Daftar Isi [Tampilkan]
Liburan ke Yogyakarta, sempatkan berwisata alam dan religi di daerah Bantul. Di sana terdapat berbagai macam gua yang dapat kita nikmati pesona keindahannya, salah satunya adalah Goa Selarong. Goa bekas benteng pertahanan Pangeran Diponegoro dengan pasukannya melawan Belanda ini juga dikenal dengan sebutan Goa Diponegoro.
Goa Selarong merupakan tempat wisata alam dan religi yang sayang jika terlewatkan saat berada di Kota Pelajar ini. Gua bersejarah ini menyimpan cerita perang Pangeran Diponogoro melawan Belanda antara tahun 1825 hingga 1830. Saat itu, Goa Selarong menjadi tempat persembunyian Pangeran Diponegoro setelah Belanda membakar kediamannya di Tegalrejo.
Di dalam Goa Selarong ini juga beliau merancang strategi perang melawan tentara Belanda. Katanya sih, pada masa Perang Diponegoro atau Perang Jawa, Goa Selarong ini tak kasat mata dan terlihat buntu jika dilihat dari luar. Ajaibnya, hanya Pangeran Dipenegoro dan para pengikutnya yang bisa masuk dan keluar gua. Seolah-olah gua ini mempunyai pintu gaib untuk bersembunyi.
Oh ya teman-teman, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penulisan kata yang baku adalah ‘gua’ bukan ‘goa’. Gua memiliki arti liang atau lubang besar pada kaki gunung dan sebagainya. Sebagian masyarakat seringkali menyebut dengan kata ‘goa’. Kalau aku sih ‘gua’, bagaimana dengan teman-teman?
Jadi juga Berkunjung ke Goa Selarong, Horeeee!
Akhirnya ditulis juga keseruan aku, Aa Rahmad, Rafa dan Fakhri berkunjung ke Goa Selarong pada 15 Desember 2021 lalu. Kalau ditanya,”Bagaimana rasanya berada di Goa Selarong?”. Jawabannya, “Mengesankan sekali!”.
Sebenarnya aku yang kekeuh kepengen mampir ke gua tersebut walaupun sebentar saja. Suamiku pikir lokasinya jauuuuh, eh ternyata dekat sekali. Saat itu kami tiba di gua sudah kesorean. Gara-gara awalnya pergi ke Heha Ocean View yang panas, super macet pergi dan pulangnya, hadeuh.
Aku lebih suka berpetualang ke gua yang benar-benar riil, bukan ke tempat wisata buatan hanya untuk sekadar foto-foto doang, gaes. Iya sih papanya anak-anak tujuannya baik, menyenangkan anak-anak dan istrinya. Diusahakan destinasi yang ingin didatangi, diusahakan jadi. Tanggung banget kalau ga jadi masuk ke kawasan Goa Selarong ini, bisa kesal aku hehehe.
Lokasi, Tiket, Jam Buka dan Fasilitas
Goa Selarong yang merupakan gua kecil ini berada di Dusun Kembangputihan, Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Lokasinya tak jauh dari Kota Bantul, DIY. Gua ini berada di sebuah kaki bukit kapur. Jarak dari pusat kota Jogja sekitar 9 km saja.
Malah sangat dekat jaraknya dengan hotel tempat kami menginap saat itu di Joglo Mandapa Boutique & Resto Yogyakarta. Jarak tempuh tercepat dari hotel tersebut yakni melalui dari Jalan Sembungan, hanya 5,7 km. Sedangkan jika melewati Jalan Roto Kenongo sekitar 5,9 km dan Jalan Goa Selarong 7,3 km.
Hari terakhir sebelum kembali ke Jakarta, kami baru ngeh kalau berwisata ke gua ini ternyata dekat sekali. Alhamdulillaah rezeki kami sempat berkunjung ke Goa Selarong. Tidak hujan sama sekali, adem. Di Goa Selarong atau disebut juga Goa Diponegoro terdapat dua gua lainnya yaitu Goa Kakung dan Goa Putri.
Yuk, dibaca dulu: Joglo Mandapa Boutique & Resto Yogyakarta
Untuk harga tiket masuk, jam operasional, parkir kendaraan dan fasilitas yang tersedia di kawasan wisata Goa Selarong adalah sebagai berikut:
- Harga Tiket Masuk (HTM) per orang adalah Rp 6.000,- (Tanda masuk Rp 5.750,- ditambah premi asuransi Rp 250,-).
- Jam Operasional: 08.00 – 17.00 WIB.
- Parkir motor: Rp 2.000,-
- Parkir mobil dan bus: Rp 5.000,- hingga Rp 10.000,-
- Fasilitas yang ada di sini antara lain musala, toilet, area parkir, tempat belanja souvenir
Sejarah Perang Diponegoro atau Perang Jawa
Apa penyebab terjadinya pertempuran di Goa Selarong? Salah satunya adalah karena pencabutan patok-patok jalan yang dipasang Belanda di lahan milik Pangeran Diponegoro. Waktu itu Belanda ingin membuat rel kereta api, dengan sengaja dan tanpa izin memasang patok di lahan yang terdapat makam para leluhur Pangeran Diponegoro.
Pasukan Belanda yang dipimpin oleh Residen Chevallier mendatangi rumah Pangeran Diponegoro dan membakarnya pada Juli 1825. Saat itu sang pangeran beserta istri dan pasukannya telah berlari ke arah barat. Mereka menemukan sebuah gua yang dirasa aman, yang diketahui sampai saat ini bernama Goa Selarong.
Siapa saja yang ikut bersama Pangeran Diponegoro ke Goa Selarong? Ada kaum bangsawan dari keraton yaitu keturunan dari Sultan Hamengkubuwono I, II dan III yang jumlahnya 77 orang. Mereka adalah Pangeran Mangkubumi, Pangeran Adinegoro, Pangeran Panular, Adiwinoto Suryodipuro, Blitar, Kyai Modjo, Pangeran Ronggo, Ngabei Mangunharjo, dan Pangeran Surenglogo. Kabarnya, pangikut sang pangeran semakin bertambah hingga ribuan orang, lho.
Belanda sempat mengetahui keberadaan mereka di Goa Selarong. Pasukan Belanda menyerbu dan melancarkan serangan hingga tiga kali. Serangan pertama pada 25 Juli 1825 yang dipimpin oleh Kapten Bouwes. Serangan ini merupakan aksi perlawanan Pangeran Diponegoro di Logorok dekat Pisangan Yogyakarta, yang mengakibatkan 215 pasukan Belanda menyerah.
Serangan kedua pada bulan September 1825 di bawah pimpinan Mayor Sellwinj dan Letnan Kolonel Achenbac dan serangan ketiga tanggal 4 November 1825. Setiap pasukan Belanda menyerang Selarong maka Pasukan Pangeran Diponegoro menghilang di gua-gua sekitar Selarong. Sampai akhirnya Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Belanda dan diasingkan di Makasar sampai beliau wafat.
Kawasan Wisata Goa Selarong
Menyusuri jalan utama Bantul yang beraspal dengan kondisi baik ini diapit dengan pepohonan di kanan dan kiri jalan, akhirnya sampai juga kami di Kawasan Wisata Goa Selarong. Terdapat patung Pangeran Diponegoro yang diletakkan di gapura. Dalam patung tersebut, Pangeran Diponegoro mengenakan jubah hitam dengan posisi sedang menaiki kuda.
Ternyata patung tersebut mempunyai makna simbol perjuangan dan keberanian Pangeran Diponegoro yang melawan tantara Belanda. Di dekat area parkir terdapat pula patung Pangeran Diponegoro dengan jubah putih.
Sebelum menemukan gua, wisatawan harus berjalan (tidak jauh) sebentar. Di sana terlihat para penjaja makanan dan souvenir yang menawarkan dagangannya. Di sisi kanan kita bisa melihat tulisan Goa Selarong pada dinding. Ternyata kita harus bersiap naik tangga yang sangat curam menuju gua.
Baca juga:
Naik Tangga Curam Menuju Goa
Goa Selarong berada di perbukitan kapur dengan tinggi sekitar 35 meter. Saat itu udara sore hari begitu sejuk. Pohon-pohon tumbuh dengan subur, lebat dan tampak rindang. Goa Selarong ini letaknya sangat curam. Untuk mencapai goa ini wisatawan harus melewati beberapa ratus tangga sejauh kurang lebih 400 meter.
Naik Turun Tangga Curam di Goa Selarong |
Begitu sampai di ujung atas, kita bisa berbelok ke kiri dan kanan. Naik tangga sedikit ke arah kiri menuju gua bersejarah Goa Selarong. Tentu saja terlihat gelap dari luar. Ada pembatas seperti gapura bercat putih dan kuning di depannya. Sungguh, kami penasaran dengan keberadaan gua persembunyian Pangeran Diponegoro dan pasukannya.
Hati-hati melangkah dan menaiki anak tangga satu per satu. Terdapat pegangan tangan berbahan besi di kanan dan kiri berdekatan dengan dinding. Harap waspada melangkahkan kaki ya, apalagi jika habis hujan atau lembab, khawatir terpeleset. Hati-hati juga jika kita hendak selfie atau wefie.
Wujud Goa Selarong
Sesampainya kami di depan gua, kami terutama aku merasa terkejut. Pasalnya, aku memang belum sempat mencari tahu wujud Goa Selarong ini seperti apa. Ternyata gua tersebut hanya sebuah ceruk persegi dengan perkiraan luas 4 kali 4 meter.
Konon, dahulu gua ini mampu menampung 400 pengikut Pangeran Diponegoro. Apakah mungkin di zaman sekarang gua ini ditutup demi keamanan? Ah, itu hanya pikiran suamiku saja hahaha. Di depan gua terdapat sebuah batu yang dahulu dipakai untuk bersemedi sang pangeran.
Goa tersebut berbentuk bukit batu dengan dua lubang sebagai tempat persembunyian Pangeran Diponegoro dan pasukannya. Di dekat gua terlihat air terjun kecil. Selain itu juga terdapat sendang atau mata air Bernama Manik Moyo dan Umbul Moyo.
Teman-teman, tahukah kalian tentang mitos Goa Selarong? Kabarnya, Goa Selarong cukup angker, lho. Saat malam Jumat Kliwon atau malam Selasa Kliwon terdengar suara gamelan yang sedang ditabuh. Katanya lagi, jangan sampai wisatawan menggunakan tempat ini sebagai pesugihan. Jila melanggar larangan tersebut, maka akan terjadi bencana besar.
Sisi positif dan manfaat yang dapat diambil dari napak tilas perjuangan Pangeran Diponegoro di Goa Selarong ini termasuk momen terbaik menghabiskan waktu liburan kita. Anggap saja kita sedikit berolahraga karena mesti naik turun tangga yang cukup curam. Pengetahuan sejarahnya dapat, kesehatan jiwa raga pun diraih dengan bahagia.
Itulah pengalaman aku sekeluarga berwisata ke Goa Selarong, Bantul, Yogyakarta. Senang sekali aku jadi bertambah wawasan mengenai sejarah gua ini. Semoga di lain kesempatan aku bisa berkunjung ke berbagai destinasi wisata bersejarah lainnya. Sampai jumpa!
Aku beberapa kali blusukan di sekitaran sini, mbak. Kalau pas ada musim sawo, kadang simbah-simbah jualan sawo di samping anak tangga
ReplyDeleteWaaah, Keren nih Mas Sitam udah sering main ke Goa Selarong! :) Menarik banget pasti ya ada mbah2 penjual sawo. Kapan2 kudu dimampirin lagi ah insya allah. Thanks yaaaaa.
DeleteWaaah kecil juga yaaa. Aku rasa memang ditutup kali ya mba, ga mungkin sekecil itu bisa nampung banyak pengikut.
ReplyDeleteTapi aku sukaaaa wisata gua begini. Apalagi kalo ada sejarahnya, ga sekedar gua doang.
Waktu aku ke Pacitan, ada gua tabuhan, yg katanya sering dijadikan tempat bertapa oleh pengikut pangeran Diponegoro. Kata guidenya gitu. Tapi gua nya jauh lebih besar dari gua Selarong ini mba. Soalnya kami bisa masuk sampe jauh ke dalam
Mantap mbak Fanny, toss kita sama2 senang wisata alam dan religi kayak gini :D Oh gitu..... Ntar tungguin bakalan ada cerita kami berempat menyusuri gua lainnya :D Anak2 jadi nambah pengalama wisata sejarah yach :)
DeleteJadi ga bisa masuk ke dlm guanya ya mba? padahal kalau ke tempat wisata yg judulnya gua aku malah kepo sama dalemnya hihihi
ReplyDeleteLumayan juga naik tangganya hahaha
Ga bisa, kayak disemen gitu hihihihi :D Iyaaaa... Itung2 olahraga wkwkwkkw.
DeleteBegitu ngebaca gua Selarong langsung inget ama cerita Pangeran Diponegoro yang memangs ering disebutkan dalam buku sejarh. Tempatnya menarik untk dikunjungi ya. kudu ada buku catatan sejarahnya sekalian dibawa saat berkunjung kesini biar makin afdol
ReplyDeleteKapan2 pengen pagi2 ah main ke sini :D Iya bang.
DeleteKemarin pas liburan anak sekolah, udah ada rencana mau ke Goa Selarong sepulangnya dari rumah saudara di daerah Bantul eh ternyata ramai karena ada kunjungan beberapa bis gitu. Akhirnya ga jd ke situ. Langsung balik ke kota Jogja
ReplyDeleteOoooh :) Ternyata ramai juga pengunjungnya yaaa...rombongan bus banyak. Maybe next time mbak.
DeleteWahh bisa nampung pengikut pangeran diponegoro sebanyak itu ya, jadi penasaran banget sama apa yang ada didalem tuh.. Andaikan diperbolehkan masuk ya..
ReplyDeleteAjaib banget ya, magic hihihi :D Iya, tetap aja ga bisa kan kayak disemen gitu kelihatannya mas.
DeleteTernyata nggak jauh-jauh amat dari pusat kota ya Mbak.
ReplyDeleteKirain jauh di pedalaman gitu.
Sayang banget deh kemarin pas ke Jogja nggak ngunjungi gua bersejarah ini.
Betul. Kupikir jauuuh di mana, eh ternyata dekat dengan hotel :)
DeleteWah sudah jauh berubah menjadi bagus tentunya. Kesini jaman aku masih smp, kebayang kan sudah puluhan tahun lalu
ReplyDeleteWah, udah lama bingits hihihi :D
DeleteGoa Selarong ini bisa dikunjungi lewat Purworejo juga loh mba Nurul. Saya yg asli Purworejo malah belum pernah kesini, hehe.
ReplyDeleteIya mbak. Hiiihii kapan2 mbak Ika mesti datang ke Goa Selarong dong :)
DeleteAku ke Yogyakarta masih lebih banyak berputar di kawasan kota, nih mba. Kayaknya ini bisa jadi salah stau tujuanku mampir ke Bantul. Anak tangganya banyak bikin semangat juga buat tiba di lokasi ya mba. Dan teryata ada juga ya sejarahnya
ReplyDeleteAku malah jarang kalau lama2 di kota. Senangnya main ke daerah2 yang model wisata sejarah gini mbak Al.
DeletePernah dengar nama Gua Selarong pas masih kecil. Tapi aku sendiri belum pernah kesana. Kayaknya ini tujuan piknik anak -anak jaman SD daerah ku kalau piknik ke Jogja.
ReplyDeleteBaru tau Bentuknya baca blog Mbak Nurul ini.
Cobain mbak kapan2 berkunjung ke Goa Selarong ya.
DeleteJasmerah, jangan sekali² melupakan sejarah.
ReplyDeleteMemang benerrrr bgt mbaaa, seyogyanya kita ajak anak utk tahu sepak terjang pahlawan Bangsa.
Supaya makin menghargai pengorbanan dan perjuangan pahlawan. 👍
Nah, benar sekali mbak :D
DeleteDari jaman SD belajar sejarah sudah sering dengar tentang gua Selarong sebagai tempat persembunyian Pangeran Diponegoro. Tapi Saya baru tahu kalau ada wisata gua Selarong ini di bantul mbak, dan tiketnya juga murah. Selama ini kalau ke bantul, tujuannya ya pasti ke pantai saja
ReplyDeleteGa nyangka banget HTM nya segituuuu murahnya ya. Aku malah jarang main ke pantai hehehe.
DeleteAlhamdulillah rezeki Goa Selarong dekat ke penginapan jadi bisa dikunjungi, cuaca cerah pula ya, Mbak Nurul. Senangnya jadi tahu sejarah gua yang menjadi tempat persembunyian Pangeran Diponegoro setelah Belanda membakar kediamannya di Tegalrejo. Noted, siap-siap napas kalau ke sana, menilik jumlah dan kecuraman tangga
ReplyDeleteAlhamdulillaah :) Iya, itung2 sedikit berolahraga naik turun tangga demi kepo sama Goa Selarong. Aku ga gugelan loh foto2 goa kayak gimana. Pas sampai sana ya kaget banget wakakakak tapi senang :)
DeleteWah, deg degan baca penutupnya mbak ahahaha.. Nggak kebayang main kesana denger suara gamelan huhu.
ReplyDeleteSelalu takjub sama goa peninggalan zaman dahulu, itu pintunya kecil banget ya mbk.
Hahahah iya pasti ada kisah mistisnya ya goa2 begini :D
DeleteMasyaAllah mbak, bisa lihat lokasi bersejarah perjuangan Pangeran Diponegoro dulu. Seru pastinya kalau sebelum berangkat baca info terkait sejarahnya pangeran diponegoro, pas lihat langsung jadi kebayang ya gimana kondisi saat perang..
ReplyDeleteIya, jadi terbayang2 kondisi saat perang dulu.
DeleteBisa jadi udah ditutup sebagian ruangan goanya ya, karena cuma 4x4 nggak mungkin bisa menampung sampai ratusan orang pengikut Pangeran Diponegoro. Itu kok sepi kelihatannya ya, apa sedang weekdays waktu Nurul berkunjung ke sana?
ReplyDeleteKemarin Minggu aku ke Jogja lagi, tapi ke tempat lain. Ke candi Ijo dan tebing Breksi. Nggak jadi deh ke Goa Selarong kayak Nurul sekeluarga
Mungkin :) Pokoknya 15 Desember 2021, lupa harinya mbak :)
DeleteKalau wisata gua entah kenapa selalu ada aja bagian mistisnya ya mba. Tapi itu juga yang terkadang jadi daya tarik tersendiri..hihi. Kalau bisa telusur gua pasti lebih seru ya mba, sayang banget sekarang ditutup.
ReplyDeleteAku bolak balik ke Jogja tapi belum mampir nih ke Gua Selarong.
Benar. Pengunjung jadi makin penasaran kan :)
DeleteKalau kisah mistisnya sih aku pernah dapat cerita, kalau saat perang itu pintu Goa Selarong ini seperti ajaib, enggak terlihat semua mata, tapi Pasukan Pangeran Diponegoro bisa keluar masuk ke dalam Goa Selarong. Wah..Aku jadi penasaran sama guanya, Mbak Nurul dah cerita detilnya, bisa jadi catatan kalau ke sana:)
ReplyDeleteIya, kabarnya sih begitu ya. Yuk lah kapan2 kunjungi gua ini bareng keluarga mbak.
DeleteKayaknya kalau wisata goa tuh rata2 goa bekas tempat strategi perang ya ya. Kayak tempat basecamp gitu. Waktu ade wisata goa di Jepang juga gitu.
ReplyDeleteIya. Bisa merinding juga ga sih hahah :D
DeleteAku setuju sekali kak.. berwisata ke situs sejarah itu lebih bernilai dan lebih suka aja dibanding wisata didesign untuk spot foto..
ReplyDeleteNah, iya kan? Toss kita hahaha :D
DeleteGoa Selarong adalah salah satu destinasi wisata Yogyakarta yang wajib dikunjungi ya mbak
ReplyDeleteBisa sekalian wisata sejarah disini
Napak tilas perjuangan pangeran Diponegoro
Sepakat. Yuk, kapan2 kunjungi Goa Selarong!
Deletewah mak Nurul udah main ke sini aja. Ini sering dipake untuk acara kemah anak-anakku mak. tempatnya bagus soalnya kan di ketinggian gitu ya
ReplyDeleteAlhamdulillaah. Oh, bisa kemping juga? Mantap.
DeleteMashaAllah~
ReplyDeleteKesempatan luar biasa bisa napak tilas sejarah pangeran Diponegoro.
Aku merinding membaca perjuangan beliau yang tangguh melindungi keluarga dan rakyatnya. Memang zaman penjajah gak pernah mudah apalagi harus berpindah-pindah tempat dan menyusun strategi dengan minimnya persenjataan.
Semoga Allah merahmati para pahlawan yang telah gugur dengan sebaik-baik tempat di JannahNya.
Alhamdulillaah :) Aamiin. Betul sekali mbak. Strategi perang Pangeran Diponegoro memang keren.
DeleteAku belum pernah ke Gua Selarong. Aku pikir ada di luar kota Jogja. Nyempil jauh di pinggir kota. Ternyata cuma 6km dari pusat kota Jogja. Tak pikir harus trecking ternyata ada tangga plus pegangannya. Lumayan nyaman meski curam.
ReplyDeleteRombongan anak-anak sekolah sepertinya wajib ke sini. Biar nggak ke tempat-tempat wisata saja.
Iya kan, dulu kupikir juga gitu. Nyaman sih anak tangganya, bisa pegangan insya allah ga licin, pelan2 aja.
DeleteEyaampun, baru tahu kalo pintu masuk Goa Selarong ini kecil ya mak. Subhanallah deh lihat langsung ke sana pastinya kerasa banget nilai sejarahnya yang selama ini cuma kita baca di buku sejarah. Semakin bangga dan terharu dengan perjuangan PAngeran Diponegoro melawan penjajah saat itu. Alfatihah untuk beliau...
ReplyDeleteIyaaa, kejutan banget yach hehehe :) Al Fatihah.
DeleteNaik tangganya lumayan itu ya buat nurunin berat badan wkwkw. Aku pas ke Jogja belum mampir ke sini. Semoga nanti bisa ke Jogja lagi. Udah kepengen tapi belum kesampaian.
ReplyDeleteIya hehehe. Agendakan aja kapan2 pas liburan ke Jogja ya.
DeleteCeritanya mirip dengan kisah Rosulullah saat bersembunyi di gua ya.
ReplyDeleteZaman dahulu memang perang dengan mistis itu ada. Bahkan ilmu untuk kekebalan tubuh atau mengecoh musuh dengan wajah orang lain juga bisa.
Kalau jadi tempat wisata gini jadi seru mengajak anak ke sana.
Flash back ke masa perang dahulu 😊
DeleteSave dulu ah, buat kapan2 liburan ke Yogyakarta bareng keluarga. Aku kadang mau ajak anak liburan ke yogya bingung mau kemana eh tapi yang ini boleh banget jadi pilihan wisata.
ReplyDeleteAnak2 kecil bakalan senang dan nambah pengetahian sejarah.
DeleteMenarik banget! Ku suka wisata sejarah seperti ini apalagi belajar tentang Pangeran Diponegoro, pahlawan Muslim yg berjuang melawan penjajah.
ReplyDeleteBtw, apa ada guide untuk menjelaskan selama kunjungan?
Nah, itu dia. Ga sempat tanya2 soal ini. Lagipula sudah kesorean jadi ga lama sih berada di Goa Selarong. Maybe next time 😁
DeleteNgomongin Pangeran Diponegoro ga ada habisnya sih. Baru aja kmren saya nonton video nya Ustadz Salim A Fillah dan Om Helmi Yahya di channel Youtube nya beliau.
ReplyDeleteWow, mantap sekali mas :D
DeleteDiriku juga demennya juga wisata yg nyata2 gini, bukan buatan yg sekedar foto2 cantik doang, haha... Kalo udah ada mobil mah, jauh juga hajar aja ya, haha... Mba Nurul anak udah gede2, enak kalo wisata goa / wisata alam gini. Kalo anak masih kecil yg agak repot ya, minta gendong lah, ke toilet lah, haha...
ReplyDeleteToss kita hahaha :D Jadi natural ya foto2nya keren abis :) ALhamdulillaah jadi ga usah gendong2 anak kan udah abg wkwkwkwk :D
DeleteWoah tangganya lumayan curam yaa. Sepertinya fisik harus super fit kalau mau berkunjung kesini. HTMnya juga sangat terjangkau. Semoga bisa terus dipelihara dan dijaga dengan baik.
ReplyDeleteKalau bisa pakai sepatu olahraga aja dan pakaian yang menyerap keringat :D
DeletePas masih tinggal di Jateng, aku belum kepikiran main ke sini. Setelah tinggal di Makassar, lalu main ke penjara Pangeran Diponegoro di Fort Rotterdam dan juga ke makam beliau, aku jd pengen ke Gua Selarong ini. Trimakasih sharingnya mbak..
ReplyDeleteHehehe sama2 mbak. Kapan2 sempatkan berkunjung ke Goa Selarong saat main ke Jogja😀
DeleteBaru bulan kemaren aku pergi ke ponorogo dan jogja.. 😅😅
ReplyDeleteWaaah, mantap jalan2nya 😀
Delete