Pernah berkunjung ke Desa Penglipuran? Salah satu desa wisata yang terkenal di Bali dengan julukan Desa Adat, Desa Wisata dan Desa Budaya ini memiliki daya tarik yang istimewa. Ternyata seperti ini kisah dan suasana desa terbersih menurut UNESCO. Penasaran seperti apa pesona Desa Penglipuran?
Ini ceritaku road trip Jakarta-Bali bersama Aa Rahmad, teteh Rafa dan ayang Fakhri saat liburan lebaran April 2023 lalu. Akhirnya ditulis juga di blog. Jangan sampai 2024 usai, keseruan kami bertandang ke Desa Penglipuran hanya disimpan dalam hati saja 😁
Desa Penglipuran memang menjadi salah satu destinasi yang sudah kami searching sebelum berangkat ke Pulau Dewata. Aku sering menonton reels di Instagram betapa indahnya desa kebanggaan masyarakat Bali dan seluruh rakyat Indonesia. Sebersih apa sih desa yang menjual aneka kerajinan tangan dan produk lokal serta menawarkan akomodasi homestay ini?
Pos Jaga dan Pembelian Tiket Desa Penglipuran |
Pesona Desa Penglipuran Bali
Memasuki area Desa Penglipuran, kami melewati pos tiket yang terdapat seorang petugas di sana mengarahkan jalan. Terpampang prtunjuk arah rute masuk ke Desa Wisata Penglipuran dan arah keluar melalui Tugu Pahlawan. Masih ada papan bertuliskan Sapta Pesona yakni Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah dan Kenangan. Wah, keren ya!
Desa Penglipuran
Secara etimologis, nama Desa Penglipuran diambil dari kata ‘pengeling’ atau ‘eling’ yang memiliki arti ingat atau mengingat. Adapun kata ‘pura’ artinya tempat atau benteng atau tanah leluhur. Kata penglipuran berarti ingat kepada tanah leluhur atau tempat asal mulanya. Penglipuran dalam istilah masyarata diambil dari kata pelipur dan lara yang berarti menghibur di kala duka.
Desa Wisata Penglipuran Bali |
Lokasi, Jam Buka dan Tiket Masuk
Desa Penglipuran terletak di Jalan Penglipuran, Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali 80611. Dewa wisata ini mulai dibuka untuk umum pada pukul 08.00 sampai 18.30 WITA. Area parkir di sana cukup luas. Terdapat beberapa toilet di pintu masuknya. Bagus juga ya, jadi wisatawan bisa mampir dulu sebelum mengelilingi desa.
Untuk dapat memasuki Desa Penglipuran, wisatawan dikenakan harga tiket masuk sebagai berikut, yakni:
- Wisatawan domestik: Dewasa Rp25.000, anak Rp15.000
- Wisatawan mancanegara: Dewasa Rp50.000, anak Rp30.000
- Tarif parkir kendaraan: Bus Rp10.000, microbus Rp5.000, sepeda motor Rp2.000
Desa Terbersih di Dunia
Tahukah teman-teman bahwa Desa Penglipuran dinobatkan UNESCO sebagai salah satu desa adat paling bersih di dunia? Menariknya, desa ini juga memperoleh penghargaan lain seperti Kalpataru, Indonesia Sustainable Award (2017), dan Top 100 Sustainable Destination versi Green Destinations Foundation.
Menurut UNESCO, Desa Penglipuran adalah desa adat terbersih nomor 3 di dunia. Dari mana sih penilaian kebersihannya? Salah satunya bisa dilihat di sepanjang jalan yang terdapat parit saluran air di sisi kanan dan kiri selebar 50 cm di mana sanitasinya lancar sekali.
Memang benar, rupanya desa ini bersih sekali. Bebas dari sampah, bahkan dedauna yang terjatuh dari pohon pun ga banyak kelihatan. Mungkin langsung disapu oleh warga desa. Kalau saja Jakarta bisa seperti ini manusia-manusianya disiplin soal menjaga kebersihan, luar biasa pastinya.
Baca:
Pesona Masjid Besar Al Hidayah Candikuning Bedugul Bali
Wisata Kuliner Road Trip Jakarta-Bali
Cara Beli Tiket Kapal Laut Pakai Aplikas Ferizy
Pesona Desa Penglipuran |
Tata Ruang Tri Mandala
Desa Penglipuran mempunyai tata ruang yang dinamakan Tri Mandala. Desa dibagi menjadi tiga wilayah yakni Utama Mandala, Madya Mandala dan Nista Mandala. Wilayah suci untuk para dewa dan beribadah terdapat di Utama Mandala. Madya Mandala digunakan untuk tempat tinggal penduduk. Adapun Nista Mandala merupakan area khusus pemakaman penduduknya.
Ternyata setiap bulan purnama kapat atau hari baik untuk bersedekah, umat Bali melakukan Upacara Ngusaba Paruman sebagai persembahan kepada Dewa Brahma dan Dewa Wisnu.
Hutan Bambu yang Luas
Sebenarnya kami penasaran dengan Hutan Bambu di Desa Penglipuran ini. Sayangnya, saat itu kami sudah sangat kepanasan, kaus dan lapar, sehingga ga sampai masuk ke dalam hutan ini deh. Kabarnya, tanaman hijau berderet cantik, pemandangan pagar tanaman menghiasa desa.
Udara juga terasa segar dan bebas polusi. Iya, katanya kendaraan bermotor dilarang memasuki area hutan bamboo ini, lho. Tempat sampah disediakan setiap jarak 30 meter. Jadi ga ada alasan membuang sampah sembarangan. Wah, salut dan makin bangga kita dengan kedisiplinan warga desa ini ya.
Konon, masyarakat setempat percaya bahwa hutan bambu ini merupakan bagian dari awal sejarah keberadaan mereka. Hutan pelindung desa yang mengelilingi wilayah ini terus dijaga dan dilestarikan, supaya terjadi keseimbangan antara alam dan manusia. Kawasan ini juga menjadi resapan air.
Ritual Keagamaan
Menyambut Hari Raya Nyepi, masyarakat adat di Desa Penglipuran melakukan ritual keagaamn yang bernama Ngusaba. Selain itu mereka juga mendatangi Pura Penataran untuk bersembahyang setiap 15 hari sekali. Ajaran yang telah diwariskan dari leluhur ini tetap dilaksanakan umat Hindu secara rutin.
Kuliner Khas Loloh Cemcem dan Tipat Cantok
Loloh cemcem adalah minuman tradisional yang terbuat dari daun cemcem atau kloncing. Minuman berwarna hijau ini bermanfaat untuk melancarkan pencernaan. Tipat cantok merupakan makanan yang dibuat dati ketupat dan sayuran rebus, diaduk dan dinikmati dengan bumbu kacang.
Cinderamata dan Kuliner Khas Desa Penglipuran |
Penglipuran Village Festival
Festival budaya di Desa Penglipuran diadakan setiap akhir tahun. Mulai dari parade pakaian adat di Bali, Barong Ngelawang, parade seni budaya dan beragam lomba lainnya.
Tugu Pahlawan Penglipuran
Tugu Pahlawan Penglipuran dibangun untuk memperingati gugurnya Pahlawan Anak Agung Anom Mudita dan sebagai simbol perjuangan masyarakat Bangli untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Makan Es Krim Sebelum Pulang
Saat itu cuaca di area wisata Desa Penglipuran terasa panas sekali, sampai-sampai wajahku merah. Sudaah lelah jalan kaki ke sana kemari sambil foto-foto, tenggorokan minta yang dingin-dingin. Alhamdulillaah, di antara kedai-kedai cinderamata tradisional, ternyata ada juga freezer es krim terpampang nyata.
Makan Es Krim dan Foto-Foto Sebelum Pulang |
Yes, langsung beli 3 cone. Harga satuan Rp10.000 saja. Aku pilih rasa vanilla strawberry, Rafa maunya vanilla dan green tea, sedangkan Fakhri suka vanilla chocolate. Papanya anak-anak cuma icip-icip, soalnya dia ga sering menikmati minuman yang dingin.
Berhubung saat itu musim liburan sekaligus lebaran, wisatawan domestik dan mancanegara membludak. Sulit rasanya mengabadikan kenangan di Desa Penglipuran tanpa ada kebocoran dalam frame. Bagaimanapun kami bersyukur bisa merasakan panorama yang indah dan berinteraksi sejenak dengan warga desa.
Pesona Desa Penglipuran |
Sebenarnya kami penasaran juga dengan produk jualan mereka yang digantung di dekat pagar atau benteng rumah warga. Kelihatannya menarik hati, terutama benda-benda tradisional asli buatan mereka. Kapan-kapan ah beli dan langsung dipakai kainnya buat foto-foto.
Teman-teman, itulah cerita pengalaman aku sekeluarga berlibur di Bali dan mengunjungi Desa Penglipuran yang bersih dan cantik. Besar harapan kami untuk bisa kembali lagi ke sini, berlama-lama menikmati suasana Desa Penglipuran dan masuk ke dalam Hutan Bambu. Terima kasih dan sampai jumpa!
Referensi:
https://www.indonesia.travel/id/id/ide-liburan/intip-yuk-daya-tarik-yang-ditawarkan-desa-penglipuran-bali.html
Duuuh nyesel sih pas ke Bali aku ga kesana 😄. Cantik bgt memang ya mbaaa. Tapi, bersih, teratur . Ntahlah kapan warga di lingkungan rumah ku Sedisiplin ini dalam menjaga kebersihan.
ReplyDeleteNgayal dulu lah bisa tinggal dikawasan kayak desa Penglipuran 😄. Ini berarti masyarakat di sana ga boleh menjual rumahnya samasekali yaaa ke orang luar?
Sayang juga sih, takutnya ga dijaga seperti warga aslinya
Seneng sih, kalo misalkan ketemu tempat wisata yang mementingkan aspek kenyamanan kayak gini. Mumet soalnya, kalo di tempat wisata malah banyak kendaraan gitu tuh, nggak nyaman. Udah mah asep, kadang ditambah sama bunyi knalpot berisik juga.
ReplyDeleteTempat sampah juga penting sih, harus ada dalam jarak yang teratur. Soalnya SDM kita kadang udah banyak tempat sampah aja kadang masih semwarut. Apalagi kalo ngga ada.