Ini cerita siang dan sore tahun baruan, bukan malam seperti yang dinikmati orang-orang pada umumnya. Hangout bertiga hanya aku dan kedua anakku yang remaja ke Jakarta Kota dan Sarinah, tanpa ojek online, menyenangkan lho. Menggunakan moda transportasi umum memang banyak keuntungannya. Ngapain aja di jalan? Yuk, simak keseruannya!
Serunya Hangout Menggunakan Transportasi Umum Tanpa Ojek Online
Akhirnya ditulis juga kisah yang sudah lewat ini hahaha. Ga apa-apa telat kan, daripada momen kenangan bersama duo kesayangan gagal diceritakan. Sabtu, 31 Desember 2022 lalu aku, Rafa dan Fakhri sengaja jalan-jalan ke Kota Tua dan Sarinah tanpa kendaraan pribadi. Kami naik JakLingko, Commuter Line, Bus Trans Jakarta dan ada juga berjalan kaki sejauh 1,2 kilometer.
Naik Jaklingo Nol Rupiah
Dari rumah kami di bilangan Jagakarsa, jalan kaki 150 meter saja langsung deh naik Jaklingko 44 nol rupiah dari Jalan Jeruk menuju Stasiun Lenteng Agung, turun di bawah Jembatan Penyebrangan Orang (JPO). Kemudian menyebrang jalan raya melalui JPO, langsung deh sampai di Stasiun Lenteng. Jaraknya hanya 1,5 kilometer dari rumah ke stasiun. Dekat, bukan?
Naik Jaklingko Nol Rupiah |
Naik Commuter Line
Perjalanan ke Jakarta Kota naik Commuter Line lumayan ramai juga. Orang-orang ingin malam tahuan baruan rupanya. Kami baru bisa duduk setelah banyak penumpang turun di stasiun berikutnya, seperti Stasiun Kalibata, Tebet, Cawang dan terutama Manggarai. Masing-masing pegang kartu e-money buat tap-tap dong. Saldonya mesti banyak nih buat jaga-jaga siapa tahu mau belanja juga wkwkwkw.
Tak memakan waktu lama, aku, Rafa dan Fakhri sampai di Stasiun Jakarta Kota. Lautan manusia memadati area wisata Kota Tua yang menarik untuk disambangi. Cukup foto-foto sebentar dan mengitari bagian luar gedung Museum Fatahilah, kami menuju hate bus Trans Jakarta. Datanglah si bus TJ rute Blok M – Kota mengantar kami hingga halte Bank Indonesia.
Naik Commuter Line |
Naik Bus Trans Jakarta
Semoga halte bus TJ di depan Gedung Sarinah lekas rampung. Agar kami bisa langsung masuk ke dalam Sarinah terbaru ini dengan jalan kaki yang sedikit saja aamiin. Lumayan juga sih dari halte BI sampai Sarinah kira-kira 400 meter. Anggap olahraga saja deh. Saat itu cuaca adem cenderung dingin dan tak lama hujan rintik-rintik.
Naik Bus Trans Jakarta |
Makan Siang di Food Court Sarinah
Singkat cerita, setelah kami menunaikan salat zuhur, kami makan siang di food court Sarinah. Di sini tersedia beragam pilihan menu Nusantara dengan harga terjangku. Berbeda lagi jika kita ingin menikmati hidangan di restoran atau gerai yang lebih istimewa selain food court ya. Tapi makan di food fourt Sarinah yang namanya Pasar Nusantara ini asyik juga kok. Walau tempatnya ga terlalu luas, menu yang ditawarkan menarik hati.
Setelah berjalan ke sana kemari, celingak sana sini, pilihan kami tertuju pada nasi pedas Ubud Bali. Senangnya lagi, ada promo paket makanan yang kalau dilihat dari daftar menunya saja kelihatan lezat. Aku pilih paket Kuta ayam suwir sedangkan Rafa dan Fakhri pesan paket Kuta Cakalang.
Nasi Pedas Ubud Bali |
Daftar Menu Paket Nasi Pedas Ubud Bali |
Di paket ini sate lilitnya memang cuma dapat satu tusuk dan ukurannya kecil. Tapi ayam suwir dan cakalangnya lumayan banyak dan beneran enak. Porsi nasi putihnya pas, ga terlalu banyak atau terlalu sedikit. Dapat telur rebus juga walaupun kira-kira hanya seperempat bagian hahaha. Alhamdulillaah kenyang. Kuahnya terasa cukup cocok enak dipadukan dengan lauknya.
Untuk minuman utama kami pilih air mineral saja. Lalu aku coba es krim cone yang ukurannya besar banget, enak, kagetnya lagi harganya hanya 8 ribu saja. Fakhri beli D’Crepes 23 ribu dan minuman Choco Malt 10 ribu saja. Murah ya. Rafa sih ditawari mau apa lagi, ga mau dia, katanya sudah begah.
Menikmati Makan Siang di Food Court Sarinah |
Baca: Kuliner Es Krim Ragusa Italia dan Wisata Kota Tua
Akhirnya Makan Subway!
Sebelum pulang, kami salat ashar terlebih dahulu. Ternyata hujan semakin deras. Tapi tak menyurutkan tekad kami untuk 'No Ojol' alias ojek online wkwkwkw. Sudah gugelan nanti mau naik Jaklingko 10A ga jauh dari Sarinah. Tapi karena hujan lagi, kami akhirnya menyebrang menuju Djakarta Theater XXI deh. Ya, hanya lihat-lihat karena film yang diinginkan ternyata masih lama jadwalnya terlalu malam hhmmm.
Akhirnya aku ajak anak-anak makan Subway deh. Awalnya sempat ragu karena bingung mau duduk di mana, soalnya meja dan kursinya terbilang sedikit. Alhamdulillaah ada pengunjung Subway yang sudah selasai dan segera bangkit dari kursi haha.. Ceritanya sudah aku tulis di blog ya.
Es Krim Cone & Subway |
Baca: Pengalaman Pertama Makan Subway Indonesia
Apakah setelah menikmati Subway kami segera pulang? Padahal hujan mulai berhenti. Tentu belum dong. Rafa dan Fakhri kepengen lihat-lihat sepatu di Sports Station di jejeran situ. Gimana mata ga melotot saat sedang big sale? Hahaha….Sayangnya ketika ada sepatu yang disukai, eh ternyata ukurannya habis.
Jalan Kaki 1,2 Kilometer Sarinah-Stasiun Gondangdia
Hari sudah beranjak maghrib. Kami mencoba berjalan kaki dengan harapan si Jaklingko 10A segera lewat. Ternyata aku lupa cek lokasi pemberhentiannya. Salah juga ternyata arah kendaraan tersebut ga sesuai saat aku lihat di Google Map semalam. Jadilah akhirnya kami mengikuti arah pejalan kaki menuju Stasiun Gondangdia.
Sepanjang 1,2 kilometer berjalan kaki, lama-lama rasa haus dan lapar menghampiri. Si kasep Fakhri sedikit ngomel karena sudah membayangkan naik Jaklingko ber-AC ke Gondangdia, eh malah jalan lumayan jauh. Tapi karena dia terbiasa berolahraga lari, terkadang berjalan kaki dari sekolah ke rumah dengan jarak 1,9 kilometer jadi ga merasa berat sih. Serunya bukan main!
Berjalan Kaki dari Sarinah ke Stasiun Gondangdia |
Sesampainya di Stasiun Gondangdia, anak-anak jajan dulu di Roti 'O dan Lawson. Rafa saja sih yang makan roti dan kopinya. Aku dan Fakhri sudah kenyang makan Subway. Kenapa Rafa ga nyoba sedikitpun Subway ya? Hahaha… Setelah itu kami salat maghrib di stasiun, bergantian sambil menjaga sepatu.
Di Stasiun Gondangdia |
Alhamdulillaah naik Commuter Line langsung dapat tempat duduk dengan leluasa. Turun di Stasiun Universitas Pancasila, disambung naik Jaklingko 64 rute Lenteng Agung- Aselih. Kami bertiga turun di halte Asem dekat MIN 8 Jagakarsa dan jalan kaki sampai rumah kira-kira 200 meter. Alhamdulillaah.
Baca: Yuk, Nostaligia Melawai Plaza Blok M dan Wisata Kuliner Legendaris di Jakarta!
Apa Saja Manfaat Ajak Anak Naik Transportasi Umum?
1. Mengajarkan Kemandirian
Jika sedari kecil anak sudah menggunakan transportasi umum seperti kereta, bus, angkot, MRT, bus, maka mereka jadi lebih mandiri dalam hal mengurus diri sendiri. Anak akan belajar membeli tiket, tap kartu elektronik, masuk dan keluar gerbang.
2. Membuat Anak Jadi Lebih Peka
Anak-anak akan bertemu dengan beragam macam orang di dalam kendaraan umum. Ada penumpang yang lebih muda maupun tua, mulai bayi hingga lansia. Si kecil akan memerhatikan siatuasi dan kondisi di sekitarnya dan lekas tanggap apa yang harus dilakukan. Misalnya memberikan tempat duduk kepada ibu hamil, kaum disabilitas dan lansia.
3. Belajar Disiplin dan Tertib
Menaati peraturan yang ada di transportasi umum adalah wajib. Anak akan belajar apakah di dalam kendaraan boleh makan, minum dan sebagainya. Budaya antre dan tertib pada anak ini akan membiasakan mereka jadi orang yang berdisiplin.
4. Banyak Bergerak
Naik kendaraan pribadi membuat anak-anak cenderung kurang bergerak banyak. Berbeda halnya dengan kendaraan umum, di mana kita mesti belajar cekatan naik turun tangga, koridor dan sebagainya. Anggap saja sedikit berolahraga sehingga bermanfaat untuk kesehatan.
5. Momen Membahagiakan
Bepergian bersama orangtua, teman maupun orang tersayang, membuat anak memiliki kenangan istimewa. Momen yang indah tak melulu mesti mewah. Asalkan hati senang, hal ini mejadi memori indah yang akan terus dikenang si kecil.
6. Melatih Sosialisasi
Anak-anak nantinya akan menjadi pengguna jalan raya dan angkutan umum di masa mendatang. Mereka akan tahu bagaimana cara supaya dapat ‘bertahan hidup di jalanan. Anak juga belajar berinteraksi dengan orang asing. Waspada dengan orang asing tak belum dikenal, mesti bagaimana. Menumbuhkan jiwa saling menghargai perbedaan dan rasa sopan santun.
Memang butuh kesabaran luar biasa naik transportasi umum. Inilah pembelajaran sesungguhnya dalam kehidupan nyata, anak-anakku sayang. Teman-teman senang ajak anak bepergian menggunakan moda transportasi apa saja? Yuk, bagikan pengalaman kalian di kolom komentar! Terima kasih dan sampai jumpa.
Pernah ke kota tua tapi pas ruame ahahhaha, jadi di sana cuma berburu foto aja
ReplyDeleteGa apa2 mas yang penting jadi 😂
Deletestasiunnya eropa banget yah? sayang warnanya campur-campur. seandainya vibesnya coklat-coklat pasti lebih berasa erope hehehe
ReplyDeleteHehehehe 😀😀
DeleteSeru kali acaranya Mbak, ngajakin anak-anak buat wisata dengan menggunakan transportasi umum. Kalau di sini sih kayaknya transportasi umum tuh paling sore jam 5, jadi setelah jam itu ya..
ReplyDeleteIya mbak seruuuu 🤩
DeletePadahal sudah beberapa kali ke Sarinah tapi kok aku lupa sihmau foto ditulisan Sarinah itu. Setiap mau foto karena ramai terus suka ngebatin "ah nanti deh pas mau pulang" tapi lupa juga. Seru banget ya mengajak anak jalan-jalan ke Kota Tua dan Sarinah dengan menggunakan transportasi umum. Jadi banyak cerita yang bisa didapatkan dari perjalan tersebut.
ReplyDeleteKudu gercep mbak, soalnya memang antre sih fotoan di relief Sarinah ini hahaha :D Seru dong.
DeleteNaik transportasi umum memang banyak manfaatnya. Asalkan kondisi transportasinya masih ramah penumpang hehehe.
ReplyDeleteSetidaknya buat Saya seperti ity. Karena dulu waktu anak masih kecil pernah ajak naik angkot. Eh, angkotnya udah kayak dikejar setan. Ugal-ugalan banget karena kejar setoran. Abis itu gak dulu deh ajak anak naik transportasi umum.
Bersyukur sekarang banyak perubahan transportasi umum di Jakarta. Makanya saya sekeluarga pun sekarang lebih suka naik transportasi umum
Zaman kita masih kecil dulu angkot2 dan bus besar lainnya mengerikan ngebut2 gitu dan berdesak2an ya wkwkwkw 😅😅
Deleteweyyy asik naik angkot jaklingko gratis di Jakarta. Secara transportasi umum di Jakarta hemat banget yah dari Jagakarsa sampai ke arah Sarinah. Bahkan naik angkot pun nol rupiah.
ReplyDeleteEh kalau angkot 10A itu Gondangdia - Cikini via Salemba, kan? Apa lewat Sarinah? Setahuku dari Gondangdia itu dia lewatin Cikini yang TIM - stasiun cikini - RSCM - Salemba dst.
Memang mesti jalan kaki dulu ke perempatan dalam sana baru bisa ketemu si angkot itu 😂
DeleteMolly pernah beberapa kali main ke kota tua dan sarinah. Di situ rame poll ya mbak. Klo ke situ lagi pingin jajan subway
ReplyDeleteSip Molly.
DeleteMbaa, aku menunggu diajak buat main ke Kota dan ke Sarinah juga loh. Waktu itu kita rencana kesana juga belum terwujud. Aku senang petualangan perjuangan seperti ini. Menyenangkan sekali . Apalagi sejak Kota dan Sarinah berganti wujud, ehem, jadi penasaran buat kesana
ReplyDeleteHahahaha ntar kita maen ke PIK aja deh 🤣
DeleteWaah, ngikutin perjalanan sama anak-anaknya keliatan seru ya!
ReplyDeleteSaya juga sesekali ngajak anak naik transportasi umum. Sharing pengalaman, juga bisa sekalian mengajarkan cinta lingkungan.
Dengan menggunakan transportasi umum dan berjalan kaki bisa mengurangi karbondioksida yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor, ya...
Bermanfaat sekali yaaaa 😀
DeleteMaak.izin nambah satu poin manfaat naik angkutan umum ya...yaitu melatih kesabaran hehehe. Apalagi kalau angkutan umumnya bukan yang model jam terjadwal. Bahkan, kalaupun terjadwal dan ternyata udah penuh, harus nunggu yg berikutnya deh hehehe. Seru ini mak jalan2 dari angkutan ke angkutan gini, jadi bonding dan as a blogger, jadi cerita hehehe. Nice sharing :)
ReplyDeleteUdah tertulis di paragraf akhir penutup kan ada tentang kesabaran.
DeleteAsiknya, jadi quality time bareng duo kesayangan ya mba. Bersyukurnya msh bisa menjelajah jelang malam thn baru dan ada transport publik yg msh bisa diakses. Biasanya sore jelang malam thn baru di pusat2 keramaian jkt udh banyak akses jln yg di tutup
ReplyDeleteIya alhamdulillaah 😍
DeleteAsyiknya jalan-jalan santai pakai transportasi umum kaya gini. Aku udah lama gak naik kaya gitu. Terus kepikiran buat ajak keponakan juga biar dia tahu cara berada di kendaraan umum. Oh iya, sabarnya kudu ekstra ya
ReplyDeleteIya tentu butuh kesabaran kalau naik transportasi umum.
Deleteserunya naik semua moda transportasi bareng anak-anak kayak gini ya mba Nurul. Apalagi antar moda nya tuh ya cukup terintegrasi ya, jujur sampai sekarang aku belum pernah ke Sarinah dg wajah barunya nih
ReplyDeleteHayuk main ke Sarina naik kendaraan umum mbak, lebih enak ga mikir parkiran hihihi.
DeleteSarinah ini tempat mainku sejak SMA bahkan hingga bekerja, sekarang udah sebagus itu dan nyaman buat dijadikan tepat nongkrong
ReplyDeleteBener banget mbak.
DeleteWah seru banget, Mak! Kapan-kapan nyobain deh ajak anak naik transportasi umum. Selama ini kalau nggak bisa diantar jemput suami, selalu naik ojol kalau pergi sama anak, karena sungguh nggak mau ribet huhuhu ~
ReplyDeleteAsyik loh naik kendaraan umum, hemat dan happy :)
Deletepengen banget main ke Kota Tua ini udah dari kapan. sayangnya kalau ke Jakarta pas ada kerjaan belum sempet yang beneran jalan-jalan
ReplyDeleteAgendakan kapan2 mbak.
DeleteJalan-jalan sama anak naik transportasi umum juga bisa mengajarkan kesabaran. Apalagi anakku masih kecil, kan. Dia jadi belajar sabar saat menunggu bus atau keretanya datang. Selain itu anak jadi bisa mengumpulkan memori-memori baik di saat seperti ini. Pasti akan jadi momen yang selalu dikenang, deh. By the way, tahun baru kemarin aku cuma di rumah aja bertiga, nongkrong di teras. Hihi.
ReplyDeleteBetul sekali mbak. Di manapun tahun baruannya, yang penting bisa berkumpul sama anak2 dan suami itu membahagiakan banget ya.
DeleteRutenya juga sama dengan kqmi desember kemarin...kami.menginap di daerah sarinah mak...
ReplyDeleteTahun baru emang rame luar biasa ya padahal.aku mau rqyain di bundaran hi sama temen2 tp gagal.krn mudik.solo aja
Oh gitu hehehe sip mbak Gusti.
DeletePengen bnget petualang bersama anak-anak menggunakan transportasi massal begini..
ReplyDeleteManalah sekarang Jekarda keren abiiisss..
Ada Jaklingo nol rupiah dan Comuter Line.
Meski weekend, alhamdulillah terbilang cukup kondusif yaa..
Iya, enak mau ke mana2 udah ga pusing lagi :)
DeleteWah seru banget mbak
ReplyDeletejalan-jalan sama anak-anak dengan menggunakan transportasi umum
anak-anak jadi punya pengalaman lebih
apalagi sekarang trasnportasi umu di jakarta ada banya dan semuanya nyaman
Alhamdulillaah seruuuu! Iya, kalau bingung cek di google map aja hehehe.
Deletesate lilit ikan memang lezat banget yaa :D
ReplyDeleteIyaaaa nyam3x :D
Deletewaduhh mbak nurul ko ga ngajak wak dolan2 bareng puter2 jakarta naik transportasi umum gituu., hehe
ReplyDeleteHahaha kuy lah kapan2 ikutan :D
DeleteSbnrnya aku sih mau2 aja ajakin mereka naik kendaraan umum mba. Tapi masalahnya, aku sendiri buta arah 🤣🤣🤣🤣. Dan jujur jaraaaang pake kendaraan umum Krn sering nyasar tadi. Makanya kendaraan umum yg sering aku pake ya taxi dan ojol 🤣🤣.
ReplyDeleteTapi anak2 pernah kok naik kendaraan umum, MRT Ama trans J, cuma Ama papi nya 😅. Ga pernah sama aku. Yg ada ntr kami ga balik ke rumah mungkin 🤣🤣.
Btw, itu Fakhri udah gede banget yaaa. Lebih tinggi 😄😄. Dia anak kedua padahal kan? Rafa jadi kayak adiknya 😅
Aku dan anak-anak bermodalkan google kok. Halte ada di mana, turun di mana juga gugelan wkwkwkwkw secara khawatir ada perubahan posisi khan :D Hayuklah, mbak Fanny ikutan juga naik kendaraan umum, asyik lho, banyak jajannya wakakakaka. Iya, makasih mbak, udah 182 cm Fakhri tingginya, Rafa kayak mengecil jadinya hihihihi.
DeleteLima tahun lalu bareng anak2 ke kota tua naik krl , pulangnya naik busway. Bulan lalu ke sini lagi pakai mobil, nginep di mercuri batavia
ReplyDeleteWiiih, mantap jalan2nya bunda Tira.
Deleteseru banget seharian kalau jalan-jalan naik transportasi umum. Kayaknya kenangan aku sama transportasi umum yang seru saat masih SD dan awal-awal kuliah.
ReplyDeleteZaman SD naik angkot masih bayar 500 kalau nggak salah, sekarang udah sekian ribu dan peminatnya di kotaku ga sebanyak dulu lagi.
Sejak kecil aku juga sering naik kendaraan umum sama mamahku, mbak. Menyenangkan ya walau duluuu naik metromini dan mikrolet aja gerah banget wakakakakakak :D
DeletePaling seru Bu kalo naik angkutan umum, dari zaman sekolah sampe sekarang kalo perjalanan sendiri lebih nyaman naik angkutan umum,
ReplyDeleteTapi kalo temen² akhir ini sukanya ngajakin naik motor
Zaman sekarang kalau ga motoran itu kena macetttt sih ya.
Deleteseru juga ya jalan2 tanpa transportasi online, serunya jalan2 dengan beneran jalan. meski setelah pulang pasti pada pakai counterpain hehe
ReplyDeleteSeru donk! AKu ga pakai produk apa2, mas... hahah alhamdulillaah kaki2 aman hahaha :D Istirahat yang cukup aja :) Thanks udah mampir.
DeleteSaya lama di jakarta, belum pernah naik transjakarta
ReplyDeletemaklum keder dan bingung
kemana-mana terbiasa pakai motor roda dua
manfaatnya naik transportasi umum, memang sungguh luar biasa
Heheheh kapan2 coba mas, naik bus TJ pas main ke Jakarta ya. Wah, iya rata2 bapack2 mah demen motoran. Lebih sat, set, lekas sampai ya :D
Delete