Blogger Gathering Ramadan dari Hati dan Buka Puasa Bersama Dompet Dhuafa

Narasumber

Aku sudah menuliskan ulasan Rumah Sarwono Resto & Coffee Shop di artikel sebelumnya ya, teman-teman. Ada pula foto-foto dan videonya di Instagram @nurul_sufitri Silakan check it out 😃 Kalian pasti penasaran dan ingin segera bertandang ke sana setelah melihat foto-fotonya. 

Baca: Menikmati Sajian Nusantara di Rumah Sarwono Resto & Coffee Shop

Penuturan Para Narasumber

Lalu, apa yang kami lakukan sebelum adzan berkumandang? Masa cuma foto-foto doang hehehe. Aku dan teman-teman blogger menyimak pemaparan ketiga narasumber di atas. Ada sesi tanya jawab juga dan hiburan lantunan dua tembang dari mas Harun, salah satunya berjudul “Takkan Berpaling darimu”.

Ibu Suci N. Qadarsih (Ketua Ramadan 1444 H Dompet Dhuafa)

Ibu Suci N. Qadarsih mengatakan,” Harapan kami adalah kakak-kakak blogger bisa terus bersama Dompet Dhuafa (DD) dan membersamai. Dompet Dhuafa itu bukan lembaga yang memiliki dananya, bukan lembaga kaya, diminta sponsor dan semacamnya. Melainkan sebagai medium karena yang punya uang bukan Dompet Dhuafa. 

Tak ada perusahaan besar yang memiliki DD. Kami adalah lembaga independen yang berdiri dari dana umat. Kita ingin masyarakat tentu lebih banyak lagi mengetahui lebih jauh mengenai DD. Oleh karena itu kita mengajak kolaborasi kakak-kakak blogger untuk bisa menyampaikan seperti apa DD itu. 

Kami berusaha menjadi lembaga yang amanah, selalu independen dan terpercaya, sehingga bisa menyalurkan dana kebaikan itu lebih baik lagi dan lebih banyak lagi yang dapat tersalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.” 

Baca: Kinerja Dompet Dhuafa Membentang Kebaikan

Bapak Kurniawan Gunadi (Penulis)

Bapak Kurniawan Gunadi menyampaikan bahwa dia merupakan lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia hobi menggambar sejak kecil dan senang pula menulis. Ini merupakan pengalaman pertama berbagi di depan bloggers.  

Sharing sebagai seorang anak yang mencari jati diri. Kenapa menjadi penulis? Merupakan takdir dan banyak hal yang melatarbelakanginya. Biasa dipanggil Gun, orang yang dulu dikenal perfeksionis dan ambisius, sekarang katanya lebih selow. 

Dia menulis sejak duduk di bangku SMP kelas 1 sampai kini menjadi pekerjaan profesionalnya. Padahal SMA mengambil jurusan IPA dan kuliahnya di Seni Rupa. Tapi, itulah hidup. Montor-mentor saya bilang, jika kamu ingin masuk ke industri kreatif, kamu harus fokus, berkomitmen dan totalitas. Sebagai penulis, saya juga ngeblog di Tumblr.

Lulus kuliah pada usia 23 tahun, Gun bertanya-tanya pada diri sendiri mencari tahu apa yang dicari. Apakah uang, ketenaran? Rata-rata buku terbit di Indonesia adalah 30.000 judul per tahun. Namun pada tahun 2020 buku ber-ISBN melonjak hingga mencapai 144.793 judul dan pada tahun 2022 sebanyak 62.300 (IKAPI).

Gun yang memiliki moto “Komitmen dan Konsistensi” untuk terus-menerus berkarya sudah memiliki banyak buku diantaranya adalah Hujan Matahari, Menentukan Arah, Arah Musim, Bising, Memberi Ruang, Ibu dan Kue Lebaran dan sebagainya. 

Pemberian Tanda Mata

Bapak Prima Hadi Putra (Direktur Komunikasi dan Teknologi Dompet Dhuafa)

Adapun Bapak Prima Hadi Putra dalam kata sambutannya mengatakan, “Kegiatan Dompet Dhuafa tidak akan berjalan lancar tanpa adanya dukungan dari rekan-rekan semua. Ambisi-ambisi dan berbagai rencana Dompet Dhuafa dapat diwujudkan dengan adanya bantuan dan partisipasi aktif dari teman-teman blogger. 

Semoga kebersamaan kita, Dompet Dhuafa dan teman-teman blogger bisa semakin maju ke depan, semakin baik ke depannya. Kami mengundang semua teman untuk terlibat aktif dalam program-program DD. Banyak spot pemberdayaan, sentuhan tangan bloggers, karena bagian dari syiar yang dilakukan teman-teman merupakan bagian jihad. Terima kasih atas kehadiran dan kebersamaan teman-teman.”

Menikmati Nasi Sela Bali

Lalu bagaimana dengan kelanjutan cerita bukber aku dan teman-teman blogger bersama tim Dompet Dhuafa? Senang sekali kami bisa menikmati Nasi Sela Bali dan beraneka ragam camilan tradisional secara prasmanan, selain kurma dan semacam kolak candil. Untuk minumannya terdapat dua pilihan yakni air mineral dan es teh manis segar.  

Kalian sudah pernah mencobanya, belum? Nasi Sela biasanya ditemani lauk ayam betutu, sate kulit ayam, sambal matah, urab sayur kacang panjang dan lain-lain. Nasi Sela Bali khas Karangasem perpaduan nasi, sela (ketela/ubi) dicampur varian lainnya. Kandungan gizinya lebih baik daripada sekadar nasi biasa.   

Blogger Gathering Ramadan dari Hati dan Bukber Dompet Dhuafa

Nasi Sela Bali

Cerita selengkapnya soal Nasi Sela Bali juga sudah aku tulis di artikel sebelumnya ya, teman-teman. Oh ya, pada sesi tanya-jawab, bloggers yang angkat tangan dan bisa menjawab pertanyaan dengan benar mendapatkan goodie bag dari Dompet Dhuafa. Setelah buka puasa selesai, kata sambutan diberikan oleh Bapak Prima Hadi Putra yang sudah aku tulis di atas.  

Blogger Gathering Ramadan dari Hati dan Bukber Dompet Dhuafa

Goodie Bag Dompet Dhuafa

Baca juga: Peluncuran Buku Sambal Roa dan Icip-Icip Kuliner Gorontalo

Nah, ternyata ada sesi memberikan kesan dan saran bloggers kepada Dompet Dhuafa. Alhamdulillaah aku turut memberikan kesan tentang DD dan memperoleh goodie bag yang berbeda dengan yang sebelumnya. Hanya untuk dua orang saja dan aku termasuk yang beruntung, yeay! 

Jika keringat sekujur badan, pergilah mandi agar suci dan bersih.

Selamat datang bulan Ramadan, pesanmu sudah sampai dan terima kasih.

Terima kasih sahabat yang sudah ikut menyebarkan kebaikan. Semoga menjadi kebaikan dan berkah untuk kita semua, aamiin yra.

Tim Dompet Dhuafa

Terima kasih Dompet Dhuafa atas undangan buka puasa bersama kali ini di tahun 2023. Semoga jalinan silaturahmi kita akan terus ada, semakin baik lagi dan bisa berkolaborasi menebar kebaikan. Sampai jumpa di kisah seru selanjutnya. Siap-siap menyambut Idulfitri, teman-teman.