Halo! Kali ini aku mau melanjutkan cerita pengalaman vaksin Sinovac. Rasanya plong dan senang, akhirnya aku sekeluarga komplit deh divaksin Covid-19 sebanyak dua kali. Setidaknya kami sudah berikhtiar agar memiliki imunitas tubuh yang lebih baik dan terhindar dari virus corona.
Pengalaman vaksin Sinovac tahap satu pada Kamis, 8 Juli 2021 sudah aku bagikan di judul sebelumnya ya, teman-teman. Baru sekarang aku sempat menuliskan keseruan kami divaksin tahap dua di blog ini. Biasalah, namanya juga emak rempong, kebayakan urusan domestik dan pikiran yang melayang-layang hehehe.
Vaksin Sinovac Tahap Satu di Cibis Park |
Vaksinasi Sinovac tahap dua ini masih terlokasi di tempat sebelumnya, yakni di Cibis Park, Jakarta Selatan. Program vaksinasi Covid-19 yang dihelat Cibis Park bekerjasama dengan Biddokkes Polda Metro Jaya dan Rabithah Al-alawiyah serta U Lab ini dapat diikuti masyarakat yang berusia 12 tahun ke atas.
Perlu diketahui bahwa di sini khusus vaksin Sinovac tahap dua bagi masyarakat di manapun vaksin Sinovac perdananya. Ada jeda sekitar sebulan ya menuju vaksin kedua. Bagi warga yang belum pernah divaksin sama sekali, bisa melakukan proses vaksin di Biddokkes Polda Metro Jaya secara langsung, bukan di Cibis.
Pengalaman Vaksinasi Covid-19 Sinovac Tahap Dua di Cibis Park
Pada hari Kamis, 5 Agustus 2021 lalu aku, Aa Rahmad, teteh Rafa dan ayang Fakhri berangkat dari rumah pukul 05.55 WIB. Belajar dari pengalaman sebelumnya yang kesiangan dari rumah, lalu mesti antre selama 5 jam, akhirnya kami memutuskan lebih awal agar mendapatkan nomor urut kecil.
Bekal Sarapan Praktis |
Oh iya, sejak jam 4 pagi aku sudah menyiapkan bekal sarapan praktis untuk disantap di mobil. Alhamdulillaah sekitar pukul 06.00 WIB kami tiba di lokasi. Kelihatan masih sepi, hanya sekitar 30-50 orang saja. Kami berempat langsung menempati kursi yang disediakan dengan menjaga jarak. Bergantian jaga kursi, sebagian makan di dalam mobil.
Antrean Peserta Vaksinasi Sinovac di Cibis Park |
Sekitar jam 8, terlihatlah beberapa panitia vaksin membawa tumpukan kertas. Ternyata itu adalah formulir skrining yang harus diisi peserta vaksin. Senangnya kami dapat nomor 43-46 yeay! Data-data yang diisi sama seperti saat divaksin tahap pertama.
Dokumen yang Dibawa Saat Vaksin
• Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli dan fotokopi.
• Kartu Keluarga (KK) asli dan fotokopi.
Sebenarnya sih ga ada ketentuan KTP maupun KK itu kudu ada fotokopinya atau ga. Tapi kami persiapkan aja buat jaga-jaga siapa tau dibutuhkan di sana. Jangan lupa membawa pulpen, supaya mengisi formulir lebih cepat selesai dan lekas mendapatkan nomor antrean vaksin ya.
Skrining: Mengisi Formulir Data Diri dan Kesehatan
Kartu Kendali Pelayanan Vaksinasi Covid-19
A. Meja Pra-Registrasi
Verifikasi Data Identitas yang terdiri dari:
• Nama, NIK, Tanggal Lahir, Nomor handphone dan alamat.
Meja 1 (Skrining dan vaksinasi) pemeriksaan suhu dan tekanan darah
Jika suhu di atas 37,5 ⁰C maka vaksinasi ditunda sampai sasaran sembuh, Jika tekanan darah di atas 180/110 mmHg maka pengukuran tekanan darah diulang 5-10 menit kemudian. Jika masih tinggi, maka vaksinasi ditunda sampai tekanan darah terkontrol.
- Suhu: 36,5 ⁰C
- Tekanan darah: 140/89
Pertanyaan-Pertanyaan untuk Vaksinasi
- Pertanyaan untuk vaksinasi ke-1: Apakah Anda memiliki riwayat alergi berat seperti sesak napas, bengkak dan urtikaria seluruh badan atau reaksi berat lainnya karena vaksin? Jika ya, maka vaksinasi diberikan di rumah sakit.
- Pertanyaan untuk vaksinasi ke-2: Apakah Anda memiliki riwayat alergi berta setelah divaksinasi Covid-19 sebelumnya? Jika ya, maka merupakan konttradiksi untuk vaksinasi ke-2.
- Apakah Anda sedang hamil? Jika sedang hamil, vaksinasi ditunda sampai melahirkan.
- Apakah Anda mengidap penyakit autoimun seperti asma dan lupus? Jika ya, maka vaksinasi ditunda untuk kondisi akut atau belum terkendali.
- Apakah Anda sedang mendapat pengobatan untuk gangguan pembekuan darah, kelainan darah, defisiensi imun dan penerima produk darah/ transfuse? Jika ya, vaksinasi ditunda dan dirujuk.
- Apakah Anda sedang mendapat pengobatan immunosuppressant seperti kortikosteroid dan kemoterapi? Jika ya, vaksinasi ditunda dan dirujuk.
- Apakah Anda memiliki penyakit jantung berat dalam keadaan sesak? Jika ya, vaksinasi ditunda dan dirujuk.
Beberapa Pertanyaan Tambahan bagi Sasaran Lansia di Atas 60 Tahun
- Apakah Anda mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga?
- Apakah Anda sering merasa kelelahan?
- Apakah Anda memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit (Hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal)?
- Apakah Anda mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 sampai 200 meter?
- Apakah Anda mengalami penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun terakhir?
Jika dari kelima pertanyaan di atas terdapat 3 atau 4 jawaban ‘Ya’, maka vaksinasi tidak dapat diberikan.
Hasil Skrining: Lanjut vaksin, tunda atau tidak diberikan.
Hasil Vaksinasi: Sinovac
Nomor Batch: Sekian
Tanggal vaksin: Agustus 2021
Meja 2 dan 3: Pencatatan dan Observasi
Hasil Observasi: Tanda keluhan atau ada keluhan.
Pindah Posisi Menunggu ke Tenda Putih
Belum kelar mengisi semua data, peserta bernomor urut 1-50 diminta pindah ke tenda putih. Rempong bener deh, suamiku masih meeting hihihi. Sambil berjalan cepat ke area vaksin bertenda putih, dia sibuk laptopan dan berbicara menggunakan headphone.
Kami duduk manis sambil mengisi data-data yang diperlukan. Setelah itu kertas dikumpulkan disertai Kartu Vaksinasi Covid-19 yang dimiliki saat vaksin perdana. Papanya anak-anak ternyata masih harus meeting online, padahal sejak kemarin sudah minta izin kantor untuk divaksin dulu.
Sebenarnya sih ga apa-apa namanya juga tugas dan kewajiban sebagai karyawan, mungkin ada hal yang super penting dibahas. Ini seru banget, suamiku tiba-tiba harus laptopan lagi sambil berjalan. Kali ini menuju tempat para tenaga kesehatan dan peserta vaksin.
Menunggu Giliran Vaksin Sinovac di Tenda Putih |
Vaksin Sinovac Tahap Dua
Sama dengan proses vaksin perdana, kami dicek dulu tensinya dan ditanya beberapa hal tentang kesehatan. Aku nih ditanya oleh seorang nakes perempuan, "Semalam tidur jam berapa, Bu?". Aku jawab, "Jam 12 an sih". OMG ternyata tensiku tumben mencapai angka 140! 😎 Itu gara-gara menyelesaikan tulisan lomba hihihi, kaboooorrr!
Senang sekali deh, aku bisa punya foto Rafa divaksin. Yang perdana kan ga sempat tuh karena sikon sulit mendukung. “Maaf, dok. Mohon izin saya mau motret anak saya buat dokumentasi. Soalnya vaksin yang pertama belum sempat difoto”, kataku. “Oh, silakan, Bu. Bisa ambil dari sini”, ujar nakes tersebut.
Begitu juga dengan Fakhri, aku bisa leluasa mengambil foto kegiatan vaksin lebih santai, karena posisi kami agak di pinggir. Malah chit-chat sama pak nakesnya hehehe. Setelah itu giliranku di meja yang sama dengan Fakhri. Anak-anak sudah menuju meja observasi untuk penginputan data sudah divaksin.
“Maaf, dok, boleh ambil fotonya? Buat di-upload di blog saya”, tanyaku. “Boleh”, jawabnya sambil tersenyum simpul. Cekrek! Eeaaaa….seru deh.
Vaksin Sinovac Tahap Dua |
Kendala Tekanan Darah Tinggi, Suamiku Butuh Waktu Lebih untuk Divaksin
Tapi aku kasihan sama suamiku. Dua kali cerita vaksin ga bisa dapat fotonya gegara tensi yang agak sulit turun. Kan aku mesti segera ke area observasi dan antre juga bersama anak-anak. Nah, ternyata kejadian lagi nih malah lebih parah.
Aa Rahmad tinggi banget hasil tensinya, mencapai 190 wow! Apa banyak pikiran saat meeting tadi yang masih berlangsung yach? Duh, apalagi doi memang takut disuntik hihihihi. Akhirnya disuruh istirahat dulu untuk makan dan minum lagi di dalam mobil.
Keseruan Vaksin Sinovac di Cibis Park |
Ada Kunjungan Gubernur DKI Pak Anies Baswedan
Ternyata, ada kunjungan Bapak Gubernur DKI Jakarta, Pak Anies Baswedan ke Cibis Park untuk memantau perkembangan vaksin, lho! Surprise sekali nih. Sayangnya, saat itu aku harus membeli minuman segar di Indomaret dekat kantin di Cibis. Jadi ga sempat melihat dari dekat deh.
Setelah tiga kali ditensi, akhirnya tensi suamiku bisa turun dan bisa divaksin. Horeeeee! Alhamdulillaah semua kelar di jam 10 pagi. Sebelum pulang kami foto-foto dulu buat kenang-kenangan sudah divaksin Sinovac tahap dua di Cibis Park.
Efek Setelah Divaksin Sinovac
Berbeda dengan vaksin Sinovac tahap satu di bulan Juli 2021, efek yang dirasakan setelah vaksin tapah dua ini sepertinya hampir ga terasa. Waktu itu sih aku, suami dan anak-anak merasa pegal-pegal di lengan kiri yang divaksin, sangat mengantuk dan bawaannya kepengen makan terus.
Nah, efek kelar vaksin Sinovac tahap dua sih rasanya biasa aja. Paling menyempatkan diri mampir ke RM. Padang dan kedai bakso langganan hahaha 😀 Emak malas masak, maunya bebas seharian. Semua pesanan dibungkus, dibawa pulang.
Begitu tiba di rumah, kami langsung mandi sebersih-bersihnya. Setelah salat zuhur dan santai sejenak, kami pun langsung menikmati santap siang. Oh ya, aku sangat bersyukur urusan vaksin keluargaku sudah selesai. Siang menjelang sore, langit mendung kemudian hujan turun rintik-rintik dan semakin deras.
Aplikasi PeduliLindungi
Mungkin sudah banyak teman yang tahu tentang aplikasi ini. Mulai hari Sabtu, 28 Agustus 2021 aplikasi PeduliLindungi menjadi salah satu syarat perjalanan seluruh moda transportasi, baik darat, laut, udara, dan perkeretaapian di masa pandemi Covid-19.
Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kemenhub telah berkoordinasi dengan para operator transportasi untuk mempersiapkan penerapan aplikasi tersebut. PeduliLindungi adalah aplikasi yang dikembangkan untuk membantu instansi pemerintah terkait dalam melakukan pelacakan untuk menghentikan penyebaran Covid-19
Aplikasi ini mengandalkan partisipasi masyarakat untuk saling membagikan data lokasinya saat bepergian agar penelusuran riwayat kontak dengan penderita Covid-19 dapat dilakukan. Pengguna aplikasi ini juga akan mendapatkan notifikasi jika berada di keramaian atau berada di zona merah, yaitu area atau kelurahan yang sudah terdata bahwa ada orang yang terinfeksi Covid-19 positif atau ada Pasien Dalam Pengawasan.
Manfaat Aplikasi PeduliLindungi di Sektor Transportasi
Aplikasi PeduliLindungi membantu petugas memastikan proses validasi dokumen kesehatan di simpul transportasi secara digital, sehingga lebih aman, cepat, mudah dan sederhana. Penggunaan aplikasi ini juga dapat meminimalkan kontak fisik karena kita tidak harus membawa dokumen kertas hasil tes Covid-19 atau kartu vaksinasi. Selain itu lebih aman dari adanya pemalsuan hasil tes swab baik PCR maupun antigen.
Cara Menggunakan Aplikasi PeduliLindungi sebagai Syarat Perjalanan
- Unduh aplikasi PeduliLindungi di Play Store atau App store.
- Buka aplikasi dan berikan izin akses lokasi, penyimpanan, dan kamera.
- Buat akun dengan mengisi nama lengkap, nomor ponsel, dan nomor KTP (NIK). Apabila sudah memiliki akun, login dengan nomor ponsel yang telah didaftarkan.
- Masukkan kode OTP untuk verifikasi. Kode OTP dikirim lewat SMS ke nomor ponsel yang didaftarkan.
- Setelah berhasil login, terlihat tampilan awal PeduliLindungi. Terdapat beberapa tombol menu, seperti Pendaftaran Vaksin, Scan QR Code, Teledokter, Info Penting, Diary Perjalanan, dan Paspor Digital.
- Klik tombol Paspor Digital. Akan muncul dua sub-menu, yaitu Sertifikat Vaksin dan Hasil Tes Covid-19.
- Klik sub-menu Sertifikat Vaksin untuk menunjukkan sertifikat bukti vaksinasi Covid-19.
- Klik sub-menu Hasil Tes Covid-19 untuk menunjukkan bukti hasil tes Covid-19 yang telah dilakukan.
Alhamdulillaah, Kami Sudah Divaksin Sinovac Komplit |
Teman-teman, sekian cerita pengalaman kami vaksin Sinovac tahap dua di Cibis Park. Semoga teman-teman yang belum mendapatkan giliran vaksin, disegerakan dan dimudahkan jalannya. Mudah-mudahan pandemi segera berlalu sehingga kita bisa hidup normal kembali seperti sediakala aamiin.
Aku, suami dan 2 anakku juga sudah vaksin ke 2, tinggal anakku paling kecil yang belum vaksin ke 2.
ReplyDeleteNah, sertifikat anak sulungku nih masih ada 1 yg belum muncul di app PeduliLindungi, sudah 1 bulan padahal. Semoga aja cepat muncul deh sertifikatnya, apalagi App PeduliLindungi sekarang dipakai utk transportasi, masuk mall dll ya.
Tanggal 30 Agustus kemarin saya melakukan perjalanan darat naik angkutan umum, bus antar propinsi. Tapi di terminal nggak ada pemeriksaan sama sekali, pengecekan suhu pun tak ada.
DeleteTerus tadi siang saya ada keperluan di mall, cukup scan QR code aja pakai aplikasi peduli lindungi, nggak perlu nunjukin sertifikat vaksin
@Lianny
DeleteSemoga segera keluar ya sertifikat vaksinnya yang belom, mbak Lianny :) Beberapa waktu lalu adaa amsalah juga sih di aplikasi PeduliLindungi punyaku, alhamdulillaah kemarin muncul lagi sertifikat vaksinnya. Semoga dilancarkan ya mbak.
MBak Nanik, iya memang kalau ke mall dll kita memang harus scan barcode pakai aplikasi PeduliLindungi. Oh gituuuu, idealnya sih naik alat transportasi apapun, diperiksa semua ya.
DeleteTeh, dikau pakai baju lengan pendek trus didobelin cardigans ya?
ReplyDeleteJadinya gampang buat dienjuusss yha :D
Sip, sippp, assoyyy kalo lokasi vaksinnya enjoyable kayak gini
Iya mbak hehehe biar gampang disuntiknya :D
DeleteSama mbaaa, suamiku pas di tensi juga 190. Dia sempet disuruh istirahat dulu jadinya. Untung akhirnya bisa juga. Akupun udh komplit vaksin skr :D.
ReplyDeleteUdah tenang, di peduli lindungi udh kluar juga cert nya. Tapi aku sebel punya asistenku tgl lahirnya salah. Aku udh email tuh ke cs peduli lindungi, tapi kok ya blm ada respon. Sebel deh selalu aja lama soal beginian :(. Soalnya aku kuatir ntr masalah kalo aku ngajakin asisten pergi2 naik pesawat. Ditolak lagi cuma gara2 salah tgl lahir.
Oh yaaa? Hihihi laki2 apa gitu yach wkwkwkwkwk suka tinggi2 bener tensinya :D Oh, mesti diurus tuh kesalahan tanggal lahir asisten mbak. Syukurlah kalau sertifikat vaksin mbak Fanny udah keluar. Toss!
DeleteSeru banget sih vaksin bareng keluarga.. Kalau kami vaksin sendiri-sendiri mam, kalau suami difasilitasi kantor, sedangkan saya berburu sendiri secara online.
ReplyDeleteALhamdulillaah, iya mbak. Oh begitu hehe ga apa2 lah.
DeleteSemoga dengan ikhtiar vaksin ini negeri kita bisa segera terbebas dari pandemi ini ya mak! sudah rindu banget ngebolang tanpa perlu khawatir terpapar covid.
ReplyDeleteAamiin, insya allah sebentar lagi pendemi kelar, mbak :D
DeleteWah sudah lengkap ya vaksinnya Bu, semoga terbentuk antibodi yang kuat dan mampu menangkal serangan virus Covid. Salam sehat dan selamat beraktfitas.
ReplyDeleteAlhamdulillaah, Pak Eko :) Makasiiiih :D
DeleteKirain cuman aku yang merasa aneh sehabis disuntik Sinovac, "Kenapa kelar divaksin malah jadinya ngantuk dan laparr?" Ternyata Teh Nurul juga sama, hahahaha..
ReplyDeletePanitia yang ngevaksin aku juga nakes-nakes dari kepolisian. Aku sebelumnya sempat daftar di macem-macem event vaksin dari rumah sakit ini itu, tapi yang manggil aku paling cepat adalah panitia kepolisian.
Aku juga dokumentasikan waktu aku disuntik. Hanya dokumentasinya bukan dalam bentuk foto, melainkan dalam bentuk IG Reels, wkwkwk..
Huahahahhaa kita toss aja deh yuk, Mbak Vicky wkwkwkwkkw :D Oh ya, sama donk ya, polisi2 tenaga kesehatan hihihi.... Oh gitu, bagus juga reels :D
DeleteAlhamdulillah serumah dah vaksin lengkap, jadi bisa barengan kemana-mana. Aku di rumah sama di bungsu, kalau pergi Bapaknya sama si Sulung karena mereka berdua yang sudah lengkap vaksin. kwkwk..jadi ga bisa kemana-mana kalau belum lengkap nih aku
ReplyDeleteSemoga sehat selalu ya Mbak Nurul dan keluarga
Senangnya yeyeye! Oh gituuuuu : Aamiin, thanks mbak Dian.
DeleteAlhamdulillah ya sudah selesai menjalankan vaksin sebagai upaya kita dalam berikhtiar menjemput kesehatan dan kondisi yang lebih baik. Semoga sehat selalu ya bersma keluarga. Aamiin...
ReplyDeleteDoa yang sama buat teh Okti, aamiin.
DeleteSyukurlah sudah komplit ya vaksinnya. Aku baru dapat tahap 1 vaksin moderna seminggu yang lalu. Agak deg2an jalaninnya soalnya lama nggak suntik. Haha
ReplyDeleteIya mbak, horeeen kompliiit :) Bismillaah aja hehehe :D
DeleteAku pas vaksin gak foto-foto sama sekali. Yang kali kedua udah niat, terus mendadak malu, wahahaha. Ya udah, yang penting sudah vaksin aja. Btw, lama juga antriannya yaaa
ReplyDeleteAwalnya aku malu dan bingung caranya. Tapi demi kenang2an yang belum tentu terulang kembali, ya udah cuek aja hahahaha :D
DeleteSaya baru tahu aplikasi peduli lindungi ini ada fitur diary perjalanan juga. Saya pikir cuma buat ngecek kartu vaksin kita. Heu. Alhamdulillah kemarin sudah vaksin juga saya 2 kali difasilitasi sama kantor
ReplyDeleteIya, ada mbak. Syukurlah kalau begitu :D
DeleteAlhamdulillah sudah lengkap ya mbak vaksinasinya
ReplyDeletesekeluarga juga ya mbak
klo aq baru yang tahap satu nih mbak
IYa, senangnyaaa!
DeleteRata-rata efek vaksin itu kelaparan dan ngantuk. Saya juga. Pas vaksin pertama makan nasi padang dan nasi goreng, kalau yang kedua, saya ada tambahan dikit, mual dan sedikit pusing.
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah divaksin, semoga antibodi kita kuat ya, Mbak.
Waduh, nasi padang dan nasi goreng, nikmatnya sampai ke hati itu hahahha :D Aamiin, iya mbak.
DeleteAlhamdulillah gak harus ngantri lama seperti pelaksanaan vaksin yang pertama, ya, Mbak. Memang lebih enak datang lebih pagi, supaya gak terlalu lama ngantri.
ReplyDeleteTernyata ada Pak Anis, ya, sayang gak bisa lihat beliau dari dekat hehehe
IYes alhamdulillaah. Iya nih, coba bisa foto bareng hahahah :D
DeleteAlhamdulillah,
ReplyDeletevaksin tahap kedua sudah dilewati, kak Nurul dan keluarga.
Semoga senantiasa diberi kesehatan yang paripurna dan dijauhkan dari virus saat pandemi.
Lokasinya enak yaa..kak Nurul.
Meski menunggu antrian, tetap stick together.
Aamiin, insya allah pandemi segera berlalu. Kudu barengan terus kami mah senengnya hahaha :D
DeleteAlhamdulillah udah vaksin kedua ya mbak. Sama dong mbak waktu vaksin kedua aku tidur malem mempengaruhi tensi, untung lancar-lancar aja ya vaksinnya. Syukurlah punya kenang2an foto waktu vaksin. Sehat-sehat selalu buat mbak Nurul & keluarga ya
ReplyDeleteWah, iya ya bisa samaan kita :) Sip mbak aamiin.
Deletealhamdulillah ya mbak, sudah vaksinasi lengkap. Bekal sarapannya juga mantap banget mbak nurul hihi yang penting, saat vaksinasi itu siap lahir batin ya.
ReplyDeleteALhamdulillaah. Iya dong. joss khaaan perbekalannya? Hahahaha :D
DeleteMirip dong tensinya sama aku 141 kemarin pas vaksin kedua. Terus ditanya lagi kurang tidur apa engga. Yaa memang lagi banyak lembur kemarin hihi. Hamdallah tenang rasanya ya mbak kelar vaksin semua.
ReplyDeleteOh yaaa? hihihihi.... IYa ternyata ngaruh banget kalau kita kurang tidur, tensi naik deh.
Deletejadi aman dan nyaman ya Mbk kalau udah vaksin, setidaknya proteksi makin kuat. Semogalah kesediaan vaksin segera merata dan semua bisa vaksin.
ReplyDeleteSetidaknya kita udah ikhtiar :D
DeleteAminnn ya semoga pandemi ini cepat berlalu.. Antrian vaksinnya sepagi itu udah 40an ya..warbiaasa...semoga sehat selalu sema ya...
ReplyDeleteIya hahahah semua warga antusias divaksin, kereeeen hehehe :D
DeleteAlhamdulillah udah lengkap ya mbak vaksinnya, kalau saya kemarin baru vaksin pertama karena sempat tertunda waktu keluarga kena covid. saya masih menunggu 12 minggu lagi untuk vaksin kedua nih.
ReplyDeleteOh ya mbak mesti menunggu dulu, ga apa2 mbak sing sabar hehehe.
DeleteHey kak, sehat-sehat selalu. Aku juga sudah menyelesaikan seluruh vaksin tapi aku belum buka pedulilindungi. Tapi, gara-gara post ini, aku jadi buka aplikasi peduli lindungi. Kepo.
ReplyDeleteSalam sehat!
Haloooo :D Hayk mbak dicek di PeduliLindungi yeay!
DeleteYeay, Alhamdulillah udah komplit ya mbak.. makasih sharingnya, buat bekal aku nih yang mau vaksin. Insya Allah minggu ini..bausan dikabari adek, semoga aku kengkut.. sehat sehat selalu ya mbak
ReplyDeleteHoreeeeee :D Iya alhamdulillaah, sama2 mbak. Aamiin.
DeleteSehat terus kak. Moga tahapan ini jadi salah satu dari banyak usaha untuk tetap sehat, baik untuk diri sendiri, keluarga dan Indonesia tentunya. 😊💪
ReplyDeleteInsya allah, terima kasih aamiin. Sehat2 juga ya mas.
DeleteWah, dokumen bawa KK juga ya Mbak, tmpat ku cukup bawa KTP... lega ya sudah vaksin komplit, aku baru sosis pertama, itupun dapt AZ
ReplyDeleteBuat jaga2 aja kok KK dibawa :) KTP cukup. Iya lega banget komplit semua vaksinnya.
DeleteHoraaayyy, udah komplet vaksinnya ya Teh?
ReplyDeleteSemoga selalu sehaaaatt
dan doa kita semua: pandemi segera bubar jalan yak.
ALhamdulillah iya sudah mbak :D
DeleteSaya juga barusan vaksin Bu, tapi penerima vaksin AstraZeneca tahap dua. Efeknya gak jauh beda, ngatuknya tidak ketulunga, makanya seharian ambil cuti
ReplyDeleteOooooh :) Hehehe ngantuk seharian ga apa2 jadi istirahat deh.
Deleteaman banget ya kak, selama kita bener bener lolos pemeriksaan kesehatan dan screening maka vaksin dapat diberikan dan tidak memberikan efek samping
ReplyDeleteBetul3x mas. Senangnyaaaaa!
Deletewaaaah.... asyik juga ya divaksin. saya ko belum divaksin yak...hehe. gegara kemarin gk ke kantor jadi gak dipaksin nih. cekrek! dokternya baik ya. bisa ngebolehin difoto
ReplyDeleteIYaaa donk :D Wah, semoga mas lekas divaksin deh:D
DeleteAlhamdulillah ya udah vaksin, ikut deg-degan juga. Tapi kalau udah vaksin jadi lebih tenang dan bener aja kalau begadang tuh bikin tensi naik. Kaya aku vaksin pertama tensi naik karena begadang. Beneran deh harus fit
ReplyDeleteIYa ya ternyata begadang itu efeknya tensi jadi mayan naiknya hihihihi.
DeleteWahh bersyukur banget bisa kebagian di vaksin satu keluarga, semoga tetap terlindungi dan sehat selalu. Rasanya memang lega banget, tapi tetep jangan lupa patuhi protokol kesehatan jika keluar rumah..
ReplyDeleteAamiin, makasih doanya. Siap, selalu terapkan prokes 5M.
DeleteSaya juga sudah vaksin neh Mbak Nurul. Anak-anak juga sudah. Kita vaksin beda tempat, tetapi tetap dengan prokes dan place yang menyenangkan.
ReplyDeleteAlhamdulillaah, Kang Ali udah komplit juga vaksin sekeluarga yeyeye!
DeleteAlhamdulillah mbak Nurul sudah komplit, sudah divaksin sinovac dua kali ya.
ReplyDeleteEfek vaksin kedua sepertinya tidak terlalu berat ya mbak, beda dengan tahap pertama.
Wah, gubernur Anies Baswedan datang juga ya mbak.😃
Alhamdulillaah, iya Mas Agus, lega deh :) Betuuul.
DeleteWah sudah lengkap vaksinnya... Selamat mbak Nurul keren banget nih. Aku besok malah baru vaksin nih
ReplyDeleteThanks mbak DIan. Sip2 semoga dilancarkan ya.
DeleteLihat bekal Mbak Nurul yang komplit, jadi ingat pengalaman ibu saya yang antri panjang untuk vaksin. Karena tidak bawa bekal sampai rumah langsung lapar.
ReplyDeleteHahahaha iya ya emak2 biasanya sigap urusan perut, apalagi ini persiapan divaksin :D
Delete