Situ Patenggang hampir selalu menjadi destinasi pilihan para pelancong yang baru pulang dari Kawah Putih. Kawasan wisata di Ciwidey yang satu ini memiliki pemandangan yang asri dengan hamparan kebun teh di sekitarnya. Kita juga bisa menikmati kuliner khas sambil memandang perahu-perahu cantik di danaunya.
Sabtu, 16 Oktober 2021 lalu, aku sekeluarga niat sekali berkunjung ke Situ Patenggang. Jarak dari Kawah Putih menuju Situ Patenggang terbilang cukup dekat, hanya sekitar 7 km. Tanpa kemacetan yang berarti alias lalu lintas normal, perjalanan membutuhkan waktu sekitar 10 menit saja.
Sebenarnya kami sudah merasa perut memanggil ketika tanggung sebentar lagi akan tiba di pintu masuk Situ Patenggang. Terutama mamaku yang super demen makan, lebih dari aku ups hahaha 😂 Papaku sih anteng, beliau sabar orangnya, 11 12 lah kayak aku hihihi.
Sekitar jam 12 siang tibalah kami di loket Situ Patenggang. Seperti biasa, petugas cek suhu tubuh dan meminta kami berenam menunjukkan aplikasi PeduliLindungi di smartphone. Animo masyarakat akan wisata alam seperti Situ Patenggang ternyata cukup baik, ramai juga.
Tanjung Pinus Situ Patenggang |
Mitos Situ Patenggang
Situ Patenggang berasal dari bahasa Sunda yakni pateang-teangan yang artinya saling mencari. Teman-teman, sudah tahukah kalau Situ Patenggang punya mitos yang menarik? Tenang saja, buka kisah misteri yang menyeramkan kok, melainkan cerita cinta yang abadi.
Ada Mitos Situ Patenggang |
Alkisah, dahulu kala terjalin cinta Putra Prabu dan Putri titisan Dewi yang besar bersama alam, yaitu Ki Santang dan Dewi Rengganis. Mereka berpisah untuk sekian lamanya. Karena cintanya yang begitu mendalam, mereka saling mencari dan akhirnya bertemu di sebuah tempat yang sampai sekarang dinamakan "Batu Cinta".
Dewi Rengganispun minta dibuatkan danau dan sebuah perahu untuk berlayar bersama. Perahu inilah yang sampai sekarang menjadi sebuah pulau yang berbentuk hati (Pulau Asmara / Pulau Sasaka). Menurut cerita ini, yang singgah di batu cinta dan mengelilingi pulau asmara, senantiasa mendapat cinta yang abadi seperti mereka.
Lokasi
Situ Patenggang terletak di Jalan Raya Ciwidey, Rancabali, Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Situ ini berada di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut. Tak hanya pemandangan yang indah, Situ Patenggang juga memiliki panorama hamparan kebun teh di sekitarnya.
Dari Wikipedia, aku baru tahu ternyata luas Situ Patenggang sekitar 45.000 hektar. Sementara itu, kawasan wisata ini mempunyai cagar alam dengan total luas mencapai 123.077,15 hektar. Kita bisa menikmati danau yang cukup luas dengan perahu-perahunya yang cantik dan di seberangnya terdapat resort yang bisa diinapi pelancong yakni Glamping Lakeside.
Transportasi dan Rute
Banyak
jalan menuju Roma. Sama halnya dengan Situ Patenggang yang bisa
ditempuh dari berbagai rute. Banyak jalur alternatif yang dapat kita
lalui untuk berwisata ke Situ Patenggang. Jika kita cek menggunakan Google Maps,
jarak tempuh antara pusat Kota Bandung pada titik nol di Jalan Asia
Afrika dengan Situ Patenggang adalah sekitar 48,3 km atau 1 jam 25 menit
waktu normal.
Dari Jakarta menuju Situ Patenggang memakan waktu kurang lebih 3 jam 35 menit atau 189 km lewat tol Cipularang. Rute yang paling diminati adalah dari pusat Kota Bandung. By the way, memang mama dan papaku asli sunda ti Bandung, besar di Bandung. Mamaku dulu bekerja sebagai asisten apoteker, sedangkan papaku kuliah di ITB dan diterima di PLN dan mulai dinas di Jakarta. Urusan peta, sepertinya masih hapal di luar kepala. Meskipun kini sudah ada Google Map, namun tetap jadi andalan dong yang orang tuaku bilang hehehe.
Kalau dari Bandung, kita meluncur ke Jalan Jenderal Sudirman dan melewati Alun-alun Kota Bandung, kemudian bertemu bundaran. Setelah itu belok ke kir, masuk ke Jalan Tol Soreang-Pasir Koja kemudian turun melalui Gerbang Tol Soreang dan masuk ke Jalan Cipatik.
Lanjutkan perjalanan sampai melewati Jalan Sorean-Ciwidey dan bertemu Jalan Propinsi. Sesampainya di Jalan Raya Ciwidey, lurus terus sampai bertemu Kebun Strawberry Emte Highland Resort dan Wisata Air Curug Tilu. Setelah itu, kita akan melihat Situ Patenggang di ujung jalan.
Jika kita menggunakan kendaraan umum dari Jakarta, gunakan bus jurusan Leuwi Panjang Bandung. Dari sana kemudian perjalanan dilanjutkan menggunakan minibus jurusan Leuwi Panjang – Ciwidey. Dari terminal Ciwidey, ada angkutan kota dengan jalur menuju Patenggang.
Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk
Untuk dapat memasuki kawasan wisata Situ Patenggang, kita harus membayar tiket masuk. Biaya tersebut sudah termasuk Phinisi Resto jika kita ingin wiksata kuliner di sana. Adapun jam buka-tutup serta harga tiket masuk per orang adalah sebagai berikut:
- Jam Oparasional: Senin - Minggu mulai pukul 08.00 - 20.00 WIB.
- Senin – Jumat : Wisatawan domestik sebesar Rp 15.000,- , sedangkan mancanegara Rp 135.000,-
- Sabtu – Minggu : Wisatawan domestik Rp 20.000,- dan mancanegara Rp 185.000,- .
Fasilitas
Situ Patenggang memiliki fasilitas yang memadai. Di sana tersedia kamar mandi, musala, gazebo dan lain-lain. Ga perlu bingung tersesat ya teman-teman, papan petunjuk arah juga ada kok. Tempat duduk pun tersedia, walaupun ga banyak sekali.
Urusan kulineran ga kalah penting. Banyak toko makanan dan buah-buahan maupun toko souvenir yang bisa diandalkan sebagai oleh-oleh di rumah. Aku jajan cilok dan stroberi lho, lumayan sebagai pengganjal perut karena belum makan siang hahaha, memang dasar doyan aja.
Selain restoran unik, terdapat pula tempat penginapan berupa glamping di pinggiran danau. Untuk penginapan dengan fasilitas sekelas hotel mewah, harga per malamnya mencapai Rp1,2 juta bahkan lebih. Sempat aku dan suami mencari penginapan di sekitar situ ini, namun rupanya kami berjodoh di Patuha Resort.
Cukup mudah mencari lahan parkir terutama dekat musala. Supaya tenang, kami salat zuhur terlebih dahulu, kecuali aku yang sedang datang bulan, Ada dua musala di area wisata ini. Kami pilih yang agak masuk ke dalam sambil melihat-lihat warung makan yang sekiranya diminati.
Salat Zuhur di Musala Ad-Dzikri
Mushola Ad-Dzikri cukup bersih dan nyaman. Tempat ibadah umat muslim di area Situ Patenggang ini terlihat ramai dikunjungi wisatawan yang menunaikan salat maupun mengaji. Memang sederhana, namun mushola ini rupanya lebih dipilih orang-orang, dibandingkan mushola dekat lahan parkir mobil awal masuk situ.
Musala Ad-Dzikri di Situ Patenggang |
Makan Siang di Warung Nasi Doa Ibu
Sebenarnya aku belum merasa lapar, tetapi perut mama dan papaku tampaknya sudah bernyanyi. Setelah menunaikan salat zuhur, kami makan siang di sebuah warung nasi yang kelihatan menarik hati, namanya Warung Nasi Doa Ibu. Tempatnya cukup bersih dan kita bisa melihat pemandangan Situ Patenggang deh.
Lumayan banyak juga pilihan menu makanan dan minumannya. Ada nasi timbel, nasi putih, nasi timbel komplit, nasi goreng, nasi ayam bakar, nasi ayam goreng, sate ayam, sate kambing, nila bakar maupun goreng, gurame, soto ayam, mie bakso, mie instan dan sebagainya. Tersedia minuman bandrek susu, susu, kopi, the manis, es the manis, es jeruk, jeruk panas dan jus buah.
Warung Nasi Doa Ibu |
Dasar penggemar menu ayam, entah kenapa kami kok kompak pesanannya sama. Ayam bakar dan ayam goreng lengkap dengan nasi, sambal dan lalapannya. Suamiku tambah, pesan lagi soto ayam tanpa nasi. Memanjakan perut di Situ Patenggang sampai kenyang begini, hanya mengeluarkan uang Rp 150.000,- saja, lho. Ditambah beli 2 botol bandrek Abah Haji, minuman herbal khas Parahyangan, total Rp 100.000,-
Menu Makan Siang di Warung Nasi Doa Ibu Situ Patenggang |
Kelar urusan salat dan makan, baru deh kami benar-benar masuk dan mengelilingi Situ Patenggang. Cuaca agak mendung sih namun sinar matahari masih cukup mengintip. Mama dan papaku duduk santai saja, sedangkan aku, Aa Rahmad, Rafa dan Fakhri terus berjalan hingga sampai ke situ yang kering.
Senangnya Berwisata ke Situ Patenggang Bersama Keluarga |
Mama dan Papaku di Situ Patenggang |
Dulu, danau ini berisi air seperti layaknya sebuah situ. Tetapi saat ini malah kering sekali dan banyak ditumbuhi rerumputan. Kami berempat berfoto di sana. Sepi, hanya ada beberapa pengunjung di sekitar ini. Membayangkan zaman dulu air situ masih berlimpah, seru kayaknya mendayung perahu sampai ke sini.
Nah, perut kenyang hatipun senang. Baru deh kami menyusuri area Situ Patenggang ini. Mama dan papaku bilang, sebenarnya dulu danau ini banyak sekali airnya hingga ke atas. Tapi kenapa kini air surut sekali sehingga terlihat seperti mangkok kosong ibarat makan bakso tanpa kuah?
Situ Patenggang yang Airnya Surut |
Dari danau yang kering, kami berjalan lagi ke area situ yang ramai wisatawan. Banyak perahu di sana, dinaiki penumpang dan mengabadikan momen terbaiknya. Kami ga begitu tertarik naik perahunya, apalagi orang tuaku yang takut si perahu bakalan terbalik hehehe. Pernah punya pengalaman pahit zaman aku masih kecil dulu, naik perahu lupa di mana.
Pemandangan Situ Patenggang |
Glamping Lakeside dan Phinisi Resto
Di balik Situ Patenggang, terdapat penginapan cantik yang berhadapan langsung dengan danau dan pemandangan gunung,namanya Glamping Lakeside. Kabarnya, pemandangan Gunung Patuha dan Situ Patenggang sangat luar biasa. Suasana sejuk pun akan terasa jika kabut turun dari puncak Gunung Patuha turun menutupi Situ Patengang dan area wisata glamping tersebut.
Ada Glamping Lakeside di Seberang Danau |
Phinisi Resto adalah restoran dua lantai yang termasuk dalam kawasan Glamping Lakeside Rancabali. Bentuk bangunannya menyerupai kapal raksasa yang bagian depannya menjorok ke Situ Patenggang.
Untuk memasuki restoran ini, pengunjung bisa memilih di antara dua pintu. Pertama, melalui jembatan gantung yang cukup panjang. Jembatan artistik ini menyeberangi lahan kebun teh dan langsung membawa pengunjung ke lantai dua. Sementara pintu lainnya melalui bagian bawah kapal.
Tips Berwisata ke Situ Patenggang
- Jarang ada angkutan umum yang menuju Situ Patenggang. Gunakan kendaraan pribadi berwisata ke tempat ini.
- Siapkan jaket atau pakaian yang agak tebal untuk berjaga-jaga jika hawa dingin.
- Bawa payung persiapan juka hujan turun.
- Siapkan uang kecil untuk jajan camilan yang banyak dijual di sekitar Situ Patenggang.
- Jangan lupa abadikan momen indah bersama keluarga atau teman saat berasa di tempat ini.
Teman-teman, itulah cerita aku berwisata ke Situ Patenggang yang eksotik. Semoga di lain kesempatan aku sekeluarga bisa berkunjung ke sini lagi, mencoba naik perahu mengelilingi danaunya. Terima kasih sudah mampir ke blogku. Sampai jumpa di artikel berikutnya 😃
Aku belum pernah ke tempat wisata situ Patenggang ini mba. Padahal Deket kawah putih yaaaa. Kayaknya dulu blm sempet denger namanya 😅. Nambah lagi alasan hrs kesana..
ReplyDeleteJadi airnya udah surut banyak yaaa dibanding dulu? Foto yg danau ada perahu itu situ-nya kan Yaa? Nah yg foto rerumputan hijau, tapi ada genangan air di tengah bagian dari situ juga mba?? Yg paling kliatan surut itu soalnya 😅
Iyaaa, deket dari Kawah Putih, makanya aku penasaran ke Situ Patenggang ini :D Kata mama papaku, duluuuu air di danaunya melimpah, berbeda banget dengan saat ini :( Iya, seharusnya ada air juga di rerumputan hijau itu doeloe :D
DeleteFanny, kalau ke Kawah Putih, mending sekalian bablas ke Situ Patenggang. Soalnya jaraknya deket..
Deletekalau lihat situ atau telaag itu selalu merinding seperti ada mistisnya gitu. dan aku selalu membuat puisi buat telaga yang aku kunjungi
ReplyDeleteHehehehe memang suka ada mitosnya ya, bun :) Oh, seru amat bunda bikin puisi :D
DeleteMasya Allah, aku auto pingin kesini pas lihat viewnya. Asik banget ya mbak buat refreshing.. Itu yang airnya surut, jadinya cantik ya. Bener ya kayak mangkok
ReplyDeleteHahaha iya kayak mangkok :D Kapan2 neik perahunya di sini :D
DeleteWaktu kecil kalau airnya surut itu kami suka main kemah-kemahan di sana.
ReplyDeleteOya, saya tinggal di kecamatan Pasirkuda, tetangga Rancabali. Hanya kalau Rancabali itu masuknya Kabupaten Bandung, kalau Pasirkuda itu sekarang kecamatan masuk ke wilayah Kabupaten Cianjur. Dulu kecamatan nya masih Pagelaran.
Setelah tahu lokasi Rancabali nanti lanjut eksplorasi Curug di Pasirkuda nya ya. Ada Curug Citambur itu yg dipakai lokasi suting iklan rokok
Ohh begitu, teh :) Beda perbatasan ya sedikit aja udah masuk kabupaten lainnya heheh :) Iya, kapan2 dari Rancabali main deh ke Pasirkuda insya Allah :D
DeleteAku terakhir ke Ciwidey sebelum Pandemi, seharian PP pakai umum.
ReplyDeleteMenurutku sekarang Ciwidey udah turis banget segala-galanya harus bayar, haha. Btw itu Phinisi Resto makananya mahal-mahal banget, worth it lah ya sama pemandangannya langsung lihat Situ Patenggang. Dan aku masuk Phinisi itu gratis, gara-gara dikasih tau mamang angkot lewat jalan rahasia. Soalnya aku nggak makan, cuma numpang foto. Wkwk.
Aku next-nya kalau ke Ciwidey lagi mau camping di Rancaupas nih mbak.
IYa, mayan juga deh HTM destinasi wisata di Ciwidey sekarang :) Wah, iya, biasanya kalay resto keren gitu kan kita beli ambience nya, syukur2 makanannya juga enak hahaha. Penting banget pokoknya kudu pepotoan hahah :D
DeleteJauh banget ya harga tiketnya antara wisatawan domestik sama mancanegara. Di hari biasa aja selisihnya sampai 120 ribu. Sabtu minggu malah lebih besar lagi.
ReplyDeleteSaya ke Situ patenggang tahun 2007 mbak, naik angkutan umum dari Bandung. Sempat naik perahu juga menyeberang ke "pulau" yang ada batu cinta nya.
Kayaknya sudah banyak berubah sekarang, fasilitas lebih banyak. Yang paling saya ingat tuh, airnya dingiiiin banget
Fasilitas lebih banyak, mayan juga fulusnya hahaha :D Jajan mulu pulak wkwkwkwk :) Iya, selisih HTM nya gede juga wisatawan domestik dan mancanegara :)
Deletehawanya dingin mbak, terus jajanannya menggoda, jadi wajar aja perut berontak terus minta diisi jajanan. Mesti bawa banyak uang kecil buat beli jajan ya, apalagi kalau bawa anak kecil
DeleteRumputnya malah bagus pas surut itu, mbak. Bisa buat foto semacam lanskap, indah jadinya
ReplyDeleteOh ya? Hihihihihi ijo2 gitu ya kayak mangkok :D
DeleteSitu Patenggang di Ciwidey hawanya dingin dan sejuk, kayak di negeri-negeri empat musim itu. cantik banget pemandangan di sana.
ReplyDeleteIya mbak :D
DeleteKalau dibandingkan sama tempat-tempat wisata hits zaman sekarang, tiket masuknya termasuk sangat terjangkau ya, Mak.. Aku suka nih kalau ke tempat kayak gini, bisa refreshing sekalian olahraga, hehe... Udah gitu, makanannya juga harganya ngga ngagetok, yaa.. Suka trauma jajan di tempat wisata karena seringnya harganya suka ngga masuk akal, wkwkwk...
ReplyDeleteBener, mak Arinta :) Traveling alami kayak di Situ Patenggang ini asyik banget. Jalan2nya dapat, olahraganya juga dapat hahah :) Jangan lupa bawa duit buat jajannya :D Wkwkwkwkwk Murce di sini mah.
DeleteSeru yaa wisata sekeluarga. Perjalanan sekian jam sepadan lah ya sama pemandangan yang didapat. Capeknya hilang, jadi seger liat pemandangan. Oiya, tarif masuknya masih termasuk murah banget itu sih kalo untuk ukuran obyek wisata jaman sekarang...
ReplyDeleteSerunya pake banget hahaha :) Capek, lapar, langsung makan trus menikmati pemandangan Situ Patenggang deh.
DeleteAh kangen Ciwidey, kangen makan di Pinisi Resto. Udah punya rencana nginep di Ciwidey ntar deh kalau pandemi udah usai :)
ReplyDeleteIyes, met jalan2 ke Ciwidey.
Deleteterakhir ke situ patenggang, saya masih gadis :D :D
ReplyDeletelama banget ya?
waktu itu kemping di situ patenggang, dinginnnnnn.....
Uwow, lama buanget mbak Maria hehehe :D
Deletewaktu ke kawah putih bbrp waktu lalu, sebenernya udah lbh dulu baca2 soal situ patenggang ini. tapi di foto rata2 penampakannya mistis jadi urung kesannya. padahal Deket lagi ya? dan ternyata rame juga...
ReplyDeletedasar penakut menyebalkan!! 😬😬
Next smoga ada langkah rejeki klo kesana pingin singgah
makasih mbk ulasannya. kan jadi tau klo disitu ngga seserem difoto2 😀
Ga serem kok, rame malah seru hahaha :) Iya, sama2.
DeleteSitu Patenggang selalu menarik, dan selalu bikin kangen untuk kembali datang mengunjunginya
ReplyDeleteBetul :)
DeleteAduh aku panggil Teteh Nurul dong hihi masya Allah tabarakallah pengen deh ajak keluarga jalan-jalan kesini juga, udah lama ga explore Ciwidey. Waktu kecil pernah kesini dan kayaknya nanti kesini kalo udah musim panas biar tidak tijalikeuh hahah
ReplyDeleteAlhamdulillaah, iya senangnyaaa jalan2 bareng keluarga :D
Deletebuat yang income banyak dan pengen liburan, rekomend si berkunjung kesini
ReplyDeleteGa mesti banyak income juga bisa liburan tipis2 kok hehe :)
DeletePostingan begini bikin kangen jalan-jalan. Wisata ala tuh ga pernah bikin bosen. Rasanya lega kalau ada di tempat begini. Mana murah pula tiketnya.
ReplyDeleteIyaaaa, asyik banget kan :)
DeleteWah asri sekali ya mbak tempatnya jadi pengen juga wisata ke Situ Patenggang, btw suasana keramaiannya aman kah mbak?
ReplyDeleteInsya allah aman :)
DeleteIya ya kayak mangkok jadinya, dan rumput yang mengelilingi situ juga terlihat cantik loh, hijaunya merata. Aku catat dulu deh pokoknya, pengen suatu hari ke Ciwidey plus Situ Patenggang dan tempat wisata sekitarnya. Kayaknya banyak juga yang berdekatan ya mbak. Soal makan juga nggak perlu bingung karena ada warung nasi Doa Ibu, mantap juga menunya isinya banyak tuh. Sehat sehat untuk mba Nurul sekeluarga dan Papa Mama nyaa
ReplyDeleteHahaha iya mbak, boleh deh makan siang kayak aku.... :) Aamiin makasih doanya buat orang tuaku. Kemon mbak Wati, kapan2 main ke Situ Patenggang ya.
DeleteDuuhh kangeennn pingin ke Bandung...
ReplyDeleteUdah lama bgt gak ke Situ Patenggang, terakhir waktu kecil piknik sama keluarga hehe
Hayo lah sebentar kok via tol dari Jakarta ga lama :D
DeleteKayaknya aku pernah kemari deh. Tapi lupa karena dah lama banget. Dulu sempat naik perahunya sama temen-temen dan sempat ngenalin beberapa sudut dari Situ ini.
ReplyDeleteBTW, makan ber-enam habisnya cuma 150ribu? Murah banget ya Nur. Duit segitu buat ke minimarket di kompleks ku aja rasanya dapetnya sedikit hahahaha.
Ke minimarket bisa 10 kai lipatnya hahaha :D Yuk, main ke Situ Patenggang lagi.
DeleteBandung memang bagus destinasi wisatanya seperti halnya referensi destinasi wisata ini bagus untuk rujukan ketika di Bandung
ReplyDeleteIya, mas :)
DeleteBaca postingan mba Nurul jadi kangen eksplore Bandung lagi.
ReplyDeleteAku baru 2x ke situpatenggang dan kesana entah suasana kerap ga mendukung, kadang hujan bahkan di lain kesempatan mendung banget
Padahal viewnya bagus menurutku apalagi dikisaran danau
Suasana asrinya juga bikin adem
Lebih eksotis lagi suasananya pas mendung :) AKu baru 1x deh hehehe :)
DeleteWah indah banget view-nya yah mbaaak, bikin adem deh pastinyaaa
ReplyDeleteAku dari dulu mau main ke Situ Patengang gagal terus nih, nanti mau dijadiin laaah
Tapi harga makanan di Doa Ibu masih tergolong terjangkau yah untuk ukuran tempat wisata, paket nasi timbel 25 ribuan mah standard yaaah. Ntar makan di sana juga deh kalo ke Situ Patengang hehe
Iya murce banget makan di Warnas Doa Ibu hehehe :)
DeleteTempatnya asik bgt, bakal betah berlama-lama sih di sekitar danaunya~ wah kapan kapan kalau ke Bandung wajib sih kesini~ untung mitosnya bukan mitos yg serem haha kalau mitos serem terus ke tempatnya gt berasa kepikiran mulu
ReplyDeleteMitos percintaan sih pasti menarik hati hehehe :D
DeleteLegenda banget Situ Patenggang Ciwidey ini ya, memang seru klo pergi bersama dengan keluarga ya mbak
ReplyDeleteIya, alhamdulillah.
DeleteMitos kisah cinta Putra Prabu dan Putri Titisan Dewi biasanya jadi hal menarik yang menjadi alasan untuk berkunjung, ditambah keindahan situ itu sendiri, pastinya sayang kalau udah ke Kawah Putih ga mampir, apalagi jaraknya dekat ya mbak.
ReplyDeleteMbak Nurul eksplorasinya maksimal, dari satu destinasi wisata terkenal bisa wisata ke tempat lain juga seperti Situ ini. Tahun lalu waktu ke Ciwidey, aku dan suamiku fokus ke kebun teh di puncak Gunung Patuha :D
Btw Bandrek Abah Haji itu tinggal minum ya mbak?
Iya, mitos ini aku juga baru ngeh hahaha :D DUlu pernah dengar cerita percintaannya sih tapi baru kemarin akhirnya terlaksana main ke Situ Patenggang. Iya, diseduh pakai air panas, paling 1 sendok teh aja bandreknya.
DeleteAku baru tahu ttg danau ini mbak. Wah asyik bukanya dari pagi sampai malam ya? Bahkan kalau perlu nginep dengan glamping. Kebayang di sana kalau pagi hawanya seger dan adem banget. Makan mie indomie kuah rebus kyknya enak banget di sana hehe
ReplyDeleteIya, sampai sore lah. Pas banget makan mie rebus biar badan anget.
DeleteBaca postingan ini, jadi teringat almarhum emak saya, beliau juga suka jalan2 kalo sakit, diajak jalan aja langsung merasa sehat. Ke air terjun, aku ingat bertahan kuat sendiri, padahal anak udah siap kalo beliau minta gendong, hehehe. sedih aku teringat emak, alhamdulillah Mba masih bisa bersama ortu, sehat selalu ya ayah ibu, salam tadzim buat mereka ya Mba, semoga sehat jalan2 lagi
ReplyDeleteIya mbak alhamdulillaah masih bisa jalan2 bareng orang tua. Aamiin, makasih mbak.
DeleteSejuk dan indah banget situ Patenggang Ciwidey ini mbak. cocok banget buat refreshing dan berlibur bersama keluarga. Plus hanya makananan disana termasuk terjangkau ya walaupun di tempat wisata. Pulang dari sini pasti auto hati senang dan perut kenyang deh.
ReplyDeleteIya, bahagia hati dan manjain perut :)
DeleteWalau airnya surut tetap cakep juga ya. Rumput hijaunya bagus kok. Itu kering karena curah hujan blom terlalu banyak atau gimana ya? Kali kalau musim hujan, airnya banyak lagi
ReplyDeleteDulu kabarnya sih meskipun ga turun hujan, aslinya memang penuh air danaunya :)
DeleteAku pernah ke Kawah Putih mbak, wah ternyata dekat ya ke Situ patenggang. Cuma 7 kilo. Pemandangannya luar biasa banget yaa. InsyaALlah kalau ke Kawah Putih lagi, mau ke sini lagi ah, berbekal review mbak Nurul nih hehe alhamdulillah, makasih yaa
ReplyDeleteIya dekat, jadi tanggung kalau ga disinggahi :) Sama2, mbak Sri.
DeleteWah iya, emang dekat ya situ patenggang dengan kawah putih ini. Semoga klo jalan jalan ke kawah putih bisa mampir kesini
ReplyDeleteRecommend buat liburan bareng keluarga ya mbak
Iyes, kudu main ke sini kapan2 ya.
DeleteZaman dulu kenapa ya membuktikan cinta mintanya dibuatin danau. Zaman sekarang cuman minta rumah. Hahaha
ReplyDeleteEh ternyata situ patenggang kering. Surut banget. Jadi unik gitu rumput ijo cekung. Enak buat lari-lari
Haha dulu effort tinggi banget sebagai bukti cinta kepada seseorang yach :D
DeleteUdah lama banget engga ke Situ Pantenggang. Inget ama Pinisi Resto Glamping Lakeside, dulu ke sana pas anakku sekitar 3 tahun, sekarang udah 6 tahun. Ingetnya dingin di sana. Seru tapinya bisa ngadem di Ciwidey.
ReplyDeleteAku belum sempat ke Pinisi Resto udah kesorean :)
DeleteBerarti kisah Raden Kian Santang itu berawal dari Situ ini ya mak. Mana viewnya cakep banget ya. Butuh liburan ke tempat kayak gini
ReplyDeleteYes, suasananya dapet, ceritanya juga jadi tau.
Deletega gede ya mak situ ini tapi lumayan buat refreshing lihat keindahan alam. apalagi tiketnya terjangkau bikin acara refreshing semangat setelah di rumah aja. apalagi dah lama gak jalan-jalan rombongan gini seruuu
ReplyDeleteIya HTM nya terjangkau :) Kemonlah sempatkan hehe.
DeleteSitu Patenggang ini bukan tempat syuting Film Heart-nya Acha Septriasa sama Irwansyah?
ReplyDeleteHehhe...soalnya kok asa liatnya mirip.
Enak banget yaa..suasananya, kak Nurul.
Aku auto tarik napas dalam-dalam dan hembuskaaan..
Udara yang segar dan pemandangan alam yang indah lukisan ilahi.
Wah, ga ngeh aku :D Enak buat relaksasi main ke Situ Patenggang :)
DeleteWah banyak banget kelebihan tempat ini,,, pemandangannya bagus, udara sejuk, sepi ga terlalu ramai jadi aman lah ya, makanannya murah. Duh jadi kepingin main ke sana.
ReplyDeleteDapat semua, bahagia banget deh :)
DeleteCewek jaman dulu emang luar biasa ya, hahahah... Kayak Putri Titisan Dewi, ditinggal cowok cukup lama. Giliran si cowok balik, sekalipun masih cinta, tetap harus jual mahal dulu, hahah... "Bikinin aku situ dulu atuh, Akang." Si Akang pun luar biasa laki ya, hahah... Beneran dibikinin.
ReplyDeleteIni kalo udah gak musim ujan, enak banget ya mba nurul. Karena walau tengah hari pun bakalan adem. Glamping-nya mahal juga ya, haha...
Hehehe begitulah cerita Situ Patenggang :D Adem di sini, banyak pohon.
Delete