Masjid Agung Kauman merupakan salah satu masjid tertua di Kota Semarang. Masjid ini memiliki sejarah panjang dan menjadi kebanggaan warganya. Masjid Kauman menjadi satu-satunya masjid di Indonesia yang mengumumkan kemerdekaan bangsa Indonesia secara terbuka hanya beberapa saat setelah diproklamirkan.
Aku, Aa Rahmad, Rafa dan Fakhri pernah salat zuhur di Masjid Kauman ini pada 6 Juni 2019 lalu. Awalnya memang ga disengaja mampir ke Lawang Sewu yang lokasinya ga jauh dari masjid ini. Dipikir-pikir, lebih baik salat dulu, baru kemudian masuk ke dalamnya, biar plong. Apalagi waktu itu memang sedang menunaikan ibadah puasa Ramadan.
Lawang Sewu Semarang |
Sebenarnya, kalau bisa kami hendak mampir juga ke Masjid Agung di Semarang yang sangat tersohor itu. Yang payung-payungnya bisa terbuka seperti Masjid Nabawi di Madinah. Eh, ternyata mbah Gugel membawa kami ke Masjid Kauman ini yang disebut juga dengan nama Masjid Agung Kauman Semarang.
Mungkin, di lain kesempatan kami bakalan datang dan beribadah di sana. Namun ga ada salahnya kan, kini aku akhirnya mengulik cerita singkat tentang masjid bersejarah ini. Meskipun cuma punya sedikit foto, tak apalah. Itung-itung nambah wawasan masjid ini.Cuusss, mari!
Oh, ternyata Masjid Kauman berdekatan dengan keramaian, yes, sebuah pasar! Pantas saja banyak orang berjualan dan lalu-lalang. Parkir mobilnya mudah saja kok, hanya berjarak beberapa meter dari masjid.
Masjid Kauman Semarang |
Serba hijau bangunan masjidnya. Terlihat sebuah menara yang cukup tinggi di Masjid Kauman Semarang ini. Tampak depannya kelihatan modern, malah seperti baru, bukan bangunan tua. Mungkin bangunan aslinya sudah tertutup oleh konstruksi masjid baru, ditambah lagi himpitan gedung-gedung di sekitarnya.
Masjid Cagar Budaya
Dahulu masjid ini bernama Masjid Mulia Semarang sesuai dengan nama yang tertulis di gerbang masjid dan tertulis di fasad depan masjid. Mungkin teman-teman belum tahu, termasuk aku, ternyata Masjid Kauman Semarang kini telah menjadi cagar budaya dan harus dilindungi.
Bangunannya yang khas mencerminkan jati diri masyarakat pesisir yang lugas namun bersajaha. Masjid dengan warna hijau ini dengan luas sekitar 5000 meter ini memiliki gaya arsitektur Jawa Persia.
Tempat Disiarkannya Proklamasi RI
Masjid Agung Semarang memiliki kisah menarik di masa pergerakan dan perjuangan bangsa Indonesia. Peristiwa proklamasi yang dibacakan Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta di Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta pada hari Jumat pukul 10.00 WIB.
Kurang dari satu jam setelah itu yakni sebelum salat Jumat, alm. dr. Agus, salah seorang jamaah aktif di Masjid Agung mengumumkan terjadinya proklamasi RI melalui mimbar di hadapan jamaah. Nyali yang sungguh luar biasa dimiliki beliau.
Akibat keberaniannya itu, beliau dikejar-kejar tentara Jepang, kemudian melarikan diri ke Jakarta hingga meninggal di sana. Masyarakat bermuram durja atas kejadian ini. Presiden Soekarno menyempatkan hadir melakukan salat Jumat dan berpidato di Masjid Kauman Semarang ini sebagai penghargaan peristiwa tersebut.
Lokasi
Awalnya, Masjid Agung Kauman Semarang berdiri megah di depan Alun-Alun Kota Semarang. Tetapi sejak tahun 1938 alun-alun tersebut berubah fungsi menjadi kawasan komersil. Kehadiran Pasar Johar, Pasir Yaik, Gedung BPD dan Hotel Metro menjadikan area tersebut sebagai Kawasan Perdagangan Johar.
Masjid Kauman ini beralamat di Jalan Alun-alun Barat Nomor 71 Semarang. Kini Masjid Kauman tak lagi berada dalam wilayah Kampung (Kelurahan) Kauman, melainkan masuk dalam wilayah Kelurahan Bangunharjo Semarang Tengah.
Selain berada di koridor Kauman di pusat kota (Aloon-Aloon), masjid ini juga berdekatan dengan pusat pemerintahan (kanjengan) dan penjara. Pagar tembok dan besi membatasi komplek masjid. Terdapat pintu utama yakni gerbang masuk gapura di Jalan Alun-alun Barat. Ada juga pintu gapura yang lebih kecil di Jalan Kauman.
Sejarah Singkat
Berdasarkan cerita sejarah Yayasan Masjid Agung Semarang (MAS), Masjid Kauman Semarang didirikan oleh Kiai Ageng Pandan Arang pada awal abad ke-16. Ki Ageng Pandan Arang disebut juga Pandanaran oleh masyarakat Semarang.
Beliau ditugaskan menyampaikan syiar Islam di daerah sebelah barat Kasultanan Bintoro Demak. Daerah ini dikenal dengan nama ‘Semarang; yang konon berasal dari kata ‘Asem arang’ atau pohon asam yang tumbuhnya jarang.
Berdasarkan catatan-catatan sejarah dan cerita-cerita tutur yang dapat dijadikan dasar rujukan, masjid ini didirikan pertama kali pada masa kesultanan Demak.
Berdasarkan inskripsi pada batu marmer tembok bagian dalam gerbang masuk masjid, tertulis bahwa Masjid Kauman dibangun oleh Adipati Surahadimanggala ke-5 (Kiai Terboyo) pada 1170 Hijriyah atau bertepatan dengan 1749 Masehi.
Masjid yang sudah berpindah lokasi sebanyak tiga kali ini bermula di Kelurahan Mugas. Bupati Semarang kala itu, Adipati Surohadin Menggolo memindahkan lokasi masjid ke Bubahan pada tahun 1751 karena dianggap lebih strategis.
Nah, setelah itu terjadilah pertempuran kongsi Cina dengan VOC pada masa kepemimpinan Jenderal Van Haagtin sehingga Masjid Semarang di Bubahan ikut terbakar pada 10 April 1885. Kemudian masjid dibangun kembali di daerah Kauman, sedikit lebih ke utara, namun masjid terbakar akibat tersambar petir.
Arsitektur
Masjid Kauman Semarang memiliki ciri arsitektur Jawa yang khas. Bentuk atapnya bergaya bangunan Majapahit. Memiliki kemiripan dengan Masjid Agung Demak yang bangunan utamanya disangga 4 soko guru, Masjid Kauman ditopang 36 soko atau pilar yang kokoh.
Pilar-Pilar Masjid yang Kokoh (Foto: IDN Times) |
Masjid ini dibungkus dengan bahan seng bergelombang yang saat itu sangat langka dan harus didatangkan dari Belanda. Bagian tajuk paling bawah menaungi ruangan ibadah. Kalian tahu makna tajuk? Tajuk itu adalah bangunan klasik dengan atas bersusun tiga.
Tajuk kedua lebih kecil, sedangkan tajuk tertinggi berbentuk limasan bersusun tiga yang benar guna filosofi Iman, Islam, dan Ikhsan. Pintu masjid berbentuk rangkaian daun waru yang melambangkan arsitektur Persia atau Arab. Semua tajuk Masjid Kauman Semarang ini ditopang dengan balok-balok kayu berstruktur modern.
Mimbar Masjid Agung Kauman Semarang (Foto: Trbun Jateng Wiki) |
Arsitektur Masjid Kauman Semarang ini sering dinamakan dengan pemikiran tektonika. Hal ini merupakan sistem yang mirip dengan struktur tumpang pada konstruksi tumpang berpenyangga berpilar lima pada konstruksi pra Islam di tanah Jawa.
Dilihat dari tahun pendiriannya, sasjid ini merupakan masjid pertama di Jawa dengan citra tradisional namun menggunakan konstruksi moden, dikenal dengan sebutan arsitektur masjid modern tradisionalistik.
Pintu Kayu Jati Masjid Kauman |
Ruang salat yang hanya diperbolehkan untuk muslim laki-laki. Terdapat singgasana megah, kursi mimbar tempat khotbah. Ada juga ukiran-ukiran kayu yang tampak berbelit-belit dengan lengkungan yang indah dan pahatan halusnya. Ada jam bandul kuno di bagian pojok masjid yang masih bisa hidup lho.
Toilet dan tempat wudhu perempuan sangatlah bersih, berarti perawatan masjid Kauman Semarang ini benar-benar diperhatikan dengan baik. Terdapat barisan pintu dari kayu jati kotak-kotak pahatan menuju tempat salat jamaan perempuan.
Pawai Dugderan
Pawai Dugderan adalah pawai menyambut bulan suci Ramadan. Saat ini pawai diadakan bersama tiga masjid utama di Kota Semarang yakni Masjid Mulia Semarang atau Masjid Kauman, Masjid Raya Baiturrahma Simpang Lima dan Masjid Mulia Jawa Tengah (MAJT).
Acara ini mengambil dua start, di Masjid Kauman yang dipimpin oleh Wali Kota Semarang dan Masjid Baiturrahman yang dipimpin Gubernur Jawa Tengah.
Kedua rombongan pawai tersebut dipertemukan di Jalan Ahmad Yani, selanjutnya berangkat bersama-sama menuju MAJT. Pada awalnya pawai Dugderan berangkat dari halaman Balai Kota menuju Masjid Kauman. Namun beberapa tahun terakhir, rute pawai diteruskan sampai ke MAJT.
Tradisi Dugderan memiliki ikon unik, yakni karakter warak ngendhog. Sejak tahun 2008 pasar malam dugderan ditempatkan di MAJT. Adapun di tahun-tahun sebelumnya selalu di sekitar Masjid Kauman.
Teman-teman yang berkunjung ke Semarang, yuk sempatkan mampir di Masjid Kauman! Kita bisa beribadah dengan baik dan khusyuk di sana. Selain itu ada banyak jajanan tradisional di sekitar masjid yang bisa dinikmati.
Referensi
https://halosemarang.id/masjid-kauman-semarang-satu-satunya-masjid-di-indonesia-yang-mengumumkan-kemerdekaan-bangsa
https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Kauman_Semarang
http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2017021000005/masjid-kauman-semarang
sudah lama nih aku pengen banget agendakan liburan ke Semarang bersama keluarga, kalau aku pengen banget coba wisata kota tuanya di malam hari. Katanya indah dan penuh sensasi
ReplyDeleteIya, mom Eni. Semoga terealisasi liburan ke Semarang yaaaa :D
DeleteO.. baru tau kalau masjid kauman ini ada sangkut pautnya sama sejarah kemerdekaan kita. Ade belum pernah ke Semarang nih. Boleh lah one day pergi kesana, kalau pas mampir ke Semarang. Arsitekturnya juga keliatan ya bangunan megah ala-ala jamannya dulu.
ReplyDeleteIya, aku juga baru tau, Makanya beneran kepo sama sejarah masjid ini. Bersyukur juga tau2 ga sengaja jadi salat zuhur di Masjid Kauman waktu itu :)
DeleteWah, jadi tahu sejarahnya Masjid Kauman..Makasih sudah membagikan ini. Pernah lewat doang, karena biasa ke Semarang yang direkomendasikan adalah Masjid Agung.
ReplyDeleteTernyata pernah ada peristiwa sejarah pasca proklamasi kemerdekaan RI ya. Dan kha banget masjid-masjid di Jawa ini arsitekturnya. Duh bayanginnya adem sekali hato
Sama2, mbak. Bersejarah banget ya. Seharusnya kisah heroik ini disebarluaskan pada masyarakat :D Arsitekturnya hebat sekali, kelihatan kokoh semua materialnya.
DeleteArtikel nya lengkap banget mambahas masjid Kauman Semarang mbak Nurul.😀
ReplyDeleteKasihan Dr. Agus ya, karena menyiarkan proklamasi kemerdekaan akhirnya ia dikejar tentara Jepang dan meninggal di Jakarta.
Berarti masjid Kauman ini sudah berusia ratusan tahun ya, sejak zaman Mataram.
Baru tahu kalo Semarang itu dari kata asem arang.😂
Thanks, Mas Agus. Ah, ini hanya sekilas aja kok hehehe :D Seenggaknya kita jadi lebih mengenal kisah bersejarah Masjid Kauman Semarang ini yach. Iyaaaaa hehehe.
DeleteSoal mau ke Masjid Agung Semarang malah dibawa ke Masjid Kauman itu, aku pun hampir pernah mengalami mbak. Untung di tengah jalan sempat ngomong ke driver maunya ke masjid yang ada payung-payungnya kayak di Nabawi. Nah gra-gara itu, langsung tuh ubah arah haha. Mungkin karena sama-sama disebut Masjid Agung ya, dan orang di sana, maupun gugel taunya ya Masjid Agung Kauman.
ReplyDeleteAku malah belum ke Masjid Kauman ini. Setidaknya dari artikel ini jadi tahu penampakannya, lengkap dengan sejarahnya. Terima kasih mbak Nurul artikelnya.
Hahaha... 😂 Iya mbak....ada hikmahnya juga sih. Sekarang aku jadi tau sedikit sejarah masjid ini. Sama2 😍
DeleteMasha Allah, Allah huakbar. Masjid Agung Kauman terlihat indah panoramanya, kuat dan kokoh. Mudah2an banyak orang yang berdatangan ke masjid untuk ibadah, memakmurkan masjid tentunya dengan majelis-majelis ilmu. Aamiin.
ReplyDeleteAllaahu akbar :) Aamiin. Semoga semakin banyak umat muslim yang berdatangan dan beribadah di masjid ini.
DeleteSaya padahal sering banget ke Semarang karena ada saudara tapi kok ya ga terpikir untuk pergi ke Masjid Agung Kauman ini. Bangunannya juga bagus ya mba desainnya. Artistik gitu. Cocok untuk wisata religi bersama keluarga
ReplyDeleteIya, kelihatan dari luar sederhana aja tapi ternyata masya allah berdecak kagum :)
DeleteTerakhir ke Masjid Kauman, sekaligus ke Lawang Sewu saat masih kerja, saat itu ada acara liputan Martha Tilaar, di Semarang. Saat itu saya lagi hamil Fahmi enam bulan. Sekarang Fahmi udah delapan tahun lewat. Wah hampir sepuluh tahun nih ga ke Semarang... Kangen ...
ReplyDeleteWah, iya udah lama banget. Moga2 bisa berkunjung lagi deh ke Semarang dan sekalian sholat di Masjid Agung Kauman ini aamiin.
DeletePawai Dugderan bikin penasaran. Semoga pandemi segera berakhir. Biar bisa main ke Semarang lagi, santai jadi bisa memilih waktu yang kita inginkan, seperti kalau mau puasa sehingga bisa menyaksikan pawai Dugderan ini ya ....
ReplyDeleteInsya allah mbak, aamiin.
DeleteLihat lantai masjidnya udah kebayang licit-licit kesat dan dinginnya. Hehehe... Aku baru tahu soal masjid ini di Semarang, karena dulu, ngincarnya langsung ke masjid yang ada payung-payung terbuka itu.
ReplyDeleteIya hehehe. Nah iyaaaa, berarti samaan yach kita hihihi :D
DeleteDecak kagum terus aku nih Nurul... itu ya tiang-tiangnya megah dan keren!
ReplyDeleteAku dulu perasaan waktu kecil bberapa kali ke mesjid ini tapi kok dulu ga semegah sekarang ya? DIpugar berapa kali itu ya?
Berapa kalinya aku kurang tau deh. Iya, pilar2nya kokoh banget.
DeleteMasya Allah, keren banget dalamnya ya, Mbak. Jadi pengen ke sana. Niat tahun 2020 ke sana, eh keburu pandemi. Padahal anak-anakku itu paling excited kalau udah diajak ke masjid, apalagi masjidnya keren kayak gini, pasti pulang-pulang langsung digambar yang banyak hehehe...#kangenjalanjalan :)
ReplyDeleteIya mbak hehehe.... anak2ku juga suka diajak ke masjid bersejarah kayak gini.
DeleteLihat foto masjid yang ada pilar-pilarnya itu langsung berasa adem. Kayaknya nyaman banget berlama-lama ibadah di sana. Ternyata masjid ini juga punya hubungan sejarah dengan kemerdekaan Indonesia
ReplyDeleteBetul :) Masjid yang barokah, ada sejarahnya nih. Sekarang kita jadi tau deh.
DeleteTernyata saya pernah ke Masjid Kauman untuk salat, Sekalian nunggu saudara sepupu yang mau he put
ReplyDeleteAda wedang sekoteng yang enak dan terkenal di sini, semoga masih ada
Oh ya? Kapan2 beli ah wedang ronde deket masjidnya.
DeleteAku baru tahu kalau sejarah masjid ini begitu panjang. Bahkan sampai pindah lokasi tiga kali ya mbak.
ReplyDeleteIYa :)
DeleteWah waktu ke Semarang dulu ga sempat ke Masjid Kauman nya nih... Inget Semarang jadi inget sahabatku yang meninggal di Semarang...hiks padahal terakhir sebelum meninggal beliau sempat ngajak main bareng ke Semarang lagi.
ReplyDeleteKapan2 mbak berkunjung lagi deh ke Semarang :D Met traveling.
DeleteKok jadi rindu cuss k Semarang
ReplyDeleteDi SMG tuh kulinernya serba endeuss
Mauu ahhh, k Masjid abis gt jajan lumpia dll
Oh ya? Kudu dicoba ah kalau kapan2 mampir/ lewatin Semarang.
DeleteWow masjidnya udah tua ya. Kebayang berapa kali renov tu supaya selalu terawat.
ReplyDeleteArsitektur masjidnya sama kyk masjid2 tua di beberapa daerah di Jawa memang ya mbak, jd kyknya ciri khasnya kyk gtu, mana warnanya tu ya ijo2 tua atau tosca jg catnya hehe
Pawai Dugderan itu pawai takbiran keliling kota gtu ya mbak?
Yoiiiii :D IYa, ada ciri khas arsitektur masjidnya seperti itu. Semacam itu, mbak :)
DeleteMakin bertambah lagi pemahaman tentang sejarah,mesjid ini menjadi saksi juga ya saat disiarkan proklamasi kemerdakaan oleh Alm. dr Agus. Dulu,saat ke Semarang belum sampai singgah kesini juga,sepertinya makin seru karena ramai sudah yang berjualan ya,Mba.
ReplyDeleteBenar. Bisa jadi banyak orang yang belum tau aksi heroik al. dr. Agus ini.
DeleteSemarang memiliki masjid bernilai sejarah,namun sayangnya saya suatu saat bisa berkunjung kesana
ReplyDeleteSip mas.
DeleteWarna pilarnya bikin adem ya mbak. Begitu juga dengan sekitar masjidnya.
ReplyDeleteBagus ini terus dijaga dan dirawat, karena bisa mengundang kita juga buat ziarah masjid, sekaligus belajar sejarah.
Kalau ada kesempatan, mau juga ke sana.
IYa, masij ini patut kita singgahi dan beribadah di dalamnya.
DeleteIya mbak, saat jalan jalan ke semarang, aku juga mampir ke masjid ini
ReplyDeletebaca ini aku jadi kangen sama semarang deh aku jadinya
Aku juga kangen Semarang, toss! :D
DeleteKalau Idul Fitri aku sholat di sini mbak, jalan kaki dari rumah mertua. Kapan-kapan mampir juga ke masjid Agung Semarang yang lebih besar ya.
ReplyDeleteWow, amaziiing mbak! Iya, insya allah aku kepengen sholat di Masjid Agung Semarang yang ada payung2nya.
DeleteDi Masjid Agung Kauman Semarang juga ada Al-Qur'an terbesar, bukaan...kak Nurul?
ReplyDeleteAnak-anakku terpesona sama Al-Qur'an dan payung-payungnya besarnya yang bisa membuka dan menutup sendiri.
MashaAllah~
Kurang tau aku mbak :D Ini kan bukan maasjid yang ada payung2nya. Beda heheheh.....
DeleteWah senangnya bisa shalat di masjid Kauman Semarang. Saya pernah tinggal di Semarang tapi kayaknya belum pernah shalat di masjid ini deh. Karena saya lebih suka ngadem di masjid Agung depan simpang lima.
ReplyDeleteAlhamdulillaah. IYaaaaa....
DeleteIh nyeselnya. Sudah 2x mampir di Lawang Sewu, tapi gak mampir di masjsi Kauman ini. Gede banget ya kayaknya. Pan kapan klo ke sana lagi insya Allah mampir ah.
ReplyDeleteHihihii....suatu hari nanti mbak coba mampir sholat di sini yaaa...
Deleteaku udah beberapa kali ke Semarang tapi gak pernah maaf mmapir ke masjid ini, hehehe. terima kasih ya mak atas ulasannya, jadi kepengen mampir deh kalo ke semarang lagi . warna bangunanya hijau saya suka deh
ReplyDeleteIya, sama2 mbak.
DeleteLuar biasa sejarahnya masjid ini, wajar kalau masuk cagar budaya. Untungnya kesadaran untuk memepertahankan dan merawat m,asjid juga tinggi ya. Terbukti bangunannya rapi bersih dan terawat gitu.
ReplyDeleteIyes, bener banget mbak, alhamdulillaah.
DeleteSeru banget Mbak bisa mengulik sejarah Masjid Kauman Semarang. Saya paling suka dengan sejarah jadi merasa terbang kembali ke masa silam.
ReplyDeleteALhamdulillaah. Iyaaaa :)
DeleteCakep ya mbak warnanya hijau. Dan arsitektur nya Jawa Persia klasik banget. Aku belum pernah ke sana. Malah ke masjid yang kayak di Madinah itu pernahnya. next kalau ke semarang mampir ah
ReplyDeleteHIjaunya klasik banget deh. Iya, kebalikan kita berarti ya mampir ke masjid di Semarang :)
Deletesaksi sejarah juga ya mba cagar budaya semarang
ReplyDeleteliat dari luar keliatan biasa aja ya
masuk dalem adem ternyata khas masjid tua gitu :")
aku pernah ke semarang cuma ga ke sini
mampir kalau lewati buat sholat sana ahh
Iya mbak, kapan2 coba sholat di Masjid Kauman ini. Adeeeem dan bersiiih deh.
DeleteWaaah mba Nurul udah sampai semarang. Aku juga beberapa kali sholat di sini kalo pas kulakan ke Johar. Deket memang sih Mba. Jadi kangen jalan-jalan dan menelusuri kisah dibalik sebuah cagar budaya
ReplyDeleteUdah dong alhamdulillaah :D Oh ya mbak Nyi? Sholat sambil menelusuri sejarah masjidnya ya.
Deletepenasaran sih Mbk, aku belum pernah ke Semarang, pastinya seru banget ya bisa sholat ke Masjid nan indah ini. Masya Allah banget
ReplyDeleteSeru dong, masya allah.
DeletePas ke Semarang gak mampir euy ke masjid ini.. mampirnya ke Lawang Sewu dan langsung cuzz ke tempat lain.. Menarik buat dikunjungi selain untuk ibadah..karena memang ada sejarahnya ya..
ReplyDeleteIya. Oh mbak pernah main ke Lawang Sewu juga ya? Mantap!
DeleteArsitekturnya khas bangunan klasik ya mbak. Pilar-pilar yang menjulang tinggi juga dirancang kokoh sehingga mampu menampung banyak jamaah.
ReplyDeleteKapan-kapan kalau ke semarang pengen mampir.
Iya :) Sip :D SHolat sambil mandangin pilar2 megahnya.
DeleteAku sebagai warga Jateng malah belum pernah mampir salat di Masjid Kauman padahal masjidnya bersejarah banget ya, pantas jadi cagar budaya..
ReplyDeleteIYa mbak Dew, kapan2 kuku dateng ke Masjid Kauman ini deh :D
DeleteMasjid warisan sejarah yang megah dan indah. Detail bangunan yang luar biasa. Terima kasih sharingnya Bu, jadi pengin menunaikan sholat di sana. Salam sehat dan selamat beraktifitas Bu.
ReplyDeleteSama2. Bangunan bersejarah seperti Masjid Kauman Semarang ini patur lebih sering dikunjungi umat muslim dan tentu beribadah di dalamnya.
Delete