Inilah Pura Mangkunegaran Surakarta yang megah dan memesona. Sebuah istana kediaman para raja atau adipati Mangkunegaran yang dibangun oleh Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa, pendiri Mangkunegaran yang bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara I. Yuk, ikuti terus ceritaku berkunjung ke tempat bersejarah nan indah ini!
Menyebut dan mendengar kata ‘keraton’, biasanya yang ada di pikiranku atau mungkin teman-teman juga adalah keraton di Yogyakarta yang selalu menjadi primadona. Ternyata di Surakarta alias Solo pun mengenal sistem Kesultanan. Ini merupakan salah satu budaya yang masih sangat terjaga yang digunakan dalam pemerintahan.
Pada 5 Mei 2022 aku, Aa Rahmad, teteh Rafa dan ayang Fakhri sengaja menyempatkan diri berkunjung ke Pura Mangkunegaran Surakarta. Setelah check out sekitar jam 8 pagi dari Red Chilies Hotel, kami menuju Pura Mangkunegaran yang hanya ditempuh beberapa menit saja.
Lokasi
Sampai saat ini, Pura Mangkunegaran menjadi salah satu objek wisata bersejarah di Surakarta yang banyak dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara. Pura Mangkunegaran berada di Jalan Ronggowarsito, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Pura Mangkunegaran Surakarta |
Dari jalan raya kita akan melihat bangunan luas yang dikelilingi pagar. Memang istananya ga langsung kelihatan, namun begitu sudah memasukinya, terpampang nyata sebuah istana megah. Pura Mangkunegaran cukup dekat jaraknya dengan pusat jual beli barang-barang antik Pasar Triwindu.
Oh ya, sehari sebelumnya kami bertandang ke Museum Keraton Surakarta Hadiningrat di saat waktu yang tepat, hampir tutup. Ceritanya sudah aku tulis beberapa waktu lalu di blog ya, teman-teman. Tak disangka, ternyata Pura Mangkunegaran benar-benar megah, sangat bersih dan koleksi istananya membuat decak kagum.
Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk
Wisatawan dapat mengunjungi Pura Mangkunegaran Surakarta mulai pukul 08.30 hingga 14.00 WIB pada hari kerja (weekdays) dan pukul 09.00-13.00 WIB saat akhir pekan (weekend). Untuk tiket masuk masyarakat lokal adalah Rp 20.000,- per orang dan Rp 40.000,- per orang (asing). Adapun pemandu wisata memang wajib mendampingi. Bayarnya berapa? Seikhlasnya saja.
Beli Tiket Masuk, Pamedan dan Pendopo |
Fasilitas
Fasilitas penunjang liburan yang dapat dinikmati wisatawan saat berkunjung ke Pura Mangkunegaran adalah area parkir kendaraan, ruang-ruang istana Mangkunegaran, museum barang-barang antik, perpustakaan, taman yang cantik dan unik, spot foto istimewa, galeri, toilet dan tempat ibadah.
Ada Kursus Tari, Musala, Toilet |
Masuk dan Berkeliling Pura Mangkunegaran
Melewati pintu gerbang utama, tampak
Pamedan yakni lapangan pelatihan prajurit pasukan Mangkunegaran. Di
sebelah timur Pamedan terdapat markas pasukan infanteri dan kavaleri
eks-Legiun Mangkunegaran yang mempunyai bangunan benteng. Memasuki area parkir kendaraan yang masih sepi, kami menunggu hingga dibukalah pintu loketnya.
Sepertinya pintu gerbang keraton memang belum dibuka atau memang sengaja dikunci. Rupanya wisatawan masuk dan keluar melalui satu pintu pembelian loket ini. Tampak bangunan Joglo dengan halaman luas dengan rumput hijau. Bangunan istana ini mengalami perubahan yang tampak pada ciri dekorasi Eropa.
Kami membeli 4 tiket dan sedikit berbincang-bincang dengan seorang petugas di loket. Muncul seorang bapak mengenakan pakaian batik dari dalam ruangan, menyambut kedatangan kami. Wah, ternyata ia adalah pemandu wisata Pura Mangkunegaran. “Selamat pagi. Selamat datang di Pura Mangkunegaran. Perkenalkan, saya adalah Pak Purwanto yang akan memandu Bapak, Ibu dan Adik-adik sekalian berkeliling”.
Sepertinya kami wisatawan pertama di hari itu. Masih sepi, rasanya seperti private tour. Oh ya, jadi pengunjung baik sendiri maupun rombongan memang harus ditemani pemandu. Seperti sudah disebutkan sebelumnya, tarif guide sukarela saja kok.
Berkeliling sambil mendengarkan penututan dari Pak Purwanto ternyata begitu menyenangkan. Pantas saja, ternyata beliau juga merupakan guru Sekolah Menengah Atas di Solo. Komplit penjelasannya mulai kami membeli tiket, hingga menelusuri beberapa bagian Pura Mangkunegaran. Termasuk foto-foto cantik hasil jepretannya, wow alhamdulillah.
Bagian Bangunan
Dahulu, Pura Mangkunegaran dibangun setelah Perjanjian Salatiga yang mengawali pendirian Kadipaten Magkunegaran ditanda-tangani oleh kelompok Raden Mas Said, Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengkubuwono I), Sunan Pakubuwono III dan VOC pada tahun 1757. Raden Mas Said dijuluki Pangeran Sambernyawa, diagkat menjadi Pangeran Adipati bergelar Mangkunegara I.
Kompleks bangunan Pura Mangkunegaran dibagi menjadi 3 halaman, yakni:
- Pamedan, yakni lapangan berdenah persegi panjang yang membujur dari barat ke timur.
- Pendopo Ageng berbentuk Joglo dengan arsitektur bergaya Jawa-Eropa.
- Peringgitan, Dalem Agung, dan tempat tinggal keluarga Mangkunegaran.
1. Pamedan
Pamedan merupakan alun-alun berukuran kecil berupa tanah lapang yang terbentang luas. Ukurannya sekitar tiga hektar setelah pintu gerbang utama Pura Mangkunegaran. Zaman dahulu pamedan berfungsi sebagai area latihan perang dan berkuda. Terdapat gedung kavaleri di sebelah timur sebagai markas Legiun Mangkunegaran.
Pamedan kini sering digunakan untuk penyelenggaraan kebudayaan berskala internasional seperti World Heritage City (WHC), Solo International Ethnic Music (SIEM), Solo International Performance Art (SIPA) dan pertunjukan drama tari kolosal Matah Ati. Pertunjukan tersebut bertujuan mengangkat kembali kejayaan kebudayaan Mangkunegaran serta memgembalikan kebesaran Pura Mangkunegaran.
2. Pendopo Ageng
Mari masuk ke pintu gerbang kedua menuju halaman dalam tempat berdirinya Pendopo Ageng yang berukuran 3.500 meter persegi. Konon, pendopo ini memiliki kapasitas 5.000 hingga 10.000 orang. Begitu antik dan tiada duanya pendopo ini, membuat takjub siapapun yang menyaksikannya.
Pendopo Ageng |
Malah dianggap pendopo terbesar di Indonesia. Terdapat tiang-tiang kayu berbentuk persegi menyangga atap Joglo. Kayu-kayunya berasal dari pepohonan di Alas Kethu di Wonogiri. Hebatnya lagi, seluruh bangunan didirikan tanpa menggunakan paku.
Kemudian guide menjelaskan soal hiasan langit-langit pendopo berwarna terang. Ini melambangkan astrologi Hindu-Jawa. Banyak sekali lampu gantung antik berderet rapi. Berbahan emas asli dan ternyata berat sekali. Ada waktu tertentu lampu-lampu ini dibersihkan.
Lampu Antik, Gamelan dan Langit-langit Pendopo Ageng |
Di Pendopo ini terlihat gamelan-gamelan pusaka antara lain gamelan Kyai Seton, gamelan Kyai Kanyut Mesem, dan gamelan Lipur Sari, yang masing-masing hanya dimainkan pada momen khusus saja. Oh ya, Pak Purwanto mengajari kami cara memotret langit-langit dengan wajah-wajah kami masuk dalam frame. Bagus banget deh!
Langit-langit yang Melambangkan Astrologi Hindu-Jawa |
3. Dalem Ageng
Dalem Ageng merupakan bangunan induk Pura Mangkunegaran secara keseluruhan. Ada juga Beranda Dalem (Pracimayasa), rumah keluarga Mangkunegaran. Beberapa lukisan bertengger di dinding luar Dalem Agung. “Coba perhatikan dengan seksama, Pak, Bu, Dik. Saat kita menatap wajah lukisan ini, kedua mata mengikuti kita. Ini adalah gambar 3 dimensi, apik sekali hasil karyanya”, begitu kata Pak Purwanto.
Dalem Ageng |
Berada di Depan Dalem Ageng dan Taman Cantik |
Dalem Ageng sekarang berfungsi sebagai museum, yang memamerkan berbagai macam benda seni, perhiasan, senjata, pakaian, medali, perlengkapan wayang, uang logam, hingga gambar adipati-adipati Mangkunegaran. Diceritakan bahwa di sinilah tempat persemayanan Dewi Sri berlapiskan tenunan sutera. Di area ini wisatawan tak diperkenankan mengambil gambar dalam bentuk apapun.
Perjalanan belum usai. Ada bagian unik dan menarik, yakni sebuah bangunan yang menghadap ke taman terbuka. Beranda Dalem namanya. Bangunan bersudut delapan ini memiliki tempat lilin dan perabotan Eropa nan Indah. Di dindingnya berjejer kaca-kaca berbingkai emas. Tampak ruang makan dengan jendela kaca, ruang ganti dan rias putri pangeran adipati serta kamar mandi yang indah.
Taman dan Ruang Keluarga Istana |
Selanjutnya, kami berjalan lagi ke bagian tengah Pura Mangkunegaran di belakang Dalem Ageng. Terasa tenang dan damai kediaman keluarga Mangkunegaran ini, seperti pedesaan milik para bangsawan. Kini masih digunakan oleh para keluarga keturunan pangeran adipati.
Pohon-pohon rindang penuh bunga dan semak-semak cantik menghiasi taman ini. Ada patung-patung klasik bergaya Eropa, sangkar berisi burung dan kolam air mancur. Kami berfoto-foto juga di taman ini sebagai kenang-kenangan tentunya.
Keindahan Bagian Belakang Dalem Ageng |
Di sini juga ada Perpustakaan Rekso Pustoko yang didirikan pada tahun 1867 oleh Mangkunegaran IV. Perpustakaan tersebut terletak dilantai dua, di atas Kantor Dinas Urusan Istana di sebelah kiri pamedan. Buku-buku berbahasa Jawa, manuskrip kulit dan berbagai koleksi foto bersejarah serta informasi tentang perkebunan dan kepemilikan Mangkunegaran yang lain.
Tips Kunjungan
Aku punya tips kunjungan ke Pura Mangkunegaraan supaya liburan teman-teman dan keluarga semakin menyenangkan dan sesuai harapan, yakni:
- Tiba di Pura Mangkunagaran di pagi hari, sebisa mungkin sebelum loket dibuka.
- Patuhi peraturan dan tata tertib.
- Simak baik-baik penuturan pemandu wisata saat menjelaskan sejarah istana. Momen seperti ini belum tentu terulang lagi.
- Siapkan kamera untuk mengabadikan gambar terbaik dengan spot inatagenic dari Pura Mangkunegaraan. Tenang saja, guide dengan senang hati akan membantu foto-foto.
- Selalu menjaga kebersihan dan kelestarian istana.
Kesan
Aku dan suami merasa begitu menyukai Pura Mangkunegaran, baik dari sisi keratonnya maupun penjelasan bapak pemandu wisatanya. Sepertinya para petugas di sini ‘welcome’ sekali dan ramah. Atau bisa jadi di tempat ini memang kesannya lebih luas, bersih dan tertata sangat rapi.
Senang dan Bangga Berkunjung ke Pura Mangkunegaran Surakarta |
Ditambah koleksi benda bersejarah di Dalem Agung yang teristimewa dan penjelasan dari pemandu, per lemari kaca pajangan satu per satu duuuh jadi gemas ya karena ga ada fotonya hahaha. Tapi memang harus begitu deh, bisa jadi diduplikasi kayaknya kalau barang-barang antik difoto.
Sungguh kami terkagum-kagum menyaksikan langsung kemegahan istana Pura Mangkunegaran.Bangunan khas rumah Joglo yang di sisi lainnya bergaya Eropa, ada pula adopsi budaya Jawa dan Eropa. Menarik sekali. Semoga suatu hari nanti kami bisa kembali lagi berkunjung ke tempat ini dan mengeksplorasi lebih dalam lagi 😀
seruuu mbak kunjungnnya. saya belum pernah kesana jadi alternatif buat tujuan liburan ke daerah sana.
ReplyDeleteSerunya bukan main berkunjung ke Pura Mangkunegaran ini. Wisata edukasi yang menyenangkan!
Deletepengen banget bisa kesini, wisata sambil belajar sejarah
ReplyDeleteseru... jadi keinget waktu aku ke keraton Jogya, sebagian besar kalau untuk bangunan hampir mirip-mirip
Iya, bangunannya itu megah, mewah, tiada duanya ya mbak.
DeleteLukisan yang diceritakan punya mata yang bisa melirik kita ke mana pun kita pergi itu ada kembarannya di Museum Ullen Sentanu yang di Jogja.
ReplyDeletePemandu wisata yang di Jogja ngasih tau aku bahwa lukisan di sana itu punya kembaran di Pura Mangkunegaran Solo.
Oh ya mbak? Oh begitu... Keren!
DeleteSuasana sejuukk, menenangkan banget ya Mba.
ReplyDeleteKalo suka kultural, memang bisa alokasikan waktu berkunjung ke destinasi ini
Wahhh aku dah lamaaaa ga jalan k Solo
Betul, betah berada di sini :)
Deletewah luas banget ya, mbak ini bangunannya. saya penasaran apakah pura mangkunegaran ini pernah mengalami renovasi atau perubahan desain mengingat umurnya yang sudah sangat lama
ReplyDeleteIya, luas :D Nanti kita gali lagi bagaimana perawatan keraton ini, aku pun kepo hahaha :D
DeleteSeumur-umur tinggal di deket Solo, aku baru sekali bener-bener main dan masuk ke Pura Mangkunegaran ini malah, mbak. Biasanya cuma sampai pelataran kalau pas ada acara atau festival musik di halamannya itu.
ReplyDeleteTerakhir liat pertunjukkan sendratari di pendopo Mangkunegarannya
Jadi penasaran sama pertunjukan sendratarinyaaa :D
DeleteKearon Solo ini tampak ngademin hati banget. Apa lagi kalau masuk ke dalam terus terdengar bunyi gamelan dari anak-anak yang sedang belajar menari. Kayaknya gimana gitu deh perasaannya. Dengan segala kekayaan perjalanan sejarahnya semoga tetap lestari
ReplyDeleteMemang menghanyutkan berada di Pura Mangkunegaran ini :) Terbawa ke masa lalu dengan segala kejayaannya :)
DeleteFotonya bagus semua, sesuai dengan judul yang dibuat: Megah dan Memesona. Memang keliatan megah dan aku pun terpesona. Keliatan bersih, rapi, dan keagungannya pun terasa. Takjub sama pendoponya, luas banget itu ya kalau sampai bisa nampung hingga 10 ribu orang. Kalau mau hajatan, ya udah di situ aja muat pasti tuh. Gambar wastafel kamar mandinya cakep, ga keliatan kuno. Keraton secara keseluruhan tampak nyaman dan betahin. Suka!
ReplyDeleteKami terpesona sekali dan rasanya ga mau beranjak pergi dari Pura Mangkunegaran. Iya, luas pendoponya dengan kapasitas besar. Kamar mandinya nyeni pisan ya.
DeleteSeru banget sih, harusnya liburan anak-anak bisa diajak wisata edukasi ke pura Mangkunegaran yah biar ngga gabut. Apalagi kalau pake pemandu bisa lebih jelas kalau ada yang mau ditanyain.
ReplyDeletePemandu wisata sangat bermanfaat buat nambah pengetahuan sejarah keratonnya mbak.
DeleteFoto yang atasnya langit-langit cantik sekaliii. Yang lain juga bagus-bagus. memang nih kalau Mbak Nurul nulis traveling berasa diajak ke situ, lengkap ceritanya, keren fotonya.
ReplyDeleteBtw, makin oke nih Pura Mangkunegaran Surakarta, saya pernah sekali aja ke sana, saat belum nikah. Belum ngajak anak-anak Hiks ...semoga nanti kalau singgah ke Surakarta lagi bisa mampir.
Thanks mbak Dian :D Wah, udah lama sekali mbak ke sana sebelum nikah ya hehehe. Aamiin.
Deleteluas banget keraton solo, dulu waktu kesana pas depannya pasar klewer masih disitu, krn kebakar
ReplyDeleteOh begituuuu :) Iya, luas.
DeleteMegah ya, dengan detail arsitektur yang luar biasa. Makasih banyak liputannya ini. Mantap.
ReplyDeleteSama2, mas. Iya, megah dan memesona banget Pura Mangkunegaran :)
DeleteBanyak banget yang bisa dilihat di sini. Bahkan ada les tari juga. Benar-benar dimanfaatkan ya bangunannya. Bukan hanya sekadar tempat wisata. Jadi pengin ke Surakarta nih.
ReplyDeleteKemon, ke Surakarta lagi mbak :D
DeleteBersih ya meskipun bangunan Pura Mangkunegaran tergolong tua dan merupakan salah satu bangunan bersejarah. Dulu pernah mampir di Solo dalam perjalanan pulang mudik, tapi cuma sempat cicipin makanan khas Solo aja karena cusss...langsung ke Jogja. Mungkin next kalau mudik lagi ke Jawa Timur, bisa mampir dan menjelajah Kota Solo, terutama mengunjungi Pura Mangkunegaran, arsitektur bangunannya khas ada gaya eropa-nya.
ReplyDeleteAku yang kepengen nyobain Selat SOlo ga kesampaian karena pas liburan kemarin super penuuuuuuh antrean sampai ke jalan raya hahaha :D Sip mbak, semoga kapan2 bisa mampir ke Pura Mangkunegaran ya.
DeleteMasya Allah, baru beberapa hari lalu aku nyari referensi tempat "main" di Solo dan Pura Mangkunegaran ini jadi salah satu tujuanku. ternyata luas banget Mbaa, jadi makin mantep pengen dateng ke sana! 😍
ReplyDeleteIya mbak, have fun yach di Solo.
Deleteanak-anak pasti merasa senang dengan liburan kali ini yang diajak napak tilas di Pura Mangkuneagaran Surakarta
ReplyDeletePastinya. Alhamdulillaah.
DeleteSeru banget deh Mbak Nurul, banyak jalan-jalan sama keluarga. Ke alam, ke tempat bersejarah, ke hotel, dan ke banyak tempat. Pastinya jadi nambah wawasan. Sementara, aku baca-baca di tulisan Mbak Nurul deh sebelum bisa ngikutin kayak Mbak Nurul. Seru. Aku nunggu anak-anak gede dulu. Jalan-jalan begini bikin kita sadar kalo banyak hal luar biasa ya. Termasuk pura Mangkunegaran ini.
ReplyDeleteAlhamdulillah. Mumpung masih bisa bepergian sama anak2 hehehe :D Sip, teh Nia, semoga terwujud ya jalan2 bareng keluarga aamiin :)
DeleteSalah satu destinasi kesultanan yang pingin banget aku kunjungi selain Keraton Jogjakarta. Ini areanya luas banget ya mbak, selain bisa lihat area dalam kita juga bisa belajar dan tahu banyak hal dari pemandu. Enaknya ada pemandu ini kita jadi tahu ya mbak,nggak sekedar foto foto saja.
ReplyDeleteBenar, sambil berkeliling dan menceritakan sejarahnya, pemandu juga fotoin kami, keren2 khan? Hehehe.
DeleteWowowww, lampunya berhias emas asli? kebayang kayanya raja2 zaman dahulu hehe. AKu belum pernah ke sana nih uma nunmpang lewat depannya aja. Sepertinya memang sangat menarik ya berkunjung ke pura Mangkunegaran ini, banyak edukasi sejarahnya :D
ReplyDeleteTFS ceritanya :D
Iya, asli emasnya :D Kudu dimampirin pokoknya kalau kapan2 ke Solo :)
DeletePura Mangkunegaran Surakarta emang salah satu tempat yang wajib dikunjungi saat ke solo ya mbak
ReplyDeleteDan memang kalau jalan jalan ke sana pastikan kita selalu menjaga kebersihannya ya
Benar sekali mbak. Harus banget menjaga kebersihan.
DeleteTakjub dengan bangunan jaman dahulu yang megah, seperti pendopo begitu terbuat dari kayu pilihan dan uniknya dibangun tanpa menggunakan paku. Kuatnya malah tidak tertandingi ya. Betah itu suasana bersih dan asri
ReplyDeleteNah, itulah salah satu keistimewaannya.
DeleteAku juga suka wisata keraton, kak Nurul.
ReplyDeleteTapi seingatku jarang banget pakai guide. Ini sangat disesali sih yaa.. Jadi kurang info dan hanya mengagumi dari sisi yang aku lihat. Andaikan dari sisi sejarah, pasti lebih seru dan bisa bercerita banyak hal seperti kak Nurul. Cantik sekali..
Toss kita samaan hehehe :D Kalau di Pura Mangkunegaran wajib pakai guide dan bayar seikhlasnya. Beda dengan Keraton Surakarta Hadiningrat yang bebas boleh pakai atau ga :) Thanks :)
DeleteWah seru banget mak Nurul bisa mampir ke keraton Solo, ini tuh aku suka lohat postingan teman yang orang Solo. Asik juga keliling sambil dipandu tour guidenya jadi bisa tau cerita mendetail dari keraton Solo ya.
ReplyDeleteAsyik dooong, happy pokoknya punya pengalaman baru di Solo.
DeleteSeeing ke Solo tapi aku belum pernah loh masuk ke Pura Mangkunegara, paling cuma duduk aja di pendoponya terus pesen makanan di Shopee Food.
ReplyDeleteWah, kapan2 kudu masuk dan belajar sejarah nih..
Kudu mampir kapan2 yaaaach, biar ga kepo terus hahaha.
DeleteTempatnya menarik ya kak. Pemandangannya pun sangat bagus. Jadi pengen mampir ke sana kapan-kapan
ReplyDeleteMenarik sekali. Rugi kalau pas di Solo ga berkunjung ke sini :D
DeleteBerkunjung ke Pura Mangkunegaran berasa kita memasuki dunia di abad 18 an ya, Mbak... Dulu saat bikin skripsi aku bolak balik kesana karena Perpustakaan Radyapustaka ada di sampingnya dan untuk skripsi butuh naskah lama yang di sana. Dulu masih sepi belum boleh ada wisatawan masuk. Sekarang nampaknya semakin keren dan terawat ya....
ReplyDeleteIyaaa, masuk ke lorong waktu tempo doeloe :) Aku belum masuk ke perpustakaannya :) Mungkin suatu hari nanti :)
DeleteKarena di Lombok sini lumayan banyak pura, yang mana merupakan tempat beribadahnya umat Hindu, saya pikir tadi ini pura yang sama seperti yang ada di sini. Ternyata Pura Mangkunegaran Surakarta ini tuh istana yang menjadi kediaman raja yaa..
ReplyDeleteIya, ternyata bukan Pura tempat ibadah umat Hindu ya hehe. AKu juga baru tahu nih.
DeleteMemang keraton seperti ini punya ciri khas masing-masing dari setiap daerah. Aku suka liatnyaaa. Estetik yang klasik, terawat banget.
ReplyDeleteKerennya minta ampyuun deh :D
DeleteWah, menarik ya ternyata berkunjung ke Pura Mangkunegaran ini dan keratonnya cantik dan bersih..ada pemandu lagi jadi lebih paham ya seluk-beluk keratonnya kalau ke Solo mau main ke sini
ReplyDeleteBener banget mbak. Kuy, mampir dong ke Pura Mangkunegaran!
Deleteseru bangeeeet.... luas sekali ya mba areanya... kayaknya emang kalau tour seperti ini harus ada pemandunya. jadi bisa menghayati penuturan pemandu tentang keraton yang dikunjungi. ngomong-ngomong serius itu tarif untuk pemandunya serelanya?... aduh jadi bingung dong mau kasih berapa.... apakah ada pasaran tertentu mba?...
ReplyDeleteMenghayati banget hihihihi :D Iya sukarela bayar pemandunya :D Hahaha kalau hati senang dan puas, beri beberapa lembaran biru atau merah juga oke :D
Deletewah seru sekali berkunjung ke Pura Mangkunegaran ... tampaknya luas sekali areanya ya mba.. memang kalau ke tempat seperti ini musti ada pemandunya supaya kita bisa menghayati sejarah tempat yang dikunjungi. btw beneran itu tarif pemandu serelanya mba?... jadi bingung atuh ya mau ngasih berapa... apakah ada pasarannya mba?...
ReplyDeleteSeikhlasnya aja. Kalau happy nambah wawasan yang bikin terkenang2, ga masakah kasih pamandu lebih banyak hihihi :D
DeleteDulu tahun 90 an aku sering riwa riei kesini, karena bikin skripsinya pakai naskah yang ada di Perpustakaan Radyapustaka yang ada di samping Puri Mangkunegaran, tapi saat itu sepertinya belum dibuka untuk umum/ untuk wisatawan. Mungkin sekarang sudah bagus sudah banyak yang dibenahi jadi tujuan wisata sejarah yang keren . Terima kasih infonya Mbak, semoga kapan 2 bisa jalan kesana lagi .🥰🙏
ReplyDeleteOh ya? Keren amat bun! Kemarin aku ga masuk ke perpustakaannya dan ga tanya2 lebih detil sih hehehe. Sama2 bun, aamiin.
DeleteTernyata keratonnya apik dan bersih ya suka banget lihatnya apalagi berkeliling di sini disediakan pemandu jadi kita lebih paham tentang sejarah dan seluk-beluk keraton tak hanya asal keliling saja
ReplyDeleteBenar sekali. Ga cuma mampir dan foto2. Sangat istimewa dan berharga bisa berada di tempat ini tentunya.
DeleteWah seru, baca ulasannya berasa jalan-jalan beneran. Lengkap banget. Pinginnya semua sudut didokumentasikan, apalagi disuguhkan benda-benda bersejarah ya, Mbak. Tapi tahan diri untuk ndak foto
ReplyDeleteIya hihihi di Dalem Ageng ga diperkenankan mendokumentasikan isi ruangannya. Di luar itu boleh sih.
Deletesuka banget bacanya.. berasa diajak jalan jalan sama Nurul ke dalam, melihat pendopo bertiang empat nan megah, masuk ke ruang keputren yang rahasia - nyaris strictly confidential hahahaha
ReplyDeleteThanks, mbak Tanti. Iya, jadi kepengen jalan2 terus deh hihihi.
DeleteSatu kata untuk guide Mangkunegaran, Pro banget buat ngarahin foto, hihihihi... Aku juga habis jalan2 ke sana mba, seruh sih ya. Guide juga informatif. Pengan ke sana lagi, kemarin aku lupa belum mapir ke perpustakaannya.
ReplyDeleteAlhamdulillaah ya hehehe :D Oh ya? ASyik khaaan? Kapan2 aku juga ingin masuk ke perpustakaannya.
DeleteTahu sekece ini kemarin pas di Solo mampir juga ke sini suka banget tempatnya luas, rapi dan bersih. Bersejarah tinggi dan nambah wawasan pengunjung ya
ReplyDeleteKapan2 kudu dimampirin mbak :)
Deletewhuuaa aku juga punya foto-foto di Mangkunegaran ini. Begronya emang kece sih. Apalagi warnanya cakep biru-biru kan ya. Aku juga pepotoan di garasinya sultan juga lo. Mobilnya cakep2 keluaran tahun lawas.
ReplyDeleteMantap, toss kita mbak hahaha :D Coba keluarin dong foto2nya :)
DeleteTulisan ini mengantar memori kecil saya. Dulu banget, saat SD dan SMP suka berhari-hari di sini, jalan kaki dari keraton Pakubuwono (tempat perhelatan Sekaten). Di Mangkunegaran suka numpang tidur di emperannya, yang saat itu masih bebas keluar masuk, tidak seperti sekarang, seingat saya semenjak walikota Jokowi keraton Mangkunegaran berbenah
ReplyDeleteWah, beneran memori mas ini keren banget soal kehidupan sehari2 tempo doeloe di Pura Mangkunegaran :D Sekarang sangat dijaga ya ga sembarangan orang boleh masuk, demi keamanan juga.
Delete