Kota Lama Semarang merupakan salah satu destinasi populer yang banyak dikunjungi wisatawan ketika berkunjung ke Semarang. Pemandangan gedung-gedung tua dan bersejarah dengan arsitektur khas Eropa bisa kita temui di sini. Ada Gereja Blenduk, Gedung Asuransi Jiwasraya, Gedung Bank Mandiri Mpu Tantular, Gedung Oudetrap, Gedung De Spiegel, Marba, dan lain-lain.
Di siang bolong kami sampai di Kota Lama Semarang. Mana cuacanya panas banget kurang bersahabat. Waktunya ishoma alias istirahat, salat dan makan di sana. Agak bingung juga berwisata di siang hari begini. Soalnya kalau lihat di televisi tuh katanya sebaiknya main ke Kota Lama lebih enak di pagi atau sore ke malam hari.
Karena kepalang tanggung, ya sudah kami berusaha menikmatinya. Agak bingung sesampainya di area parkir kendaraan kami hendak buang air kecil dan salat kok rasanya sulit menemukan toilet. Aa Rahmad dan Fakhri salat zuhur duluan. Setelah itu kami menemukan toilet tapi bentuknya WC boks kotak yang saat dibuka OMG ah, ga bisa begini hihihihi kumuh pisan.
Sambil menahan BAK, kami dapat kedai mie ayam bakso yang cukup terkenal, namanya Bakso Sapi dan Mie Ayam Seko Ji Kota Lama. Seporsi bakso dihargai 17 ribu rupiah, sedangkan untuk mie ayamnya adalah 12 ribu rupiah saja. Minumannya kami pilih es jeruk, harganya lupa hahaha.
Makan Bakso Mie Ayam Seko Ji |
Bersyukur banget di kedai tersebut aku bisa numpang BAK, alhamdulillaah. Ga terbayang jika mesti menahan entah sampai kapan hiks. Rasa mie ayam baksonya enak, suamiku sampai nambah. Tekstur mie pada mie ayamnya lembut banget. Ga perlu mengunyah lama untuk bisa sampai masuk perut hehehe.
Nah, setelah kelar makan, kami bergegas menuju bangunan tua yang sekiranya cocok untuk foto-foto. Sebenarnya kami apalagi aku ya, sudah capai dan malas gegayaan di bawah panas terik matahari. Namun apa boleh buat, rasanya sayang sekali jika tidak diabadikan. Mungkin kapan-kapan bisa diulang ke sini tapi entah kapan hahaha 😁
Lihat aja senyuman kami sudah jauh dari kata ‘bagus’, yang ada muka lemah, letih, lesu, lunglai apa lagi tuh L nya wakakakakaka :D Untung Rafa dan Fahri juga Aa Rahmad masih mau senyum pas difoto hahahaha. Buat kenang-kenangan ajalah lumayan kan. Kalau mengejar nanti malam balik lagi ke Kota Lama dari penginapan kami di Hotel Sari Ambarawa, rasanya sudah super enggan.
Kota Lama Semarang |
Sekilas Tentang Kota Lama Semarang
Kawasan Kota Lama Semarang dibentuk sesuai dengan konsep perancangan kota-kota di Eropa. Awalnya, Kota Lama lebih dikenal sebagai Kota Benteng. Secara struktural kota ini memiliki pola yang memusat dengan bangunan pemerintahan dan gereja Belnduk sebagai pusatnya. Hampir semua gedung-gedung di Kota Lama Semarang telah berusia ratusan tahun.
Pada masa kolonial Belanda, kawasan Kota Lama Semarang yang dikenal dengan nama de Europeesche Buurt pernah menjadi pusat pemerintahan dan pusat perdagangan. Dahulu, Kota Lama Semarang lahir dari kesepakatan antara Kerajaan Mataram Islam dengan pihak Belanda yang diwakili VOC. VOC tertarik untuk menguasai Semarang yang merupakan kota pelabuhan berbasis ekonomi perdagangan.
Ceritanya, terjadilah pemberontakan Trunojoyo dari Madura dan ternyata Kerajaan Mataram Islam kewalahan menghadapinya. VOC menawarkan bantuan kepada Kerajaan Mataram dengan syarat mau menyerahkan Semarang sebagai imbalan. Maka sejak kesepakatan berlangsung tahun 1678 didirikanlah banyak bangunan di Kota Lama Semarang seperti pemukiman warga, gedung pemerintahan hingga Benteng Vijhoek.
Gedung Bersejarah dan Foto-Foto Instagramable
Daripada manyun ga karuan gegara kepanasan, kami tetap jadi dong foto-foto :D Tahu ga sih, teman-teman, cuaca saat ini memang ekstrim panasnya bukan main. Hampir merata di semua provinsi termasuk Bali yang panasnya minta ampun. Banyak teman yang sedang berwisata di mana-mana pun merasakan hal yang sama dan ga ssedikit jatuh sakit. Termasuk aku saat masih di Bali sempat sakit juga.
Foto yang cukup bagus ada nih Fakhri di dekat halte Gojek “Siap anter ke mana aja dari Kota Lama”. Ada juga foto Rafa sedang berjalan di trotoar jalan, di mana kendaraan ramai lalu-lalang. Selanjutnya ada pose santai di bangunan yang bernama Weeskamer. Entah gedung apa itu ku tak tahu huhuhu…..
Gedung Weeskamer
Setelah mencari tahu melalui Google, ternyata Weeskamer merupakan merupakan Bangunan Cagar Budaya (BCB) yang pada zaman penjajahan Belanda biasa disebut Wees en Boedelkamer “Weeskamer” atau dengan nama lain Balai Harta Peninggalan (BHP) Semarang. Bangunan bersejarah yang dibangun pada tahun 1889 ini pernah dipilih menjadi tempat G20 Fair selama 2 hari yakni pada 21 dan 22 April 2022.
Gedung Weeskamer |
Gedung Weeskamer yang berlantai 3 ini memiliki luas 881,61 m2 dan 1 lantai seluas 563,56 m2 dan telah direvitalisasi (pemugaran) sejak tahun 2018. Menurut sejarahnya, dahulu bangsa Belanda masuk ke Indonesia pada tahun 1596 untuk berdagang. Untuk menghadapi para pesaing dari Cina, Inggris dan Portugis, Belanda mendirikan ''Vereenigde Oost Indische Companie'' pada tahun 1602.
Kekuasaan VOC meluas lalu timbullah kebutuhan anggotanya untuk mengurus harta kekayaan yang ditinggalkan / ahli waris di Nederland, anak-anak yatim piatu dan sebagainya. Pemerintah Belanda membentuk lembaga ''Wees-en Boedelkamer'' atau ''Weskamer'' (Balai Harta Peninggalan) pada tanggal 1 Oktober 1624 berkedudukan di Jakarta. Adapun pendirian balai lain di daerah berjalan seiring teritorial yang dikuasai VOC.
Gedung Spiegel
Gedung Spiegel yang terletak di sebelah timur Taman Srigunting dan Gereja Blenduk juga termasuk dalam Bangunan Cagar Budaya. Spiegel merupakan gedung peninggalan pada zaman kolonial Belanda yang didirikan Perusahaan NV Winkel Maatschappij pada tahun 1895. Bangunan ini dulunya merupakan pusat perbelanjaan atau toko serba ada (Toserba).
Berdasarkan artikel di harian De Locomotief pada 12 Februari 1910, toko Spiegel menjual beragam barang kebutuhan sehari-hari orang Eropa seperti mentega, alat olahraga, buku pelajaran, guci air minum, lampu gas, dan sebagainya.
Gedung Spiegel |
Gedung Marba
Kami juga sempat berfoto bersama dengan latar belakang Gedung Marba. Gedung yang unik sekali karena dinding bangunannya dominan berwarna merah bata di sepanjang Jalan Letjen Suprapto. Dahulu, nama gedung Marba yang berantai dua ini ini adalah Heerenstraat. Spot foto instagramable di depan Marba ini bagus, terutama jika tak terlalu ramai.
Gedung Marba |
Saat itu, gedung ini merupakan sebuah toko yang dibangun dan dimiliki oleh Jolink Barend. Menurut ceritanya, konon tembok bangunan ini disusun dengan tatanan batu bata tanpa plester dan dicat warna merah. Di setiap ring dan lis betonnya dicat warna putih. Terlihat nuansa neo klasik yang menarik sebagai latar belakang foto.
Ada Bazaar Makanan
Saat itu rupanya sedang ada semacam bazaar di Kota Lama Semarang. Banyak pedagang memamerkan berbagai jenis camilan, makanan berat, minuman di stand masing-masing. Karena kami sudah kenyang makan mie ayam bakso, kami cuma beli es kepal Milo dan dimsum saja untuk dinikmati di dalam mobil, kemudian pulang ke Hotel Sari Ambarawa.
Bazaar Makanan |
Sekian cerita singkat jalan-jalan kami di Kota Lama Semarang. Semoga di lain kesempatan kami bisa mampir lagi ke Kota Lama dan menikmati berbagai kuliner khas serta foto-foto yang ciamik di pagi atau malam hari. Sampai jumpa di kisah seru berikutnya.
Selalu punya pesona tersendiri ya. Di cirebon tiap awal bulan ada jalan2 history menyusuri sejarah kota tuanya. Baru ikut sekali tapi keren , banyak hal yang diceritakan tentang sejarah lama
ReplyDeleteEnaknya seharian ini mengulik Kota Tua Semarang, bun :D
DeleteGedung2 lama serasa di eropa ya
ReplyDeleteBetul, penasaran kalau malam hari kayak apa hehehe :)
DeleteIsssh enak mba, nyempetin jalan2 di kota lamanya, walo cuma sehari. Kota lama aku pernah datangin. Tapi cuma lewat sambil naik mobil. Jadi memang ga niat beneran eksplor , turun ngeliat2 apalagi icip2 kuliner.
ReplyDeleteNyesel sih, tapj waktu itu terbatas waktu. Makanya cuma bisa lewat doang.
Pengen ih, kalo ke Semarang lagi, beneran nyempetin waktu buat nginep dan liat2 kotanya. Aku tuh jrg ke Semarang, padahal selalu lewatin kota ini tiap mudik ke solo 😄
Sip2 cobain menyusuri jalan di Kota Lama Semarang di pagi atau sore, kayaknya lebih asyik :)
DeleteSemarang memang banyak tempat makan, terlebih di sekitar Kota Lama. Menyenangkan sekali, mbak
ReplyDeleteKapan2 mesti diulang lagi datang ke sini :D
DeleteKota Lama memang daya tariknya luar biasa. Kapan-kapan main sini lagi, ya. Karena selalu ada yang baru di Kota Lama
ReplyDeleteIya, harus main ke sini lagi lebih lama.
DeleteMeskipun sudah capek dan malas gegayaan, tapi akhirnya jadi foto-foto juga, ya, Mbak. Soalnya sayang banget kalau sudah sampai di Kota Lama Semarang, nggak pepotoan. Bangunannya klasik dan cantik, hasil fotonya juga jadi estetik. Apalagi foto di depan Gedung Spiegel itu.
ReplyDeleteIya hahaha biar ada kenangannya udah gerah2 kepanasan :D
DeleteHuuuaaaa... Jadi kangen ih pengin ke Semarang, terakhir waktu itu aku juga main ke Kota Lama Semarang. Bahkan aku sempat foto-foto disalah satu gang disitu yang memang bangunannya sudah tidak bertuan. Spiegel ini aku pernah maksi dan memang restorasinya bagus ini tidak menghilangkan bangunan lamanya.
ReplyDeleteKayaknya kudu dicoba makan siang di Spiegel :)
Deletewalau panassss tetap banyak jepretan kok mbaaa, hihi.... yang penting foto dulu trus googling waktu mau nulis di blog *eh mba gitu ga sih? aku gini soalnya
ReplyDeleteaku juga mau ke Semarang nih jadi ada gambaran bisa makan bakso yang enak di mana, hahaha... kalau ke sana tentulah saat matahari bersahabat karena anakku bakal rewel saat kepanasan.
Hihihihihi Iya dong, gugelang ntar aja di rumah pas mau nulis, tentunya kalau udah istirahat juga :) Sumpeh panas banget waktu itu :(
DeleteBanyak banget spot fotonya deh kalau ke situ 😍😍😍. Aku suka jalan2 ke tempat kayak gini. Dari masa blm punya anak..
ReplyDeleteSeru deh mba, bareng anak2 jg ya. Mereka masih mau difoto ya. Btw weeskamer aku kira 2 lantai ternyata 3 lantai ya. Aduh aku mupeng mau ke Semarang..
Catat mie ayam+ baksonya ah blm pernah
Iya, agak sedikit dipaksa difoto biar ada kenangannya hahahaha :D
DeleteAku pas ke Semarang di Kota Lama hanya lewat saja. Nggak berhenti dan menikmati Kota Lama dengan menyenangkan seperti ini. Apalagi ada bazar makanan ya mba.
ReplyDeleteKulinerannya banyak banget di sana, mbak Al.
DeleteRasanya dah lama ga semarang, klo ke kota yg khas dgn Lumpia nya ini kota Lama Sekarang mesti jd salah satu destinasi yg harus dikunjungi. Karena selain strategis vibes nya tuh asik utk jln2 dan menikmati arsitektur bangunan khas belanda yg masih kokoh berdiri. Utk kulineran sekitar situpun terbilang tak terlalu sulit. Tp pas banget ya saat mba Nurul kesana lagi ada bazar lebih banyak pilihannya
ReplyDeleteAlhamdulillaah iya mbak. Enaknya sore ke malam kayaknya deh jadi adem jalan2 dan makan2nya.
DeleteKota lama semarang memang bener bener eksotik seperti kembali ke masa lalu dengan aktivitas para pejuang dulu
ReplyDeleteBenar sekali. Sarat sejarahnya
DeleteWiish list saya banget ini ke Semarang, berswafoto di gedung - gedung bersejarah nan vintage gini, masha allah keren banget yah
ReplyDeleteBerasa kembali ke masa kolonial Belanda tempo doeloe.
DeleteKawasan kota tua semarang memang nggak boleh dilewatkan saat berkunjung kesini ya mbak
ReplyDeleteBanyak gedung gedung tua yang antik tapi cantik
Bagus buat foto2 tentunya dan mencari tahu sejarahnya.
DeleteAku dulu kuliah di Semarang pasti ngelewatin Kota Lama tapi gak pernah main. Cuma lewat aja naik becak wkwk. Harusnya dulu foto-foto juga di sini ya buat kenang-kenangan.
ReplyDeleteOh ya? Wah, jadi flash back ya, kudu dimampirin kalau gitu hehehe.
DeleteAku pernah ke Semarang mbak, tapi karena jatah cuti terbatas dari kantor jadi gak sempat wisata di kota lama. Takjub banget ya dengan bangunan Belanda yang masih terawat dan kokoh. Btw di slide pertama itu rumah bangunan Cina ya? ada penghuninya gak mbak?
ReplyDeleteKurang tau deh bangunan yang itu kita cuma lewat hehehe :)
DeleteAku suka banget ke Kota Lama Semarang.
ReplyDeleteKemarin pas mudik juga ngide kemari, ka Nurul dan alhamdulillah, dapetin pengalaman menarik karena ternyata Kota Tua Semarang tuh kini uda jauuuuh banget lebih bagusnya. Ada bangunan dan tenant UMKM yang bersinergi di sana. Mau makanan legend atau makanan modern, lengkap di Kota Tua Semarang.
Iya, katanya sih udah lebih tertata nih Kota Lama Semarang.
DeleteMeski panas tapi bagus hasil foto-fotonya... Akhir 2023 kemarin ke sana juga, tapi malem, jadi rame banget, susah mau foto-foto...
ReplyDeleteWalah, justru malam2 makin susah ya fotoan saking ramainya?
DeleteWah, aku pernah ke kota tua sore-sore gitu, ruame banget mbak, ahahah. Jadi pengen ke sana lagi deh kalau ke Semarang, cakep cakep banget yaa gedungnya, bisa buat foto foto. Jadi kayak ke kota tua Jakarta ya
ReplyDeleteIya, kembali ke zaman dulu, bagus foto2 dan mnegulik sejarahnya.
DeleteWalau tengah hari, tetap ya pepotoan. hayuk mbak kapan-kapan diulang ke sana lagi, tapi pilih waktunya pagi atau sore hari.
ReplyDeleteHayuk hahahaha insya allah.
Delete