Pasar Triwindu Surakarta merupakan salah satu ikon di Kota Solo. Pasar ini menjadi surga bagi para pencinta barang-barang antik. Beragam benda lawas tersaji di pasar peninggalan Raja Pura Mangkunegaran. Lampu gantung, peralatan makan dari perak, uang kuno, sepeda, jam kukuk dan lainnya sungguh menggetarkan hati ingin membeli.
Jalan-Jalan di Kota Solo
Ini ceritaku pertama kali menyusuri benda antik di Pasar Triwindu Solo bersama suami dan anak-anakku saat liburan lebaran 2022 lalu. Sebenarnya kami ga sengaja mampir ke tempat ini. Awalnya kami niat hanya berkunjung ke Keraton Kasunanan Surakarta, Pura Pangkunegaran saja dan berwisata kuliner selat Solo.
Sekitar pukul 11 siang, 5 Mei 2022 aku sekeluarga selesai berwisata ke Pura Mangkunegaran. Mobil tetap berada di area parkir Pura Mangkunegaran yang luas. Sang pemandu wisata bilang, “Mobilnya diparkir di sini saja. Bisa berjalan kaki menuju Pasar Triwindu, ga jauh kok”.
Kami melewati perempatan rambu lalu-lintas yang pengendara kendaraannya alon-alon alias pelan-pelan, melewati penjaja es putar, resto, galei, kafe. Berjalan kaki di pedestrian yang sangat bersih dan nyaman di Kota Solo ini menurutku begitu istimewa. Hanya beberapa menit berselang, kami pun tiba di Pasar Triwindu.
Teman-teman, kunjungan kami ke Pura Mangkunegaran dan penginapan di Hotel Red Chilies akan aku tuliskan di
judul berikutnya ya. Soal makan selat Solo yang menjadi kuliner khas
Surakartayang gagal total dicicipi, duh membekas di hati. Sampai saat
ini aku masih penasaran seperti apa kelezatan rasanya terutama disantap
langsung di Solo.
Lokasi
Pasar Triwindu berlokasi di Jalan Pangeran Diponegoro Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Pasar ini berada di sisi selatan Pura Mangkunegaran berjarak sekitar 350 meter. Posisi pasar di pinggir jalan dengan lahan parkir kendaraan yang cukup luas.
Jam buka pasar barang antik ini buka mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WIB. Pertama kali tiba, aku dan suami menyempatkan diri duduk sejenak dan berfoto di bangku yang background-nya bertuliskan ‘Pasar Antik Triwindu’.
Berada di Pasar Triwindu Solo |
Kami terkagum-kagum akan kehadiran pasar ini yang masih bisa mempertahankan eksistensinya hingga saat ini. Memang sih, kita mesti jeli, mana barang yang benar-benar antik dan mana yang tiruan. Bisa jadi jika kita hendak memborong barang antik, sebaiknya pakar benda antik diajak serta.
Ternyata betul yang dikatakan guide bahwa para penjual di pasar ini ramah dan ga bakalan aneh-aneh seperti memaksa pengunjung yang bertanya atau pegang barang untuk membelinya. Malah mereka seperti berbagi kisah sejarah sehingga menambah wawasan kami.
Sejarah
Ternyata Pasar Triwindu memiliki sejarah yang begitu menarik. Sebelum Indonesia merdeka, pasar ini sudah eksis sejak tahun 1939. Triwindu berasal dari dua kata yakni ‘Tri’ yang berarti tiga dan ‘Windu’ yang artinya delapan. Jadi makna Triwindu yaitu 24 tahun.
Pasar Triwindu Ngarsopuro disebut Triwindu karena dibangun pada tahun 1939 oleh KGPAA Mangkunegara VII sebagai peringatan tiga windu atau 24 tahun masa pemerintahannya. Awalnya, pasar ini adalah pasar malam yang merupakan hadiah ulang tahun dari Gusti Nurul Kamaril kepada ayahnya, Mangkunegara VII sebagai hiburan rakyat.
Dulu, pasar malam yang bertempat di seberang Pura Mangkunegaran adalah kandang kuda milik Mangkunegaran. Malah belum ada barang antik dijual di sana. Paling ada kain, majalah, jajanan pasar dan sebaginya yang dijajakan di meja-meja.
Pada tahun 1966 para pedagang menjual onderdil, perkakas rumah tangga dan lainnya. Sejak 1970 lah barang antik mulai menghiasi lorong Pasar Triwindu seperti keramik dari Cina dan sebagainya.
Sempat Berganti Nama
Pasar Triwindu sempat direnovasi dan dibuat bangunan baru yang disesuaikan dengan gaya arsitekturs budaya Solo pada 5 Juli 2008. Dengan kios-kios yang awalnya berhimpitan kemudian menjadi longgar. Pasar terdiri dari dua lantai dan memiliki lahan parkir yang cukup luas.
Beragam kegiatan seni budaya tingkat lokal, nasional maupun internasional diselenggarakan di area tersebut. Pada 17 Juni 2011 pasar ini sempat berganti nama menjadi Pasar Windujenar namun tak lama berselang namanya kembali menjadi Triwindu merujuk pada sisi sejarah berdirinya.
Koleksi
Ini dia keseruan aku, Aa Rahmad, Rafa dan Fakhri berkeliling di Pasar Triwindu Surakarta. Penelusuran kami dari kios satu ke kios lainnya dilakukan dengan penuh ketabahan dan kesabaran hahaha. Psalnya, ngeri isi dompet ga mencukupi hihihi.
Berbagai barang-barang antik dan kuno dijual di sini. Ada uang koin dan kertas kuno dikeluarkan tahun 1800an, topeng, piring kuno dibuat tahun 1960, keris, batik, dan perkakas rumah tangga. Kemudian ada radio kuno, jam tangan bekas, patung candi, lampu hias kuno, hingga mainan tradisional tempo dulu, seperti dakon dan lainnya dijual di pasar ini.
Melihat Koleksi Barang Antik dan Kuno |
Pusiiing deh berada di sini. Kebanyakan maunya sih hehehe. Berbagai barang-barang antik dan kuno dijual di sini. Piring kuno yang dibuat tahun 60-an ada. Uang koin dan kertas kuno yang dikeluarkan tahun 18.800-an pun tersedia. Radio, mainan tradisional dan masih banyak lagi juga terpampang nyata. Pokoknya tumpah-ruah deh, asal fulusnya ready.
Benda Antik yang Cantik dan Bernilai Tinggi |
Papanya anak-anak naksir lampu antik 4 juta lampu rambu lalu-lintas mulai harga 1,6 hingga ada yang 2-4 jutaan. Jam kukuk 5-6 juta ada, tapi punya orang sudah dibayar tapi 5 tahun belum diambil juga wkwkwkw... Bisa sih kalau jadi beli barang antik lain, dikirim ke rumah via jasa ekspedisi. Nanti lah kumpulin dulu duitnya, biar langsung mborong kapan2 pas main ke Surakarta lagi aamiin.
Di Pasar Triwindu kita dapat menjumpai benda-benda bersejarah dan antik mulai harga paling murah dari ribuan, ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah, lho. Pembeli yang datang ke sini ga cuma berasal dari Indonesia saja, melainkan dari luar negeri alias kolektor mancanegara seperti Amerika Serikat, Belanda, Inggris dan lain-lain.
Menikmati Es Putar
Oh ya, ada yang asyik diicip dan dinikmati sampai habis nih. Apakah itu? Yes, es putar! Banyak berkeliaran nih kang es putar di pedestrian sekitar Pasar Triwindu. Ditambah lagi suasana dan udara segar, adem, lingkungan bersih dan nyaman.
Pas deh makan es krim sambil duduk-duduk dan memerhatikan lalau-lalang orang dan kendaraan. Kami menyebrangi jalan raya dua arah terlebih dahulu. Sempat bingung, pilih si abang yang mana ya? Hihihi kocak nih.
Es Putar |
Menikmati Es Putar Solo |
Pilihan makan es putar jatuh kepada abang yang satu ini deh. Harga 1 cup es terbilang murah, hanya Rp 7.000,- sudah bisa bikin dingin tenggorokan. Dihias juga topping-nya dengan ‘Smile’. Senang deh jalan-jalan ke Pasar Triwindu Solo plus jajan es putar. Aku dan anak-anak suka es dengan isian roti, tape, susu, sedangkan Aa Rahmad maunya semua kecuali roti hihihi.
Pasar Triwindu masih menjadi destinasi keren yang dituju para wisatawan lokal maupun asing hingga saat ini. Teman-teman jangan sampai melewatkan kunjungan ke Pasar Triwindu Surakarta ya jika suatu hari mudik atau berlibur di Solo. Siapkan isi dompet sebanyak-banyaknya. Harap dimaklumi jika kalap belanja berang-barang antik hahaha. Sampai jumpa!
Referensi:
https://www.solopos.com/sejarah-pasar-triwindu-ternyata-bekas-kandang-kuda-mangkunegaran-1262062
https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_Triwindu
Seru banget mbak hehehehe, kalau ke Solo emang kudu jelajah heritage dan kulineran. Sepertinya itu wajib dilakukan
ReplyDeleteSeru dong hehehe :D Jelajah semua kalau masih sempat :D
DeleteAku yang deket banget ama Solo malah baru sekali ke pasar Triwindu, itu pun karena ngantar temen, hihi. Tapi emang seru sih. Kalau suka vintage, kudu banget mampir ke Triwindu.
ReplyDeleteEniwe, kemarin mau icipin selat mbak Lies ya, mak?
Aku pas habis lebaran kesana antar mertua juga kehabisan, padahal baru jam 12an siang.
Alu sendiri prefer selat viens dibanding selat mbak lies
Oh ya mbak? Hiihihi... nah udah kepenuhan mau nyobain selat Solo mbak Lies wkwkwkwk kayak ular naga antreannya :(
Deletepasar ini memang ikonik banget
ReplyDeletedulu pernah beli lampu taman di sini
sekarang masih kepake buat evening gown ala alau Miss Universe hehehe
Mantap deh, kapan2 kalau ke Solo lagi mau bawa duwit yang buanyak biar bisa ngeborong hahaha :D
DeleteBanyak banget koleksi barang antiknya, bagus and unique, apalagi ada jam kukuk segala. Jadi ingat di rumah nenek jaman baheula.
ReplyDeleteSeger es puternya 😋😋
Banyaaak sampai pusing karena unyu2 semua hahaha kepengen beli wkwkwk :D
DeleteWahhh ketika barang yang tepat dijual ditempat yang tepat.. Buat yang mau cari barang-barang antik di solo emang tempatnya disini nih, aku pernah sekali mengunjungi walau tidak beli sih hhe. Tapi emang cukup lengkap dan langka
ReplyDeleteYang langka dan cakep2 memang mahal ya hihihi.
DeletePasarnya jual barang antik lengkap sekali ya, cocok untuk dekor rumah gaya klasik.
ReplyDeleteLengkap :) Disusuri pelan2 sampai lelah lalu mimi es puter :D
DeleteWah, asyiknya sudah sampai di Pasar Triwindu Solo. Lain kali mampir ah..aku hampir tiap mudik mampir ke Solo karena ada adik suami tinggal di sana- di dekat Pasar Klewer.
ReplyDeleteKe Pasar Triwindu pecinta barang antik bakal betah nih hunting-nya ya..meski bener mesti hati-hati, kuatir barang bukan yang ori.
Yey, ada es Puter juga es masa kecilku dulu...Seger!
Ya, kudu dimampirin mbak kalau ke Solo lagi :D Iya, katanya banyak juga barang tiruannya.
DeleteMengunjungi pasar antik itu memang selalu menyenangkan ya mbak Nurul ya. Kalau di Jakarta ada Jalan Surabaya yang juga menjual barang antik tapi muahalll sekali. Btw di Pasar Triwindu barang-barangnya bisa ditawar gak? mbak Nurul borong apa nih....
ReplyDeleteIYa mbak Dennise :) DI Jalan Surabaya juga seru tapi kayaknya lebih asyik muterin Pasar Triwindu deh :D Ga borong, duitnya kurang wkwkwkwkwkwkk :D
DeleteGak belanja pun udah menyenangkan ya jalan-jalan ke sana. Tapi, memang tertarik juga untuk membeli. Aoalagi kalau ke pasar seperti ini udah kayak mencari harta karun :)
ReplyDeleteBetul, cuci mata dan nambah wawasan barang antik yang diceritana oleh si penjualnya hehehe :D
DeleteKoleksi barang antiknya banyak banget ya dan betul-betul kuno, sayang padahal tiga tahun lalu pas mudik ke Jawa Timur pernah mampir di solo tapi cuma makan aja langsung cusss ke Jogja dan belum sempat eksplore wisata Kota Solo, jadi tertarik lihat koleksi barang antik di Pasar Triwindu ini, next time kalau pulang kampung mau mampir di Kota Solo lagi.
ReplyDeleteBuanyak :) AKu juga sebentar doang di Solo. Kapan2 mau lagi ah menjelajah Kota Solo :D
DeleteSeru juga ya kak. Wajib ke sana ini, apalagi ada es krimnya, hahahaha. Selain dapat pengetahuan, perut pun juga kenyang
ReplyDeleteBanyak penjaja es putar di Solo ternyata hehehe.
DeletePasar Triwindu ini bisa jadi surganya pecinta barang antik ya mbak, bener deh mesti siapin duit yang banyak kalau ke sini.
ReplyDeleteEh itu jam kukuk udah dibayar, tapi sampai 5 tahun belum diambil juga. Dan penjualnya juga jujur ya, walau sudah bertahun-tahun pembelinya belum ngambil tetap dijaga dengan baik
Itulah, fulufnya kudu kenceng karena maunya ngeborong, ga cuma 1 hahaha :D Iya, setia banget ya dan memegang amanah tuh penjualnya.
DeletePasar Triwindu ini termasuk salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi jika jalan jalan ke solo ya mbak
ReplyDeleteBukan hanya untuk berburu barang antik saja, tapi juga pas buat berburu konten dan menikmati jajan khas yang ada disekitar pasar, salah satunya ya es puter ya mbak
Betul, padahal dari Jakarta ga ada niat ke sini hihihihi... Berburu semua dapat deh alhamdulillaah.
DeleteAsik bgt jln2 keluarga ke Solo.. btw, makasi ya bun krn aku dpt referensi tempat wisata nih di Solo. Soalnya Juli nanti ada rencana mau ke Solo, bisa nih mampir2 ke pasar triwindu & kulineran tentunya. Pasti seru bgt juga
ReplyDeleteIya, sama2. Tungguin ntar ada artikel aku 2 judul lagi tentang keraton Solo :D
DeleteSempat mampir disana pas liburan..sambil nyari keris disana, tapi belum beruntung karena belum ada yang sesuai keinginan...mantab reviewnya mba nurul
ReplyDeleteThanks hehehe.... Siapa tau nanti daoat kerisnya ya.
DeleteSalah satu tempat favorit aku di solo mbak soalnya aku termasuk pecinta barang2 vintage gitu. Cuma liat2 aja cuci mata udah bahagia. Eh paa aku ke sana kok ga ada wa puter ya? Segwr banget kayanya
ReplyDeleteCuci mata udah seger hihihi ditambah mimi es putar. Remedial aja bentar lagi liburan kenaikan kelas hehe :)
DeleteIbuku nih, paling suka banget melihat dan mengoleksi barang-barang antik.
ReplyDeleteSalah satunya adalah lampu gantung. Pernah kita keliling pasar hanya untuk mencari lampu antik pasangan dari yang ada di rumah karena kesundul tamu dan tutup kacanya pecah.
Seru banget berburu barang antik ke Pasar Triwindu Solo.
AKu juga paling demen mantengin lampu2 gantung antik :D Seruuu dong!
DeleteIni definisi surga dunia buat para fans vintage yaaa.
ReplyDeleteSuamiku pasti demen bgt ke sini, Mak
Ketimbang ke mall, dia lebih suka pasar triwindu
Iya :D Refreshing di pasar kayak gini asyik banget.
DeleteNaaah di situ adaa soto yang legendariss maak, Soto Triwindu terkenal sejak dahulu kala. Kata bapak saya langganan dia dulu krn dl rumah kakaknya dekat pasar triwindu.
ReplyDeleteKapan2 kudu mampir jajan sotonya ah :D
DeleteSeru banget ya ke Pasar Triwindu, aku juga pernah mampir ke pasar ini waktu ke Solo & sempat beli pernak pernik yang lucu hihihi.
ReplyDeleteBerkunjung ke pasar antik sekaligus bisa menyaksikan bukti sejarah yang ada di sana ya
Yes, happy banget ya kan jarang kita temukan barang2 antik di tempat lain :)
Deleteasyik bangettt. dan itu jam kukuk sudah dibayar tapi belum diambil gmn ceritanya yak haha. topping esnya juga menggiurkan nii
ReplyDeleteHehehe istimewa banget khaaan? :)
DeleteSeru kalo berwisata sejarah kek gini, apalagi kalo yang nyeritain ramah jadi keringat terus, hehehe. Solo emang termasuk Kota tua juga ya kan banyak ceritanya
ReplyDeleteIya mbak. Banyak ceritanya, kita jadi tau deh.
DeleteBisa gitu ya, mbak. Udah dibeli belum diambil. Horaang kayaa. Hahaha. Btw, aku belum pernah ke sini malah, Mbak. Barang2nya terlihat sangat terawat. Klimis2.
ReplyDeleteKapan2 mampir sini mbak hihihii.
DeleteSebagai orang kelahiran Solo aku ikutan bangga bahwa Pasar Triwindu masih eksis hingga kini. Memang pasar ini unik banget dan koleksi barang-barang yang dijual pun sangat beragam. Ikut seneng lihat mb Nurul jalan-jalan seru di pasar Triwindu. Apalagi sambil menikmati es puter, hemm.. jadi nostalgia deh :D
ReplyDeleteThanks mbak Diah. Iya, kayaknya butuh waktu lebih lama menjelajah Pasar Triwindu di lain kesempatan :)
DeleteDulu pernah mampir ke sini aku waktu ke Solo mba Nurul. Tapi sama penjualnya rombongan lu dilarang foto-foto kalau nggak beli hehehhe
ReplyDeleteOh ya? Hhhmmm.... kita foto2 ga apa2 tuh alhamdulillah :D
DeleteAku hanya lewat nih Pasar Triwindu kalau pas ke Solo ternyata isinya menarik banget ya banyak barang antik dan jadul unik banget memanjakan mata, plus ada es puter ya pula hihi
ReplyDeleteIYa mbak, menyenangkan banget jalan2 di Pasar Triwindu ini :)
Deletewah pasar Windu ini andalan komunitas fotografi Jogja buat hunting foto. Seru kalau ke sini. Bisa dapat banyak foto. Tapi sayangnya kadang penjualnya agak gimana gitu, karena kita datang buat foto2 aja bukan belanja hahahah
ReplyDeleteOh ya? Kayaknya ga deh, bake2 penjual di sana kok wkwkwkwk :D
DeletePaling suka pergi ke tempat yang punya sejaarhnya, dan membayangkan keadaan pada saat itu ditambah lagi ini barang2 antik paksu suka sekali
ReplyDeleteIya, kita jadi ada bayangan masa2 lampau dan benda2 antiknya dahulu gimana ya bun :)
DeleteIni salah satu wish list suamiku kalau ke Solo mbak, soalnya suamiku emang penggemar barang2 antik kaya gini.
ReplyDeleteSemoga nanti bisa ke pasar triwindu kalau ke solo
Iya insya allah mbak.
DeleteSuka banget kalau lihat barang antik dan unik, udah kebayang kalau main ke pasar windu sini pasti pingin beli ini itu ya, secara ini pasarnya komplit banget ya mbak..aduh, mupeng euy... es puternya ada lope lopenya ya ahaha
ReplyDeleteAbis muterin Pasar Triwindu trus jajan es puter, mantul segernya 😂😍
Deletewish list yang belum kesampaian, ke pasar antik ini, yaampun ternyata udah lama banget ya berdirinya. Ckckkck
ReplyDeletefoto foto disana tetep terlihat estetik
wahhh heran juga aku mbak, ada pembeli yang udah bayar belanjaan, tapi sampe 5 tahun masih di toko aja barangnya. Semacam investasi :D
Agendaiiin mbak kapan2 ke Solo, belanja barang antik di Pasar Triwindu 😍
DeleteAku sama suami bakal betah ini, karena kami berdua emang hobby hunting atau sekedar lihat-lihat barang antik dan kuno. Ada sensasi kebahagiaan tersendiri aja hehehe, apalagi kalau ada yang bisa kebeli
ReplyDeleteWow, mantap ya Eni sama suami demen barang2 antik :) IYaaaa hehehe.
DeleteWah, nih pasar kayaknya jadi hidden paradise nih buat orang-orang yang seneng barang antik. Kalau aku punya temen yang seneng benda sejarah, bakalan kusuruh dia ke sini deh.
ReplyDeleteIyaaa mbak hihihihi...cocok banget Pasar Triwindu buat penggemar benda2 antik apalagi banyak sejarahnya.
DeleteMasya Allah seru banget ini banyak barang unik ya di Pasar Triwindu Solo, pastinya bahagia menemukan barang/benda yang jadi kenangan. Ajak keluarga makin happy ya ke sini. Pasar antik keren euy!
ReplyDeleteIya, menjelajah isi pasar ini happy banget trus jajan es putar hahaha :D
DeleteSeru banget jalan2 ke Triwindu mba. Aku tuh sering banget lewat, tapi ga pernah mampir. Padahal seru banget ya sesekali ke sana. Bisa hunting foto.
ReplyDeleteAyo dong kapan2 mampir hehehe, bisa foto2an juga.
DeletePasar yang bagus dan unik sekali, para pecinta barangnya juga ikutan unik dan antik pasti tertarik ingin berkunjung kesana
ReplyDeleteSenang menjelajah Pasar Triwindu :) Pasti kepengen mborong :D
Delete