Hai 😀 Kali ini aku mau bercerita tentang pengalaman vaksin Covid-19 tahap pertama bersama suami dan anak-anak tercinta. Setelah dipikirkan masak-masak, akhirnya kami berempat jadi juga mengikuti program vaksin Sinovac oleh TNI/ POLRI bekerjasama dengan Rabithah Peduli di Cibis Park. Kebetulan di sana vaksin diperuntukkan usia 12 tahun ke atas.
Sempat Ragu Soal Vaksin Covid-19
Sebelumnya, aku dan suami terutama suamiku sih sempat ragu soal jenis vaksin apapun di masa pandemi ini. Banyak informasi di berbagai media dan Whatssapp Group yang membuat kami maju mundur. Namun akhirnya kami berjodoh deh divaksin barengan, ga terpisah khusus anak-anak maupun dewasa.
Waktu itu si mpok asisten rumah tangga dapat vaksin pertama jenis Astra Zenica di RS. Aulia. Hasilnya? 5 hari izin ga masuk kerja karena sakit hihihihi 😏 Ya begitulah, teman-teman pasti tahu kan berbagai kisah efek dari vaksin tersebut? Tergantung kondisi tubuh dan mental tiap orang juga kan berbeda-beda.
Banyak Event Vaksin dekat Rumah
Sebenarnya, banyak tempat dekat rumahku yang mengadakan event vaksin. Di Puskemas Kecamatan Jagakarsa ada, cuma 100 meter jaraknya dari rumah orang tuaku. Kalau dari rumahku, paling 1 km aja sudah sampai deh.
Di Setu Babakan ada, di RS. Aulia dan RS. Zahirah yang jaraknya masing-masing hanya 300 meter aja pun ada. Pokoknya banyak deh. Tapi rata-rata usia 18 tahun ke atas tuh yang ditawarkan. Aku maunya bisa barengan biar sama-sama sehat, samaan rasanya dan praktis sekali jalan.
Sekilas Tentang Vaksin Covid-19 Sinovac
Beberapa jenis vaksin digaungkan di berbagai media, salah satunya adalah Sinovac. BPOM telah memberikan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 Sinovac pada Senin, 11 Januari 2020. Pada hari yang sama yakni Senin, 11 Januari 2021, BPOM memberikan persetujuan penggunaan dalam kondisi emergency untuk vaksin Covid-19 pertama kali pada vaksin corona produksi Sinovac yang bekerja sama dengan Bio Farma.
Soal kehalalan, tiga hari sebelumnya MUI menyatakan bahwa setelah melalui diskusi yang cukup panjang, vaksin asal Cina itu hukumnya suci dan halal. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh dalam konferensi pers, Jumat, 8 Januari 2021.
Pemerintah menyiapkan 58 juta dosis vaksin Sinovac untuk program vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 12-17 tahun. Kebijakan ini pun sesuai dengan izin penggunaan darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang telah diterbitkan sebelumnya. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga telah menyetujui percepatan vaksinasi untuk usia remaja tersebut.
Program Vaksin TNI/ POLRI Bekerjasama dengan Rabithah Peduli, Cibis Park dan U Lab
Pertama kali aku tahu informasi event vaksin Sinovac di Cibis Park ini dari mamaku melalui WAG hari Selasa, 6 Juli 2021 siang hari. Program vaksin TNI/ POLRI bekerjasama dengan Rabithah Peduli, Cibis Park dan U Lab ini berlangsung selama 4 hari, mulai 6 hingga 9 Juli 2021. Ga lama kemudian, Aa Rahmad pun bilang, memang di hari ke-1 yakni Senin, 5 Juli 2021 sudah ada beberapa karyawan kantornya divaksin di sana. “Enak deh, sepi. Malah dibagiin makanan juga”.
Persiapan Sebelum Vaksin
Sepi. Makanan. Hhhmmmm…. Dua kata itulah yang membuatku semakin antusias untuk berbegas divaksin. Kata papa Rafa dan Fakhri,”Eh, tapi jangan besok deh (Maksudnya Rabu, 7 Juli 2021). Mendingan Kamis aja. Kita mesti mempersiapkan diri. Kondisi badan kudu fit. Banyak makan buah, makan yang bener, tidur jangan kemalaman ya”.
Berdasarkan pengalaman teman-teman yang sudah divaksin terlebih dahulu, ternyata ada beberapa orang yang ga bisa langsung divaksin karena tensi darahnya tinggi. Sebelum hari H, kami lebih menjaga kesehatan lebih ketat supaya badan dan pikiran tetap fit dan tenang.
Agar kualitas tidur lebih baik, idealnya tidur ga terlalu malam. Jika kurang tidur, tekanan darah bisa meningkat, meskipun ga memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Rabu malam, sudah diwanti-wanti untuk ga bergadang dan niat bobo lebih cepat, yang ada aku dan anak-anak malah susah tidur hahaha 😂
Ya begitulah, biasanya kalau bakal ada sesuatu keesokan harinya, malah jadi kepikiran. Jadilah kami tetap tidur dini hari. “Besok kita berangkat jam delapan ya. Jangan lama-lama mandinya”, ucap suamiku berulang kali hihihi.
Tibalah Hari yang Ditunggu
Aku merasa aneh, masa berangkat jam segitu. Idealnya kan subuh atau jam 6 pagi teng sudah jalan. Takut kesiangan. Tapi kata papanya anak-anak, kita disuruh tenang aja soalnya kabarnya di Cibis ga begitu ramai. Santai kayak di pantai, akhirnya kami tenggo jalan pukul 08.30 WIB.
Kami mengendarai kendaraan roda empat satu-satunya yang menjadi andalan keluarga, Avanza 2005 eeeaaa :D Dari kediaman kami di Jagakarsa menuju Cibis, hitungannya dekat banget, cuma sekitar 7 km. Malah kalau naik motor bisa dicapai hanya 15 menit.
Sebenarnya juga, kita sekalian ke Cibis Park supaya Rafa dan Fakhri tahu kantor baru papanya. Perusahaannya masih sama yang awalnya di Gedung Ventura Fatmawati kemudian menjelang pandemi dipindahkan ke Cibis ini. Malah dulu bertahun-tahun suamiku PP Jakarta – Cikarang demi sesuap nasi. di Schneider Electric.
Antrean Panjang Vaksin Sinovac di Cibis |
Setelah tiba di Cibis dan memarkirkan mobil, langsung deh lemas body, tuing-tuing. Ya Allah, kan bener ramainya bukan main! Aku udah marah banget sama suamiku deh. Sebel banget. Kesiangan, dapat nomor antrean 442-445 deh. Mau tahu kami dapat vaksin jam berapa? Jam 2 an 😎
Dokumen yang Dibawa Saat Vaksin
- Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli dan fotokopi.
- Kartu Keluarga (KK) asli dan fotokopi.
Sebenarnya sih ga ada ketentuan KTP maupun KK itu kudu ada fotokopinya atau ga. Tapi kami persiapkan aja buat jaga-jaga siapa tau dibutuhkan di sana. Jangan lupa membawa pulpen, supaya mengisi formulir lebih cepat selesai dan lekas mendapatkan nomor antrean vaksin ya.
Setelah mengisi formulir data diri dan kesehatan dan kartu vaksin, kami dapat nomor urut vaksin, yakni 442-445. Kami duduk di kursi yang telah disediakan, tentu dengan menjaga jarak. Panas, lapar dan gemas begitu menyelimuti.
Skrining: Mengisi Formulir Data Diri dan Kesehatan
Kartu Kendali Pelayanan Vaksinasi Covid-19
A. Meja Pra-Registrasi
Verifikasi Data Identitas yang terdiri dari:
- Nama, NIK, Tanggal Lahir, Nomor handphone dan alamat.
Meja 1 (Skrining dan vaksinasi) pemeriksaan suhu dan tekanan darah
Jika suhu di atas 37,5 ⁰C maka vaksinasi ditunda sampai sasaran sembuh, Jika tekanan darah di atas 180/110 mmHg maka pengukuran tekanan darah diulang 5-10 menit kemudian. Jika masih tinggi, maka vaksinasi ditunda sampai tekanan darah terkontrol.
- Suhu: 36,5 ⁰C
- Tekanan darah: 140/89
Pertanyaan-Pertanyaan
Pertanyaan untuk vaksinasi ke-1: Apakah Anda memiliki riwayat alergi berat seperti sesak napas, bengkak dan urtikaria seluruh badan atau reaksi berat lainnya karena vaksin? Jika ya, maka vaksinasi diberikan di rumah sakit.
Pertanyaan untuk vaksinasi ke-2: Apakah Anda memiliki riwayat alergi berta setelah divaksinasi Covid-19 sebelumnya? Jika ya, maka merupakan konttradiksi untuk vaksinasi ke-2.
Apakah Anda sedang hamil? Jika sedang hamil, vaksinasi ditunda sampai melahirkan.
Apakah Anda mengidap penyakit autoimun seperti asma dan lupus? Jika ya, maka vaksinasi ditunda untuk kondisi akut atau belum terkendali.
Apakah Anda sedang mendapat pengobatan untuk gangguan pembekuan darah, kelainan darah, defisiensi imun dan penerima produk darah/ transfuse? Jika ya, vaksinasi ditunda dan dirujuk.
Apakah Anda sedang mendapat pengobatan immunosuppressant seperti kortikosteroid dan kemoterapi? Jika ya, vaksinasi ditunda dan dirujuk.
Apakah Anda memiliki penyakit jantung berat dalam keadaan sesak? Jika ya, vaksinasi ditunda dan dirujuk.
Beberapa Pertanyaan Tambahan bagi Sasaran Lansia di Atas 60 Tahun
- Apakah Anda mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga?
- Apakah Anda sering merasa kelelahan?
- Apakah Anda memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit (Hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal)?
- Apakah Anda mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 sampai 200 meter?
- Apakah Anda mengalami penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun terakhir?
Jika dari kelima pertanyaan di atas terdapat 3 atau 4 jawaban ‘Ya’, maka vaksinasi tidak dapat diberikan.
Hasil Skrining: Lanjut vaksin, tunda atau tidak diberikan.
Hasil Vaksinasi: Sinovac
Nomor Batch: Sekian
Tanggal vaksin: Juli 2021
Meja 2 dan 3: Pencatatan dan Observasi
Hasil Observasi: Tanda keluhan atau ada keluhan.
Makan Siang, Camilan, Minuman Segar dan Salat Zuhur di Cibis
Akhirnya kami mampir ke Indomaret di area kafetaria Cibis. Alhamdulillaah di sana tersedia makanan instan yang dipanaskan di oven. Ada nasi ayam rendang, sosis, pizza, roti dan sebagainya. Setelah itu kami menunaikan salat zuhur di masjid, masih tetap berada di Cibis.
Rasanya lama betul, menunggu giliran per 20 nomor dipanggil untuk pindah ke tenda putih di sebelah sana dekat area parkir mobil. Sempat ngadem dulu di mobil sambil ngemil, minum, makan lagi ya begitulah. Sayangnya, suamiku ga makan siang dulu, entahlah apa mungkin ga bernafsu.
Pindah Antrean ke Tenda Putih
Singkat cerita, akhirnya dipanggillah nomor kami dan langsung pindah antrean duduk dari tenda pertama menuju tenda putih tempat vaksin dilaksanakan. Senang sekali para panitia baik, ramah dan disiplin peraturan. Apalagi tempatnya terbilang bersih, luas sehingga ga terlalu was-was bertemu banyak orang namun ga berkerumun.
Antrean Vaksin di Tenda Putih |
Formulir yang tadi diisi diserahkan pada panitia acara. Di depan kursi-kursi yang diduduki peserta vaksin termasuk kami berempat, berjejer beberapa orang beserta laptop menginput data peserta. Rata-rata anak muda, ada sekitar 6 orang kira-kira. Kalau ada yang kurang jelas pengisian formulirnya, biasanya namanya dipanggil dan diminta fotokopi KTP-nya.
Video Keseruan Vaksin Keluarga
Teman-teman bisa melihat keseruan kami saat vaksin di Cibis melalui Youtube Channel aku ya. Sebenarnya video ini diikutsertakan dalam lomba video Toyota kategori umum yang di-submit 20 Juli 2021 lalu sekitar pukul 4 sore. Namun sayang sekali video aku ini ga ditayangkan di microsite Toyota, padahal ga telat, kan masih tanggal terakhir malah sebelum pukul 23.59 WIB.
Meskipun iyalah video ala-ala amatiran haha tapi buatku ini sebuah peningkatan karya wkwkwkwk sepertinya semakin asyik untuk melengkapi tulisan di blogku. Tentu happy dong di sini ada kenang-kenangan event vaksin bersama suami dan anak-anakku. Yuk, kita saling subscribe! 😀
Akhirnya Kami Divaksin Sinovac
Tak lama setelah itu, nama anak-anakku, suami kemudian aku dipanggil. Formulir diberikan pada kami dan kami menuju tempat vaksin. Di sana kami duduk lagi, ada sekitar 10 kursi. Pemandangan proses vaksinasi pun terlihat jelas di depan mata. Banyak tenaga kesehatan dan para peserta vaksin yang ada di sana, ada juga seorang petugas kepolisian yang berjaga.
Satu per satu maju ke meja vaksin dan dipersilakan duduk. Yang pertama adalah Fakhri. Aku turut menemani karena ingin tahu dan khawatir kenapa-kenapa sekaligus minta izin untuk memotret Fakhri sedang disuntik hehehe. Anak bungsuku yang kini duduk di kelas 8 berusia 13 tahun ini ditensi terlebih dahulu dan ditanya-tanya perihal riwayat kesehatannya.
Fakhri dan Aku Divaksin |
Kemudian Rafa menempati meja lainnya, disusul papanya anak-anak di meja yang berbeda. Kalau aku di meja yang sama tempat Fakhri divaksin. Aku bingung gimana cara mendokumentasikan Rafa dan papanya. Sementara aku sedang sibuk ditanya-tanya seputar kesehatanku dan Fakhri menuju meja observasi dekat kursi-kursi sebelumnya.
Aku ga bisa memotret Rafa dan papanya divaksin hiks. Lagipula, ini pertama kalinya aku selfie saat disuntik hahaha, rasanya aneh aja. Rafa dan aku sudah selesai divaksin dan kemi bergegas ke meja observasi. Semua peserta harus mengisi nama dan tanda-tangan di lembaran daftar peserta yang sudah selasai divaksin.
Kami duduk manis menunggu untuk maju ke depan meja observasi di mana data-data dimasukkan oleh beberapa petugas. Lokasinya masih sama dengan penginputan data sebelum divaksin. Sama-sama di tenda putih, namun bersebelahan.
Suamiku Belum Divaksin Karena Tekanan Darahnya Tinggi
Lantas, mana papanya anak-anak? Woalaaah suamiku ini ternyata belum diencuuuss juga. Lewat Whatsapp, ternyata tensinya mencapai 180, gaes hihihi sehingga mesti menunggu sekitar 10-15 menit duduk santai dulu, setelah itu ditensi kembali. Ulala…ternyata hasil cek tekanan darah kedua masih 180 hihihi…. Aa Rahmad ini memang takut sama jarum suntik, teman-teman, sejak doeloe sih hehehe.
Tekanan Darah Suamiku Tinggi Sekali |
Di sana suamiku minum dan makan camilan dulu, santai dulu dan mencoba rileks. Kami berkomunikasi via WA aja, terutama sama Fakhri. Kasihan juga sih, kalau ditensi ketiga masih tinggi, kata nakesnya diundur saja vaksin keesokan harinya. Suamiku bilang,”Ah, ga mau kalau besok. Kalau bisa sekarang aja. Masa mesti mengulang sejak awal pendaftaran wkwkwkwk”.
Setelah menunggu akhirnya tensi suamiku turun menjadi 160 dan jadi divaksin, alhamdulillaah. Kemudian menuju observasi, penginputan data. Setelah itu kami foto bersama dan ada juga foto sendiri-sendirinya deh.
Alhamdulillah, Kami Sudah Divaksin Sinovac Tahap Satu |
Efek Setelah Divaksin Sinovac
Alhamdulillaah, setelah divaksin Sinovac, ga terjadi hal-hal yang ditakuti seperti telah dialami beberapa teman yang divaksin Astra Zenica. Tapi memang sih aku, anak-anak dan suami merasakan kantuk dan sangat lapar hahaha 😂 Kalau lapar mungkin biasa aja ya, memang doyan makan terutama masakan Padang yang kami beli, dibungkus untuk dinikmati di rumah setelah semua mandi bersih.
Mengingat aku yang orangnya super sulit tidur, bisa jadi efek mengantuk banget ini benar terjadi dan begitu terasa olehku. Langsung bobo nyenyak di sore hari lho. Lengan kiri masih terasa pegal seperti dua tahun lalu aku pernah divaksin meningitis dan influenza di RSU. Fatmawati. Semakin pegal dan ngantuk pokoknya.
Itulah cerita pengalaman kami vaksin Sinovac tahap pertama di Cibis Park. Nantikan cerita vaksin kedua beserta cara cek sertifikat vaksin di judul berikutnya ya. Semoga teman-teman yang belum mendapatkan giliran vaksin, disegerakan dan dimudahkan jalannya. Salam sehat selalu, aamiin.
DUuuh... ternyata si bapak takut sama jarum suntik yaa? Alhamdulillah untung tensinya bisa turun ya, Mbak. Seneng sekali anak-anak sudah boleh vaksin. Anakku belum cukup umur kurang beberapa bulan. Padahal pengennya bisa vaksin semua. Semoga sehat selalu ya, Mbak...
ReplyDeleteIya hehehehe 😁😁😁 Aamiin, makasih doanya mbak.
DeleteMenurut yang aku dengar dari teman-teman juga gitu, Mak.. Vaksin Astra Zenica katanya kipinya cukup tinggi. Omong-omong soal vaksin, aku sedang menunggu jadwal. Alhamdulillah ada tetangga (yang juga adik kelas saat SMA), yang baik banget. Dia dapat jatah dari kantor untuk keluarga, trus kami dikasih kesempatan untuk daftar dengan kuota itu. Kalau ngga didaftarin, ngga tau deh kapan bisa vaksin, karena di Solo kebanyakan kuota vaksin untuk KTP Solo Raya, sementara kami masih KTP Purworejo.
ReplyDeleteOh begituuuuu. Alhamdulillaah mbak Arinta dibantu ya 😍
DeleteAlhamdulillah udh divaksin mbak. Aku pkai astrazeneka jd agak lama ke dosis duanya. Sehat selalu ya buat mbak nurul dan keluarga.
ReplyDeleteMesti nunggu vaksin kedua lebih lama ya mbak? Aamiin, sehat2 juga ya.
Deletealhamdulillah sudah divaksin pertama ya mba, trus kebagiannya Sinovac, sehat-sehat terus sampai vaksin kedua mba. Si Bapak sama kayak suamiku takut jarum suntik juga hehhehe
ReplyDeleteWkwkwkwkw toss deh sesama yang suaminya takut jarum suntik 😂
DeleteSyukurlah sudah vaksin, aku masih nunggu nih mbak. Soalnya rerata pake syarat KTP domisili Solo. padahal KTPku bukan Solo.. Kalau ada yang bebas domisili rebutannya udah kayak flash sale aja. hehehe.
ReplyDeleteOala...jadi tiap daerah beda2 yach hhhmmm.... Semoga dilancarkan deh jadwal vaksin mbak 😘
DeleteUntuk syaratnya tidak ditinggal kan ya, cuma didata aja terkait yang ada di ktp untuk kebutuhan data antri dan vaksin. Wahhh syukurlah sudah divaksin, tinggal nunggu vaksin yang kedua..
ReplyDeleteBener mas 😀😀 Alhamdulillaah.
DeleteAlhamdulillah, udah vaksin, yeayyy!
ReplyDeleteMemang KIPI beda2 di tiap orang ya, untungnya mba Nurul sekeluarga sehat bin setrooong yak.
Btw, sayang bgt video Avanzanya ga bisa ikutan lomba huhuhu, padahal keren!
Alhamdulillaah kami sehat2 setelah divaksin 😊 Iya mbak hiks yang satu itu hihihi...
DeleteWah, keluhan pasca vaksin rata-rata sama ya.. Jadi ngantukan plus gampang lapar. Tapi malah bagus sih, banyak istirahat. Biar imun segera terbentuk. Tenang ya kalau sudah vaksin. Semoga sehat selalu
ReplyDeleteBegitulah, kisah seru pasca vaksinasi Covid-19 😀😀
DeleteKomen tentang vaksin emang seru nih, ha ha haaaa
ReplyDeleteAku kagum si mbak ART sakit sampe 5 hari, apa iya? AZ malah katanya ga ngaruh banget, dan aku sama bang Dho juga AZ - keliyengan sebentar pas sehari karena .... aku telat makan! Pak suami malah fine fine aja, ga berasa apa apa katanya.
Anak anak 3 pake sinovac - but they also okay, ga ada keluhan apa apa alhamdulillaaah
Oiya beliau juga ditensi sempat agak tinggi so disuruh minum air putih, duduk istirahat, ke kamar mandi dan tensi ulang
Kalo pengalaman di JI Expo Kemayoran,
walau pendaftar dan peserta ribuan, but they use limited time - jadi pas banget kami dapat giliran pukul 14.00 - 15.00 on time sudah kelar
Di pintu dikasih energy drink atau isotonik gitu, biar sehat katanya...
Mantap mbak 😀😀 Iya, AZ macam2 sih keluhannya. Isteri suamiku malah meninggal 😭 Bapak2 suka tinggi tensinya ya hhhmmm....
DeleteAlhamdulillah saya udah dua kali vaksin pakai Sinovac juga. Yang pertama antrinya sekitar 1 jam. Ga ada efek apa-apa kecuali lapar. Yang kedua yang agak drama, karena stok vaksin di tempat saya vaksin pertama habis jadi harus muter2 cari tempat vaksin lain yang ga terlalu banyak antriannya. Yang kedua efeknya lebih berasa di saya. Pegel dan loyo sampe 3 harian. Tapi setelah itu Alhamdulillah gapapa. Bismillah, ini ikhtiar untuk membantu agar pandemi cepat selesai.
ReplyDeleteAku juga sudah divaksin kedua Sinovac 5 Agustus ini. Nanti bakalan tayang ceritanya di blog ya 😀
DeleteAkhirnya sudah vaksin mbak, semangat.
ReplyDeleteAku sudah melewati vaksin yang kedua hehheheheh
Alhamdulillaah iya mas 😍😍
DeleteAlhamdulillah ya Teh. Aku juga kebetulan alhamdulillah udah vaksin yang kedua sebulan yang lalu. Kebagian Sinovac juga, tapi habis itu efek kipinya dahsyat soalnya ngabisin 3-5 jatah snack. Lapeer mulu kerjaannya.
ReplyDeleteHahahaha kalau aku nasi padang dan mie ayam 🤣🤣 Emang doyan itu mah ya wkwkwkw...
DeleteAlhamdulilah sudah divaksin ya Mbak . Kami juga sudah. Untuk vaksin pertama awal Juli dan kedua awal Agustus kemarin. Sama pakai Sinovac juga . Ternyata tidak semenakutkan cerita orang-orang yaa. Awalnya sempat parno takut efeknya . Hahaha
ReplyDeleteIya, seneng banget ya mbak 🤩
DeleteAlhamdulillah akhirnya si papa sukses ikutan divaksin. Aku puuuun gak mau klo mengulang antre puanjaaang esok hari. Hahaha .... BTW aku malah belum divaksin. Sedang dalam antrean. Anakku juga demikian.
ReplyDeleteJoged3 yeyeye hahaha alhamdulillaah. Oh, semoga jadwal mbak dan anaknya dilancarkan aamiin.
Deleteketika saya mendapat pertanyaan tentang immonosuppressant dan kortikosteroid, pasti akan tolah-toleh.
ReplyDeleteapa ituuu
Searching aja. Panjang dijelasin di sini hahaha 😁
DeleteIyalah ya Mbak, suami gak mau divaksin besoknya soalnya udah antri lamaaa hahaha.. Alhamdulillah ya bisa barengan sekeluarga gitu. Meski nunggu lama tapi anak-anak juga bersama. Seneng deh bacanya.
ReplyDeleteSemoga vaksin kedua juga semakin nyaman dan lancar ya :)
Ngenes bener kalo kudu diulang bsk hahah....Aamiin, thanks mbak.
DeleteAlhamdulillah sudah vaksin, sekarang vaksin jadi rebutan. Dulu pas saya vaksin masih banyak yang nolak karena takut...
ReplyDeleteIya mas, itu dia hehehe 😀😀
DeleteAlhamdulillah ya mbk sudah di vaksin. Enakna tinggal di kota besar, banyak tempat yang ngadain vaksin. Beda lagi sama yang di kota kota kecil. Nggak banyak, terus antri banget gitu.
ReplyDeleteSehat sehat ya mbka sekeluarga
Iya makasih mbak. Aamiin. Sehat2 juga ya di sana 🤗
DeleteAlhamdulillah...aku juga udah vaksin. Eh kita sama sama , sinovac yah. Aku malah udah dua kali, yang pertama ga terasa apa apa. Yang kedua sedikit tegang jadi aja ada rasa rasa pegal dikit...hee
ReplyDeletePegal2 pas vaksin Sinovac tahap satu. Yang kedua sih ga.
DeleteSeru juga ya divaksin sekeluarga. setidaknya ada teman ngobrol biar gak suntuk saat menunggu hehehe. Di tempat saya juga dipanggil per 20. Tetapi, ada yang cepet, ada yang enggak. Saya gak tau pasti penyebabnya. Hanya menduga kalau rombongan yang lama mungkin karena ada banyak peserta yang tensinya tinggi.
ReplyDeleteIya, ada temen ngobrol dan pepotoan hahaha 🤣 Bener, ga sedikit yang lebih lama antre gegara tensinya tinggi.
DeleteAlhamdulillah akhirnya bisa divaksin barengan sekeluarga gitu ya kak..Aku bertahap nih.. kloter pertama aku dulu, lanjut yang lansia..dan terakhir anak-anak.. Untungnya disini deket kemana-mana.. sehat selalu ya..semoga pandemi cepet selesai ..
ReplyDeleteAlhamdulillaah. Oooh begitu mbK. Aamiin, sehat2 juga ya.
DeleteAlhamdulillah ya mbak sudah divaksin, jadinya lega. Alhamdulillah saya juga udah. begitu juga sama anak dan suami. Cuma yang kecil aja belum karena kan vaksinasi baru menyasar anak usia 12 tahun ek atas yaa. Alhamdulillah semuanya sehat, gak ada keluhan. cuma saya waktu vaksin dos pertama, gatel dikit. dan dos kedua, bekas suntikan agak memar gitu. tapi lama lama hilang sih. dan gak ada kipi. Semoga setelah semua warga divaksin, pandemi beneran berakhir yaa. aamiin
ReplyDeleteLega, alhamdulillaah bisa vaksin sekeluarga 😍😍 Aamiin.
Deletewah keren nih sudah vaksin, sekeluarga pula. pengalamannya juga sangat menginspirasi, terutama buat saya yang belum vaksin hehe.
ReplyDeleteIya, alhamdulillaah.
DeleteEfek setelah divaksin untuk setiap orang memang berbeda,ya. Tergantung pada kondisi fisik masing-masing. Semoga dengan adanya program vaksin ini, pandemi bisa segera berakhir
ReplyDeleteBener, ada yang ga enak badan, ada yang biasa2 aja.
DeleteDetail banget ceritanya kak😍 Jadi ga sabar nih pengen vaksin, soalnya belum kedapetan bagian nihh
ReplyDeleteThanks. Semoga vaksin mbak dimudahkan ya nanti.
DeleteSehat² selalu ya mbaaa
ReplyDeleteSemoga semua pd cepet divaksin
Supaya pandemik segera bubar
Aamiin. Makasiiiih.
DeleteSkrining-nya ketat banget ya, Mbak. Tapi memang penting sih, karena fakta di lapangan (di daerahku khususnya) banyak yang vaksin tanpa skrining dan hasilnya miris banget. Sehat selalu ya untuk mbak dan keluarga..
ReplyDeleteSkrining memamg penting banget ya.... aamiin, makasiiih.
DeleteAlhamdulillah sudah divaksin, sehat-sehat selalu mba, yuk mari tetap ikuti prokes.
ReplyDeleteSaya juga dulu dapatnya vaksin Sinovac, kedua dosis dilakukan di bulan puasa.
Oh, udah lama juga ya kelar vaksinnya, mas, mantap. Aamiin, makasih 🤩
DeleteTernyata divaksin gak semenakutkan dampaknya apa yg orang bicarakan ya teh. Malah dengan divaksin, setidaknya dlm tubuh kita terdapat tambahan imunitas.
ReplyDeleteAlhamdulillah saya sendiri sudah divaksin hingga tahap kedua pd bulan puasa kemarin, dan tetap sehat wal Afiat. Tp meski begitu saya harus tetap menggunakan protokol kesehatan dlm segala aktifitas
Penerapan prokes 5M itu tetap wajiiib dong ya. Mas udah lama bener lengkap vaksinnya, keren 😀
DeleteAlhamdulillah akhirnya vaksin ya mbak. Bisa sekalian sekeluarga pula. Enak sekali jalan. Meskipun lumayan ya mbak antriannya. Ikut seneng karena sudah divaksin. Ditunggu vaksin kedua nya
ReplyDeleteSekali jalan, relaksasi ber4 sekalian hehehe 😁😁 Iyaaa.
DeleteAlhamdulillah lega banget sudah selesai divaksin sekeluarga ya Mbak jadi ikhtiar agar lebih sehat dan tercipta herd imunity di masyarakat, semoga pandemi cepat berlalu aamiin
ReplyDeleteInsya allah aamiin.
Deletevaksin menjadi salah satu ikhtiar kita dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini ya mbak
ReplyDeleteUntuk menghindari KIPI pastikan benar benar fir saat di vaksin ya mbak
lalu istirahat setelah divaksin
Betul, harus fit badan kita.
DeleteBeda2 ya efeknya buat tiap org. sy kmrn hbs vaksin 1 bahu dan lengan pegel bht sd 2 hari. pas vaksin 2 efeknya pegel jg sih tp cuma bbrp jam
ReplyDeleteBetul, mbak.
DeleteAlhamdulillah ya mbak, akhirnya udah divaksin semua sekeluarga ya mbak. Semoga setelah ini semakin sehat ya.
ReplyDeleteAamiin 😍
DeleteAlhamdulillah yah MBa sudah divaksin, semoga sehat selalu sekeluarga ya, pandemi ini belum berakhir salahsatu ikhtiar ya di vaksin, meski banyak kontroversinya, hehehe
ReplyDeleteAlhamdulillaah, insya allah 😀
DeleteHuhu ngiri banget deh aku sama temen-temen yang udah bisa vaksin. Aku nih, giliran nunggu panggilan, eh keburu disamperin Covid. Kudu nunggu 3 bulan dulu jadinya. Tapi gapapa, aku sabar. Semoga nanti bisa juga. Sehat-sehat ya kita semua.
ReplyDeleteOh iyaaaa ya teh Nia. Sing sabar, yang penting teteh sehat dulu.
Deleteaku yang sempat ragu juga mau vaksin karena kata suami di rumah aja gak perlu vaksin, makin ke sini makin ngeri wabah ini
ReplyDeleteHehehe betul, mbak Naqi.
DeleteAlhamdulillah akhirnya vaksin sekeluarga lengkap dan aman ya, setelah menemui beberapa kendala akhirnya lanccar jaya :D btw samaan kalau besoknya ada hari tertentu, malah tidurnya susah hihihi. Serru sekeluarga akhirnya lengkap, tinggal menunggu dosis kedua nanti :D sehat-sehat selalu
ReplyDeleteKurang tidur ternyata bisa bikin tensi tinggi hihihi...
DeleteSaya juga sudah vaksin 1 dan 2, dan kayak spontan saja saya tuh gak persiapan apa-apa selain minum vitamin. Alhamdulillah gak ada efek apa-apa. Pas vaksin kedua malah gak persiapan secara fisik karena rencana mau saya tunda. Eh, tiba-tiba dapat kabar antrian di puskesmas kosong pas jadwal vaksin saya. Tanpa mikir-mikir saya langsung cap cus aja habis nemenin PJJ anak-anak. sampai di sana lgs periksa tensi dll, langsung disuntik, 15 menit dah sampai rumah lagi karena kayak gak ada efek sama sekali. Ngantuk pun enggak, kalau vaksin 1 emang agak ngantuk.
ReplyDeleteTerkadang, hal yang tiba2 itu udah jodohnya mbak hehehe... alhamdulillaah ya mbak udah lengkap vaksinnya.
DeleteSyukurlah lancar ya Mbaak
ReplyDeleteSemoga kita semua jadi kebal dan sehat selalu.
Amiin
Aamiin yra.
DeleteTinggal nunggu kedua ya mba? Aku suami dan asistenku dari awal memang pengennya AZ, walo tau kipi nya lebih berat, tapi pas awal mau nyuntik, AZ itu termasuk yg diakui Ama uni Eropa dan ga perlu karantina lagi kalo kesana. Sementara waktu itu sinovac blm :D. Ya berhubung abis pandemi aku mau cus langsung traveling keluar, jadinya milih yg AZ. Cuma supaya ga tepar bareng Ama suami, kami beda tgl. Suami duluan Krn dr kantornya. Suami kemarin vaksin kedua. Sempet naik juga tensinya 190. Untung kemudian turun -_- .
ReplyDeleteAku nanti 30 agust Ama asisten. Udh persiapan, kalo sampe kipi nya berasa berat, ga usah masak ajalah, beli aja 2 hari hahahaha.
Ini suami abis suntik AZ kedua, sampe skr oke aja dia. Padahal pas suntik pertama dia meriang 3 hari. Yg kedua kayaknya bdn dia LBH kuat :D . Semoga aku dan asisten juga gitu.
Oooh begitu ceritanya, hehehe 😁😁 Iya ya, ga apa2 mbak. Mana2 aja deh kan namanya ikhtiar. Mana2 aja yang penting kita sehat terus yaaaaa
Delete