Siapa belum pernah menyambangi Sarinah yang berlokasi di Jalan M. H. Thamrin Jakarta? Dengan slogan “The Window of Indonesia”, Sarinah dikenal sebagai tujuan wisata belanja aneka produk dalam negeri para turis mancanegara. Tahukah teman-teman, penggagas pendirian Sarinah adalah Bapak Proklamator Indonesia, Presiden Soekarno?
Perempuan Bernama Sarinah
Penamaan Sarinah memiliki sejarah tersendiri. ‘Sarinah’ adalah nama salah satu pengasuh Presiden Soekarno di masa kecil. Bagi Bung Karno, Sarinah merupakan sosok orang kecil yang berhati besar. Dari sang pengasuh, Soekarno mendapatkan ajaran untuk peduli sesama manusia.
“Dialah yang mengajariku untuk mengenal cinta kasih. Sarinah mengajariku untuk mencintai rakyat, massa rakyat, rakyat jelata.”
– Soekarno -
Saat itu Soekarno masih berusia enam tahun. Beliau dan keluarganya dalam kondisi kekurangan. Mereka tinggal di wilayah dengan lingkungan yang melarat pula. Hanyalah sang ibunda dan pengasuhnya, Sarinah yang dapat menghibur derita kemiskinannya.
Sejarah Nama Sarinah |
Dalam bukunya berjudul 'Sarinah: Kewajiban Wanita dalam Perjoeangan Republik Indonesia', Soekarno menuliskan, “Pengasuh saya itu bernama Sarinah, ia mbok saya. Sarinah memberiku humanisme”.
“Karno, yang terutama engkau harus mencintai ibumu. Akan tetapi kemudian engkau harus mencintai pula rakyat jelata. Engkau harus mencintai manusia umumnya,” ajar Sarinah.
Department Store Modern Pertama di Indonesia
Sarinah merupakan pusat perbelanjaan modern pertama di Indonesia yang menaungi usaha rakyat di bidang ritel dan gaya hidup. PT. Sarinah (Persero) yang didirikan pada tahun 1962 dan mulai beroperasi sejak Agustus 1966 ini adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendukung pegiat industri kreatif dan menampilkan karya-karya anak bangsa kepada masyarakat Indonesia maupun luar negeri.
Produk Kreatif UMKM
Dengan visi perusahaan untuk menumbuhkembangkan keunggulan UMKM nasional, Sarinah semakin melebarkan sayapnya untuk memperkenalkan dan memperluas jaringan bisnisnya. Sarinah bertekad untuk terus menjalankan bisnisnya sebagia mitra terpercaya bagi UMKM, sebagai duta bagi kekayaan budaya Indonesia di kancah internasional dengan berbagai produk kriya inovatif yang dikembangkan dan dipasarkannya.
Baca: Kriyanusa 2019 Hadirkan Pameran Kerajinan Lokal Indonesia Berkualitas Internasional
Bung Karno sangat ingin perekonomian negara kita semakin berkembang dan maju, terutama kegiatan perdagangan produk asli dalam negeri yang bisa bernilai tinggi, Begitu pula harapannya pada hasil pertanian dan perindustrian rakyat seperti UMKM dan Koperasi.
Naik Bus Trans Jakarta dari Kota Tua ke Sarinah
Alhamdulillaah, Sabtu, 3 September 2022 lalu aku dan si sulung teteh Rafa akhirnya kesampaian juga hangout ke mal legendaris ini. Memang tak direncanakan, tetapi memang diniatkan suatu hari ingin tahu dan menikmati isi mal Sarinah yang kekinian. Waktu itu kami berwisata ke Kota Tua yang telah direvitalisasi, kemudian naik bus Trans Jakarta menuju Sarinah.
Yuk, baca! Kuliner Es Krim Ragusa Italia Plus Wisata Kota Tua
Wisata Kota Tua Jakarta |
Wisata Kota Tua Jakarta |
Aku bertanya pada seorang petugas bus Trans Jakarta soal halte pemberhentian Sarinah. “Nanti Ibu turun di halte Bank Indonesia, jalan sebentar kira-kira 100 meter. Soalnya jembatan dan halte Sarinah masih dalam proses pembangunan. Nanti kalau haltenya sudah jadi, baru bisa turun langsung di depan gedung Sarinah”, ujarnya dengan sopan dan ramah.
Ini keseruan aku dan Rafa naik turun moda transportasi umum dari Stasiun Lenteng Agung ke Jakarta Kota menggunakan commuter line. Disambung bus Trans Jakarta dari halte Kota Tua menuju Sarinah, turun di halte bus BI. Ternyata asyik banget! Kapan-kapan mau lagi ah, ajak Fakhri dan papanya. Anggap saja berolahraga, biar ga kemanjaan naik kendaraan pribadi hihihi.
Mengenal Sarinah Lebih Dekat
Mal Sarinah masih berdiri kokoh sampai saat ini dan semakin banyak dikunjungi masyarakat. Tentu setelah direvitalisasi, Sarinah tampak bersinar dan menyedot wisatawan mancanegara. Mal tersebut mengalamai banyak perubahan sejak awal dibangun hingga transformasi yang diresmikan Presiden Jokowi pada Juli 2022 lalu.
Mengenal Sarinah Lebih Dekat |
Memasuki Sarinah, semua pengunjung mesti menggunakan masker dan scan barcode PeduliLindungi terlebih dahulu. Kami melangkahkan kaki pelan-pelan, begitu menikmati suasana mal yang cantik dengan bernilai seni tinggi. Aku lihat etalase sejumlah gerai Sarinah, begitu banyak koleksi pakaian, tas dan produk cantik lainnya dari desainer ternama Indonesia.
Lantai B: Pasar Nusantara, Supermarket, Food & Beverages, Musala.
Lantai G: Relief Sarinah, Pusaka Retail Showcase, Food & Beverages.
Lantai 1: Untaian Retail Showcase GraPARI Telkomsel, Food & Beverages.
Lantai 2: Kreasi Retail Showcase, Sarinah Premium Designer, Srikandi Salon, Food & Beverages, Musala.
Lantai 3: Hayat Retail Showcase, Sky Deck.
Lantai 4: Duty Free.
Lantai 5: Trading House, Atsiri d’Sarinah.
Lantai 6: Distrik Seni.
Aktivitas di Sarinah
Tak ketinggalan, tentu wajib rasanya untuk berfoto-foto di spot kece sebagai kenangan. Begitu tertata rapi produk-produk yang dipasarkan di Sarinah. Suasana nyaman, serba bersih dan indah, fasilitas baik dan lengkap termasuk musala dan toiletnya. Urusan memanjakan perut, jangan khawatir, teman-teman! Beragam pilihan kuliner bisa kita nikmati di sana.
Sejarah Sarinah |
Sarinah di Era 1960-a |
Sarinah di Tahun 1970 dan 1980-an |
Kini Sarinah kelihatan lebih modern, kontemporer dan semakin digemari lintas generasi. Anak-anak kecil, remaja, dewasa, lansia, semua tampak ingin mengabadikan diri di relief bersejarah maupun spot instagramable lainnya yang sedang hits saat ini. Harus gerak cepat alias gercep jika kita mau berfoto ya, jangan kelamaan persiapannya.
Kami memang belum berbelanja sungguhan produk unggulan Nusantara di sana. Suasana belanja khas Indonesia di Sarinah begitu mengesankan. Aku dan Rafa melihat-lihat aneka pakaian, kain, produk kecantikan, kebugaran dan kesehatan, perhiasan, kerajinan, berbagai cindera mata yang unik dan masih banyak lagi hasil kreasi UMKM dan pengusasa serta para pegiat ekonomi kreatif lainnya.
Produk Karya Desainer Industri Kreatif |
Hanya di Sarinah kita bisa menikmati “Panggung Karya Indonesia” dalam suasana heritage yang cocok untuk keluarga. Di mal ini terdapat ruang belanja, ruang budaya, ruang karya, ruang gaya dan ruang maya.
Makan Siang di Pasar Nusantara Sarinah
Hari sudah siang. Rupanya perut sudah memanggil-manggil minta diisi. Ternyata di sini ada Pasar Nusantara Sarinah. Di dalamnya terdapat aneka makanan dan minuman yang menggugah selera. Tempatnya cukup luas, meja dan kursinya juga nyaman diduduki. Oh ya, ada Festival Pedas yang diadakan di Sarinah mulai 11 Agustus sampai 4 September 2022
Pasar Nusantara Sarinah |
Aroma nasi bakar rupanya menhanyutkan pikiran anakku Rafa. Dia pilih menu tersebut dengan lauk utamanya adalah daging ayam. Nasi bakar ayam dengan daun pisang sebagai selimutnya itu ditaruh di atas piring datar berwarna putih, dilengkapi sambal ulek dan irisan mentimun satu saja.
Kalau aku terpincut oleh nasi pecel ayam kremes di sebrang outlet nasi bakar. Lupa namanya sih hehehe. Dalam piring tertata nasi putih dengan taburan bwang goreng, ayam goreng kremes, sambal dan kerupuk. Oh ya, porsi nasinya cocok untuk orang yang sedang diet ya, termasuk aku hahaha.
Oh ya, minuman pilihan Rafa adalah Hop Hop Bubble Drink sedangkan aku cukup air mineral saja. Mau tahu harga menu yang kami pesan? Paket nasi bakar Rp 47.040,- nasi pecel ayam kremes Rp 50.400,- Hop Hop Bubble Drink Cookies Boba Rp 27.440,- dan air mineral Rp 6.600,- dengan total sebesar Rp 131.480,- ini semua sudah termasuk pajaknya ya.
Menu Nasi Bakar dan Pecel Ayam Kremes |
Bagaimana rasa masakannya? Bisa dibilang enak juga, meskipun ga istimewa. Porsinya menurutku sih cocok untuk yang sedang diet ya hihihi. Lain kali kami mau coba menu dan outlet lain deh kalau main ke Sarinah lagi. Pastinya kalau Fakhri, sekali makan bisa dua porsi, begitu juga papanya hehehe.
Setelah selesai makan, kami salat zuhur. Ruang musalanya bersih dan rapi, dilengkapi AC pula tentunya. Petugas kebersihan di toiletnya pun ramah dan tampak rajin membersihkan area tersebut. Perut kenyang, hati pun riang. Lanjut ke mana?
Distrik Seni
Kami menuju lantai 6 karena penasaran dengan pameran karya seninya. Namanya Distrik Seni. Oww, ternyata saat itu belum buka kembali. Padahal ketika aku bertanya kepada dua orang petugas keamanan di lantai sebelumnya, lantai 6 bisa dikunjungin untuk umum. Begitu pula lantai 5 yang berisi pameran rempah-rempah (Tapi kami ga ke sini).
Tak sedikit pengunjung mal penasaran dengan kehadiran Distrik Seni. Menurut petugas di lantai 6 yang menghampiri kami dan menyapa ramah, informasi Distrik Seni bisa dicek di media sosial termasuk Instagram. Ternyata Distrik Seni pernah dibuka pada Agustus lalu, akan tetapi selanjutnya baru dibuka kembali untuk umum mulai 10 September 2022, gaes.
Usai berkeliling, aku dan Rafa meninggalkan Sarinah dan bertolak menuju Pondok Indah Mall 1 dan 2. Kami balik lagi ke halte bus Trans Jakarta hingga tiba di halte PIM deh. Di sana kami makan sore di Bakmi GM dan merambah ke berbagai gerai yang menarik hati.
Baca: The Garden Pondok Indah Mall, Tempat Makan Enak, Mewah dan Instagramable
Itulah cerita singkat aku dan anak gadis hangout seharian menggunakan transportasi publik tanpa ojol maupun opang dari rumah, Kota Tua hingga Sarinah. Capek? Iya. Tapi ketagihan! Besok-besok mesti kayak gini jalan-jalannya. Betul-betul olahraga kaki dan seluruh tubuh, supaya tetap sehat, bugar dan bahagia. Sampai jumpa!
wah bagus banget yaa tempatnya, selain dapat belanja kita juga dapat melihat sejarah dan berbagai karya seni dari berbagai seniman terbaik indonesia, jadi penasaran pengen kesana
ReplyDeleteElegan dan mewah ya Sarina kekinian? Mantap :) Hayuk!
DeleteKlo k Jakarta nanti. Pengen sempetin ke Sarinah. Penasaran dgn produk2 UMKM nya apa saja yg bisa dibawa pulang k Lombok
ReplyDeleteBanyak produk UMKM cantik2 dan berkualitas :)
DeleteWaktu ngantor dulu, sering banget makan di Sarinah pulang kerja seorang sudah berwajah baru yang lebih apik, dan nyaman ya, penasaran bagian seni nya, sudah dibuka kembali ya berarti bulan ini
ReplyDeleteDistrik Seni sesi 2 dibuka mulai 10 September 2022, mbak Dew.
DeleteIbuku nih suka banget cerita tentang Sarinah. Waktu Sarinah diresmikan th 1966 ibuku Kowad muda di Jakarta dan sempet ke Sarinah di tahun awal itu. Dari cerita ibuku itu aku tahu Sarinah tahun segitu adalah pertokoan paling modern di Jakarta. Kalau ke sana lagi sekarang pasti nostalgianya luber-luber, meskipun tampilannya sudah jauh berubah.
ReplyDeleteTampilannya lebih modern tentuuuu. Betah berlama-lama di Sarinah :D
DeleteCocok ini, bisa belajar sejarah, bisa kuliner, dan bisa foto-foto. Semacam paket lengkat
ReplyDeleteBisa semua haha :D Jangan lupa isi saldo kartu2 kudu banyak yach :D
DeleteSenang banget kalau belanja ke Sarinah. Kalau ke Jakarta boleh juga jadi pilihan buat ke sini ya. Baru tau sejarah nama Sarinah ini.
ReplyDeleteSiap. Agendakan :D
DeletePas ke Jakarta dulu, sempet lewat Sarinah aku mbak. Tapi belum pernah masuk ke dalamnya. Melihat ramainya, kadang kalau punya kesempatan ke Jakarta, pengen sesekali beli apa gitu terus photo2 untuk dokumentasi hehe
ReplyDeleteFoto2 tentunya harus dong buat kenang-kenangan, sekaligus belanja produk dalam negeri :)
DeleteBaru tahu ternyata sejarahnya Sarinah ini bermula dari pengasuh Bung Karno. Di Malang juga ada sih mall Sarinah, memang kesan begitu masuk itu udah kayak masuk galeri. Tergolong premium gitu barang-barangnya,
ReplyDeleteIya, mbak. Premium semua produknya sangat berkelas.
DeleteAstagaaaa. Ternyata jauuuh lebih tua Sarinah ketimbang diriku.
ReplyDeleteHehehehe :D
DeleteSarinah setelah di "face off" jadinya baguuuusss bgt dan happening yhaaa
ReplyDeleteAku mupeeng k sana.
Trakhir aku ke Sarinah, penampakannya masih jaduull 😆😆😆
Wah, iyaaaa tuh mbak kudu menyempatkan diri main2 ke Sarinah transformasi nih :)
DeleteKomplit dari Kota Tua ke Sarinah...naik angkutan umum + jalan kaki, badan bugar pikiran segar ya, Mba Nurul. Aku belum ke Sarinah versi baru huhuhu. Pas nih kalau dikunjungi minggu-minggu depan, Distrik Seni pas udah buka. Ya ampun cakep-cakep spot fotonya ya, juga hasil kriya UMKM-nya...bikin tergoda!
ReplyDeleteAlhamdulillaah, mbak Dian. Mumpung si anak gadis mau diajak hangout dari berbagai kesibukan kegiatan sekolah :) Kepengen main ke Distrik Seni kapan2 :)
DeleteHuaaa secantik itu ya Sarinah skrg mbak, aku terakhir ke sana sebelum merit hahahha kapan taun itu, dulu jaman masih kos sering ke Greja yg di belakang Sarinah, pulangnya mampir ke Sarinah, tapi belum secantik skrg, dulu mah biasa banget, sepi pula.
ReplyDeleteHayuk, ajak suami dan anak main ke Sarinah :)
DeleteSenang sekali aku baca tulisan ini. Apalagi pas liat foto sejarah Sarinah, jadi tahu kalau Sarinah udah ada sejak 1970. Dan aku pertama kali ke Sarinah tahun 90-an. Sekarang tampilannya banyak berubah jadi lebih menarik. Mbak Nurul pasti senang sekali bisa jalan ke sana bareng Rafa. Apalagi jalannya pakai transportasi publik gitu, jadi pengalaman yang seru sekaligus berkesan karena gak tiap saat melakukannya ya mbak.
ReplyDeleteAku belum ke Sarinah lagi sejak direvitalisasi. Sempet mau ke sana pas diundang ci Anita untuk liat pameran tenun Tidore nya di lantai paling atas (kalo ga salah ingat). Area pamer khusus untuk pengrajin tertentu.
Alhamdulillaah. Aku pikir cerita tentang Sarinah harus ditulis di blog buat kenang-kenangan aku hangout sama Rafa plus berbagi informasi kepada pembaca :D Betuuuul, seru banget pokoknya ke mana-mana naik transportasi umum, tinggal tap kartu. Yuk, mbak Rien main ke Sarinah ajak keluarga beramai-ramai!
DeleteSarinah bener-bener udah bersolek makin cakep nih, jadi kangen pengen jalan-jalan lagi kesana. Banyak jenis penamaan baru yang dulu nggak ada ya, Nurul. Aku mupeng mau lihat juga Distrik Seni nya, selain jajan di Pasar Nusantara Sarinah. Di perumahan kami pun dulu ada supermarket Sarinah, sayangnya sekarang udah tutup dan diganti supermarket lain. Kayaknya satu perusahaan karena yang di sini juga katanya milik BUMN
ReplyDeleteUdah cantik banget dan bikin penasaran ingin mengunjungi Sarinah ya mbak Wati hehehe. Komplit di sini ada semua buat relaksasi bersama keluarga :)
DeleteAsyiknya bisa hangout berdua dengan anak gadis, jalan-jalan menjelajah Sarinah. Saya ke Sarinah Thamrin tuh baru sekali mbak, itupun udah lama sekali, tahun 2000. Padahal saat itu lagi magang di Indosat yang kantornya deket banget dari Sarinah.
ReplyDeleteSalu lho sama pengelolaan Sarinah ini, yang tetap mengedepankan produk asli Indonesia, bahkan produk UMKM yang dipajang di gerai-gerai yang ada di dalamnya. Jadi tetap mempertahankan ciri khasnya sebagai pusat produk UMKM asli Indonesia
Di malang juga ada Sarinah mbak, tapi relatif sepi. Kalah sama mall lain yang ada di Malang. Kayaknya mesti di renovasi seperti Sarinah jakarta nih, biar makin menarik minat warga buat berkunjung
Iya, seru banget jalan sama Rafa hehehe. Kuy lah mbak Nanik kapan2 agendain main ke Sarinah sambil bernostalgia :D
DeletePertama kali ke Sarinah itu waktu aku SD, dan itu juga karena kan rumahku nun jauh di Kalimantan
ReplyDeleteso tiap liburan dan jalan-jalan ke Surabaya - Semarang - Jakarta - Bali (menu wajib orangtuaku) pasti mampir Sarinah Thamrin.
Jangankan sekarang ya, dulu aja Sarinah is so beautiful!
Iya :) Siniiii kita meet up di Sarinah pas ke jakarta ya mbak :)
DeleteJujurly aku baru tahu kalau Sarinah nama pengasuh Bung Karno dan beliau yang menggagas didirikannya Sarinah yang melegenda. Karena di Malang sendiri juga ada Sarinah yang emang udah lama banget melegenda. Namun saat ini kalah sama mall2 baru juga. Kalau yang di Thamrin, dulu banget pernah ke sana.
ReplyDeleteOh ya mbak hehe. Kalau liburan ke Jakarta, mampir ya ke Sarinah Thamrin :)
Deleteaku belum pernah mbaaa dan kangen deeeh hehehe. Soalnya waktu Sarinah dibuka kembali kami keburu berangkat ke Wellington. Tambah cantik yaaaa tempatnya sekarang
ReplyDeleteOh begituuuu :) Iya, cantik banget Sarinah yang sekarang.
DeleteWah aku belum main2 ke Sarinah yang sesudah direnov nih mbak. Jadi tempatnya udah gak tua dan makin oke buat pemuda pemudi nongkrong juga ya hehe. Aksesnya gampang sih ya ke sana krn di tengah kota. Semoga dalam waktu dekat bisa ke sana buat numpang makan atau apalah :D
ReplyDeleteBisa naik Cl dari Depok, April, turun di Gondangdia. Atau enak juga naik bus Trans Jakarta biar lihat2 pemandangan kota Jakarta :D
DeletePasar kuliner di Sarinah ini yang paling memikat mba. Banyak yang memuji karena beregam juga kuliner yang disediakan dan enak-enak. Smoga kesampaian suatu saat ke Sarinah. Biar makin terpikat :)
ReplyDeleteIya mbak. Yuuuuk makan siang di Pasar Nusantara Sarinah rame2 😍
DeleteWahh menyenangkan sekali jalan-jalannya sama anak gadis, Mbak.. hehe. Naik turun transportasi umum, dan mengunjungi tempat istimewa.
ReplyDeleteLuas banget ya berarti Sarinah ini (maklum aku belum pernah ke sana 😄). Aneka hasil seni dan budaya, juga kebutuhan sehari-hari ada, ya. Menarik sekali!
Alhamdulillaah. Iya happy banget kami berdua jalan2 kayak gini 😍
DeleteDuh besok acara ASUS di Djakarta Theater nih sayang nggak bisa ikutan ke Jakarta karena lagi ada pekerjaan, kalau nggak bisa main ke Sarinah dan menikmati keunikannya ya
ReplyDeleteHehehe maybe next time bisa main ke Sarinah mbak 😀😀
DeleteAku cocok nih jalan sama kak Nurul, hahhaa..
ReplyDeleteSoalnya sejujurnya...aku takut main ke alam ((dalam artian kalau disuruh milih, mau ke gunung atau pantai, aku tanya lagi, "Ada pilihan ke mall, gak?"))
Soalnya mall memang seasyik itu sih.. Meski di sana ujung-ujungnya cuma makan. Tapi pulangnya bisa happy banget.
Pernah ke Sarinah, beberapa tahun silam..belum sebagus sekarang.
Rasanya kini semakin "Indonesia" yaa..
Hayuk lah Lendy kapan2 hangout sama aku hahaha :D Seru pastinya ya banyak jajan juga wkwkwkwk.
DeleteWaahh sudah kereen banget sarinah sekarang, belum kesini setelah renovasi. Jadi inget duluu waktu masih kecil tiap diajak ke Jakarta mampir jalan2 ke Sarinah kebetulan sodara rumahnya kebon siri
ReplyDeleteUdah super kece tampilan Sarinah transformasi nih.
DeleteBeberapa waktu lalu pernah baca artikel superlengkap tentang Sarinah. Wow takjub deh. Kalo ke Jakarta, kudu deh aku ke Sarinah. Semoga bisa segera main ke ibukota. ☺
ReplyDeleteAamiin. Sip, ditunggu cerita jalan2 ke Sarinah ya.
DeleteSaya baru tahu sejarah Sarinah ini, Mbak. Lengkap sekali informasinya, Mbak. Tempatnya sangat menarik, jadi ingin main ke ibukota.
ReplyDeleteSip mbak, met hangout ke Sarinah.
DeleteSarinah ini memang ikonik ya mbak
ReplyDeletePusat perbelanjaan beserjarah
Dulu dibangun dalam rangka proyek mercusuar presiden Soekarno
Betul sekali.
DeleteSarinah ini memang legendaris banget ya. Inget banget dulu zaman masih ramenya majalah Gadis sering banget liputan tempat belanja di Sarinah hahaha
ReplyDeleteMantap jalan-jalan mbak Siti hehehe.
DeleteJadi menyesal saya tu. Sepuluh tahunan tinggal di Jakarta, belum pernah mampir ke Sarinah. Duh ngapain aja yak... wakakakak.
ReplyDeleteOh ya? heheeeee ayuk masih bisa dimampirin nih Sarinah.
Deletesering lewat tapi belum pernah masuk ke dalamnya mbak, wah ternyata ada pojok literasi sejarahnya yaa, keren banget. jadi pengen deh mampir besok nih haha moga gak kesorean mampir ke sarinah
ReplyDeleteAdaaaa, bagus deh fotoan di sana.
Deletewah termasuk bangunan legendaris banget ya, mbak berarti Sarinah ini. Kalau yang sekarang bangunannya masih dipertahankan atau sudah berubah total ya, mbak? kayaknya kalau ada rezeke ke jakarta aku mau mengunjungi sarinah ini deh nanti
ReplyDeleteSudah direvitalisasi, pasti ada perubahan lah :) Kuy lah buruan main ke Sarinah kekinian.
DeleteBaru aja bbrp hari yang lalu dari Jakarta mba, sempat mampir Sarinah juga. Berubah baguuuss banget ya sekarang. Terakhir ke sana tahun 2005an kalau ga salah. Malah terlewat enggak lihat lantai G untuk baca sejarah Sarinah. Makannya enggak di situ, tapi malah makan ramen. :))
ReplyDeleteHayuk kapan2 jangan lupa pepotoan di lantai G mbak :)
DeleteAku baru tahu kalau Sarinah itu ternyata nama pengasuhnya Bung Karno. Kukira siapa sih Sarinah ini. Soal makanan pernah baca di medsos orang2 pada takut makan di Sarinah karena harganya. Ternyata benar ya, mayan harganya
ReplyDeleteIya. Hehehe ada kok yang terjangkau. pandai2 memilih aja :D
DeleteKalau ke Jakarta saya ingin ke perpusnas, TIM sama Sarinah ini. Tapi kabarnya harga produk-produk di sana mahal ya mbak? Melihat harga makanannya juga cukup pricey menurut saya huhuhu
ReplyDeleteHehe ya sesuai dengan kualitasnya juga kan ini mengapresiasi produk dalam negeri yang semakin dikenal mancanegara. Yuk, belanja!
Deletemantap betul. wisata produk unggulan nusantara, pengin deh suatu saat bisa ke sana , meski mungkin "gak beli". modern juga ya
ReplyDeleteGa mesti beli, window shopping aja sama jajan haha mantap khan?
DeleteSeruuuu banget mbaaa... 👍😍. Aku belum pernah yg bener2 naik transj utk pergi ke suatu tempat. Biasanya pasti diselingi ojol atau taxi 🤣. JD pengen coba, tp kayaknya Ama suami. Soalnya kalo sama anak, yg ada kami nyasar 2-2 nya 🤣🤣.
ReplyDeleteAku sekali ke Sarinah setelah direvitalisasi . Sukaaaaaa. Jadi bagus dan nyaman gitu ❤️. Padahal sebelumnya ya begituuu deh 🤭😅. Tapi kemarin itu aku ga sampe makan di sana. Krn ga Nemu yg sreg. Jadi cuma belanja sepatu buat anak2 plus window shopping. Itu aja udh puas Yaa 😁
Bangeeed serunya. Walaupun iya capek tapi aku dan Rafa senang banget :D Iya, Sarinah kekinian lumayan komplit ya buat belanja dan makan2.
DeleteWah, Sarinah rupanya sudah dikembangkan ya, nggak cuma mall doang isinya. Menarik! Nantinya akan ada Stasiun MRT Thamrin/Sarinah yang jadi titik pertemuan MRT Utara-Selatan dan MRT Barat-Timur, mbak. Aku udah tahu dia mall pertama di Indonesia, tapi baru tau asal-usul namanya dari salah satu pengasuh Soekarno. Makasih udah sharing, mbak.
ReplyDeleteMenarik banget 😊 Moda transportasi pergi dan pulang dari Sarinah juga mudah. Iya, sama2 Nugi.
DeleteMasya Allah Sarinah jadi tambah keren banget sih. Btw baru tau kalo Sarinah merupakan nama pengasuhnya Pak Karno. Jadi diabadikan ya untuk pusat perbelanjaan.
ReplyDeleteSemakin modern Sarinah, namun kisah sejarahnya tak lupa ditampilkan sehingga pengunjung bisa tahu cerita awal mula mall ini.
Delete