Cara Menjaga Kesehatan dan Kebersihan Organ Kewanitaan Saat Menstruasi

Banyak teman Rafa yang sudah menstruasi terlebih dahulu, malah ada yang sejak duduk di kelas 4 dan 5 sudah mengalaminya. Ternyata tiap perempuan memiliki perbedaan tanda-tanda mau haid. Ada yang merasa sakit kepala, sakit perut, timbul banyak jerawat dan sebagainya. Ada juga yang merasa perut kembung dan suka marah-marah, tahu-tahu darah sudah keluar sedikit seperti pipis.

Bahkan pernah ada seorang teman kuliahku dulu, setiap menstruasi ia bisa sakit hingga pingsan saking terlalu banyak perdarahan di 3 hari pertama. Zaman sekolah SD dan SMP dulu, anak laki-laki suka meledek teman perempuan yang darah haidnya bocor hingga terlihat di rok, sehingga menyebutnya ‘Bendera Jepang’. Wah, kacau ya! 😟

Hari Kebersihan Menstruasi

Dalam rangka menyambut Hari Kebersihan Menstruasi, Perkumpulan Obstetri & Ginekologi Indonesia (POGI), Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia dan Mundipharma Indonesia menyelenggarakan Webinar ‘Sehat dan Bersih Saat Menstruasi’. Mundipharma Indonesia juga meluncurkan kampanye #YangIdeal yaitu kampanye edukatif yang mengajak perempuan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan organ kewanitaan dengan cara yang tepat  dan sesuai kebutuhan. 

Para Narasumber Webinar

Mengikuti Webinar 'Sehat dan Bersih Saat Menstruasi'

Tujuan Webinar dan Narasumber

Tujuan diadakannya webinar tersebut adalah untuk meningkatkan pemahaman perempuan mengenai pentingnya Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM). Online event yang diikuti oleh 1.000 perempuan Indonesia ini dibawakan oleh Novita Angie, dengan para narasumber sebagai berikut:

1. dr. Dwi Oktavia Handayani, M. Epid selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
2. Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG (K), MPH selaku Anggota Pengurus Besar Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). 
3. Anna Surti Ariani S.Psi., M.Si selaku Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia Wilayah Jakarta. 
4. Mada Shinta Dewi selaku Country Manager Mundipharma Indonesia.  

Pengertian Menstruasi

Berikut adalah uraian perihal menstruasi dari Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah terjadinya perdarahan dari organ intim perempuan selama beberapa hari (3-7 hari) dalam satu periode setiap bulannya, setiap 28 atau 21-35 hari. Kondisi ini normal terjadi pada seorang perempuan. Ini merupakan tanda bahwa perempuan sudah siap untuk bereproduksi/ memiliki anak. 

Haid didahului oleh proses matangnya sel telur yang siap dibuahi. Darah menstruasi sebenarnya lapisan dalam rongga rahim yang dipersiapkan sebagai tempat menempel sel telur yang sudah dibuahi, selanjutnya akan berkembang menjadi janin. 

Tentang Menstruasi

Tentang PMS, Fakta dan Mitos Menstruasi

Gejala-Gejala yang Terjadi Selama Menstruasi

Perempuan akan mengalami perubahan pada kadar hormon pada tubuhnya ketika mengalami siklus menstruasi. Kondisi ini dapat memengaruhi banyak hal secara fisik dan emosi yang timbul beberapa hari sebelum proses keluar darah dari organ intim terjadi, biasa disebut premenstrual syndrome (PMS).  

Gejala yang pasti terjadi saat menstruasi adalah pendarahan yang disertai dengan tanda-tanda tambahan yang dapat dirasakan, seperti sakit kepala, jerawat, kembung, nyeri di perut bagian bawah, kelelahan, gatal-gatal pada kulit, perubahan mood, jerawat yang bermunculan, mengidam makanan, keputihan, nyeri payudara, dan diare. Ketidakseimbangan bakteri baik pada area kewanitaan dapat menyebabkan beberapa masalah seperti gatal, bau tak sedap vagina dan keputihan. 

Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM)

1. Pengelolaan kebersihan dan kesehatan pada saat perempuan mengalami menstruasi. 
2. Perempuan harus dapat menggunakan pembalut yang bersih, dapat diganti sesering mungkin selama periode menstruasi.
3. Perempuan memiliki akses untuk pembuangannya, serta  dapat mengakses toilet, sabun, dan air untuk membersihkan diri dalam kondisi nyaman dengan privasi yang terjaga.

Masalah Kesehatan Akibat Penjagaan Kebersihan yang Buruk di Masa Menstruasi 

1. Infeksi saluran reproduksi, infeksi saluran kemih, infeksi jamur dan peningkatan risiko kanker serviks.
2. Kesadaran perempuan Indonesia akan pentingnya manajemen kebersihan selama periode menstruasi masih sangat rendah. 
3. 1 dari 2 anak perempuan tidak tahu apa yang harus dilakukan saat mengalami menstruasi untuk pertama kalinya. 
4. 1 dari 3 anak perempuan mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut. 
5. 1 dari 3 Anak perempuan mengganti pembalutnya setiap 4 –12 jam. Sisanya mengganti pembalut 2 kali sehari. 

Cara Menjaga Kebersihan Masa Menstruasi

1. Cuci bersih pembalut yang sudah dipakai dan masukan ke dalam kantong plastik. 
2. Buanglah pembalut yang sudah dipakai ke tempat sampah. Apabila menggunakan pembalut cuci ulang, cuci pembalut tersebut setelah digunakan. 
3. Pembalut sebaiknya diganti setiap 4-5 jam sekali. 
4. Mandi 2 kali sehari untuk menjaga kebersihan dan kesegaran tubuh. 
5. Selalu cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah mengganti pembalut. 
6. Gunakan air yang bersih saat membersihkan vagina. Perhatikan arahnya, dari depan ke belakang, jangan sebaliknya. 
7. Bila menggunakan cairan pembersih vagina, sedapat mungkin sesuai dengan pH normal vagina.
8. Gunakan pembalut yang bersih dan ganti pembalut secara berkala minimal 4 jam sekali
9. Vaginitis dapat terjadi bila kebersihan vagina saat menstruasi tidak terjaga. Vaginasis bakterialis adalah infeksi vagina yang disebabkan oleh terganggunya keseimbangan jumlah bakteri alami (flora normal) di dalam vagina. Bukan merupakan kondisi berbahaya, tetapi dapat menimbulkan gejala yang menganggu, seperti keputihan dan gatal. 
10. Kandidosisvulvo vaginitis adalah infeksi saluran reproduksi wanita yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Penyakit ini dapat menyebabkan rasa gatal ekstrem dan pembengkakan pada vagina dan vulva serta keputihan yang menggumpal.
11. Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan kondisi organ sistem/saluran kemih, seperti ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra, mengalami infeksi. ISK dapat memberikan gejala yang beragam, mulai dari demam, sakitdi perut dan panggul, nyeri saat buang air kecil, muncul dalam dari urine dan lain sebagainya.
    

Peran Ibu untuk Edukasi Anak Perempuan tentang Sehat dan Bersih Saat Menstruasi

Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psikolog mengungkapkan, "Mengapa seorang ibu sulit bicara soal menstruasi kepada anaknya?". Konon, obrolan tentang menstruasi dulu dianggap tabu. Sang ibu jadi bingung, dari mana memulai pembicaraannya. Apalagi jika ibu pun kurang pengetahuan dan pengalaman, bisa jadi si anak perempuan juga ragu akan kemampuan ibunya tentang penjelasan datang bulan tersebut.

Menurut data DITPSD 2017, lebih dari 90% anak-anak perempuan percaya kepada orang tua dan guru sebagai sumber informasi. Selain itu, teman, saudara perempuan, petugas kesehatan juga menjadi andalan. Seiring terjadinya perubahan zaman dan teknologi, kini segala informasi tentang mestruasi dan kebersihan area kewanitaan dapat diperoleh dari berbagai media dan internet. 

Bicarakan Tentang Menstruasi Bersama Keluarga

Apa efeknya jika hal menstruasi tidak dibicarakan? Aka terjadi emosi negatif seperti marah, takut, cemas, malu dan sebagainya. Selain itu ada ketidaksiapan menghadapai menarke (Siklus menstruasi pertama) dan kesalahpahaman tentang menstruasi.

Sebaliknya, ada efek positif jika hal menstruasi dibicarakan dengan anak, misalnya kesehatan reproduksi remaja menjadi lebih baik. Menunda hubungan seksual pertama. Mengurangi risiko masalah kesehatan mental terkait seksualitas dan relasi ibu dan remaja menjadi dekat.

Hal-Hal Menstruasi yang Dibicarakan Ibu dan Pihak Lain Kepada Anak Perempuan juga Laki-Laki

Pertanyaan-pertanyaan yang sering dilontarkan biasanya adalah sebagai berikut:

• Bagaimana menstruasi bisa terjadi?
• Mengapa laki-laki tidak menstruasi? 
• Apa tanda-tanda menstruasi?
• Berapa lama menstruasi?
• Apa beda pembalut bersayap dengan yang tidak bersayap?
• Apakah menstruasi dan keputihan itu sama? 
• Mengapa saat menstruasi badan lebih mudah capek dan kita mudah marah? 
• Kapan perempuan berhenti menstruasi? 
  

Tips Bicara Tentang Menstruasi Pada Anak

1. Ibu adalah orang yang paling diharapkan oleh anak perempuan untuk memberikan sumber informasi tentang menstruasi. Seorang ibu sebaiknya mempelajari cara berkomunikasi dan memiliki pemahaman yang tepat terutama mitos dan fakta menstruasi.  
2. Obrolan tentang menstruasi bukanlah tabu. Hal ini penting dilakukan agar dapat meningkatkan kesehatan reproduksi perempuan generasi penerus bangsa. 
3. Lakukan berulang kali. Topik menstruasi tak cukup dibicarakan satu kali pertemuan saja, melainkan sejak ada tanda-tanda awal pubertas atau sebelumnya. 
4. Bersikap positif mengenai isu-isu pubertas termasuk menstruasi yang bisa merupakan tema yang sensitif bagi remaja.
5. Banyak bertanya dan berdiskusi. Lebih baik banyak bertanya dan mendengarkan jawaban remaja, dibandingkan banyak menceramahi/ menasihati. Ibu bisa berbagi pengalaman pribadi secara positif. 
6. Jika tak siap menjawab pertanyaan anak, katakan butuh waktu berpikir dulu. Setelahnya cari informasi dan jawablah. 
7. Jelaskan secara kongkrit. 
8. Gunakan gambar anatomi tubuh sederhana sembari menjelaskan. Tunjukkan pembalut dan ajari cara menggunakannya. Dapat dilakukan dengan games, misalnya Menstrual Maze.
9. Jelaskan juga kepada anak laki-laki. Mengapa anak laki-laki harus tahu tentang menstruasi? Hal ini bertujuan supaya ia dapat lebih menghargai dan memahami perempuan. Anak laki-laki diharapkan tidak mengejek atau mempermalukan anak perempuan yang sedang menstruasi, namun dapat membantu. Bantuan misalnya dengan ikut menutupi teman perempuan yang mengalami ‘bocor menstruasi di roknya’. Contoh bantuan lain misalnya membawakan minuman hangat untuk teman yang lesu karena menstruasi.
   

Dukungan Pemerintah dalam Manajemen Kebersihan Menstruasi

Fakta Terkini Tentang Anak Perempuan dan Menstruasi dari dr. Dwi Oktavia, TLH, M. Epid paparan adalah sebagai berikut:

• 1 dari 4 anak di Indonesia tidak pernah mendapatkan informasi tentang menstruasi sebelum mereka mendapatkan menstruasi pertama (UNICEF Indonesia).
• 1 dari 2 anak perempuan yang mengetahui bahwa menstruasi itu adalah tanda fisik perempuan bisa hamil (UNICEF, 2019).
• 1 dari 5 anak perempuan tidak megetahui bahwa menstruasi adalah tanda bahwa secara fisik mereka sudah bisa hamil (SDKI, 2017).
• 1 dari 6 anak perempuan terpaksa tidak masuk sekolah selama satu hari atau lebih pada saat menstruasi, alasan  utama karena takut bullying apabila ketika menstruasi darah tembus ke rok seragam (UNICEF, 2015).
• Hanya 5 dari 10 anak perempuan yang tahu apa yang harus dilakukan selama menarke (Haid pertama kali). Yang mengganti pembalut setiap 4 –8 jam, sisanya mengganti pembalut 2 kali sehari. Yang mencuci tangannya sebelum dan sesudah mengganti pembalut. 

Peraturan Pemerintah Tentang Kesehatan Reproduksi

 

Program Kesehatan yang Mendukung Kesehatan Reproduksi Remaja

• Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). UKS merupakan kolaborasi sekolah dengan puskesmas dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat atau kemampuan hidup sehat bagi warga sekolah.  
• Posyandu Remaja. Pos Pelayanan Terpadu Remaja adalah sebuah wadah Pos Kesehatan Remaja yang memfasilitasi dalam memahami seluk-beluk remaja selama masa puber.
• Aku Bangga Aku Tahu. Giat penyuluhan rutin ke sekolah terkait kesehatan reproduksi dan Penyakit Infeksi Menular Seksual. 
• Vaksinasi HPV. Menjadi salah satu pelaksanaan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah dengan sasaran anak kelas 5 dan 6 SD untuk mengurangi risiko kanker serviks. 

Ibu Mada Shinta Dewi menyatakan bahwa Mundipharma Indonesia terus berkomitmen memperbaiki kualitas hidup masyarakat Indonesia, dalam hal ini perempuan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaannya. Sejak tahun 2017 Mundipharma Indonesia telah berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan RI dan POGI dalam menyelenggarakan program edukasi mengenai kebersihan menstruasi, serta membagikan Buku Saku ‘Sehat dan Bersih Saat Menstruasi’ kepada lebih dari 1,000,000 perempuan Indonesia.

Melalui Betadine Feminine Care,  Mundipharma Indonesia melakukan kampanye edukatif #YangIdeal untuk mengajak perempuan Indonesia mengetahui dan mengerti cara yang ideal dan tepat menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim kewanitaan. Penggunaan pembersih khusus area kewanitaan dapat disesuaikan dengan kebutuhan sehari–hari, saat menstruasi, dan saat terjadi infeksi pada Miss V.

Betadine Indonesia

Di Indonesia, Betadine memiliki empat kategori produk, yakni Wound Care (Produk Penanganan Luka), URTI Care (Produk untuk Mulut, Hidung dan Tenggorokan), Feminine Care (Produk untuk Area Kewanitaan), Protective Care (Produk untuk Membersihkan Tubuh), untuk memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan untuk mencegah dan mengatasi infeksi. 

Betadine adalah produk antiseptik yang dipercaya oleh masyarakat dan tenaga kesehatan di seluruh dunia selama lebih dari 50 tahun untuk mencegah dan mengobati infeksi. Dimulai pada tahun 1969 ketika Betadine menjadi antiseptik yang digunakan oleh NASA untuk membersihkan Apollo 11x hingga saat ini. 

Produk Betadine Feminine Care

Betadine Feminine Care menyediakan rangkaian produk area kewanitaan yang lengkap dan berkualitas tinggi, mulai dari pembersih kewanitaan sehari–hari dengan prebiotik; pembersih kewanitaan dengan kandungan daun sirih dan prebiotik; pembersih antiseptik kewanitaan khusus untuk mengatasi infeksi area kewanitaan dan antiseptik kewanitaan yang dilengkapi dengan aplikator; hingga tisu basah pembersih kewanitaan dengan prebiotik yang 100% biodegradable atau flushable.

Produk Betadine Feminine Care dari Betadine Indonesia

Produk Betadine Indonesia yang sudah lama dikenal masyarakat memiliki rangkaian lengkap untuk menjaga kesehatan dan kebersihan area kewanitaan. Ada berbagai varian dan manfaat penggunaan masing-masing seperti Daily Protection, Red Days, Infection dan On the Go. Pilih  #YangIdeal.

Daily Protection

Jangan membersihkan area kewanitaan yang memiliki perlindungan alami dengan sabun mandi biasa. Kenyataannya, 1 dari 2 wanita membersihkan area kewanitaan dengan sabun mandi. Gunakanlah pembersih yang mengandung PH-balanced, Prebiotics, Paraben Free, Hypoallergenic dan Gynaecologically Tested.

Red Days

Saat menstruasi risiko infeksi kuman meningkat, kita perlu perlindungan ekstra untuk mengatasi infeksi kuman.  Antiseptik PVPI 10%. Mengatasi gejala infeksi kewanitaan seperti keputihan, iritasi ringan, bau tak sedap dan gatal vagina.

Infection

Betadine Feminine Higiene PVPI 10% merupakan antiseptik kewanitaan untuk mengatasi gejala iritasi ringan, gatal-gatal, keputihan yang disebabkan oleh Trichomonas Vaginalis, Candida Albicans, dan Gardnerella Vaginalis. Sebagai disinfektan vagina keputiham, iritasi, gatal. 

PVPI bekerja dengan cepat mengatasi kuman penyebab infeksi, menurunkan 99,999% biofilm yang terdapat dalam kultur kuman penyebab infeksi dan belum pernah dilaporkan adanya resistensi yang bermakna secara klinis.  Povidone-Iodine merupakan zat antimikroba yang memiliki spektrum luas dan efektif mengatasi kuman serta mampu mengendalikan penyebaran infeksi topikal bagi penggunanya.

On the Go (Traveling Essential)

Produk Betadine Indonesia ini mengandung pH Balanced & Prebiotik, Hypoallergenic, Gynaecologically Tested, Flushable dan Biodegradable.

Untuk pembelian Produk Betadine Feminine Care bisa dilakukan secara online yakni  di: https://shopee.co.id/betadineofficial atau https://www.tokopedia.com/betadineofficial?source=universe&st=product 😀

Teman-teman, itulah pengetahuan mengenai menstruasi serta Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) yang sepatutnya diketahui bersama. Remaja putri maupun dewasa harus memperoleh informasi yang tepat supaya mereka dapat menjaga kesehatan reproduksinya dengan baik. Jadi, jangan dianggap tabu lagi ya, obrolan tentang datang bulan ini! Hindari juga mitos menstruasi yang beredar dan kurang tepat selama ini. Salam sehat selalu! 😀