Patuha Resort Ciwidey, Tempat Wisata dan Penginapan Unik di Kawasan Hutan Pinus

Patuha Tjiwideij Resort merupakan tempat wisata dan peristirahatan di kawasan Ciwidey, Jawa Barat. Suasananya masih sangat alami, tenang, selalu berkabut dan berhawa sejuk di siang hari dan sangat dingin di malam hari. Inilah pengalaman pertamaku bersama keluarga menginap di kawasan hutan pohon pinus yang unik dan tak terlupakan.  

Dadakan Wisata ke Ciwidey 

Apa kabar, teman-teman? Kali ini aku mau berbagi cerita seru saat menginap di Patuha Resort Ciwidey. Kami berada di sana selama 3 hari 2 malam yaitu hari Jumat, Sabtu dan Minggu tanggal 15 sampai 17 Oktober 2021 lalu. Awalnya kami berencana berlibur ke Jogja sampai 20 Oktober, namun ternyata dibatalkan. 

Alasannya, Rafa dan Fakhri kesulitan konsentrasi jika mesti PJJ disertai liburan. Yang ada mendekam diri di hotal aja, kasihan kan. Maklum, tugas/ PR dari sekolah seringkali bererot, belum lagi hapalannya dan masih banyak lagi. Akhirnya dadakan deh pilihan jatuh ke Ciwidey. Ternyata warga Jakarta sudah booking villa, hotel dan sebagainya jauh-jauh bulan. Ga menyangka kami berjodoh di Patuha Resort ini hehehe.

Menuju Patuha Resort

Hari Jumat, 15 Oktober 2021 Aku, Aa Rahmad, teteh Rafa, ayang Fakhri, mama dan papaku berangkat dari Jagakarsa sekitar pukul 13.00 WIB. Kaum Adam menunaikan salat Jumat terlebih dahulu dan kami semua pun sudah salah zuhur dan makan siang. Suamiku full menyetir, menggunakan mobil papaku aja deh yang plat nomornya ganjil.

Bepergian bersama orang tua yang lansia mesti dimaklumi kalau sering berhenti untuk rehat sejenak. Meluruskan kaki sekalian buang air kecil plus jajan, tentunya salat ashar dan maghrib serta makan malam. 

Hampir saja kena macet di tol Kopo, untung langsung berbalik arah ke Pasir Koja. Posisi sebelah kanan jalan dari arah Soreang. Petunjuk arahnya agak menjebak, ternyata banyak mobil yang berputar balik ke kanan juga. 

Makan Malam Sate Ayam dan Kambing Madura di Pasar Soreang

Kami makan malam menu sate ayam dan sate kambing Madura di Soreang. Letaknya persis di pinggir jalan di area pasarnya. Ramainya bukan main, sepertinya di wilayah itu tampat kuliner favorit orang-orang di sana. Seporsi sate ayam maupun kambing dengan 10 tusuk dihargai Rp 25.000,- saja sudah termasuk nasi. Murah banget kan? Di sebelahnya jajan martabak telur dan manis buat ngemil malam di Patuha.

Jalanan Gelap dan Sepi, Patuha Resort Sempat Terlewati

Eng…ing…eeeeng! Melewati kawasan Ciwidey, terasa jalanan menanjak terus. Yang tadinya ramai masih kelihatan banyak minimarket, restoran, toko-toko, rumah penduduk dan berbagai hotel, lama-lama menjadi jarang dan senyap. 

Lampu jalan menghilang alias ga ada. Wah, kudu lihai menyetir di sini, karena di sisi kiri jalan, tonjolan tebing dan batu begitu nyata. Kalau ga berhati-hati, kendaraan bisa menabraknya. Lajur kanan dan kiri jalan pun terbilang pas-pasan.

Wow, terlewat Patuha Resort-nya! Fakhri yang duduk di kursi depan bersama papanya yang pegang Google Map di HP langsung kaget,”Kok, titiknya hilang? Kayaknya kelewat nih”. Benar saja, mamaku langsung bilang,”Kayaknya tadi mama lihat plang Patuha deh, tapi ga jelas soalnya gelap”. 

Mencari tempat berhenti sejenak untuk putar arah di malam hari tanpa penerangan lampu jalan ternyata ga mudah. Khawatir dari arah berlawanan ada mobil mendekat. Belajar dari pengalaman pertama, kalau kapan-kapan ke sini lai jangan sampai kemalaman deh.

Tiba di Patuha Resort

Singkat cerita, eh dari tadi panjang ya hahaha… sampailah kami di depan jalan akses menuju Patuha Resort. Sempat mau syut video sih cuma sudah lelah dan gelap, kami lebih menikmati susana sepi dan gelapnya malam pukul 20.30 WIB. 

Asliiiii, sepiiiii banget! Tibalah di area parkir yang hanya terlihat 2 mobil di sana. Eh tapi pas kami check out Minggu pagi, parkiran penuh banget, pertanda memang laris nih resort-nya. Unik, menuruni anak tangga menuju front office dan penginapan di Patuha. 

Semakin lama semakin menurun dan langsung terasa dinginnya malam. Ada tamu lain, bapak dan anaknya yang sedang berfoto dengan background sepeda ontel di sana. Mereka bilang setiap tahun selalu menginap di Patuha Resort karena suka dan cocok.

Harap Berhati-hati Melangkahkan Kaki di Kontur Tanah Lereng Gunung

Menunggu staf yang cukup lama (Katanya sih sedang melayani kamar tamu lain, antar handuk), akhirnya kami diberi kunci kamar Damar. Wuih, pantas saja staf laki-laki tersebut lama ditunggu. Ternyata jarak dari kamar tipe yang satu dengan tipe lainnya agak jauh dan butuh olahraga kaki naik turun tangga menyesuaikan kontur tanah pegunungan.

Kami berenam berjalan pelan sambil membawa tas berikut perintilan masing-masing. Melewati kolam ikan dna kolam renangnya juga. Kolam renang air panas alaminya ternyata ga panas. Staf bilang panasnya suam-suam kuku hihihi, kupikir mungkin besok pagi bakalan panas atau minimal hangat seperti yang kami baca di laman Patuha. Soalnya Fakhri ga sabar kepengen nyebur, main air di sana sebelum mandi.  

Tiba di Patuha Resort di Malam Hari

Sekilas Tentang Patuha Resort

Patuha Tjiwideij Resort berada di bawah pengelolaan Perum Perhutani KPH Bandung Selatan. Patuha Resort memiliki luas kurang lebih 20000 meter persegi, berada di dalam area hutan hujan Ciwidey. Berdiri sejak tahun 2000, Patuha Resort menawarkan sensasi menginap berbeda dengan objek wisata sejenis.

Suasana yang tenang dan menghanyutkan, jauh dari keramaian dan kebisingan kota menjadikan resort ini sebagai pilihan penginapan yang tepat. Memang sih ada pemukiman warga pribumi lokal di kawasan ini kurang lebih 2 km, namun tetap saja rasanya seperti menyendiri, dingin dan sepi dari dunia luar eeeeeaaaaaa 😀  

Lokasi

Patuha Resort  berada di kawasan wisata Ciwidey, tepatnya di Jalan Raya Situ Patengan KM. 8 Lebakmuncang, Ciwidey, Bandung, Jawa Barat 40973. Nomor telepon/ Whatsapp yang bisa dihubungi yakni 082117591460 dengan Mbak Avisa di bagian marketing. Suamiku yang mengontak dia jika ada apapun yang dibutuhkan sebelum dan saat menginap di Patuha.

Penginapan di Patuha Resort ini berada di kawasan lereng pegunungan Patuha dengan pemandangan yang indah sekali, dikelilingi pohon-pohon pinus yang tinggi. Kawasan wisata Patuha mudah dijangkau dengan berkendara kurang lebih 1 jam perjalanan dari pusat kota Bandung. Tentu  dengan catatan arus lalu-lintas lancar tanpa kemacetan ya. Kalau dari tol Cipularang dapat ditempuh sekitar 4 jam.  

Berfoto Sejenak di Akses Masuk Patuha Resort Setelah Check Out

Kita dapat menemukan Patuha Resort setelah objek wisata Ciwidey Valley, sekitar 500 meter saja. Posisinya ada di sebelah kanan jalan dari arah Ciwidey. Lokasi persis di belokan jadi harus memperhatikan jalan jika hendak masuk ke resort ini.

Terlihat tulisan Patuha Resort berawarna putih pada dinding batu kali yang terpampang nyata di depan akses masuknya. Dari depan masih sekitar 500 meter lagi masuk ke dalam kawasan hutan dengan lebar jalan beraspal 5-6 meter dan terdapat pos keamanan.

Asyiknya menginap di Patuha Resort diantaranya dekat dengan Kawah Putih, Ranca Upas, Glamping Lakeside Rancabali, Situ Patenggang, Saung Gawir Bungalow & Resto Casual Dining (1,4 km), Kampung Cai Ranca Upas Alam (2.56 km) dan lain-lain.

Fasilitas

Patuha Resort dilengkapi dengan berbagai fasilitas serta menerapkan resort dengan konsep back to nature. Model arsitektur dan bangunannya sangat menyatu dengan alam, terutama hutan pohon pinus yang mengelilingi kamar-kamarnya. Terutama kamar Damar dan kamar Pinus lebih asyik karena balkonnya menghadap langsung hutan pinus.

Kita dapat memilih pondokan dengan tipe dan harga bervariasi. Ada kamar yang muat untuk dua orang, family room (keluarga berempat misalnya), bahkan yang bisa menampung banyak tamu yang menginap. Tersedia juga extra bed jika diperlukan. Selain free Wifi, terdapat kolam renang air panas alami yang menjadi daya tarik resort ini. 

Kolam Renang Air Panas Alami

Di Patuha Resort ini tersedia 8 unit villa/ resort/ cottage dengan total kamar sebanyak 42 kamar tidur dan maksimal huni 100 orang. Ada king bed, twin bed, queen bed, water heater, televisi, tea/ coffee maker, ruang tamu, ruang keluarga dan dapur, berbeda-beda tergantung tipe kamar yang dipilih. 

Ada Villa Jati, Kamar Merkusi, Kelana, Sonokeling, Puspa, Pinus, Rasamala, Villa Meranti yang fassilitas dan harga per malamnya bervariasi mulai Rp 365.000,- hingga Rp 1.200.000,- atau bisa lebih. Oh ya, kamar yang harganya di bawah 400 ribu lantainya bukan kayu ya, melainkan seperti lantai keramik biasa.

Menginap di Kamar Damar

Kami memilih bobo syantik dan relaksasi sejenak dari hiruk-pikuk perkotaan di kamar tipe Damar sebanyak 3 unit. (per unit 2 orang). Total kamar Damar di sini ada 6 unit saja, sejajar begitu, dilengkapi dengan dispenser air panas dan dingin dengan galonnya tentu. Rate per malam adalah Rp 400.000,-

Kami menginap selama 3 hari dua malam di Patuha Resort ini. Salah satu pertimbangan kenapa pilih kamar Damar adalah ada balkon yang menghadap hutan pinus persis, Yaaa walaupun memang non breakfast ya hahaha tapi relaaaa deh. Aku sudah post video singkatnya di feed dan story Instagram-ku. Jadi teringat saat kami menginap di Cabin VIP The Forest Cisarua Puncak yang masih alami, dingin di kawasan hutan juga.

Kamar Damar dengan Balkon Menghadap Hutan Pinus

Aku sekamar dengan Aa Rahmad tentunya, di Damar 1, Rafa dan Fakhri di Damar 4, mama dan papaku di Damar nomor 3. Kenapa di-skip nomor 2? Karena sudah ada penghuninya wkwkwkkwkw itu ruameeee banget mengobrol, ada kayaknya sekitar 6 orang. Tetapi di malam kedua, Rafa dan Fakhri pindah ke kamar nomor 2 biar bersebelahan dengan kamarku, kebetulan mereka check out pagi.

Kamar Damar dan Pemandangan Resort

Mereka pakai extra bed 2 dan bawa kompor portable lalu bakar ayam pagi-pagi, eh kita kebagian aromanya doang huahaha. Tahu begitu aku bakalan bawa juga dari rumah, maybe next time kalau berjodoh menginap di Patuha lagi. Yang ada aku shoot pemandangan hutan pinus dari balkon dan menikmatinya dengan takjub dan mensyukuri nikmat Allah Yang Maha Pencipta ini.

Fasilitas yang disediakan di setiap kamar Damar adalah twin bed, lemari pakaian, televisi layar datar, 2 kursi dan 1 meja untuk bersantai, meja dan cermin rias, telepon, tea/coffee maker, 2 cangkir, handuk beserta jemurannya, keset, tempat sampah. 

Di dalam kamar mandi tersedia sampo dan sabun cair, wastafel, toilet duduk, shower, water heater, tempat sampan, cermin dan cantelan baju/ handuk. Mushola, aula, meeting room, kantin juga ada, serta play ground sederhana untuk bermain anak-anak.

Lemari Pakaian dan Kamar Mandi

Pengalaman Terkunci di Kamar Mandi

Oh ya, ada pengalaman ga terlupakan nih buat si bungsu Fakhri. Sabtu pagi dia sempat terkunci di kamar mandi, lho. Suamiku sedang duduk santai di beranda kamar dan menikmati martabak dan camilan yang semalam dibeli di Pasar Soreang. 

Katanya, terdengar teriakan "Teteh....teh.."! Memanggil teteh Rafa. Namun lama-lama terdengar minta tolong lebih kencang,"Tolooooong....tolooooong!". Waduh, langsung deh si papa menghampiri dan menelepon staf Patuha. 

Alhamdulillaah pintu kamar mandi berhasil dibuka dan ayang Fakhri selamat, eeeaaaa! Ada-ada aja sih. Sejak saat itu kami memutuskan jika ke manapun pergi, selain bawa diri jangan lupa juga bawa HP wkwkwkwkw 😁 

Pemandangan Patuha Resort

Cantigi View

Pohon Cantigi dikenal sebagai pohon awet muda yang legendaris. Pohon ini memiliki daun bernuansa kemerahan dan berbuah warna hitam. Pohon ini sangat kuat akarnya, bisa untuk berpegangan saat mendaki gunung dan berlindung ketika terjadi badai di pegunungan.

Menuju spot instagramable ini kita menaiki tangga sebentar saja, di area aula Patuha Resort. Betah berlama-lama di sini. Menikmati pemandangan gunung dan pepohonan yang cantik dan memesona seakan tiada habisnya. 

Kami berada di tempat ini pada Sabtu pagi, bersiao wisata ke Kawah Putih dan Situ Patenggang. Sayang sekali papaku ga memungkinkan ikutan difoto karena suka terengah-engah naik-turun lereng resort ini.

Cantigi View

Nilai Plus Patuha Resort

• Sangat cocok bagi siapa saja yang ingin beristirahat dan santai secara intim seperti berbulan madu maupun privat bersama keluarga. 
• Pas juga untuk reuni, acara kantor dan sebagainya secara natural dan jauh dari keramaian, melepas stres dari berbagai aktivitas di kota besar. 
• Menikmati keindahan alam dan suasana asri pegunungan yang sejuk maupun dingin bisa mencapai 16?C bahkan lebih rendah lagi suhunya di malam hari. 
• Pemandangan bernuansa hutan pinus asli, bukan kaleng-kaleng, yang ga bakalan didapatkan di tempat lain. 
• Masih terlihat kabut cukup tebal yang menyelimuti kawasan hutan di sekitar penginapan.
• Penginapan yang cukup nyaman, membuat pikiran tenang, banyak spot foto menarik yang instagramable.
• Lantai dan perabotan dari bahan kayu, mungkin jati kalau lantainya. Bersih, tampak sudah disapu dan dipel.
• Tersedia air galon dan dispenser panas dan dingin di tiap koridor. 
• Ada kolam renang air panas alami dan kolam ikan.
• Tersedia kantin, jika pilih kamar yang non breakfast kita tetap bisa memesan makanan seperti nasi goreng 25 ribu dan lain-lain di sini via telepon atau WA.
• Bisa juga untuk dijadikan lokasi pertemuan bisnis, pendidikan, olah raga/ outbond dan yang lainnya.
• Staf ramah dan helpful.
  

Yang Perlu Ditingkatkan oleh Patuha Resort

Aku tuliskan poin minus alias kekurangan di Patuha Resort ini karena aku sayang lho ya. Kepengen nantinya semoga fasilitas dan kebersihan ditingkatkan lagi. Memang kelihatannya kurang perawatan, banyak debu dan kerusakan bangunan yang belum diperbaiki.

Televisi layar datarnya terlalu mungil. Kebetulan tv di kamarku volume-nya ga bisa diutak-atik, jadi silent gitu cuma lihat gambarnya aja. Ada suara sih tapi keciiiiiil banget lama-lama hilang hihihi.

Ada sarang binatang di dekat jendela kamar dan debunya tampak jelas di depan mata. Beranda di depan kamar juga kotor, kurang tempat sampah. Kamar mandi so-so lah, ukurannya cukup bersih, walaupun ga dikasih pasta gigi dan sikat giginya. Shampo dan sabun cair sih oke sudah ready di wadah yang ditempelkan ke dindingnya.

Handuk dan keset di kamar anak dan orangtuaku belum tersedia, jadi mesti minta via WA. Kebetulan waktu itu sudah malam sekitar jam 9. Staf sudah sepi, jadi suamiku yang menelepon pihak marketing via WA. Walaupun responsnya agak lama, alhamdulillaah seorang staf laki-laki datang membawakan berang-barang apa saja yang belum ready.

Malam saat aku hendak mandi, flush tiba-tiba jebol, air muncrat ke mana-mana dengan aliran cukup deras. Padahal jariku baru menyentuh dan memegangnya sedikit. Suamiku berusaha menutupnya dengan plastik kiloan dan karet gelang (Untung aku sedia 2 benda ini tiap bepergian hehehe).

Memakan waktu cukup lama sampai akhirnya berhasil ditutup sementara. Sudah menghubungi staf via telepon maupun WA, kemungkinan orangnya datang pas aku dan suami sudah terlelap. Namun keesokan harinya dia datang kembali dan menggantinya dengan yang baru.

Tips Menginap di Patuha Resort

• Membawa jaket yang cukup tebal.
• Siapkan obat-obatan pribadi, minyak kayu putih, minyak telon dan semacamnya untuk jaga-jaga kulit kaligata/ gatal-gatal akibat alergi dingin.
• Siapkan makanan dan minuman yang banyak sesuai selera karena lokasi resort jauh dari pertokoan maupun minimarket.
• Boleh juga kalau mau bawa kompor portable, alat panggang untuk bakar ayam, jagung maupun menu lainnya.
• Jangan lupa abadikan momen kebersamaan berlibur menggunakan kamera smartphone, DSLR atau mirrorless.
• Sedia uang tunai siapa tahu membutuhkannya untuk berwisata dan belanja karena mesin ATM jarang sekali terlihat.
  

Mau Lagi atau Nggak, Menginap di Patuha Resort?

Honestly, aku sukaaaaaaa bangeeeddd menginap di Patuha Resort Ciwidey ini dan punya pengalaman ga terlupakan bersama keluarga selama 3 hari 2 malam di kamar Damar. Kalau ditanya, “Mau lagi kah, kapan-kapan staycation di Patuha Resort?”. Aku akan jawab, “Mauuu!”.

Oh ya, menginap 3 hari 2 malam di sini aku dapat diskon 15% lho. Dari 3 kamar Damar dikali dengan rate  Rp 400.000,- dipotong Rp 360.000,- sehingga total bayarnya hanya Rp 2.040.000,- alhamdulillaah.

Kemungkinan aku akan pilih kamar yang per malamnya 500 ribu (Non breakfast) atau 800 ribu (Breakfast) saja deh. Kedua tipe kamar tersebut posisinya di atas di samping kanan dan kiri front office. Cocok banget kalau bawa orang tua kita atau siapapun yang lansia atau sulit berjalan menurun dan menanjak menuju pondokannya. Ga usah yang privat berada di dekat parkiran dan pohon atas dengan jalan khusus, paling mahal 1,2 juta hahaha.

Teman-teman, itulah pengalaman unik pertamaku menginap di Patuha Resort Ciwidey, Jawa Barat. Betapa ingin mengulang kembali keseruan aku bersama keluarga di lain kesempatan. Nantikan cerita selanjutnya kami berkunjung ke Kawah Putih dan Situ Patenggang. Terima kasih sudah mampir. Sampai jumpa! 😊