Telaga Warna Puncak yang berada di ketinggian antara 1.097-1.400 mdpl merupakan sebuah danau yang diapit dengan bukit, dikelilingi pohon-pohon yang asri di sebalah kanan dan kirinya. Udaranya begitu segar, sejuk, malah dingin sekali, mungkin karena sedang gerimis. Disebut Telaga Warna karena air yang ada di dalamnya bisa berubah warna pada waktu tertentu.
Air danau ini bisa berubah menjadi hijau seakan-akan menyatu dengan pepohonan. Di waktu lainnya, warna danau bisa menjadi cokelat, kuning gelap sampai kuning terang. Kabarnya sih begitu, namun kami belum melihat perubahan warna gara-gara kabut yang terbilang cukup pekat menyelimuti danau dan sekitarnya.
Secara ilmiah, warna yang berubah-ubah disebabkan adanya algae yang hidup di dalam danau. Saking banyak dan memenuhinya, algae mampu mengubah warna air danau tersbut sesuai dengan warna algae. Selain itu bisa juga karena adanya pantulan sinar matahari yang menerpa tumbuhan di area danau.
Falisitas dan Daya Tarik
Flora Tropis
Kita bisa melihat tumbuhan khas tropis pegunungan seperti paku tiang, rame dan rotan. Kelihatannya pepohonan di sekitar danau ini tumbuh subur dan menjadi salah satu karakteristik yang khas dari Telaga Warna ini.
Fauna Liar
Beberapa wisatawan berhasil melihat sendiri berbagai fauna di tempat ini, misalnya macan tutul, babi hutan, kera abu-abu, surili, lutung serta beberapa jenis burung tekukur. Bahkan binatang liar ini seperti kera, ga mengganggu manusia, malah cukup jinak bisa sekalian diabadikan dalam foto. Tentu kita jangan sampai mengganggu mereka dan merusak alam.
Spot Fotografi yang Indah
Saking indahnya panorama danau dan pepohonan yang ada di Telaga Warna ini, bisa dipastikan banyak pengunjung yang tertarik untuk berfoto. Sebagai tempat hunting foto pre-wedding atau momen spesial pun bisa dilakukan di sini. Mungkin mesti disesuaikan waktu terbaik supaya hasil fotonya bagus dan sesuai yang diinginkan.
Mushola, Toilet dan Gazebo
Ketika aku sekeluarga ke sana, ga melihat musholanya sih. Kalau toilet ada, begitu juga gazebonya. Tentu fasilitas umum seperti ini sangat dibutuhkan oleh pengunjung. Sebaiknya pengelola dan wisatawan harus sama-sama menjada kebersihannya.
ATV, Flying Fox dan Trekking
Pas banget buat teman-teman yang senang olah raga jalan-jalan seperti jogging, bisa mencoba kegiatan trekking di area Telaga Warna. Bisa juga seseruan yang lebih menantang seperti naik flying fox atau ATV melintasi alam sekitar yang ada di danau ini.
Spot Foto Telaga Warna yang Memesona |
Legenda
Ternyata Telaga Warna menyimpan cerita mistis yang masih melekat di sebagian masyarakat sekitar. Dahulu kala, di lereng Gunung Lemo kompleks Pegunungan Mega Mendung terdapat sebuah kerajaan besar bernama Kerajaan Kutatanggeuhan. Nama kerajaan ini berasal dari kata “Kuta” yang berarti tempat dan “Tanggeuhan” yang berarti andalan. Kerajaan ini sering disebut Kerajaan Kemuning Kewangi.
Konon, telaga ini terbentuk dari tangisan Prabu Swarnalaya dan sang permaisuri Ratu Purbamanah atas kelakuan anak semata wayangnya yang kasar. Anak itu bernama Nyi Mas Gilang Rukmini, ada pula yang menyebutnya Nyi Mas Ratu Dewi Kencana Wungu Kuncung Biru. Di hari ulang tahun sang putri yang dirayakan selama 7 malam, sang putri mendapatkan berbagai hadiah kalung emas dan permata dari raja, ratu dan rakyat kerajaan tersebut.
Sayang sekali putri menolaknya dengan membuang kalung itu. Terjadilah tangisan yang begitu dahsyat hingga air mata mereka membanjiri istana. Tiba-tiba air keluar dari dalam tanah hingga kerajaan tenggelam dan terciptalah sebuah danau yang indah sekali.
Ada juga kisah dua ekor ikan yang berwarna hitam dan putih. Barangsiapa yang bisa melihat ikan tersebut maka akan terkabulkan keinginannya. Ada lagi nih, barangsiapa yang membasuh wajahnya dengan air danau, maka mukanya akan selalu terlihat awet muda dan memesona.
Tips Kunjungan
- Simpan baik-baik tiket masuk wisata, siapa tahu dibutuhkan.
- Siapkan payung, jaket atau jas hujan untuk berjaga-jaga, mengingat udara di Puncak terasa begitu dingin terutama di musim penghujan.
- Bawa minuman dan snack, siapa tahu kepengen ngunyah sambil menikmati panorama danau dan sekitarnya.
- Jangan membuang sampah sembarangan.
- Jangan berenang di danau.
- Jangan lupa mengabadikan momen panorama yang indah, tentu sayang jika terlewatkan. Menggunakan kamera smartphone rasanya sudah cukup oke hasilnya.
Teman-teman, itulah kisah seru aku bersama keluarga mampir di Telaga Warna Puncak. Setelah beribadah salat zuhur, kami makan siang di Warung Sunda Malayang deh. Mudah-mudahan kapan-kapan kami bisa kembali lagi menikmati suasana alam danau dan sekitarnya dan berharap bisa bertemu fauna yang jinak. Sampai jumpa! 😃
Duh kabutnya tebal bgt gitu ya mbak, kalau ujan gede pasti licin & dingin banget brrr.
ReplyDeleteDikampungku Purwokerto pun banyak banget telaga mbak, dan pastinya ada legenda atau kisah tersembunyi di dalamnya.
Untungnya kami pakai sepatu keds, bisa juga sandal gunung. Iya, gerimisnya lama2 jadi lumayan terasa hahaha.... Oh begituuu... sip mbak 😊😊
Deletemahal banget ya biayanya kalau mau bawa DSLR di sana, 250 ribu. Lebih mahal dari tiket masuk berempat. Padahal bagus kan ya kalau ada yang mempopulerkan telaga warna ini dengan gambar-gambar yang bagus.
ReplyDeleteKabutnya lumayan tebal juga ya mbak, apa karena lagi hujan ya?
Lagi hujan rintik2 yang lama2 jadi agak deras. Dingin dan berkabut tebal 😀 Iya, makanya foto2 pakai HP udah cukup bagus kok. Kecuali sengaja pepotoan untuk event istimewa..bawa DSLR aja.
Deleteternyata bawa dslr dikenai biaya 250 ribu ya...makanya harus memanfaatkan moment seokey mungkin soalnya uda bayar hihi
ReplyDeleteaku save dulu mba, soalnya aku suka plesir di tempat dingin hihi
yang penting jaket harus 'on'
Iya, hoodie juga oke biar ga kedinginan amat hehehe... Pemandangannya keren sih jadi mahal murahnya relatif ya 😊
DeleteCantiknyaaaaaa.....
ReplyDeleteTanah di gambar teratas masih becek ya mbak Nurul?
Hihihi saya sering lewat puncak Pas tapi nggak kepikiran ke Telaga Warna
Pingin ah kesana bareng anak-anak, kan nggak terlalu jauh dari Bandung
Becek karena memang hujan waktu itu hehe... Kapan2 mbak maria mesti masuk ke area Telaga Warna yaaa biar ga penasaran lagi 😁😂
Deletewah ini mah sudah lama gak ke sana, jaman aku masih kecil, kebayang sudah berapa tahun itu? wah pastinya sudah banyak fasilitasnay sekarang mah
ReplyDeleteOh ya bun? Aku baru sekali mampir ke sini loh hehehe :D
DeleteAku pernah ke sini, bawa seplastik gorengan. Tapi ketemu gerombolan monyet nakal. Mereka kayak ngerubung mau ambil plastik gorengan akuuuh... hehehe.. Ternyata katanya kalau bisa jangan nenteng kantong plastik ke sana. Karena disangka mau bagi-bagi makanan ke monyet. Waktu pulangnya di parkiran ada juga kantong plastik yang diikat dibagian depan motor diacak-acak monyet.Jadi next time kalau ke sana lagi aku ndak mau bawa kresek hehehehe
ReplyDeleteOh yaaaach? Hahahaha Kaget campur serem kayaknya ya mbak :) Pepotoan ga sama fauna2 yang ada di sana? Seru amat nih.
DeleteIndah sekali suasana dan pemandangan di Telaga Warna. Ada kabut, danau, dan pepohonan hijau yang menyejukkan mata. Udara di sana juga pasti sejuk ya mbak. Aku pun jadi kepingin ke sana. Info rute, biaya dan fasilitasnya lengkap banget. Jadi memudahkan kalau nanti aku mau ke sana. Makasih mbak Nurul untuk artikelnya yang berguna
ReplyDeleteBetuuuuul :) Sejuk, dingin malah, apalagi pas hujan :D Fasilitasnya sederhana masih natural lah, ga jelas juga karena gelap waktu itu hihihi :) Sama2 mbak Rien. Kapan2 mampir ke Telaga Warna ya.
DeleteWisata yang cukup terjangkau ya mbak untuk keluarga. Gak rugi kayaknya ya mbak pergi ke telaga warna selain pemandangan bagus, tiket masuk juga masih bisa terjangkau
ReplyDeleteIya :) Seru pokoknya main ke sini mbak.
DeleteTempat macam ini malah bisa buat foto keluarga dengan konsep liburan loh. apalagi kalau bawa fotografer ahahahha. Sejuk jadinya lihat pemandangan ini
ReplyDeleteBener banget. Mantap ituuuuuu :D Mau fotoin aku ya mas? Hayuk! Hahaha.
DeleteViewnya keren banget mbak, seneng banget aq ngunjungin tempat yang eksotis kayak gini apalagi suasananya adem banget
ReplyDeleteIya, cakep banget :) Adem, sepiiii hihihi.
DeleteKabutnya terlihat tebel banget ya, nggak kebayang sedingin apa disana. Sudah lama juga nggak jalan-jalan naik ke puncak, saya juga belum pernah ke sini. Banyak juga spot untuk foto
ReplyDeleteNanti kalau sikon aman, mampirlah ke Telaga Warna hehehe :)
DeleteUntuk orang yang udah lama ga main ke alam kayak aku, ngeliat ini tuh jadi sedih sendiri. Huaa.. bagus banget itu pemandangannya. Eksotik beneran deh ini.
ReplyDeleteHihihi, hayuk mbak. In sya allah ga apa2 kalau ke Telaga Warna mah sepiiiiiiii :) Super jauh dari kerumunan orang2 hehehe :D
DeleteHarga tiket masuknya sih menurutku masih cukup terjangkau 21 ribu, tapi kalo bawa kamera DSLR itulah, kena palak 250k.😂
ReplyDeleteWah di telaga warna masih ada macan tutul ya mbak, apa tidak berbahaya tuh, gimana kalo macan nya mengganggu pengunjung atau bahkan yang lebih serem makan orang.😱
Pemandangannya indah sih, mungkin itulah alasannya wkwkwkwkwk :D Katanyaaaaa loh, aku sih belum melihatnya sendiri si macan tutul..mungkin datangnya dari gunung hihihihi :D
DeleteTapi katanya sih memang benar di puncak itu ada macan tutul lho mbak.
DeleteMacan Tutul, mama cantik yang mentul mentul.😱😂😆
😂😂😂😂
DeleteBiasanya sih dimana ada sumber mata air, di situ banyak mahluk hidup baik pemangsa maupun yang dimangsa.
DeleteIya ya hehehe :D
DeleteBukan review objeknya saja yang menarik. Fotretnya bagus, legendanya super bagus. selamat malam, Mbak Nurul.
ReplyDeleteHalo mbak Nur :D Terima kasih. Betul sekali :)
Deletenikmat dan sejuk bener pemandangannya eduuun!
ReplyDeletetipikal spot yang saya suka itu yang sepi-sepi mistis (fog everywhere) dan instagramable gini.. makasi infonya dan salam kenal mbak!
Alhamdulillaah :) Betul bangeeeed, spot yang nyaman dinikmati. Salam kenal juga.
DeleteMitosnya serem juga yaaa, ada syirik nya, percaya kalo melihat ikan bisa terkabul keinginan :D.
ReplyDeleteBtw, tapi tempatnya memang kereeeen mbaaa. Pantes aja yg bawa DSLR hrs bayar mahal yaaa. Krn aku yakin kalo fotographer pro pasti liar biasa bgs deh hasil jepretannya. Kabutnya bikin suasana magis :D. Jujur agak spooky memang, tp ntah Napa seperti kesihir yaaa :o . Pgn ah, aku dtgin kapan2
Eh aku baru tau resto rindu alam udh tutup skr?? Uwaaah efek pandemi juga ya mba :(
Bagus banget kabutnya yach...Beneran pas aku di sana ber4 tuh berasa mistisnya, sepiiiiii. Mau pepotoan aja mesti nunggu kabut datang dan pergi gitu hihihi...Dingiiiin :) Udah lama tutup kok Rindu Alam.
DeleteWah berkabut banget ya mba Nurul. Kebayang serunya nagak keluarga. Apalagi alami banget dan pemandangannya menarik
ReplyDeleteIya,mbak Al. Bangeeeeed. Seru deh, gelap dan dingin gitu hehehe...Pengalaman pertama mampir di Telaga Warna ber4.
Deleteaku sudah pernah ke sini mba.. tapi jaman masih kecil coba! Udah lama bangeet kan.. dan memang masih eksotik ya sampai sekarang
ReplyDeleteOh yaaaa? Udah luamaaa bingits hihihihi :D Iyaaaa.
DeleteKayaknya dingin banget ya mbak di Telaga Warna, kebayang itu kalo abis magrib dinginnya kayak apa. 😅 aku tuh suka tempat kayak Telaga Warna tapi gak kuat dinginnya ya ampun.
ReplyDeleteBanged, kan hujan2an waktu itu kepalang tanggung udah bayar dan masuk :) Ogah rugi wkwkwkwkwk :D
DeleteTerlepas benar atau tidaknya asal usul telaga warna yang dikisahlan dalam legenda, selalu ada pelajaran yang di petik ya mbak. Jangan pernah membuang/meremehkan pemberian orang lain, sekecil apa pun itu
ReplyDeleteBener banget, legenda ini bisa menjadi pelajaran berharga buat kita :)
DeleteSayang banget kabutnya tebal ya, jadinya gak bisa lihat telaganya berubah warna deh.
ReplyDeleteAda banyak legenda dan mitos dari Telaga Warna ini ya. Semua menarik untuk dibaca dan menambah pengetahuan.
Iya, hehehe tapi seru juga sih :D
DeleteBelum pernah ke Puncaaaakk :(
ReplyDeletePengin menapaktilasi jejak traveling dirimu, Mak.
Moga2 after pandemic season ada rezeki bisa halan2 ke sini
Dududududu :( Hihihihi kapan2 sikon aman dan kondusif, main2lah ke Puncak mbak :D In sya allah aamiin.
DeleteNunda nlm pernah ke t4 wisata ini, cuma pernah ke Taman Bunga Nusantara. Boleh juga jd gujuan wisata betikut bersama Grup Pensiunan Unicef.
ReplyDeleteIya bunda :D Semoga kapan2 bisa mampir ke Telaga Warna Puncak ya.
DeleteAku ngebayanginnya pasti dingin banget disana kalo malem. Siang aja udah dingin. Disekitar lokasi apa ada penginapan mba?
ReplyDeleteTerus bisa naik kapal di Telaganya ngga mba? Aku jadi inget settingnya film Heart.
Katanya sih di situ ada penginapannya tapi entahlah aku belum tanay info terbaru. Sepertinya kurang terawat ya, lihat dari kejauhan sih... :D Kayaknya bisa tergantung sikon mungkin.
DeleteAku selalu suka sama tempat adem berkabut begini..meski kadang keliatannya mistis ya.. Mungkin karena aku gak peka aja sama hal mistis jadi santay aja kalo pas di tempat seperti ini.
ReplyDeleteIya sih, itu kan sekadar legenda :D Hehehe, yyuk kapan2 berkunjung ke Telaag Warna :D
Deletejauh-jauh yang dicari memang pemandangan, ambience yang berkabut, sejuk, dan menawan, agak eksotis begini. kalo mistis hmm agak ngeri juga ngebahasnya hehehe, apalagi kalo meang ada cerita tentang hal tersebut
ReplyDeletePastinya, pemandangan yang memukau. Berkabut juga nambah eksotisnya hehehe.
DeleteDuh ini bikin mupeng banget deh tempatnya, pengen sekali bisa main ke Puncak. Nanti kalau sudah mulai mereda nanti mau ah mampirin ke Telaga Warna.
ReplyDeleteSiiip mbak :) Selamat menikmati pesona Telaga Warna ya nanti :)
Deleteluar biasa Indahnya dilihat dari foto foto....
ReplyDeleteinformatif.... thank you for sharing.
Indah banget pesona Telaga Warna ini ya. Sama2.
Deletehave a wonderful day
DeleteWah deket Masjid Atta'awun, sempet ngelihat pas pulang dari masjid. Tapi karena waktu itu engkel kakiku belum sembuh, ya gak eksplor tempat wisata di Puncak. Tapi aku udah simpan rutenya, semoga bisa kesana suatu hari nanti. Makasih infonya mbak Nurul
ReplyDeleteIYa, Mbak Wati...sip. Semoga suatu hari nanti kesampaian mampir ke Telaag Warna Puncak. Sehat2 selalu. Sama2.
DeleteTerakhir saya ke sana tuh kayaknya belasan tahun lalu. Belum ada bangunan kayaknya. Itu bangunan apa, sih? Warung Sunda Malayang?
ReplyDeleteBangunan ayng kelihatan serem? Kurang tau apaan tuh, ga jelas juga berkabut kan. Warung Sunda Malayang mah beda lagi tempatnya mbak hehehe :D
DeleteWisata alam yang magis. Cakep banget mbak foto² yang dibagikan, asli bikin kepengen yang lihat mau kesana juga...
ReplyDeleteMakasih :) IYaaaaaaa.... mesti main ke sini mbak.
Deletewah iya ya mbak
ReplyDeletekabutnya emang misterius dan eksotik ya mbak
pasti udaranya segar ya, pas banget buat menghabiskan waktu bersama keluarga
tracking bareng
Keoengen trekking cuma sikon ga memungkinkan , lagi gerimis dan kayak sepiiiii banget serem wkwkwkwkwk :D Maybe next time :D
DeleteSeperti Telaga Warna Dieng juga begitu, Mbak. Konon bisa warna-warni, tapi saya juga sampai sekarang belum pernah melihat perubahan warnanya. Hihihi. Btw, Singanya bikin serem ya, Mbak. Hahaha
ReplyDeleteHahahaha iya yah mungkin ada temponya, ga langsung tiba2 kayak sulap berubah warna air telaganya :D Serem singanya, kayak mau makan kita wkwkwkwkwk :D
DeleteCharge bawa kamera sebesar 250 ribu ini cincai sih ya kalau niatnya mau foto-foto di sni macam prewed atau datangnya banyakan. Kalau dari HP aja kadang masih kurang puas sih hehehe.... Btw itu macan tutulnya termasuk yang jinak juga, ya? Tapi sedang-sedp ngeri ga sih kalau foto sama dia (((dia)))
ReplyDeletePakai HP dengan kamera kualitas bagus sih mantap lah :) Tergantung yang cekrek juga tentunya hehehe :D Ga tau..itu kan katanyaaaaa jinak..mungkin kera yang jinak mau berbaur sama manusia wkwkwkwk :D
DeleteSejuk dan bagus banget ya mba lokasinya, ku pikir telaga warna di bawah kaki gunung gede pangrango eh ini beda lagi ya, jadi penasaran, mana sepi pula tempatnya enak.
ReplyDeleteSejuk, segar, dingin. Cocok deh buat berpelukan hihihi :D
DeleteJadi pingin mandi sekalian, kalau membasuh wajah bisa awet muda, gimana kalau mandi ya? Hehehe... Jadi pingin kesana...
ReplyDeleteBtw, itu patung singa kenapa harus hitam ya?
Hahahha iya ya biar awet muda sekujur tubuh :D Entahlah itu singanya kenapa kudu item legam hiiiiy ngerii :D
DeleteDengan harga tiket segini plus benefit yg didapet dr piknik begini worth it banget mba. Dan ini sepertinya aman di masa begini ya. Jd mupeng jalan dah
ReplyDeleteHayuk, deh mampir ke Telaga Warna.
DeleteSatu tips lagi mbak, mungkin jgn datang pas musim hujan hehe
ReplyDeleteAsyek banget ya lokasinya kebayang kalau nginep di area dekat sana pagi2 bisa merasakan udara yang msh seger sekali
Wah miyin jg bawa kamera kena charge segitu, tapi mungkin buat yg mau poto2 wedding kali ya?
Yah untungnya skrng banyak hape dengan kamera bagus jd pakai hp aja kalau tak mau ribet hehe
Iya :) Iya cukup kok pakai hp kamera udah cakep hasilnya. Enaknya dateng pagi2, kayak aku jam 10 kira2 gini aja sepi dan emang pas gerimis sih.
DeleteMba kenapa harus bayar 250k buat yg bawa kamera? Mahil sih kumayan hahaha bisa buat jajan penasaran
ReplyDeleteItu kayaknya buat yang serius pepotoan buat event tertentu.
DeleteKak Nurul..
ReplyDeleteSuka banget sama legenda cerita rakyat ini.. Anakku sampai aku ceritain dari blognya kak Nurul.
Menarik yaah...terbentuknya Telaga Tiga Warna.
Oh yaaaa, mbak Lendyyyyy :) Yoi...kisahnya seru dan ada pelajaran berharganya juga ya.
DeleteBeberapa daerah memiliki wisata danau yang disebut Telaga Warna gini ya mba. Di Wonosobo juga ada tuh yang diberi nama gini.Lengkap juga dengan kisah legenda yang mewarnai keberadaannya.
ReplyDeleteIya, banyak sepertinya telaga2 warna di daerah2 tertentu.
DeleteTelaganya cakep Mbak, apalagi ada kabutnya gitu.
ReplyDeleteTapi tiket masuknya cukup mahal juga sih, apalagi kalo mau foto-foto pake DSLR.
Iya, mas. Kalau wisata di Jogja dll kan lebih murah ya... apalagi dengan fasilitas telaga yang seperti ini sederhana sekali. Ya gitu deh beda2 opini hihihi...
DeleteSayang ya, kabutnya tebal. Jadi nggak bisa lihat warna danaunya. Baru tahu juga kalau ada danau warna di daerah Jawa Barat. Itu di dalam danau ada ikannya tidak ya?
ReplyDeleteIya, katanya sih ada juga ikannya tapi ga tau ikan apa 😁
DeleteSaya pikir satu telaga tapi warnanya macam-macam, ternyata hayalan saya terlalu tinggi. Walaupun hanya bisa melihat satu warna pada satu kunjungan, tapi fasilitas dan suasana di sana cukup mendukung untuk liburan.
ReplyDeleteSuasananya sendu kan waktu itu hujan. Kabutnya tebal banget hehehe 😀
DeleteSalam Mbak Nurul,
ReplyDeletedulu waktu kecil suka didongengin sama Ibu cerita telaga warna ini. Sampai pas kelas 6 SD akhirnya diajak langsung ke telaga warna. Seneng banget dong tapi serada serem juga. hihihi...
Dan sekarang belum pernah kesana lagi, terimakasih sudah berbagi ya Mbak.
jadi mengingatkan saya sama kenangan bersama Ibu :)
Sama2 mbak Pipit. Alhamdulillaah artikel ini bermanfaat :)
Deletewah seru sekali tempatnyaa.. adem asri gitu ya. jadi pengen piknik T.T
ReplyDeleteHayuklah piknik ke Telaga Warna 🤩🤩
DeleteSerius kak, itu kalo bawa kamera dslr bayar 250K? Alasannya apa ya?
ReplyDeleteWah, kurang tau kalau alasannya sih :)
Delete